MENGAMATI GURU MATA PELAJARAN KELAS VII
SEMESTER GENAP MTs AL-IKHLAS
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
“Psikologi Pendidikan”
Dosen Pengampu:
Rafidhah Kurniawati, M. Psi.
Oleh:
Heryani
NIM 21.26.0101.1378
Siti Sarmila Angraini
NIM 21.26.0101.1398
Satriani
NIM 21.26.0101.1378
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
IBNU KHALDUN NUNUKAN
2024 M/1445 H
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan memiliki peran krusial dalam membentuk karakter dan
perkembangan pribadi seseorang. Berbagai pendekatan telah diterapkan dalam
dunia pendidikan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan perkembangan
holistik peserta didik. Salah satu pendekatan yang mencuat adalah pendekatan
humanistik, yang menitikberatkan pada pengembangan pribadi, kreativitas, dan
potensi individu. Meskipun teori humanistik telah memberikan landasan yang kuat
untuk pengembangan pendidikan, implementasinya seringkali menghadapi
tantangan di dunia nyata.
Hasil wawancara dan observasi dalam konteks penelitian ini melalui
wawancara dengan para praktisi pendidikan dan observasi langsung di lapangan
sehingga memberikan gambaran nyata mengenai kendala-kendala yang dihadapi,
interaksi antar peserta didik, dan dinamika ruang kelas yang memengaruhi
implementasi pendekatan humanistik.
Melalui analisis terhadap hasil observasi, kita dapat mengeksplorasi
perbandingan antara situasi di lapangan dan konsep teori humanistik. Selain itu,
perbandingan ini juga memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai
relevansi dan keefektifan teori humanistik dalam konteks pendidikan modern.
Dengan memahami perbandingan ini, penelitian ini berpotensi memberikan
kontribusi dalam pengembangan teori dan praktik pendidikan yang lebih holistik.
Namun, penelitian ini tidak hanya berfokus pada analisis dan identifikasi
masalah, melainkan juga menawarkan solusi konkret untuk mengatasi
permasalahan yang muncul. Melalui telaah mendalam terhadap hasil wawancara,
observasi, dan kajian literatur, diharapkan dapat dihasilkan solusi yang dapat
diterapkan dalam konteks pendidikan yang nyata. Solusi ini dapat mencakup
pengembangan pelatihan untuk para pendidik, penyesuaian kurikulum, atau
implementasi strategi pembelajaran yang lebih sesuai dengan prinsip-prinsip
humanistik.
2
Secara keseluruhan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
yang berarti dalam pengembangan pendidikan yang lebih adaptif dan responsif
terhadap kebutuhan individual peserta didik. Selain itu, penelitian ini juga dapat
membuka ruang diskusi lebih lanjut mengenai peran teori humanistik dalam
meningkatkan kualitas pendidikan di masa depan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penelitian ini hendak
mencari jawaban terhadap hasil observasi guru kelas VII di MTs Al-Ikhlas. Adapun
rumusan masalah yang diangkat adalah sebagai berikut:
1. Apa hasil wawancara dan observasi pada penelitian tersebut?
2. Bagaimana perbandingan antara hasil observasi dan hubungannya dengan teori
humanistik?
3. Apa solusi dari permasalahan tersebut?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diangkat, tujuan penelitian ini
dapat dirinci sebagai berikut:
1. Mendapatkan Pemahaman Mendalam melalui Wawancara dan Observasi
2. Perbandingan antara Praktik Pendidikan dan Teori Humanistik
3. Penyusunan Solusi Konkret untuk Tantangan yang Diidentifikasi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang signifikan
dalam merancang pendekatan pendidikan yang lebih responsif terhadap kebutuhan
individu dan menggali potensi maksimal peserta didik.
