laporan p5 tarian Kcak.....................................pdf

suciaulia190620 826 views 18 slides Oct 31, 2024
Slide 1
Slide 1 of 18
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18

About This Presentation

Laporan tarian kacak


Slide Content

i

LAPORAN P5
PERAN MUSIK DAN TARIAN DAERAH BALI ( TARI KECAK )
DALAM MEMPERTAHANKAN IDENTITAS BUDAYA LOKAL


Disusun oleh :
1. Anzani Debora Br. Tambunan
2. Vorencia
3. Agustinus Panjaitan
4. Citra Bunga
5. Nia Herliani
6. Mika
7. Suci

SMA NEGERI 2 PANGKALAN KERINCI
TP 2024/2025

ii


KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan
yang berjudul “Tari Kecak” ini dengan baik. Makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas mata pelajaran Seni Budaya pada bab “Seni Tari”. Saya sangat berharap
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya. Saya merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini
Pangkalan Kerinci, Oktober 2024

Penulis

iii

DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
C. Tujuan Peran Musik dan Tarian Daerah Tari Kecak .................................. 3
D. Manfaat dari Tarian Kecak ......................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 4
A. Sejarah Tari Kecak ..................................................................................... 4
B. Gerak Tari .................................................................................................... 5
C. Iringan Musik ............................................................................................. 6
D. Tari Kecak sebagai Sarana Promosi Budaya Bali dan Inspirasi Pelestarian
untuk Generasi Muda di Tengah Globalisasi .............................................. 7
BAB III PEMBUATAN PROYEK DAN PELAKSANAANNYA .................. 10
A. Rencana Proyek ........................................................................................... 10
B. Tahapan Pelaksanaan................................................................................... 10
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 12
Kesimpulan ...................................................................................................... 12
Saran ................................................................................................................. 13

iv

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13

v

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Desa Bona ...........................................................................................
Gambar 2. Tarian Kecak .......................................................................................
Gambar 3. Iringan Musik Tari Kecak ...................................................................
Gambar 4. Tarian Kecak di Tonton Oleh Banyak Turis

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar Belakang Bali diresmikan sebagai daerah tujuan wisata berdasarkan
kebijakan nomor 3 Tahun 1974 dan direvisi menjadi peraturan daerah nomor 3 tahun
1991 (Ruastiti, 2005). Kebijakan itu menegaskan ‘Bali sebagai daerah tujuan wisata
diharapkan mengembangkan daerahnya berdasarkan visi pembangunan berwawasan
budaya, setiap industrialisasi pariwisata mesti bercorak kebudayaan Bali’.
Berdasarkan kebijakan tersebut, industri pariwisata Bali mengalami kemajuan
sangat pesat hingga ke pelosok-pelosok daerah di Bali. Hal itu tidak terlepas dari
perhatian pemerintah daerah terhadap pengembangan kawasan tersebut terus
meningkat, terutama pada fasilitas publik seperti transportasi menuju berbagai
destinasi wisata. Salah satu daerah yang sangat pesat perkembangan industri
pariwisatanya terjadi di Badung Bali, terutama di daerah Kutai.
Daerah Kuta terkenal sebagai destinasi wisata budaya, salah satu lokasi di Bali
yang sangat ramai dikunjungi para wisatawan dari berbagai belahan dunia.
Ramainya wisatawan berkunjung ke desa tersebut tidak lepas dari kemunculan
berbagai produk wisata yang menarik di daerah tersebut, seperti Pantai Kuta dan
Garuda Wisnu Kencana (GWK). Pesatnya perkembangan pariwisata di daerah Kuta
membuat Kuta menjadi lebih glamor dan memiliki fasilitas publik yang lengkap dan
sangat baik. Hal itu menjadi nilai lebih sebagai daerah tujuan wisata budaya yang
sangat banyak kunjungan wisatawannya.
Kunjungan wisatawan baik mancanegara maupun domestik yang meningkat
dari tahun ke tahun membuat semakin banyaknya art shop di daerah itu. Banyak
juga kawasan yang menampilkan beragam hiburan berupa pertunjukan pariwisata.
Akan tetapi, di antara hiburan pertunjukan di Kuta, pertunjukan tari tradisional Bali

