LAPORAN 7 EKOSISTEM Biologi Umum 01.docx

IzziYatul2000 12 views 6 slides Jan 10, 2025
Slide 1
Slide 1 of 6
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6

About This Presentation

Laporan Praktikum 01


Slide Content

Ekosistem
Ecosystems
Izziyatul Amal
[email protected]
Abstrak
Praktikum ini telah dilaksanakan pada tanggal 15 November 2018 bertempat di
Laboraturium Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala. Ekosistem adalah dimana pada suatu
kawasan yang didalamnya terdapat unsur biotik (hidup) dan abiotik (tak hidup) terjadi hubungan
timbal balik antara unsur-unsur tersebut membentuk sistem ekologi. Interaksi antara komponen
biotik dan abiotik dimulai dari matahari sebagai sumber energi utama berlanjut pada tumbuhan
sebagai produsen, organisme sebagai konsumen dan berakhir pada bakteri sebagai dekomposer.
Interaksi suatu individu dengan lingkungannya terjadi untuk mempertahankan hidupnya. Praktikum
ini bertujuan untuk mengetahui dan mengenal keanekaragaman hayati suatu komunitas pada
tingkat ekosistem dan komponen penyusun ekosistem yang terdapat pada lingkungan sekitar.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengobservsi ekosistem yang terdapat
dalam area lingkungan kampus dan mengidentifikasi keanekaragaman suatu komunitas dan
komponen penyusun ekosistem tersebut. Hasil dari praktikum ini adalah kami dapat mengetahui
dan mengenal keanekaragaman ekosistem yang terdapat pada lingkungan sekitar.
Kata kunci: Ekosistem, kolam, hutan, biotik, abiotik.
Abstract
This practicum was on 15 November 2018 at the Biology Laboratory FKIP Syiah Kuala
University. Ecosystems are where in an area in which there are biotic (living) and abiotic (non-
living) elements there is a reciprocal relationship between these elements forming an ecological
system. The interaction between biotic and abiotic components starts from the sun as the main
energy source continues in plants as producers, organisms as consumers and ends in bacteria as
decomposers. The interaction of an individual with his environment occurs to sustain his life. This
practice aims to identify and recognize the biodiversity of a community at the ecosystem level and
the components of ecosystems found in the surrounding environment. The method used in this study
is to observe ecosystems found in the campus environment and identify the diversity of a community
and its constituent components. The results of this practicum are that we can know and recognize
the diversity of ecosystems found in the surrounding environment.
Keywords: Ecosystems, ponds, forests, biotics, abiotics.
1