3
BAB II
METODE
A. Wawancara
Pedoman Wawancara
1. Apakah Bapak/Ibu bersedia untuk diwawancarai?
2. Siapakah nama lengkap Bapak/Ibu?
3. Sejak kapan Bapak/Ibu menjalani profesi sebagai guru?
4. Apakah guru memang cita-cita Bapak/Ibu atau hanya sekedar profesi?
5. Apa alasan yang yang mendasari Bapak/Ibu hingga saat ini menjadi guru?
6. Apakah sebelumnya Bapak/Ibu pernah menjalani profesi selain guru?
7. Bagaimana perasaan Bapak/Ibu saat pertama kali menjalani profesi sebagai
guru disekolah ini?
8. Apakah Bapak/Ibu betah mengajar disekolah ini?
9. Dalam proses mengajar, Mata pelajaran apa saja yang diajarkan oleh Bapak/Ibu
kepada peserta didik di sekolah ini?
10. Adakah upaya yang harus di persiapkan oleh Bapak/Ibu dalam proses
mengajar? Jika ada, upaya apa saja yang harus dilakukan?
11. Apakah Bapak/Ibu selalu menggunakan media dalam proses pembelajaran?
12. Bagaimana kemampuan rata-rata peserta didik Bapak/Ibu dalam memahami
materi yang disampaikan?
13. Apakah ada kesulitan yang Bapak/Ibu alami dalam proses menyampaikan
materi?
14. Bagaimana cara Bapak/Ibu mengatasi kesulitan tersebut?
15. Apa pengalaman suka dan duka yang paling berksesan selama Bapak/Ibu
menjadi guru hingga saat ini?
16. Apakah Bapak/Ibu selalu mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) sebelum mengajar?
17. Bagaimana usaha Bapak/Ibu untuk membuat kelas tetap kondusif saat kegiatan
pembelajaran berlangsung?
18. Apakah yang Bapak/Ibu lakukan ketika ada siswa yang tidak tertib saat
kegiatan pembelajaran berlangsung?
4
19. Bagaimana Bapak/Ibu menyelenggarakan kegiatan pembelajaran untuk
membuat siswa aktif?
20. Apakah ada saran dari Bapak/Ibu untuk memotivasi generasi selanjutnya dalam
mengeluti profesi guru di zaman milenial ini? Jika ada, tolong sampaikan saran
tersebut?
B. Observasi
Metode observasi guru adalah teknik yang digunakan untuk mengamati dan
memahami perilaku, praktik pengajaran, dan interaksi guru dengan siswa di
lingkungan kelas. Tujuan dari observasi guru dapat bervariasi, mulai dari evaluasi
kinerja guru, penilaian efektivitas pengajaran, hingga pengembangan
profesionalisme guru.
Observasi guru juga dapat menjadi dasar untuk pembahasan kolaboratif
terkait pengembangan profesional. Melalui kolaborasi ini, guru dapat menerima
dukungan dalam meningkatkan keterampilan pengajaran mereka. Selain itu, hasil
observasi dapat digunakan sebagai dasar untuk perencanaan strategis dalam
pengembangan program pelatihan guru.
Secara keseluruhan, metode observasi guru bukan hanya sekadar alat
evaluasi, tetapi juga merupakan bagian integral dari upaya meningkatkan kualitas
pendidikan dan pengembangan profesional guru.
5
BAB III
PEMBAHASAN
A. Hasil Wawancara dan Observasi
1. Hasil Wawancara Guru Pertama
1) Tujuan wawancara : Untuk melakukan pengamatan kegiatan pembelajaran
Dikelas
2) Waktu pelaksanaan : Rabu, 24 Januari 2024
3) Narasumber : Bapak Maslin
4) Pewawancara : Satriani
5) Pokok-pokok wawancara :
Pertanyaan Pembuka
1. Apakah Bapak bersedia untuk diwawancarai?
Ya, saya bersedia.
2. Siapakah nama lengkap Bapak?
Nama saya Pak Maslin
3. Sejak kapan Bapak menjalani profesi sebagai guru?
Alhamdulillah saya menjalani profesi ini sudah 6 bulan.
