langkah-langkah identifikasi SISWA YANG BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
YafetDama
0 views
45 slides
Sep 29, 2025
Slide 1 of 45
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
About This Presentation
IDENTIFIKASI SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS
Size: 42.64 MB
Language: none
Added: Sep 29, 2025
Slides: 45 pages
Slide Content
Tenangkan hati dan pikiran . Arahkan semua perhatian untuk focus belajar , hadirkan rasa ingin tahu , bersyukur , dan welas asih
LANGKAH-LANGKAH DALAM IDENTIFIKASI : Menghimpun data peserta didik ( wawancara , pengamatan , tes , studi dokumentasi ,) Menganalisis data dan mengklasifikasikan anak ( membuat dugaan sementara ) Pembahasanan kasus ( menginformasikan dan klarifikasi , membuat kesimpulan ) Membuat laporan hasil pembahasan kasus
CATATAN PENTING DALAM MENGIDENTIFIKASI : Gunakan format yang tepat . Lakukan pendekatan dengan orangtua dan anak . Gunakan lebih dari satu Teknik Pastikan ruangan / situasi yang kondusif . Lakukan dalam setting alami .
UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas
Hambatan Penglihatan / disabilitas netra / Tunanetra seseorang yang mengalami kerusakan penglihatan, walaupun dibantu dengan perbaikan fungsi penglihatan , masih mempunyai pengaruh yang merugikan bagi yang bersangkutan seseorang yang memiliki lemah penglihatan atau akurasi kurang dari 6/60 setelah dikoreksi atau tidak lagi memiliki penglihatan Totally blind , low vision
Konsep-konsep Penting Mata mampu membedakan detail dan bentuk benda pada jarak yang ditentukan . Hal ini membantu untuk menentukan apa yang kita lihat . Area yang bisa dilihat saat melihat lurus ke depan . Hal ini diukur dalam derajat . Hal ini membantu untuk menentukan di mana letak objek yang kita lihat . KETAJAMAN PENGLIHATAN LUAS PANDANG
Kurangnya Ketajaman Penglihatan
Anak dengan hambatan penglihatan biasanya … Sering menabrak ketika bergerak Kesulitan membaca huruf pada buku bacaan atau tulisan pada papan tulis Kesulitan menulis pada garis lurus pada buku tulis Memegang buku dekat ke muka ketika membaca Sering mengeluh kepala pusing atau mata gatal atau mata berair Bentuk dan warna bola mata berbeda ; bola mata bergoyang-goyang , mengecil atau berwarna putih Sering meletakan barang di tempat yang salah Sulit meniru gerak Sulit mengenal gambar jika warna kurang kontras suka meraba barang yang dipegang atau yang ada didekatnya
Hambatan Pendengaran A nak yang mengalami kesulitan mendengarkan karena kehilangan pendengaran di salah satu atau kedua telinga Ringan – berat Kesulitan untuk mendengarkan, kebanyakan diikuti dengan kesulitan untuk berbicara Bukan karena kerusakan pada organ bicara , tapi karena stimulasinya yang kurang
HAMBATAN PENDENGARAN
Anak dengan Hambatan Pendengaran biasanya … Tidak menyadari adanya bunyi atau suara Tidak mengetahui ke sumber suara atau sumber bunyi Terlihat mendekatkan telinga pada sumber bunyi Sulit untuk berbicara atau berbicara dengan kata yang tidak jelas dengan suara keras Sulit untuk mengungkapkan perasaan dengan tepat Cenderung menggunakan mimik atau gerakan ( tangan dan tubuh ) untuk berkomunikasi Cenderung melihat anak lain melakukan sesuatu sebelum dia melakukan apa yang diminta .
Hambatan Intelektual / Tunagrahita K esenjangan yang signifikan antara kemampuan berpikir ( mental age ) dengan perkembangan usia kronologis ( chronological age ) . Defisit dalam fungsi-fungsi intelektual , d efisit dalam fungsi adaptif , terjadi sepanjang periode perkembangan . K etidakmampuan memenuhi standar-standar perkembangan , kemandirian dan standar sosial budaya . M embatasi mereka dalam aktivitas sehari-hari seperti komunikasi, partisipasi sosial dan kemandirian dalam berbagai lingkungan .
