LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN SURVEI CEPAT Oleh : Akhmad Muttaqin
Menentukan Masalah Prioritas Pengelola program bermacam-macam masalah yg akan ditanggulangi ; Besarnya masalah diketahui dari laporan ( bulanan maupun tahunan ) berkisar 15%-85%; Misalnya : rendahnya pencapaian target Kendala dalam pelaksanaan kegiatan .
Tujuan Pelaksanaan Survei Tentukan tujuan pelaksanaan survei secara jelas dan rinci Semakin rinci tujuan semakin mudah kita mengembangkan kuesioner dan melakukan analisis data Contoh : Mengetahui informasi tentang cakupan atau prevalensi saja Mengetahui hubungan antar variabel Membuktikan hipotesa
Contoh Topik-topik Masalah Cakupan imunisasi DPT-1 Cakupan pemeriksaan antenatal Cakupan K1 Status gizi kurang / buruk Tingkat kesembuhan TB Survei intervensi ( sebelum dan sesudah ) Survei intervensi ( dua daerah yang berbeda ) Dll .
Populasi dan Sampel Populasi adalah kumpulan elemen / individu yang ingin kita ketahui karakteristiknya ; Tentukan dahulu secara rinci dan jelas populasi sasaran dari survei yang akan dilakukan . Sampel secara ideal, survei harus mencakup semua orang yang termasuk dalam populasi ; setiap org yg ada di populasi harus memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel ; jadi perlu beberapa orang saja yg dapat mewakili semua .
POPULASI
Sampel yang baik Semua orang memiliki kesempatan yg sama untuk terpilih Terdapat kerangka sampel (sampling frame), yaitu daftar semua unit ( Kab , Kec , Desa , RW, RT, Orang ). Bila Sampel Tidak Mewakili Hasil survei diperoleh akan bias, yaitu estimasi / cakupan yang diukur berbeda dari nilai / cakupan yang ada di populasi Contoh : jika hanya mewawancarai ibu yang datang ke Posyandu saja untuk menentukan cakupan imunisasi campak , maka cakupan yang dihasilkan cenderung lebih tinggi dari cakupan yang ada di populasi .
Menentukan Besar dan Metode Sampel Jumlah Sampel menunjukkan besarnya penelitian dan banyaknya lokasi yang diteliti . Besar Sampel Secara praktis dapat dikatakan jumlah sampel adalah 30x7 (30 klaster / desa , 7 orang tiap klaster / desa ) Untuk kasus jarang dan uji hipotesis lebih baik menggunakan Csurvey untuk menghitung jumlah sampel . Rumus :
Metode Sampling Pemilihan sampel harus mempertimbangkan kesempatan yg sama setiap individu dalam populasi , sedangkan syarat ini dapat dipenuhi dengan memilih sampel secara acak sederhana (simple random sampling). Paling tidak ada 2 kesulitan utama dalam SRS: Daftar subyek penelitian umumnya tidak tersedia , dan membuat daftar tsb . Memerlukan biaya yang cuku besar dan waktu yg lama. Sampel yg terpilih dapat saling berjauhan , berbeda satu desa dan desa lain yg berjauhan .
Karena adanya kesulitan dalam penerapan cara acak sederhana (SRS) pada penelitian survei , maka WHO mengusulkan cara sampling lain yg lebih praktis namun tetap memenuhi kaidah , cara tersebut menggunakan 2 tahap (two stage) : Pemilihan sejumlah klaster Pemilihan subyek survei . Pemilihan klaster pada tahap pertama harus menggunakan cara probabilitas yang proporsional dengan besar klaster (probability proportionate to size/PPS).
A. Simple Random Sampling ( Sampel Acak Sederhana ) 1. Menghitung Populasi
2. Memberikan List Nomer setiap Anggota Populasi
3. Pilih Anggota secara Acak dari Daftar
B. Systematik Random Sampling ( Sampel Acak Sistematik ) 1. Menghitung Populasi
2. Memberikan List Nomer setiap Anggota Populasi
3. Memilih Secara Sistematik dari Daftar
C. Stratified/ Proporsional Random Sampling ( Sampel Acak Proporsional ) Pisahkan populasi ke dalam dua atau lebih strata Buat list nomer dalam tiap strata Dipilih secara acak sederhana ataupun sistematik pada setiap strata.
D. Simple Cluster Samplig ( Sampel Acak Kluster ) Menentukan kategori Kluster (RT, RW, Kelurahan / Desa atau Kecamatan ) Berikan list nomer pada daftar semua kluster Dipilih Kluster dari daftar Semua Kluster
4. Pilih Individu dari Kluster Terpilih
PENGAMBILAN SAMPEL 1 TAHAP
PENGAMBILAN SAMPEL 2 TAHAP
Prinsip Sampling Prinsip probabilitas yang sama untuk terpilih / equal probability of selection method (EPSEM). Untuk acak sederhana tidak masalah , cukup mengunakan hukum aditif dari teori probabilitas : P (A atauB ) = P(A) + P(B) Untuk sampling lebih dari satu tahap dapat digunakan formula multiplikatif dari probabilitas : P (A dan B) = P (A) * P (B)