4. Apakah guru memang cita-cita Bapak atau hanya sekedar profesi?
Awalnya saya tidak ingin kuliah sehingga guru bukanlah cita-cita saya,
namun saat saya melihat dari lingkungan sekitar pada saat saya mulai
berkuliah ternyata masih banyak anak-anak yang membutuhkan pengajaran
dan seorang pendidik sehingga saya memutuskan untuk menjadi seorang
guru.
5. Apa alasan yang yang mendasari Bapak hingga saat ini menjadi guru?
Karna saat saya melihat dari lingkungan sekitar pada saat saya mulai
berkuliah ternyata masih banyak anak-anak yang membutuhkan pengajaran
dan seorang pendidik sehingga saya memutuskan untuk menjadi seorang
guru.
6. Apakah sebelumnya Bapak pernah menjalani profesi selain guru?
Ya pernah, sebelum saya menjadi guru di sekolah ini saya pernah bekerja
sebagai TU disekolah lain.
6
7. Bagaimana perasaan Bapak saat pertama kali menjalani profesi sebagai
guru disekolah ini?
Alhamdulillah karna saya juga sebagai alumni dari sekolah ini, saya sangat
senang sekali bisa berbagi ilmu dan pengetahuan yang telah saya dapatkan
di sekolah ini.
8. Apakah Bapak betah mengajar disekolah ini?
Alhamdulillah saya betah, karna orang-orang di sekolah ini supportif dan
baik-baik sehingga membuat saya nyaman dan senang bisa mengajar
disekolah ini.
9. Dalam proses mengajar, Mata pelajaran apa saja yang diajarkan oleh Bapak
kepada peserta didik di sekolah ini?
Saya mengajar Bahasa Indonesia.
Pertanyaan Inti
10. Adakah upaya yang harus di persiapkan oleh Bapak dalam proses
mengajar? Jika ada, upaya apa saja yang harus dilakukan?
Ya ada, sebenarnya sebelum saya mengajar biasanya saya menyiapkan ppt
dan proyektor untuk digunakan dalam proses belajar mengajar. Akan tetapi,
berhubung proyektornya dipakai dikelas lain jadi saya tidak
menggunakannya sekarang.
11. Apakah Bapak selalu menggunakan media dalam proses pembelajaran?
Tidak selalu, hanya terkadang ketika saya butuhkan dalam proses
pengajaran saya karna terkadang guru lain juga menggunakan media
tersebut.
12. Bagaimana kemampuan rata-rata peserta didik Bapak dalam memahami
materi yang bapak sampaikan, khususnya kelas VII ini?
Alhamdulillah untuk kelas ini dalam memahami materi yang saya
sampaikan sudah sangat bagus, mereka juga turut aktif dan menerapkan apa
yang saya ajarkan misalnya, berbahasa yang baik dan sopan.
13. Apakah ada kesulitan yang Bapak alami dalam proses menyampaikan
materi?
Hambatan yang saya rasakan dalam menyampaikan materi yaitu ketika saya
mangajar pada siang hari. Dimana ketika siang hari dengan suasana dikelas
7
yang lama sebelum kelas yang sekarang suasana kelas nya kurang nyaman
dan panas sehingga membuat saya kurang fokus dalam menyampaikan
materi dan peserta didik pun tidak fokus dalam menerima materi yang saya
sampaikan, banyak dari mereka yang juga ribut karena ketidaknyamanan
dikelas lama tersebut.
14. Bagaimana cara Bapak mengatasi kesulitan tersebut?
Pertama saya memberikan tugas, dimana tugas tersebut bermain (bermain
game) sambil belajar agar anak-anak tidak bosan dan semangat lagi dalam
mengikuti pembelajaran.
15. Apa pengalaman suka dan duka yang paling berksesan selama Bapak
menjadi guru hingga saat ini?
Duka yang saya rasakan yaitu ketika saya mengajar ada anak-anak yang
lari-lari dan ribut. Adapun suka yang saya rasakan yaitu mereka turut aktif
dalam mengikuti kegiatan dan mengikuti proses pembelajaran yang telah
ditetapkan.
