LAPKAS WEIL DISEASE_jbygggubjjnhubfv.pptx

Bhyvjhu

1. - Laporan Kasus - SEORANG PRIA 60 TAHUN DENGAN ICTERUS OBSTRUKTIF SUSP. WEIL DISEASE Disusun Oleh dr. Nurmalia Putri Pembimbing dr. Tomy Agustinus S, Sp.PD PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA RS HARAPAN KOTA MAGELANG PERIODE MEI-NOV 2024

2. STATUS PASIEN Identitas Pasien Nama : Tn K Tanggal Lahir : 12-06-1964 / 60 th Jenis Kelamin : Pria Alamat : Mertoyudan Ruang Rawat : IGD Tanggal Masuk : 21/02/25 Tanggal Keluar : 26/02/25

3. ANAMNESIS ------------------------------- Keluhan Utama: Demam sejak 7 hari SMRS Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke IGD RS Harapan dengan keluhan demam sejak 7 hari SMRS. Demam dirasakan naik turun setiap hari dan tidak di waktu - waktu tertentu . Pasien juga mengeluhkan nyeri pada kaki dari area betis ke bawah sampai sulit untuk berjalan . Selain itu , pasien mengeluhkan mual , diare sudah 2 hari . Keluarga pasien juga melihat pasien tampak kuning di area mata dan seluruh tubuh .

4. RIWAYAT PENYAKIT --------------------------------- Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat penyakit serupa : disangkal Riwayat alergi obat : disangkal Riwayat alergi makanan : disangkal Riwayat diabetes mellitus : disangkal Riwayat hipertensi : disangkal Riwayat penyakit lain : disangkal Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat penyakit serupa : disnagkal Riwayat alergi : disangkal Riwayat keganasan : disangkal Riwayat diabetes mellitus : disangkal Riwayat hipertensi : disangkal Riwayat penyakit lain : disangkal RP Sosial Ekonomi Pasien merupakan pekerja yang sehari – hari bekerja di tempat pembuangan sampah , setiap bekerja pasien hanya memakai alas kaki berupa sendal jepit .

5. PEMERIKSAAN FISIK ------------------------------- Kondisi Umum : Compos mentis GCS E4V5M6, tampak sakit sedang Tanda Vital: Tekanan darah : 113/70 m mHg Nadi : 114x/ menit Napas : 20x/ menit SpO2 : 94% Suhu : 36.8 C Skala Nyeri :

6. PEMERIKSAAN FISIK

7. PEMERIKSAAN MOTORIK DAN REFLEKS ------------------------------- Kekuatan otot 5/5/5 5/5/5 5/5/5 5/5/5 Tonus otot Normal Normal Normal Normal Reflek FIsiologis Biceps +2 +2 Triceps +2 +2 Patella +2 +2 Achilles +2 +2 Reflek Patologis Hoffman/Tromner - - Babinski - - Chaddock - -

8. Pemeriksaan Penunjang Lab Darah - 21/ 02 /2025 Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan Hemoglobin 13.2 13.00-17.00 g/dl Leukosit 14.90 3.5-10.0 10(3)/mm3 Trombosit 62 150-450 10(3)/mm3 Hematokrit 38.5 (L) 39.0-52.0 10(3)/mm3 Eritrosit 4.40 3.80-5.20 % MCV 87.4 77.0-97.0 Um(3) MCH 29.9 26.0-97.0 pg MCHC 34.2 32.0-35.0 g/dl RDW-CV 14.4 11.0-16.0 % RDW-SD 51.0 (H) 37.0-49.0 fL MPV 8.5 8.0-11.0 um3 PDW 3.4 11.0-18.0 dl PCT 0.05 (L) 0.15-0.40 /

9. Pemeriksaan Penunjang Lab Darah - 21 /02/2025 Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan Diffcount Limfosit 10.6 (L) 25.0-40.0 % Monosit 18.1 (H) 2-8 % Neutrofil 70.4 (H) 50.0-70.0 % Eosinofil 0.5 (L) 2-4 % Basofil 0.4 0-1 %

10. Pemeriksaan Penunjang Lab Darah - 21 /02/2025 Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan Kimia SGPT 24.6 24.6 <40 U/L Billirubin Total 1 6.5 (HH) 1 6.5 (HH) .0 – 1.0 mg/dl Billirubin Direk 1 4.4 (H) 1 4.4 (H) .0 – 0.25 mg/dl Faal Ginjal U reum 369.4 (HH) 369.4 (HH) 2 0-40 mg/dl Creatinin 7 .4 (H) 7 .4 (H) 0.6 – 1.1 mg/dl

