adalah Pancasila, sehingga pendidikan karakter bangsa haruslah
berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Dengan kata lain, mendidik karakter
bangsa adalah mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada diri.
Hasil kajian pusat kurikulum nasional menyimpulkan bahwa terdapat
18 nilai karakter bangsa yang penting untuk ditanamkan pada diri setiap
peserta didik. Nilai karakter bangsa yang dimaksud adalah religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras,
kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta
tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.
Proses pendidikan karakter didasarkan pada totalitas psikologis
yang mencakup seluruh potensi individu manusia (kognitif, afektif,
psikomotorik) dan fungsi totalitas sosiokultural dalam konteks interaksi
dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat yang berlangsung sepanjang
hayat. Konfigurasi karakter dalam kontek totalitas proses psikologis dan
sosial-kultural dapat dikelompokkan dalam: (1) olah hati (spiritual &
emotional development); (2) olah pikir (intellectual development); (3) olah
raga dan kinestetik (physical & kinesthetic development); dan (4) olah rasa
dan karsa (affective and creativity development). Proses itu secara
holistik dan koheren memiliki saling keterkaitan dan saling melengkapi,
serta secara konseptual merupakan gugus nilai luhur bangsa Indonesia.
B.Tujuan
Tujuan pendidikan karakter adalah penanaman nilai dalam diri siswa
dan pembaruan tata kehidupan bersama yang lebih menghargai kebebasan
individu. Tujuan jangka panjangnya tidak lain adalah mendasarkna diri pada
tanggapan aktif kontekstual individu atas impuls natural sosial yang
diterimanya, yang padagilirannya semakin mempertajam visi hidup yang