16. Apakah Bapak selalu mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) sebelum mengajar?
Ya, saya selalu menyediakan RPP sebelum mengajar.
17. Apakah ada saran dari Bapak untuk memotivasi generasi selanjutnya dalam
mengeluti profesi guru di zaman milenial ini? Jika ada, tolong sampaikan
saran tersebut?
Untuk meggeluti profesi guru, saran dari saya yaitu ikhlas, sabar dan harus
bisa menggunakan teknologi, apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini.
Berdasarkan hasil penelitian kami guru diatas merupakan guru favorit
siswa/siswi di MTs Al-Ikhlas Nunukan. Hal tersebut juga merupakan informasi
langsung dari kepala sekolah dan siswa/siswi yang diwawancarai.
2. Hasil Wawancara Guru Kedua
1) Tujuan wawancara : Untuk melakukan pengamatan kegiatan pembelajaran
Dikelas
2) Waktu pelaksanaan : Rabu, 24 Januari 2024
3) Narasumber : Bapak Muliadi S.Pd.
4) Pewawancara : Siti Sarmila Angraini
8
5) Pokok-pokok wawancara :
Pertanyaan Pembuka
1. Apakah Bapak bersedia untuk diwawancarai?
Ya, saya bersedia.
2. Siapakah nama lengkap Bapak?
Nama saya Pak Muliadi.
3. Sejak kapan Bapak menjalani profesi sebagai guru?
Alhamdulillah saya menjalani profesi ini sudah 1 tahun.
4. Apakah guru memang cita-cita Bapak atau hanya sekedar profesi?
Sebenarnya cita-cita saya bukan menjadi guru, namun pada saat saya mengajukan
lamaran kerja diberbagai tempat saya diterimanya menjadi guru disekolah ini dan
Alhamdulillah saya bisa beradaptasi dengan pekerjaan tersebut.
5. Apa alasan yang yang mendasari Bapak hingga saat ini menjadi guru?
Karena sebenarnya sebelumnya saya tidak terpikirkan akan menjalani
karier untuk menjadi seorang guru, namun ada satu hal yang membuat saya
dapat beraptasi hingga saat ini menjadi seorang guru yaitu karena guru-guru
disini ramah dan juga mereka sangat mendukung saya untuk menggeluti
lagi profesi ini.
6. Apakah sebelumnya Bapak pernah menjalani profesi selain guru?
Tidak pernah.
7. Bagaimana perasaan Bapak saat pertama kali menjalani profesi sebagai
guru disekolah ini?
Alhamdulillah saya senang, karena saya mendapatkan pekerjaan meskipun
profesi ini bukan cita cita saya namun dengan seiring berjalannya waktu
saya mulai bisa beradaptasi dengan profesi ini.
8. Apakah Bapak betah mengajar disekolah ini?
Alhamdulillah saya betah, karna orang-orang di sekolah ini supportif dan
ramah sehingga hal tersebut menjadi alasan saya dapat beradaptasi
mengajar disekolah ini.
9. Dalam proses mengajar, Mata pelajaran apa saja yang diajarkan oleh Bapak
kepada peserta didik di sekolah ini?
Saya mengajar Al- Qur’an & Hadist.
9
Pertanyaan Inti
10. Adakah upaya yang harus di persiapkan oleh Bapak dalam proses
mengajar? Jika ada, upaya apa saja yang harus dilakukan?
Ya ada, dengan mempersiapkan Alat dan bahan yang saya butuhkan saat
proses mengajar.
11. Apakah Bapak selalu menggunakan media dalam proses pembelajaran?
Tidak selalu, hanya terkadang ketika saya butuhkan dalam proses
pengajaran saya.
12. Bagaimana kemampuan rata-rata peserta didik Bapak dalam memahami
materi yang bapak sampaikan, khususnya kelas VII ini?
Alhamdulillah selama proses saya mengajar, siswa memahami apa yang
saya ajarkan dan mereka juga merespon ketika saya bertanya mengenai
pembelajaran yang saya ajarkan.