2

seperti tari Kecak masih diminati. Bahkan, pertunjukan tari Kecak menjadi salah
satu yang paling dicari wisatawan. Sebenarnya, seni pertunjukan Bali telah
berkembang pesat setelah Pulau Dewata diresmikan sebagai daerah tujuan wisata
(Ruastiti, 2010).
Pesatnya perkembangan seni pertunjukan di Kuta yang berjalan beriringan
dengan perkembangan industri pariwisata Bali menjadi tantangan tersendiri. Di satu
sisi, berbagai fasilitas pariwisata berstandar internasional banyak memberikan peluang
bagi masyarakat Badung untuk berkesenian dan meningkatkan kesejahteraan
hidupnya. Di sisi lain, kemajuan pariwisata di Kuta tersebut lama-kelamaan
tampak telah mampu menggeser mata pencaharian masyarakat daerah tersebut,
dari mata pencaharian pokok bersawah dan berladang beralih kepada bidang kesenian
dan pariwisata.
Berkembangnya pariwisata di Kuta banyak memotivasi orang Kuta menjadi
pelaku pariwisata. Hal itu dapat dilihat menjamurnya art shop, restaurant, hotel-hotel
dan penginapan di daerah tersebut di sepanjang jalan menuju obyek wisata.
Kemunculan industri pariwisata Bali pun tampak sangat berpengaruh bagi pesatnya
pengembangan model seni pertunjukan Bali untuk pariwisata. Tidak terkecuali,
tari Kecak sebagai tari tradisional Bali yang dipentaskan hanya untuk umat Hindu
di Bali berkembang semakin semarak, ketika memperoleh kesempatan untuk
mementaskan dalam konteks pariwisata.
B. Rumusan Masalah
1. Sejarah Tari Kecak?
2. Bagaimana gerak tarinya?
3. Apa iringan musik Tari Kecak?
4. Bagaimana cerita Tari Kecak?
5. Bagaimana properti yang digunakan dalam Tari Kecak?

3

C. Tujuan Peran Musik dan Tarian Daerah Tari Kecak
1. Untuk Mengetahui Sejarah Tari Kecak
2. Untuk Mengetahui Gerakan tari Kecak
3. Untuk Mengetahui Iringan Musik Tari Kecak
4. Untuk Mengetahui Cerita Tari Kecak
5. Untuk Mengetahui Properti Yang Digunakan Dalam Tari Kecak
D. Manfaat dari Tarian Kecak
1. Dapat mengetahui sejarah asal-usul Tari Kecak.
2. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang Tari Kecak.
3. Memperkenalkan siswa pada dunia kesenian

4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sejarah Tari Kecak
Asal-usul Tari Kecak tidak diketahui secara pasti, baik dari segi kapan maupun
dimana pertama kali berkembang. Namun, terdapat kesepakatan di kalangan
masyarakat Bali bahwa tarian ini pertama kali muncul sebagai seni pertunjukan di Desa
Bona, Gianyar. Pada mulanya, "kecak" adalah tembang atau musik yang terdiri dari
perpaduan suara yang membentuk melodi tertentu dan digunakan untuk mengiringi
Tarian Sanghyang, sebuah tarian sakral yang hanya boleh dipentaskan di dalam pura.
Tarian Sanghyang ini memiliki fungsi ritual, dan dipercaya dapat membantu
masyarakat Bali berkomunikasi dengan roh atau leluhur demi menyampaikan berbagai
harapan mereka.

Gambar 1. Desa Bona

Pada awal tahun 1930-an, seniman dari Desa Bona berinisiatif mengembangkan
Tari Kecak dengan mengadopsi cerita Ramayana sebagai pengganti Tarian Sanghyang.
Cerita Ramayana ini kemudian didramatisasi dan dihadirkan dalam bentuk Tari Kecak
yang diperuntukkan sebagai seni pertunjukan, tidak lagi terbatas di dalam pura. Dengan
demikian, Tari Kecak dapat dipentaskan di hadapan masyarakat luas tanpa kehilangan
makna sakralnya, dan seiring waktu berkembang menjadi salah satu ikon budaya Bali
yang dapat dinikmati oleh wisatawan dan masyarakat di berbagai belahan dunia.

