Kurikulum Merdeka jenjang sma pada MPLS 2025.pptx

ssuser0a271a 0 views 26 slides Oct 01, 2025
Slide 1
Slide 1 of 26
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26

About This Presentation

-


Slide Content

- Kurikulum merdeka - Deep learning - 7 kebiasaan anak Indonesia hebat MPLS SMA NEGERI 1 CILIMUS, Tahun 2025

Profil Pemateri Nama : Abung Firmansyah, S.Kom TTL : Kuningan , 09 Maret 1983 ASN : PNS Jabatan : Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Alamat : Cilimus Keluarga Istri : Heni Yuniawatiningsih , SE Anak ke 1: Inayah Azmi Adzkia anak ke-2 : Nurul Aisha Fikria Pendidikan - SDN 1 Singkup , Japara – Kuningan 1989 - 1995 SMPN 1 Jalaksana , Jalaksana – Kuningan 1995 - 1998 SMAN 1 Cilimus , Cilimus – Kuningan 1998 - 2001 UMT Jakarta 2001 – 2005 UHAMKA Jakarta 2006 - 2007 Riwayat Pekerjaan Asisten Dosen 2005-2006 Kepala Laboratorium Kampus UMT, 2006 – 2008 Staff IT, PT IntiOptotama 2008 – 2009 PNS Guru, 2009 - Sekarang

Kepala Sekolah H. Nono Sudarsono , S.Si ., M.Pd Wakasek Humas Hj . Ella Nurlaela , S.Pd ., M.MPd . Wakasek Kurikulum Abung Firmansyah, S.kom Wakasek Kesiswaan Ahmad Sanuri , S.Pd Wakasek Sarpras Drs Iwa Kartiwa Hadisaputra Ka Arsiparis H. Nana Suyana , SE, TU Dewan Guru

Sejarah Kurikulum 2004 1984 1994 1975 1947 Asas pendidikan ditetapkan Pancasila . Rencana Pelajaran 1947 Kurikulum 1975 Kurikulum 1984 Kurikulum 1994 Kurikulum Berbasis Kompetensi ( Tahun 2004) Tujuan pendidikan dijabarkan pada tujuan instruksional umum , tujuan instruksional khusus , dan berbagai rincian lainnya sehingga jelas apa yang akan dicapai melalui kurikulum tersebut Ciri khas dari pelaksanaan kurikulum 1984 adalah adanya CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif ) dan sistem spiral Kurikulum bersifat objective based kurikulum , Mempergunakan sistem caturwulan Kurikulum ini bertujuan agar siswa yang mengikuti pendidikan di sekolah memiliki kompetensi yang diinginkan , karena konsentrasi kompetensi adalah pada perpaduan antara pengetahuan , keterampilan , nilai serta sikap yang ditunjukkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak

Sejarah Kurikulum Adanya perubahan kebijakan atau peraturan Disesuaikan dengan perkembangan jaman 2006 2013 2018 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Tahun 2006) (KTSP) Kurikulum 2013 Kurikulum Merdeka

Kurikulum merdeka Kurikulum Merdeka mengusung konsep “Merdeka Balajar ” yang memberikan kebebasan bagi sekolah , guru, dan peserta didik untuk bebas berinovasi , belajar mandiri , dan kreatif Kebebasan tersebut dimulai dari guru yang memiliki peran sebagai motor atau penggerak . tidak ada tuntutan ketercapaian nilai ketuntasan minimal (KKM) fleksibilitas bagi guru dalam melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik (teaching at the right level ) . Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skill dan karakter sesuai profil Dimensi Lulusan .

Kurikulum Merdeka mencakup kerangka dasar Kurikulum dan struktur Kurikulum Kerangka dasar Kurikulum memuat tujuan ; prinsip ; karakteristik pembelajaran ; landasan filosofis ; landasan sosiologis ; dan landasan psikopedagogis . Struktur Kurikulum merupakan pengorganisasian atas kompetensi , muatan pembelajaran , dan beban belajar Struktur Kurikulum memuat : a. Intrakurikuler ; b. Kokurikuler ; c. Ekstrakurikuler sesuai dengan karakteristik Satuan Pendidikan .