13. Apakah ada kesulitan yang Bapak alami dalam proses menyampaikan
materi?
Hambatan yang saya rasakan dalam menyampaikan materi yaitu ketika
siswa yang tidak memiliki motivasi untuk belajar yang mebuat mereka
kurang memperhatikan saat proses pembelajaran berlangsung hal tersebut
dapat mempengaruhi efektivitas pengajaran. Hal tersebut dapat membuat
saya sebagai seorang guru perlu mencari cara untuk meningkatkan motivasi
dan minat siswa terhadap materi pelajaran.
14. Bagaimana cara Bapak mengatasi kesulitan tersebut?
Dengan memilih berbagai metode pembelajaran yang dapat meningkatkan
minat dan semangat siswa dalam belajar. seperti menggunakan metode
bermain game yang dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar.
15. Apa pengalaman suka dan duka yang paling berksesan selama Bapak
menjadi guru hingga saat ini?
Duka yang saya rasakan yaitu ketika saya mengajar siswa banyak yang
kurang memperhatikan. Adapun suka yang saya rasakan yaitu mereka turut
aktif dalam mengikuti kegiatan dan mengikuti proses pembelajaran yang
telah ditetapkan.
10
16. Apakah Bapak selalu mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) sebelum mengajar?
Ya, pastinya sebelum saya mengajar saya membuat RPP.
17. Apakah ada saran dari Bapak untuk memotivasi generasi selanjutnya dalam
mengeluti profesi guru di zaman milenial ini? Jika ada, tolong sampaikan
saran tersebut?
Untuk meggeluti profesi guru, saran dari saya yaitu ikhlas, sabar dan harus
bisa menggunakan teknologi, apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini.
Berdasarkan hasil penelitian kami guru diatas merupakan guru non favorit
siswa/siswi di MTs Al-Ikhlas Nunukan karna cara mengajarnya yang kurang
menarik dan monoton sehingga membuat siswa kurang aktif dan tidak bersemangat
dalam mengikuti pembelajaran. Hal tersebut juga merupakan informasi langsung
dari kepala sekolah dan siswa/siswi yang diwawancarai.
3. Hasil Wawancara Siswa/Siswi
1. Menurut kalian siapa guru favorit dan non favorit disekolah?
Guru favorit Bapak Maslin S.Pd. karna:
a) Asik dalam menyampaikan materi
b) Tidak membosankan
Guru non favorit Bapak Muliadi S.Pd. karna:
a) Terlalu banyak memberikan tugas
b) Memberikan catatan yang banyak
c) Membosankan dalam mengajar dan menyampaikan materi
2. Mata Pelajaran apa yang disukai dan tidak disukai dalam kelas?
Mata Pelajaran yang di sukai Bahasa Indonesia
a) Mudah dipahami
b) Tidak membosankan
c) Gurunya asik
Mata Pelajaran yang tidak disukai Bahasa Arab dan Bahasa Inggris
a) Materinya sulit dipahami
b) Susah menghafal kosakatanya
11
4. Hasil Analisis Observasi
Berdasarkan hasil wawancara dengan dua guru di MTs Al-Ikhlas
Nunukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan dan analisis observasi. Bapak
Maslin, guru pertama, menunjukkan kelebihan sebagai alumni sekolah tersebut
dan memberikan kontribusi positif dalam pembelajaran. Ia juga merupakan
guru yang betah mengajar dan merasa nyaman di lingkungan sekolah. Bapak
Maslin menyatakan kesediaannya untuk menggunakan teknologi dalam
mengajar. Namun, ia mengalami kesulitan saat mengajar di siang hari karena
kondisi kelas yang kurang nyaman dan panas. Untuk mengatasi kesulitan
tersebut, Bapak Maslin memberikan tugas bermain kepada siswa. Pengalaman
berkesan baginya adalah ketika siswa aktif dan terlibat dalam pembelajaran,
sedangkan pengalaman tidak berkesan adalah ketidakdisiplinan siswa yang lari-
lari dan ribut. Bapak Maslin memberikan motivasi untuk generasi selanjutnya
dengan menyarankan agar menjadi guru dengan ikhlas, sabar, dan adaptif
terhadap perkembangan teknologi.