5


B. Gerak Tari

Gambar 2. Tari Kecak
Tari Kecak dipertunjukkan oleh puluhan atau bahkan lebih penari laki-laki yang
duduk berbaris melingkar. Dalam pertunjukan ini, mereka mengikuti irama tertentu
dengan menyerukan kata "cak" secara berulang-ulang sambil mengangkat kedua
lengan mereka. Gerakan ini tidak hanya memberikan suasana ritmis yang khas, tetapi
juga menggambarkan kisah epik Ramayana, khususnya saat barisan kera membantu
Rama dalam melawan Rahwana.
Para penari yang duduk melingkar ini mengenakan kain kotak-kotak, yang
sering kali menyerupai papan catur, yang dililitkan di pinggang mereka, menambah
nuansa tradisional dalam pertunjukan. Selain penari utama, terdapat juga penari lain
yang memerankan tokoh-tokoh penting dalam cerita Ramayana, seperti Rama, Shinta,
Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa. Setiap karakter memiliki peran dan gerakan yang
khas, menambah keindahan dan keunikan dari Tari Kecak.
Pertunjukan ini tidak hanya menampilkan keahlian gerakan dan suara, tetapi
juga sarat dengan makna dan simbolisme, menciptakan pengalaman yang mendalam
bagi para penonton. Melalui Tari Kecak, penonton diajak untuk menyaksikan konflik
antara kebaikan dan kejahatan, serta nilai-nilai moral yang terkandung dalam cerita
Ramayana, menjadikannya sebagai salah satu bentuk ekspresi budaya yang kaya akan
nilai-nilai kehidupan.

6

C. Iringan Musik

Gambar 3. Iringan Musik Tari Kecak
Iring-iringan lagu atau musik yang mengiringi Tari Kecak diambil dari ritual
Tarian Sanghyang, yang memiliki keunikan tersendiri karena tidak menggunakan alat
musik tradisional. Sebagai gantinya, irama yang mengalun selama pertunjukan
dihasilkan dari suara penari laki-laki yang duduk melingkar dan menyerukan "cak"
secara serentak. Suara ini menciptakan harmoni yang khas, memberikan nuansa magis
yang mendukung alur cerita yang dipentaskan.
Selain itu, penari yang memerankan tokoh-tokoh dalam kisah Ramayana juga
mengenakan kincringan yang terpasang di kaki atau tangan mereka. Kincringan ini
menghasilkan suara gemerincing yang menambah dimensi musikal pada pertunjukan,
menciptakan ritme yang seirama dengan gerakan penari dan narasi yang disampaikan.
Dengan kombinasi suara "cak" dan bunyi kincringan, Tari Kecak menjadi semakin
hidup dan menarik, membawa penonton lebih dalam ke dalam suasana cerita yang
dramatis dan memikat.
Keberadaan elemen suara ini bukan hanya berfungsi sebagai latar belakang,
tetapi juga memperkuat pengalaman spiritual dan kultural dari pertunjukan,
menjadikan Tari Kecak sebagai seni pertunjukan yang kaya akan nilai-nilai dan
simbolisme yang mendalam.

7

D. Tari Kecak sebagai Sarana Promosi Budaya Bali dan Inspirasi Pelestarian
untuk Generasi Muda di Tengah Globalisasi

Gambar 4. Tari Kecak di Tonton oleh Banyak Turis
Di tengah arus modernisasi dan derasnya pengaruh budaya global, Tari Kecak
tidak hanya menjadi seni pertunjukan yang memukau, tetapi juga berperan strategis
sebagai sarana promosi budaya Bali. Sebagai salah satu tarian tradisional yang sangat
terkenal, Tari Kecak kini sering ditampilkan dalam berbagai acara budaya dan festival
internasional. Penampilan tarian ini berhasil menarik minat wisatawan dari berbagai
belahan dunia untuk datang ke Bali, melihat langsung keindahan budaya lokal, dan
memahami lebih dalam mengenai kekayaan tradisi Pulau Dewata. Tarian ini menjadi
daya tarik utama, menawarkan pengalaman unik yang tidak hanya menghibur tetapi
juga mengedukasi wisatawan mengenai makna dan nilai luhur budaya Bali, sehingga
memperkuat citra Bali sebagai pusat seni dan budaya Indonesia.
Selain sebagai alat promosi budaya, Tari Kecak juga berperan penting dalam
membangun kesadaran dan kebanggaan budaya di kalangan generasi muda Bali. Tarian
ini memberikan inspirasi bagi anak-anak muda Bali untuk mempelajari dan mencintai
warisan budaya mereka sendiri, yang sekaligus membangkitkan rasa tanggung jawab
untuk menjaga dan melestarikannya. Banyak dari mereka yang kemudian mengikuti