Anak tunagrahita … Keterlambatan fungsi kecerdasan secara umum atau di bawah rata-rata Hambatan perilaku adaptif terjadi pada usia perkembangan Tidak dapat mengurus diri sendiri sesuai usia Mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah Mengalami kesulitan dalam melakukan generalisasi dan mentranfer sesuatu yang baru
Kondisi Klinis 21
22
23
Anak yang mengalami hambatan pada sistem otot, tulang, dan persendian karena kecelakaan, kongenital, dan atau kerusakan otak yang dapat mengakibatkan gangguan gerak, kecerdasan, komunikasi, persepsi, koordinasi, perilaku, dan adaptasi, sehingga mereka memerlukan layanan khusus Sumber: http://id.shvoong.com/humanities/theory-criticism/2020002-pengertian-masalah/#ixzz1tfmFE4Ch Hambatan Fisik Motorik / disabilitas
Jari tangan kaku dan/atau tidak dapat menggenggam Terdapat bagian anggota gerak yang tidak lengkap/tidak sempurna/ lebih kecil dari biasa Kesulitan dalam gerakan (tidak sempurna, tidak lentur/tidak terkendali, bergetar) Anggota gerak layu, kaku,lemah/lumpuh Hambatan fisik motorik / Tunadaksa …
Cerebral Palsy
Polio
Muscular Dystrophy
Spina Bifida Kelainan pd tulang belakang yg ditandai dg terbukanya satu/lebih ruas tulang belakang yg disebabkan oleh tdk tertutupnya kembali ruas tulang belakang selama proses perkembangan, akibatnya fungsi jaringan saraf terganggu & dpt mengakibatkan kelumpuhan.
Skoliosis
Autis A utisme merupakan gangguan perkembangan karena masalah di otak yang ditandai oleh adanya abnormalitas yang muncul sebelum usia tiga tahun dan dengan ciri fungsi yang abnormal dalam 3 bidang dari interaksi sosial, komunikasi dan perilaku yang terbatas serta berulang
Anak autis biasanya … Mengalami hambatan di dalam bahasa Kesulitan dalam mengenal dan merespon emosi dengan isyarat sosial Kekakuan dan miskin dalam mengekspresikan perasaan Sering berperilaku diluar kontrol dan meledak-ledak Secara menyeluruh mengalami masalah dalam perilaku Keterbatasan dalam mengekspresikan diri Berperilaku monoton dan mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan .
Lamban belajar Istilah yang digunakan untuk menggambarkan siswa yang memiliki kemampuan untuk belajar berbagai keterampilan akademik tetapi dengan kecepatan dan kedalaman yang berbeda dengan teman seusianya IQ di bawah rata-rata tapi belum terkategori disabilitas grahita Kesulitan dengan berpikir tingkat tinggi ( higher order thinking) atau kemampuan bernalar
Anak Lamban Belajar biasanya … Mereka sulit berpikir abstrak dan rentang perhatian mereka singkat. Mereka bereaksi lebih lambat dari pada rata-rata anak, kesulitan dalam mengikuti petunjuk-petunjuk yang memiliki banyak langkah. tidak memiliki tujuan-tujuan jangka panjang kesulitan dalam belajar dan menggeneralisasikan informasi. Nilai-nilai yang biasanya buruk dalam tes prestasi belajar Memiliki daya ingat yang memadai, tetapi mereka lambat mengingat
Kesulitan belajar spesifik menunjukkan kelainan dalam satu atau lebih dari proses persepsi dalam memahami atau menggunakan bahasa lisan atau tertulis, dimanifestasikan dalam ketidakmampuan membaca, menulis, mengeja, atau berhitung , Seolah-olah mengalami hambatan dalam mendengarkan, berpikir, berbicara, termasuk kondisi yang telah disebut sebagai kelainan persepsi, cedera otak, disfungsi minimal otak, disleksia, perkembangan afasia, dll , tidak mencakup belajar masalah-masalah yang terutama disebabkan visual, pendengaran, atau cacat motorik, keterbelakangan mental, gangguan emosional atau lingkungan yang merugikan .