Sementara itu, Bapak Muliadi, guru kedua, juga memiliki kelebihan
sebagai guru yang dapat beradaptasi dengan baik meskipun profesi guru bukan
cita-citanya. Ia merasa betah mengajar di sekolah ini karena dukungan dari
rekan-rekan guru. Bapak Muliadi mengalami kesulitan terutama ketika siswa
kehilangan motivasi belajar. Untuk mengatasi hal tersebut, ia menggunakan
berbagai metode pembelajaran yang menarik, seperti bermain game.
Pengalaman berkesan baginya adalah ketika siswa aktif dan responsif terhadap
pembelajaran, sementara pengalaman tidak berkesan adalah ketidakperhatian
siswa saat proses pembelajaran. Bapak Muliadi juga memberikan motivasi
untuk generasi selanjutnya dengan menyarankan agar menjadi guru dengan
ikhlas, sabar, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Dari analisis observasi, terlihat bahwa Guru Pertama dinilai sebagai
guru favorit siswa/siswi dengan cara mengajar yang menarik dan lingkungan
yang kondusif. Sementara itu, Guru Kedua dinilai sebagai guru non-favorit
siswa/siswi karena cara mengajarnya yang kurang menarik dan monoton,
sehingga siswa kurang aktif dan tidak bersemangat dalam pembelajaran.
12
B. Perbandingan dengan Teori Humanistik
Berdasarkan hasil observasi di atas, terdapat keterkaitan antara
pengalaman kedua guru di MTs Al-Ikhlas Nunukan dengan teori humanistik dalam
psikologi pendidikan. Teori humanistik menekankan pada perkembangan pribadi
dan potensi manusia, serta menilai bahwa pengalaman belajar yang bermakna,
motivasi intrinsik, dan kebutuhan psikologis individu merupakan faktor utama
dalam pembelajaran. Adapun hubungannya denga teori humanistik sebagai berikut:
Guru Pertama (Bapak Maslin):
1. Kelebihan sebagai alumni dan kontribusi positif menunjukkan adanya
hubungan emosional dan identifikasi dengan sekolah. Ini dapat terkait dengan
konsep aktualisasi diri dalam teori humanistik, di mana individu memiliki
dorongan untuk mencapai potensi maksimal mereka.
2. Kesulitan mengajar di kelas yang kurang nyaman menggambarkan pengaruh
lingkungan fisik terhadap kesejahteraan siswa dan guru. Dalam konteks teori
humanistik, lingkungan yang mendukung adalah faktor penting untuk
memenuhi kebutuhan dasar individu.
3. Motivasi untuk generasi selanjutnya yang disampaikan oleh Bapak Maslin,
seperti menjadi guru dengan ikhlas dan sabar, mencerminkan nilai-nilai
humanistik yang menekankan pada pemenuhan kebutuhan psikologis dan
perkembangan pribadi.
Guru Kedua (Bapak Muliadi):
1. Adaptabilitas Guru Kedua terhadap profesi meskipun bukan cita-citanya dapat
terkait dengan konsep aktualisasi diri dalam teori humanistik. Individu mampu
berkembang dan mengadaptasi diri untuk mencapai potensi maksimal, bahkan
jika jalan menuju tujuan tersebut tidak sesuai dengan rencana awal.
2. Penggunaan metode pembelajaran yang menarik oleh Bapak Muliadi, seperti
bermain game, mencerminkan pendekatan humanistik yang menekankan pada
pengalaman belajar yang positif, kreativitas, dan partisipasi aktif siswa.
3. Kesulitan mengajar ketika siswa kehilangan motivasi dapat dihubungkan
dengan pemahaman teori humanistik tentang pentingnya motivasi intrinsik.