8

pelatihan Tari Kecak, yang secara tidak langsung membentuk identitas mereka sebagai
bagian dari masyarakat Bali yang kaya akan tradisi dan nilai-nilai luhur. Proses ini
tidak hanya menjaga Tari Kecak tetap hidup, tetapi juga menciptakan ruang bagi
generasi muda untuk berperan aktif dalam pelestarian budaya, serta menjaga
keberlangsungan tradisi di tengah perubahan zaman yang semakin cepat.
Di sisi lain, upaya pelestarian Tari Kecak ini semakin relevan di tengah arus
globalisasi yang kerap mengaburkan identitas budaya lokal. Pemerintah daerah Bali
bersama masyarakat setempat bekerja keras melestarikan Tari Kecak melalui berbagai
cara, mulai dari penyelenggaraan acara dan festival yang menampilkan Tari Kecak
hingga memasukkan pelajaran Tari Kecak dalam kurikulum sekolah-sekolah di Bali.
Dukungan dari lembaga pendidikan ini memberikan kesempatan bagi generasi muda
Bali untuk belajar dan mengenal Tari Kecak sejak dini, sehingga menciptakan
kesadaran yang lebih mendalam akan pentingnya mempertahankan budaya leluhur.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Tari Kecak diharapkan dapat terus menjadi
bagian integral dari kehidupan masyarakat Bali dan berfungsi sebagai simbol
ketahanan budaya yang mampu bertahan di tengah perubahan.
Tari Kecak tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga simbol ketahanan budaya
Bali di tengah zaman yang terus berkembang. Setiap kali dipentaskan, Tari Kecak
mengandung pesan dan makna yang mendalam tentang nilai-nilai kehidupan,
kebersamaan, dan keindahan yang dipegang teguh oleh masyarakat Bali. Keberlanjutan
tari ini menunjukkan bahwa meskipun zaman dan teknologi berubah dengan pesat,
nilai-nilai tradisional dan identitas budaya Bali tetap terjaga dengan baik. Pertunjukan
yang konsisten ini membuktikan bahwa Tari Kecak telah berhasil beradaptasi tanpa
kehilangan esensinya, menjadi contoh konkret bahwa tradisi dan modernitas bisa
berdampingan dengan harmonis.
Tari Kecak kini menjadi salah satu representasi kebudayaan Bali yang diakui
secara internasional. Dengan semakin banyaknya wisatawan dan pelaku seni dari
seluruh dunia yang tertarik mempelajari tari ini, Tari Kecak berhasil memperkenalkan
nilai-nilai luhur dan identitas budaya Bali ke kancah internasional. Bagi generasi muda

9

Bali, ini adalah sebuah warisan yang tidak hanya layak dijaga, tetapi juga
dikembangkan untuk generasi berikutnya, menjadi simbol identitas budaya yang kuat
di tengah dinamika dunia yang terus berubah. Melalui upaya pelestarian, promosi, dan
edukasi yang berkelanjutan, Tari Kecak tidak hanya akan terus hidup, tetapi juga terus
memberi inspirasi, baik bagi masyarakat Bali sendiri maupun bagi dunia.