* Tujuan Pendidikan nasional * 10 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 “ Tujuan Pendidikan Nasional Adalah Mengembangkan Potensi Peserta Didik Agar Menjadi Manusia Yang Beriman Dan Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak Mulia, Sehat, Berilmu, Cakap, Kreatif, Mandiri, Dan Menjadi Warga Negara Yang Demokratis Serta Bertanggung Jawab ”

Tujuan 11 Mengembangkan potensi peserta didik secara holistik, meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.  Membentuk profil Lulusan yang memiliki delapan dimensi: Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME, Kewargaan , Penalaran Kritis , Kreativitas Kolaborasi , Kesehatan Komunikasi .  Mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi tantangan masa depan dan menjadi pembelajar sepanjang hayat. 

Landasan Filosofis 12 Kurikulum ini berlandaskan pada Pancasila, dengan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan manusia Indonesia yang merdeka, mandiri, dan berdaulat. Pemikiran Ki Hajar Dewantara menjadi dasar dalam membangun manusia merdeka yang tidak bergantung pada orang lain dan bersandar pada kekuatan sendiri. Pendidikan diarahkan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan peserta didik sebagai anggota masyarakat.

Prinsip Perancangan 13 Fleksibilitas Memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan , pendidik , dan peserta didik dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan konteks . Berpusat Pada Peserta Didik Pembelajaran dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan karakteristik masing-masing peserta didik . Penguatan 8 Profil Lulusan Muatan Esensial Fokus pada materi pembelajaran yang esensial dan relevan dengan kebutuhan peserta didik .

** 14

Karakteristik Pembelajaran 15 Fokus pada Materi Esensial: Kurikulum ini menekankan pada materi yang benar-benar esensial dan relevan, sehingga memberikan waktu lebih untuk pembelajaran mendalam dan pengembangan keterampilan serta karakter siswa.  Pembelajaran Berbasis Proyek: Kurikulum Merdeka mendorong pembelajaran berbasis proyek untuk mengembangkan soft skills dan karakter siswa sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Ini memungkinkan siswa belajar dalam konteks nyata dan membangun keterampilan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.  Pembelajaran yang Fleksibel: Kurikulum ini memberikan keleluasaan bagi guru dan siswa dalam menentukan metode pembelajaran, waktu, dan materi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.  Pengembangan Soft Skills dan Karakter: Kurikulum Merdeka memberikan perhatian khusus pada pengembangan soft skills seperti kerjasama , komunikasi, dan pemecahan masalah, serta karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.  Pemulihan Pembelajaran: Kurikulum ini dirancang untuk membantu pemulihan pembelajaran setelah pandemi dengan fokus pada penguasaan materi esensial dan pengembangan keterampilan yang relevan.  Orientasi pada Profil Lulusan : Kurikulum Merdeka bertujuan untuk membentuk pelajar yang memiliki profil Lulusan , yaitu Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME, Kewargaan, Penalaran Kritis, Kreativitas Kolaborasi, Kesehatan Komunikasi.  Pemanfaatan Teknologi: Kurikulum Merdeka mendorong pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, termasuk penggunaan platform Merdeka Mengajar dan berbagai perangkat ajar digital.  Keterlibatan Aktif Guru: Guru dalam Kurikulum Merdeka berperan sebagai fasilitator dan penggerak pembelajaran, yang dituntut untuk aktif, kreatif, dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran.  Evaluasi Berbasis Asesmen Autentik: Kurikulum ini menekankan penggunaan asesmen autentik, yang mengukur kemampuan siswa dalam menerapkan konsep dan keterampilan dalam situasi nyata atau simulasi.  Kolaborasi dan Gotong Royong: Kurikulum Merdeka mendorong kolaborasi dan gotong royong antara guru, siswa, sekolah, dan pemangku kepentingan lainnya dalam pelaksanaan pembelajaran. 