Individu cenderung belajar lebih efektif dan bermakna jika mereka memiliki
motivasi yang berasal dari dalam diri mereka sendiri.
13
Dengan demikian, hasil observasi tersebut dapat dilihat sebagai refleksi
dari prinsip-prinsip teori humanistik, yang menekankan pada pemahaman dan
pemenuhan kebutuhan psikologis individu, pengalaman belajar yang bermakna,
serta aktualisasi diri.
C. Solusi
Berdasarkan permasalahan yang teridentifikasi dalam hasil observasi
guru di MTs Al-Ikhlas Nunukan, beberapa solusi dapat diusulkan untuk
meningkatkan efektivitas pembelajaran dan kesejahteraan guru. Berikut adalah
beberapa saran yang mungkin dapat membantu:
1. Kondisi Kelas yang Tidak Nyaman dan Panas (Bapak Maslin):
a. Solusi Fisik: Pembenahan fasilitas kelas, seperti pemasangan kipas angin
atau pendingin ruangan, dapat membantu menciptakan lingkungan yang
lebih nyaman.
b. Pengaturan Waktu: Mempertimbangkan jadwal pembelajaran pada waktu
yang lebih sejuk, seperti pagi atau sore, dapat membantu mengurangi
dampak panas di siang hari.
2. Motivasi Belajar yang Menurun (Bapak Muliadi):
a. Varian Metode Pembelajaran: Melibatkan siswa dalam berbagai metode
pembelajaran yang menarik, seperti permainan, proyek, atau diskusi
kelompok, dapat membantu menjaga motivasi siswa.
b. Relevansi Materi: Mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan
sehari-hari siswa dapat meningkatkan rasa relevansi dan motivasi intrinsik
mereka.
3. Perbedaan Preferensi Siswa terhadap Cara Mengajar:
a. Pelatihan Guru: Memberikan pelatihan kepada guru tentang strategi
pengajaran yang beragam dan responsif terhadap gaya belajar siswa dapat
membantu mereka mengembangkan pendekatan yang lebih inklusif.
b. Feedback Siswa: Mendorong guru untuk memperoleh umpan balik dari
siswa secara teratur dapat membantu mereka menyesuaikan metode
pengajaran mereka sesuai dengan kebutuhan dan preferensi siswa.
14
4. Ketidakdisiplinan Siswa (Kesukaan dan Duka Bapak Maslin):
a. Pembinaan Disiplin: Mengimplementasikan program pembinaan disiplin
yang positif dan proaktif untuk membantu siswa memahami pentingnya
aturan dan kedisiplinan.
b. Keterlibatan Orang Tua: Melibatkan orang tua dalam upaya pembinaan
disiplin untuk menciptakan kerjasama antara sekolah dan keluarga.
5. Ketidakperhatian Siswa (Kesukaan dan Duka Bapak Muliadi):
a. Variasi Aktivitas: Mengintegrasikan variasi aktivitas dalam pembelajaran
untuk menjaga ketertarikan siswa dan mencegah kebosanan.
b. Pembinaan Motivasi: Membangun hubungan antara guru dan siswa, serta
memberikan dukungan yang diperlukan untuk merangsang motivasi
intrinsik siswa.
6. Peningkatan Lingkungan Kerja Guru:
a. Dukungan Rekan Sejawat: Mendorong kolaborasi dan dukungan antar
guru dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan membantu
mengatasi kesulitan bersama.
b. Pembenahan Fasilitas Guru: Memberikan fasilitas yang memadai untuk
guru, seperti ruang guru yang nyaman, dapat meningkatkan kesejahteraan
mereka.
Implementasi solusi ini memerlukan kerjasama antara pihak sekolah, guru,
siswa, dan orang tua. Evaluasi berkala juga diperlukan untuk memastikan
efektivitas dari solusi yang diimplementasikan. Sehingga diharapkan solusi ini
dapat menjadi jawaban atas permasalahan yang diidentifikasi dari hasil observasi
tersebut.