Izziyatul Amal: Ekosistem
Pendahuluan
Ekosistem terdiri dari semua makhluk
hidup di daerah tertentu, bersama semua
komponen tak hidup dalam lingkungan yang
berinteraksi dengan makhuk hidup, misalnya
tanah, air, gas-gas di atmosfer, dan cahaya
(Campbell, 2010, p.4).
Suatu ekosistem dapat mencakup area
yang luas, misalnya hutan, atau mikrokosmos
(microcosm), seperti ruang di bawah batang
kayu yang tumbang atau kolam kecil
(Campbell, 2010, p.406).
Ekosistem merupakan lingkungan
biologi yang berisi organisme hidup, non-
biotik, dan komponen fisik yang saling
berinteraksi. Perbedaan struktur dan
komposisi penyusun suatu ekosistem
menyebabkan perbedaan karakter ekosistem
yang mempengaruhi keanekaragaman dan
kelimpahan biota yang tinggal di dalamnya.
(Nety, 2010, p.101).
Tipe ekosistem dianggap unit-unit
yang paling kecil dan dibentuk berdasarkan
fisiognomi (kenampakan) struktur dan takson
(unit taksonomi) yang khas atau dominan dari
vegetasi yang dikombinasikan dengan faktor-
faktor iklim dan ketinggian dari permukaan
laut serta tanah (Cecep, 2015, p.194).
Komponen Biotik yaitu bagian dari
suatu ekosistem yang terdiri atas makhluk
hidup. Berdasar fungsi di dalam ekosistem,
komponen biotik dapat dikelompokkan
menjadi tiga macam, yaitu produsen,
konsumen, dan decomposer (pengurai).
Komponen abiotik yaitu bagian dari suatu
ekosistem yang terdiri dari makhluk tak
hidup. Seperti halnya dengan komponen
biotik, peran komponen dalam menjamin
kelangsungan organisme dan terciptanya
keseimbangan ekosistem sama besarnya.
Komponen abiotik terdiri atas cahaya, udara,
air, tanah, suhu, dan mineral (Netty, 2015,
p.159).
Metode/Cara Kerja
Waktu dan Tempat
Praktikum dilakukan di laboraturium
FKIP Biologi Unversitas Syiah Kuala pada
hari kamis tanggal 15 November 2018 pukul
14.00-15.40 WIB.
Target/ Subjek/ Populasi/ Sampel
Subjek diperoleh dari observasi
lingkungan sekitar kampus. Target yang
hendak kami capai dalam praktikum ini
adalah kami dapat mengamati dan mengenal
keanekaragaman hayati tingkat ekosistem dan
komponen penyususn ekosistem yang terdapat
pada lingkungan sekitar.
Prosedur Praktikum
Mengamati dan mengenal
keanekaragaman tingkat ekosistem buatan
(kolam ikan). Lingkungan sekitar kampus
dijelajahi untuk mengobservasi
keanekaragaman komunitas yang terdapat
pada kolam ikan. Kemudian diidentifikasi
komponen penyusun ekosistemnya dan
peranannya dalam ekosistem. Setelah itu hasil
pengamatan dicatat dan digambar.
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan
Data
Data dan instrumen yang kami
dapatkan adalah melalui observasi. Teknik
pengumpulan data dalam praktikum ini kami
lakukan secara RAK (Rangkaian Acak
Kelompok) dimana objek yang kami teliti
merupakan objek yang diamati di luar ruangan
(lingkungan sekitar).
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang kami
jabarkan adalah dengan metode kualitatif
dimana setelah melakukan pengamatan
terhadap objek yang diteliti kami melakukan
penyajian data dengan menyimpulkan apa saja
komponen penyusun keanekareagaman
ekosistem pada kolam ikan yang terdapat di
lingkungan sekitar kampus dan penyajian data
2