10

BAB II
PEMBUATAN PROYEK DAN PELAKSANAANYA
A. Rencana Proyek
Judul Proyek
Pementasan Tari Kecak sebagai Upaya Mempertahankan Identitas Budaya Lokal.
Tujuan Proyek
 Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian budaya lokal
melalui seni pertunjukan.
 Memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk terlibat langsung dalam
seni budaya.
 Memperkenalkan Tari Kecak kepada wisatawan domestik dan internasional.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu : 1 Minggu (dari persiapan hingga pementasan)
Tempat : SMAN 2 Pangkalan Kerinci
B. Tahapan Pelaksanaan
1. Tahap Persiapan
Pembentukan Kelompok
Membagi anggota ke dalam kelompok kecil berdasarkan peran masing-masing, seperti:
 Kelompok Tari: Bertanggung jawab atas latihan dan penampilan Tari Kecak.
 Kelompok Musik: Mengatur iringan suara "cak" dan latihan vokal.

11

2. Tahap Pelatihan
 Latihan Koordinasi: Mengadakan latihan gabungan antara kelompok Tari dan
Musik untuk sinkronisasi antara gerakan tari dan suara "cak".
 Simulasi Pementasan: Mengadakan simulasi pertunjukan di lokasi pementasan
untuk menguji kesesuaian tata panggung, gerakan, dan iringan musik.
3. Evaluasi Persiapan
 Mengadakan pertemuan untuk mengevaluasi kemajuan persiapan setiap
kelompok.
 Mencatat kekuatan dan tantangan yang dihadapi selama persiapan.
 Menyusun rencana tindak lanjut untuk menyelesaikan tugas yang masih
pending sebelum pementasan.
4. Tahap Pementasan
 Rehearsal: Melakukan latihan pementasan dua hari sebelum acara untuk
memastikan semua peserta siap.
 Hari Pementasan: Mengadakan pertunjukan Tari Kecak yang dihadiri oleh
siswa dan guru yang ada di lingkungan sekolah

12

BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Pementasan Tari Kecak yang telah dilaksanakan menunjukkan peran penting
seni pertunjukan dalam mempertahankan dan melestarikan identitas budaya lokal Bali.
Melalui proyek ini, kami berhasil mengumpulkan generasi muda untuk berpartisipasi
langsung dalam proses belajar dan pementasan, yang pada gilirannya meningkatkan
kesadaran mereka akan nilai-nilai budaya Bali. Pertunjukan ini tidak hanya menarik
perhatian masyarakat lokal tetapi juga wisatawan, memberikan dampak positif
terhadap pariwisata dan perekonomian lokal.
Dari umpan balik yang diterima, pementasan ini dianggap sukses dalam
menampilkan keindahan dan kekayaan budaya Bali. Keterlibatan aktif masyarakat dan
dukungan dari berbagai pihak menunjukkan bahwa pelestarian budaya lokal dapat
dilakukan secara kolektif. Dengan adanya proyek ini, diharapkan masyarakat semakin
termotivasi untuk melanjutkan tradisi dan mengenalkan budaya mereka kepada
generasi berikutnya.
Saran
Mengembangkan program berkelanjutan untuk menjaga kelestarian budaya
Bali melalui kegiatan rutin yang melibatkan generasi muda dan masyarakat.

13

DAFTAR PUSTAKA
Ardhana, I. N. (2020). Kesenian Tradisional Bali: Sejarah dan Perkembangannya.
Denpasar: Penerbit Bali.
Gunawan, M. (2019). Budaya Bali dalam Lintasan Sejarah. Yogyakarta: Andi Offset.
Kartika, R. (2021). “Peran Seni Pertunjukan dalam Pelestarian Budaya Lokal di Bali.”
Jurnal Seni dan Budaya, 12(3), 45-60.
Mulyadi, A. (2022). “Tari Kecak: Simbol Kebudayaan Bali.” Buletin Kebudayaan,
5(1), 30-35.
Pradnyani, N. (2018). Kecak Dance: A Cultural Identity of Bali. Jakarta: Universitas
Indonesia Press.
Supriyanto, A. (2020). “Kecak Dance Performance: A Study on Cultural Tourism in
Bali.” International Journal of Cultural Studies, 14(2), 125-139.
Widyastuti, S. (2017). Pelestarian Budaya Bali Melalui Tari Tradisional. Malang:
Penerbit Universitas Negeri Malang.
Wiyata, H. (2019). “Pengaruh Globalisasi terhadap Budaya Lokal Bali.” Jurnal
Kebudayaan, 9(4), 75-82.
Tags