11. DIAGNOSIS BANDING ------------------------------- Diagnosis Kerja Icterus Obstruktif Susp. Weil Disease Diagnosis Banding Malaria Typhoid Fever Hanta virus Yellow fever Cholangitis Usulan Pemeriksaan IgM Leptospira PCR Dark field microscopy

12. DIAGNOSIS UTAMA Icterus Obstruktif Susp. Weil Disease Tatalaksana saat di UGD inf asering 30 tpm inj pantoprazole 1a inj ondan 8mg inj paracetamol 500mg inj dexa 5mg Prognosis Ad vitam : dubia Ad sanam : dubia Ad functionam : dubia Advice DPJP Inf Asering Inj Ceftriaxone 1x2gr Inj Pantoprazole 2x40mg Inj Ondan 3x8gr Inj paracetamol 3x500mg Inj dexa 3x5mg

13. Timeline 22 Februari (DPH 1) S Keluhan Kaki sulit digerakkan, leher kaku, BAK tidak lancar O TTV KU : sakit sedang, GCS E4M6V5, TD : 134/78 mmHg RR: 20 x/mnt Nadi : 78x/mnt, reguler Suhu: 36ºC SpO2 : 97% on room air Nyeri gastrocnemius + Timeline A Diagnosis/ Masalah medis Icterus Obstruktif Susp. Weil Disease P Tatalaksana Terapi sebelumnya dilanjut Timeline 23 Februari (DPH-2) S Keluhan Pandangan mata kabur, nyeri seluruh tubuh, batuk , nyeri perut O TTV KU : sakit sedang, GCS E4M6V5, TD : 145/74 mmHg RR: 20 x/mnt Nadi : 74x/mnt, reguler Suhu: 36ºC SpO2 : 98% on room air Timeline A Diagnosis/ Masalah medis Icterus Obstruktif Susp. Weil Disease AKI Bronchitis P Tatalaksana OBH 3x1C Timeline 2 4 Desember 2025 (DPH-3) S Keluhan Batuk berkurang, mual muntah, badan lemas O TTV KU : sakit sedang, GCS E4M6V5, TD : 1 42/84 mmHg RR: 20 x/mnt Nadi : 80 x/mnt, reguler Suhu: 36, 1 ºC SpO2 : 98% on room air Timeline A Diagnosis/ Masalah medis Icterus Obstruktif Susp. Weil Disease AKI Bronchitis P Tatalaksana Terapi lanjut Cek DL, ur, cr Timeline 2 5 Desember 2025 (DPH- 4 ) S Keluhan Masih kuning, mual berkurang O TTV KU : sakit sedang, GCS E4M6V5, TD : 103/103 mmHg RR: 20 x/mnt Nadi : 100x/mnt, reguler Suhu: 36,ºC SpO2 : 98% on room air Leu : 19.20 Ur : 308.5 Creatinine 4.6 Timeline A Diagnosis/ Masalah medis Icterus Obstruktif Susp. Weil Disease AKI Bronchitis P Tatalaksana Terapi lanjut Besok BLPL

14. TINJAUAN PUSTAKA LEPTOSPIROSIS

15. Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri spirochete dalam genus Leptospira . Ada 10 spesies patogen , dan lebih dari 250 serovar patogen . Leptospirosis merupakan penyakit menular pada hewan dan manusia dan merupakan infeksi zoonosis yang paling umum di dunia . Susp probable masukin.

16. Leptospira disebarkan melalui urin hewan yang terinfeksi ( tikus , anjing , ternak , babi , kuda , satwa liar). Bakteri ini dapat bertahan hidup selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan di air dan tanah yang terkontaminasi urin . Orang dapat terinfeksi melalui »» Kontak langsung dengan urin atau cairan reproduksi dari hewan yang terinfeksi »» Kontak dengan air yang terkontaminasi urin (air banjir , sungai, aliran air, limbah ) dan tanah basah »» Konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi urin atau air yang terkontaminasi urin

17. Penyakit ini terbagi menjadi 2 fase : Fase 1 ( Septikemia ) : Demam tinggi , nyeri kepala , nyeri otot , nyeri sendi ( 4-7 hari ) Dapat terjadi proteinuria dan peningkatan kreatinin • Organisme dapat terdeteksi dalam darah, uji serologi biasanya (-) Fase 2 ( Imun ) Terbentuk antibodi IgM 1-3 hari bebas gejala , kemudian timbul gejala SSP Organisme terdeteksi di urin Weils Syndrome (Icteric Leptospirosis) • Ikterus berat • Disertai gagal ginjal , dapat muncul hematuria dan oliguria. • Perdarahan saluran cerna dan paru . • Syok

18. THANK YOU