Izziyatul Amal: Ekosistem
juga dilengkapi dengan gambaran atau secara
deskriktif mengenai objek yang diamati.
Hasil dan Pembahasan
Mengamati dan mengenal
keanekaragaman tingkat ekosistem alami dan
buatan. Keanekaragaman makhluk hidup atau
keanekaragaman hayati memiliki arti yang
penting untuk menjaga kestabilan ekosistem.
Ekosistem merupakan tempat semua makhluk
hidup bergantung (Wiwin, 2010, p.2).
Pengertian Ekosistem alami adalah ekosistem
yang terbentuk secara alami tanpa adanya
campur tangan manusia. Ekosistem alami
dapat di bedakan menjadi dua yaitu:
ekosistem darat dan ekosistem perairan.
Ekosistem air terdiri atas ekosistem air tawar
dan ekosistem air asin. Contoh ekosistem
darat antara lain ekosistem hutan. Contoh
ekosistem perairan antara lain ekosistem
danau, rawa dan laut. Pengertian ekosistem
buatan adalah ekosistem yang sengaja dibuat
manusia. Contohnya adalah : waduk, kolam,
akuarium, kebun dan sawah. Ekosistem alami
dan ekosistem buatan dibentuk oleh dua
komponen, yaitu komponen biotik dan
komponen abiotik. Komponen biotik
ekosistem terdiri dari semua makhluk hidup
yang berada dalam suatu ekosistem, misalnya
manusia, hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme. Setiap komponen memiliki
peranan tertentu yang membuat kehidupan
dalam ekosistem seimbang (Emmi, 2016,
p.378). Dari hasil pengamatan ekosistem
kolam ikan yang berada di lingkungan sekitar
didapati hasil bahwa terdapat keanekaragaman
komunitas pada kolam tersebut. Pada gambar
di bawah terlihat bahwa terdapat berbagai
macam jenis ekosistem khususnya ekosistem
kolam ikan. Variasi komunitas pada suatu
wilayah inilah yang disebut dengan
keanekaragman ekosistem. Pada kolam ikan
tersebut terdapat faktor penyusun biotiknya
seperti komunitas fitoplankton, komunitas
zooplankton, komunitas ikan, komunitas
teratai, dan komunitas Hydrilla. Dan faktor
abiotiknya seperti bebatuan, air, cahaya
matahari, udara, dan suhu serta kelembaban.
Perairan merupakan ekosistem yang memiliki
peran sangat penting bagi kehidupan. Secara
ekologis perairan dapat berperan sebagai
tempat hidup (habitat) bagi berbagai jenis
biota dan bagian dari berlangsungnya
siklus materi serta aliran energi. Ekosistem
perairan memiliki kontribusi dan keterlibatan
yang sangat besar dalam mengatur
keseimbangan alam. Faktor lingkungan pada
ekosistem air dalam kolam akan menentukan
kualitas air (Sudarsono, 2014, p.150). Dalam
suatu ekosistem unsur biotik dan abiotik juga
mempunyai peran dalam siklus materi dan
aliran energi yang disebut juga dengan rantai
makanan. Dalam suatu komunitas pastinya
terjadi interaksi hubungan timbal-balik antar
unsur biotiknya. Contohnya seperti interaksi
antara komponen biotik yaitu fitoplankton
berperan sebagai produsen yang menjadi
sumber energi bagi konsumen yaitu
zooplankton. Lalu zooplankton akan di makan
oleh ikan kecil dan ikan kecil akan dimakan
oleh ikan besar hingga berakhir pada bakteri
atau jamur pengurai atau dekomposer yang
terdapat pada kolam tersebut. Keberadaan
fitoplankton dalam perairan akan dapat
meningkatkan kadar oksigen terlarut melalui
proses fotosintesis. Ditambah lagi tidak
adanya sirkulasi air hingga mengakibatkan
penumpukan plankton dalam kolam
pemeliharaan. Kondisi oksigen terlarut dalam
kolam pemeliharaan mendukung kehidupan
dan optimal bagi pertumbuhan ikan (Tomy,
2012, p.13). Zooplankton merupakan pakan
alami bagi sebagian besar larva dan benih
ikan. Dengan demikian maka ketersediaan
pakan alami bagi ikan akan tetap terjaga, dan
sebagai sumber nutrisi mikro dan makro, serta
menghasilkan enzim untuk meningkatkan
pencernaan (Sri, 2013, p.201). Peran unsur
abiotik dalam siklus materi adalah sebagai
pendukung proses aliran energi yang
dilakukan oleh unsur biotik. Contohnya
seperti matahari sebagai komponen utama
3

