KONJU N GTIVITIS BAKTERIALIS Oleh : dr. Syed Muhammad Zulfikar Fikri Pembimbing : dr. Ria Agustriana .
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Anamnesis Keluhan utama : mata kanan merah , gatal dan berair sejak ± 1 minggu yang lalu Riwayat Penyakit Sekarang : Awalnya keluhan mata merah dirasakan pada mata k anan sejak 1 minggu yang lalu , mata kanan terkena debu jalan ketika menggunakan motor, pasien lalu mengucek-ngucek matanya. Keluhan mata merah disertai dengan rasa gatal (+). K eluhan-keluhan ini terutama memberat pada pagi hari dimana mata sulit dibuka saat bangun tidur karna penuh dengan kotoran mata (belekan). Pasien belum pernah berobat sebelulmnya. Penglihatan kabur (-), silau ketika ada cahaya (-), tampak pelangi ketika melihat lampu (-), pandangan mata berkabut (-), nyeri dengan pergerakan bola mata ( - ), nyeri kepala ( - ) hilang timbul, mual dan muntah (-), demam (-)
Anamnesis Riwayat penyakit dahulu Keluhan serupa sebelumnya ( - ) Riwayat penyakit alergi (-) Riwayat penyakit asma (-) Riwayat memakai kacamata (-) Riwayat operasi mata (-) Riwayat penggunaan obat tetes mata jangka panjang (-) Riwayat keluarga Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan serupa. Riwayat gizi IMT: 29,14 ( lebih ) Keadaan sosial ekonomi Mampu
Penyakit Sistemik Tractus respiratorius Tractus digestivus Kardiovaskuler Endokrin Neurologi Kulit THT Gigi dan mulut Tidak ada kel uhan Tidak ada kel uhan Tidak ada kel uhan Tidak ada kel uha n Tidak ada kel uh an Tidak ada kel uh an Tidak ada kel uh an Tidak ada kel uh an
Pemeriksaan Umum Tinggi badan 1 55 cm Berat badan 70 kg Tekanan darah 106 / 67 mmHg Nadi 85 kali/menit Suhu 36, 5 C Pernapasan 20 kali/menit Kerdiovaskuler BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-) Traktus gastrointestinal Bising usus (+) Paru-paru Vesicular (+/+), wheezing (-/-), rhonki (-/-) Mata Injeksi conjungtiva OD (+) OS (-)
Diagnosis Diagnos a : Konjungtivitis Bakterial akut OD Diagnosa Banding: Konjungtivitis viral Konjungtivitis alergi
Anjuran Pemeriksaan Pemeriksaan mikroskopis dari secret ataupun kerokan konjungtiva
Tatalaksana Medikamentosa : Cloramfenicol Eye Drop 6 x 1 tetes/hari ODS Edukasi : Hindari penularan melalui sekret dengan memperbaiki higienitas Irigasi conjunctival dengan larutan garam fisiologis dua kali sehari
Prognosis Quo ad vitam: bonam Quo ad functionam: bonam Quo ad sanationam: Dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Konjungtivitis Bakteri adalah inflamasi konjungtiva yang disebabkan oleh bakteri. Klasifikasi : Klasifikasi : Konjungtivitis bakteri Konjungtivitis viral Konjungtivitis alergi
PEWARNAAN GRAM Stapylococcus : coccus gram positif C. tracomatis : Basil gram negatif GO : diplococcus gram negatif 16
Diagnosis 17
Penatalaksanaan Non Farmakologi Edukasi c ara menghindari kontaminasi mata yang sehat atau pada mata orang lain. Edukasi untuk tidak menggosok mata yang sakit dan kemudian menyentuh mata yang sehat Edukasi mencuci tangan setelah setiap kali memegang mata yang sakit, dan menggunakan kain lap, handuk, dan sapu tangan baru yang terpisah untuk membersihkan mata yang sakit. Medikamentosa : Stapylococcus : salep cloramfenicol 3x1 (3 hari ) atau cloramfenicol ED Dewasa GO: salep cloramfenicol + ceftriaxone 250 mg im + azitromicin 1 gr SD Non GO: eritomicin 0,5% / tetrasiklin 1% (3 minggu ) + azitromicin 1 gr SD / doksisiklin 2x100 mg (7 hari ) Anak GO: Bacitracin ED / salep cloramfenicol + ceftriaxone 25-50 mg/ kgBB IM Non GO: tetrasiklin 1% / eritromicin 0,5 % (3 minggu ) + eritromicin syr 50 mg/ kgBB 4xsehari (14 hari )
19
DIAGNOSIS BANDING Konjungtivitis viral: etiologi Adenovirus ( penularan cepat , tidak ada vesikel ) Herpes Simplex ( vesikel disudur palpebra) Herpes Zoster (varicella zoster) ( vesikel sesuai dermatom ) Diagnosis Mata merah , Visus normal, secret jernih , nyeri Tatalaksana Adenovirus : Artificial tears 4-8x / hari (1-3 minggu ) Herpes : Salep acyclovir 3% 5x1 (10 hari ) 20
Konjungtivitis alergi Etiologi Reaksi hipersensitivitas Riwayat alergi Diagnosis Mata merah , visus normal, secret jernih / serous, gatal Klasifikasi Vernal : cobble stone, trantas dot Giant papillary : papil-papil besar >1 mm Fliktenularis : Pasien TB disertai bercak putih dikelilingi daerah hiperemis Atopi : mengenai jaringan sekitar ( edema palpebra) Tatalaksana Sel mast stabilizer Antihistamin Steroid Fliktenularis : OAT + steroid 21
KOMPLIKASI Blefaritis Parut di konjungtiva , Luka parut juga dapat mengubah bentuk palpebra superior dan menyebabkan trikiasis dan entropion sehingga bulu mata dapat menggesek kornea dan menyebabkan ulserasi, infeksi dan parut pada kornea . 22
Prognosis Penderita konjungtivitis memiliki prognosis baik karena sebagian besar kasus dapat sembuh spontan ( self-limited disease ), namun komplikasi juga dapat terjadi apabila tidak ditangani dengan baik .