Struktur Kurikulum 16 Intrakurikuler ; Ini adalah kegiatan pembelajaran reguler yang dilaksanakan di dalam kelas atau di lingkungan sekolah . Mencakup semua mata pelajaran yang diajarkan di setiap jenjang pendidikan . Beban belajar intrakurikuler diatur sesuai dengan jenjang pendidikan dan fase pembelajaran . Fokus pada pencapaian kompetensi peserta didik yang tertera dalam capaian pembelajaran . Kokurikuler ; kegiatan pembelajaran di luar jam pelajaran formal ( intrakurikuler ) yang dirancang untuk memperkuat , memperdalam , atau memperkaya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran . Kegiatan ini bisa berupa penugasan , proyek , atau aktivitas lain yang relevan dengan mata pelajaran dan mendukung pencapaian kompetensi siswa . Ekstrakurikuler ; Merupakan kegiatan pilihan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran intrakurikuler dan projek . Tujuannya adalah untuk mengembangkan minat , bakat , dan potensi peserta didik .

Jam belajar 17 Tahun Ajaran Baru (47 jp) Senin – Kamis (10 Jp) 06,30 – 14,30 Jumat (9 Jp + Senam) 06,30 – 14,30

Alokasi waktu mata pelajaran sekolah menengah atas, madrasah aliyah, atau bentuk lain yang sederajat kelas X (Asumsi 1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 45 menit) 18 Mata Pelajaran Alokasi Intrakurikuler Per Tahun Alokasi Kokurikuler Per Tahun Total JP Per Tahun Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti a) 72 36 108 Pendidikan Pancasila b) 72 - 72 Bahasa Indonesia 108 36 144 Matematika 108 36 144 Ilmu Pengetahuan Alam: Fisika, Kimia, Biologi 216 108 324 Ilmu Pengetahuan Sosial: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi 288 144 432 Bahasa Inggris 108 - 108 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 72 36 108 Informatika 72 - 72 Seni, Budaya, dan Prakarya b,c) 72 - 72 Total JP Mata Pelajaran Wajib 2.188 396 1.620 Mata Pelajaran Pilihan 72 - 72 Koding dan Kecerdasan Artifisial Muatan Lokal d) 72 - 72 Total JP Mata Pelajaran Wajib + Mapel Pilihan 2.260 396 1.692 Total JP Mata Pelajaran Wajib + Mapel Pilihan + Muatan Lokal 2.332 296 1.764

Kokurikuler 19 Penguatan Pembelajaran: Kokurikuler membantu siswa memahami materi pelajaran dengan lebih baik melalui penerapan dalam konteks yang lebih luas dan beragam. Pengembangan Karakter: Kegiatan kokurikuler juga bertujuan untuk mengembangkan karakter siswa, seperti tanggung jawab, kreativitas, dan kemampuan bekerja sama. Penyesuaian dengan Kurikulum Merdeka: Dalam Kurikulum Merdeka sebelumnya , kokurikuler sering dikaitkan dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang menekankan pada pembelajaran berbasis proyek untuk mencapai profil pelajar Pancasila.

Ekstrakurikuler 20 No Nama Ekstrakurikuler 1 Pramuka 2 IRMA 3 Seni Musik Paduan Suara 4 Seni Musik Band 5 Seni Tari 6 PMR 7 Jurnalistik 8 Paskibra 9 KIR 10 Debat 11 Tata Boga 12 Voli 13 Futsal 14 Basket 15 Gema Cita 16 Pencak Silat 17 English Club 18 OSN Fisika 19 OSN Kimia 20 OSN Astronomi 21 OSN Biologi 22 OSN Ekonomi 23 OSN Geografi 24 OSN Kebumian 25 OSN Matematika 26 OSN TIK

Tiga Pilar Utama 22 Mindful Learning : Siswa belajar dengan kesadaran penuh, aktif terlibat dalam proses pembelajaran, dan memperhatikan potensi serta kebutuhan masing-masing. Meaningful Learning : Pembelajaran memiliki makna dan relevansi dengan kehidupan nyata siswa, mendorong mereka untuk memahami alasan di balik materi pelajaran. Joyful Learning : Pembelajaran dirancang agar menyenangkan dan memotivasi, menciptakan suasana belajar yang positif dan menumbuhkan minat belajar siswa.

TERIMA KASIH
Tags