Izziyatul Amal: Ekosistem
yang dibutuhkan tanaman air serta
fitoplankton untuk melakukan fotosintesis
yang nantinya oksigen terlarut dari
fotosintesis yang dihasilkan oleh tanaman air
digunakan untuk mendukung kehidupan
hewan lain di dalam air. Suhu, air dan
bebatuan yang terdapat didalam kolam juga
membantu menyeimbangkan lingkungan
sekitar kolam agar keadaan dan suasana
kolam tetap stabil. Begitulah proses siklus
materi dan aliran energi yang terjadi dari hasil
hubungan timbal balik antar komponen biotik
dan abiotik pada ekosistem kolam ikan dan
proses tersebut akan terus berlanjut selama
tidak ada unsur atau gangguan yang
menyebabkan kerusakan pada ekosistem
tersebut.
Gambar 1. Ekosistem Alami Daratan (Hutan)
Gambar 2. Ekosistem Alami Perairan (Laut)
Gambar 3. Ekosistem Buatan (Kolam Ikan)
Simpulan dan Saran
Simpulan
Dari hasil pengamatan pada praktikum
keanekaragaman ekosistem ini kami
mengambil kesimpulan bahwa Ekosistem
merupakan lingkungan biologi yang berisi
organisme hidup, non-biotik, dan komponen
fisik yang saling berinteraksi. Perbedaan
struktur dan komposisi penyusun suatu
ekosistem menyebabkan perbedaan karakter
ekosistem yang mempengaruhi
keanekaragaman dan kelimpahan biota yang
tinggal di dalamnya. Ekosistem yang ada di
dunia dibagi menjadi dua, yaitu ekosistem
alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami
terdiri atas ekosistem air dan ekosistem darat.
Ekosistem air terdiri atas ekosistem air tawar
dan ekosistem air asin. Ekosistem darat terdiri
atas ekosistem hutan, padang rumput, padang
pasir, tundra, dan taiga. Ekosistem buatan
merupakan ekosistem yang diciptakan
manusia untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Sawah, kolam dan bendungan merupakan dua
contoh ekosistem buatan. Peranan hubungan
timbal balik antar penyusun biotik dan abiotik
pada suatu ekosistem bertujuan menjaga
kestabilan dan keberlangsungan hidup
komunitas yang terdapat di dalam ekosistem
tersebut.
Saran
Sebelum praktikum dilaksanakan pastikan
praktikan memahami betul apa yang hendak
4

Izziyatul Amal: Ekosistem
diteliti atau sudah memiliki pengetahuan dasar
tentang objek yang hendak dipraktikumkan
sehingga pada saat praktikum berlangsung
praktikan dapat mengindentifikasi objek
secara akurat dan akan lebih mendapatkan
hasil yang maksimal dalam proses
pengamatan objek.
Daftar Pustaka
B, Emmi. (2016). Penerapan Metode
Pembelajaran Diskusi Dalam Upaya
Meningkatkan Prestasi Belajar Biologi
Dengan Materi Pokok Ekosistem Bagi
Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Kota
Ternate. Jurnal Pendidikan. 14:1, 375-
382.
DS, Netty. (2015). Peningkatan Hasil Belajar
Ekosistem Melalui Penggunaan
Laboraturium Alam. Jurnal Formatif.
5:2, 156-167.
H, Sri. (2013). Kualitas Air, Kelangsungan
Hidup dan Pertumbuhan Benih Ikan
Gabus (Channa sriata) Yang Dipelihara
Dalam Media Dengan Penambahan
Probiotik. Jurnal Akuakultur Rawa
Indonesia. 1:2, 192-202.
K, Cecep&H, Agus. (2015). Keanekaragaman
Hayati Flora di Indonesia. Jurnal
Pengelolaan Sumber Daya Alam dan
Lingkungan . 5:2, 187-198.
M, Wiwin. (2010). Struktur Komunitas
Tumbuhan Penutup Tanah di Taman
Hutan Raya R.Soerjo Cangar, Malang.
Jurnal Pembangunan dan Alam Lestari.
1:1, 1-9.
Neil A, Campbell. (2010). Biologi Edisi 8
Jilid 1. (Terjemahan D.T. Wulandari).
Jakarta: Erlangga.
Neil A, Campbell. (2010). Biologi Edisi 8
Jilid 3. (Terjemahan D.T. Wulandari).
Jakarta: Erlangga.
R, Tomy. (2012). Pengaruh Pembatasan
Konsumsi Pakan Terhadap Bobot Tubuh
Ikan Nila (Oreochromis sp.) Siap Panen.
Jurnal Perikanan Unram. 1:1, 8-13.
Sudarsono. (2014). Identifikasi Jenis-Jenis
Plankton di Kolam Blok O, Banguntapan,
Bantul, Yogyakarta. Jurnal Sains Dasar.
3:2, 149-155.
VE, Nety&SK, Dan. (2010). Keanekaragaman
dan Kelimpahan Belalang dan
Kerabatnya (Orthoptera) Pada Dua
Ekosistem Pegunungan di Taman
Nasional Gunung Halimun-Salak. Jurnal
Entomol Indon. 7:2, 100-115.
5

Izziyatul Amal: Ekosistem
6
Tags