Anak yang mengalami kesulitan membaca (disleksia) Kesulitan membedakan bentuk, Sulit membedakan kanan, kiri, atas, bawah, sdt Sering tertukar p dan q, n dan u, b dan d, dst Kemampuan memahami isi bacaan rendah Sering melakukan kesalahan dalam membaca dst Anak Berkesulitan Belajar Spesifik
Anak yang mengalami kesulitan menulis (disgrafia) Kalau menyalin tulisan serng terlambat selesai Sering salah menulis huruf b dengan p, p dengan q,v dengan u, 2 dengan 5, 6 dengan 9, dsb. hasil tulisannya tidak terbaca Sulit menulis dengan lurus pada kertas tak bergaris Menulis huruf dengan posisi terbalik (p ditulis q atau b) dst Anak Berkesulitan Belajar Spesifik
Anak yang mengalami kesulitan berhitung (diskalkulia) Sulit membedakan tanda-tanda: +, -, x, :, >, <, = Sulit mengoperasikan hitungan/bilangan Sering salah membilang secara berurutan Sering salah membedakan angka 9 dengan 6; 17 dengan 71, 2 dengan 5, 3 dengan 8, dan sebagainya Sulit membedakan bangun-bangun geometri Dst. Anak Berkesulitan Belajar Spesifik
Cerdas Instimewa / Berbakat IstimewaGifted anak-anak yang memiliki kemampuan menonjol atau luar biasa dalam suatu bidang seperti memiliki skor IQ yang ekstrim , unggul dalam satu bidang , misalnya matematika , music, seni , dll atau memperoleh skor yang tinggi dalam tes kreativitas Cepat memahami informasi , rasa ingin tahu yang tinggi ,
Memiliki rasa ingin tahu yang kuat Mempunyai inisiatif, kreatif dan original dalam menunjukkan gagasan Mampu memberikan jawaban-jawaban atau alasan yang logisi, sistimatis dan kritis Senang mencoba hal-hal baru, Mempunyai daya abstraksi, konseptualisasi, dan sintesis yang tinggi, Mempunyai daya imajinasi dan ingatan yang kuat, Anak dengan Kecerdasan Tinggi dan Bakat Istimewa (Gifted and Tallented)
Senang terhadap kegiaan in t elektual dan pemecahan- pemecahan masalah, Cepat menangkap hubungan sebab akibat, Tidak cepat puas atas prestasi yang dicapainya Lebih senang bergaul dengan anak yang lebih tua usianya. Dapat menguasai dengan cepat materi pelajaran Anak dengan Kecerdasan Tinggi dan Bakat Istimewa (Gifted and Tallented)
Kelompok Diskusi Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Tomi Japaris Nurul Annisa Nur Athirah Syam Satwika Triani Supriyadi Sehalyana Mari yosefina Meo Astriani Nisma Mangile Yonan Nuriyani Oshin Andi Zul Qadri Ramlah Syarif Nanang Setiadi Budiman Hastuti Rahman Amaludin Alfian Shah Frans Stefana Susanti Nau Muhamad Zuhrin Darmin Muhammad Jawir Sitti Namrijah Minar Silitonga Martono M Husni Tamrin Amirullah Arsad Ema Mihrawati Dewi Rahayu Sahidah Yamin
Bahan Diskusi Apa itu Identifikasi ? ( Gunakan Bahasa sendiri dari hasil eksplorasi konsep ) Bagaimana Langkah-Langkah dalam mengidentifikasi ? ( pengalaman yang sudah dilakukan ) Seberapa pentingkah identifikasi dilakukan ? Apa tantangan dalam mengidentifikasi peserta didik ? Bagaimana solusi untuk mengatasi tantangan dalam mengidentifikasi ?