Laporan Praktikum Struktur Jaringan Hewan.pdf

MUHAMMADARIEDHARMA1 18 views 25 slides Nov 05, 2024
Slide 1
Slide 1 of 25
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25

About This Presentation

Laporan Praktikum


Slide Content

LAPORAN
PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR II
(AKBK3310)
PERCOBAAN IV
“Jaringan Struktur Hewan”


DOSEN PEMBIMBING :
Sauqina, S.Pd., M.A


ASISTEN PRAKTIKUM :
Berliana Julianti
Noor Rafi`a Rahmie
Shamila Alpariani

Oleh :
Muhammad Arie Dharma
(2110129210026)
Kelompok III


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
DESEMBER
2022

1

PERCOBAAN III
Judul : Jaringan Struktur Hewan
Tujuan : Mengetahui macam-macam jaringan utama penyusun tubuh
hewan
Hari, Tanggal : Jum’at, 2 Desember 2022
Tempat : Laboratorium IPA Terpadu FKIP ULM Banjarmasin



I. DASAR TEORI
Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel
yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur
yang khusus memungkinkan mereka mempunyai fungsi yang spesifik.
Sebagai contoh, otot-otot jantung yang bercabang menghubungkan sel-
jantung yang lainnya. Percabangan tersebut membantu kontraksi sel-sel
dalam satu koordinasi (Campbell et al. 1999). Ilmu yang mempelajari
jaringan disebut histologi. Jaringan didalam tubuh hewan mempunyai sifat
yang khusus dalam melakukan fungsinya, seperti peka dan pengendali
(jaringan saraf), gerakan (jaringan otot), penunjang dan pengisi tubuh
(jaringan ikat), absorbsi dan sekresi (jaringan epitel), bersifat cair (darah)
dan lainnya. Masing-masing jaringan dasar dibedakan lagi menjadi
beberapa tipe khusus sesuai dengan fungsinya. Pada saat perkembangan
embrio, lapisan kecambah (germ layers) berdiferensiasi (dengan proses
yang disebut histogenesis) menjadi empat macam jaringan utama, yaitu
jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
Seperti halnya tumbuhan, hewan tersusun atas sel-sel. Sel-sel
tersebut bersatu membentuk jaringan-jaringan yang senlapat pada organ.
Pada hewan bersel banyak, kumpulan sel-sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang sama akan membentuk jaringan, jaringan-jaringan yang
berbeda akan bergabung membentuk organ tubuh, organ-organ tubuh akan

2

bergabung membentuk sistem organ tubuh, sistem organ tubuh akhirnya
akan bergabung membentuk organisme (hewan). Pada hewan tingkat
tinggi (mamalia) dibedakan empat tipe jaringan dasar, yaitu jaringan
epitel, jaringan pengikat, jaringan saraf, dan jaringan otot. (Salina, et all.
2018). Jaringan terbentuk dari beberapa sel hasil proses diferensiasi,
kemudian mengalami proses spesialisasi. Proses diferensiasi, yaitu proses
perbanyakan sel melalui fungsi reproduksi sel, sedangkan proses
spesialisasi merupakan proses lanjut dari diferensiasi sebagai proses
perubahan bentuk dan fungsi sel-diferensiasi – spesialisasi sel-sel yang
bentuk dan fungsinya sama selanjutnya akan berkelompok menjadi satu
kesatuan membentuk jaringan. (Nurhidayah, 2020).
Sel merupakan kesatuan struktural, fungsional makhluk hidup.
Menurut Becker & Wayne (1986) menyatakan bahwa sel merupakan suatu
unit dasar biologi. Membran sel merupakan lapisan terluar dari sel dan
membatasi sel dari lingkungan serta pengatur keluar masuknya zat.
Membran sel penting untuk kehidupan sel karena sebagai tempat
berlangsungnya reaksi metabolisme, karena pada membran terdapat
sejumlah enzim dan berfungsi dalam beberapa metabolisme (Pudjiadi,
1994). Pada sel eukariota membran sel membungkus organel-organel di
dalamnya, terbentuk dari dua macam senyawa yaitu lipid dan protein,
umumnya berjenis fosfolipid (Kimball, 1983), yang membentuk struktur
dengan dua lapisan (Siegel, 1999). Gugus lipid dari fosfolipid bersifat
hidrofobik, sedangkan gugus fosfat bersifat hidrofilik. Gusus lipid sering
disebut ekor dan gugus fosfat disebut kepala. Setiap fosfolipid akan saling
berpasangan sehingga membentuk dua lapisan (Bilayer) fosfolipid yang
saling berlawanan. Reaksi-reaksi biokimia dalam metabolisme sel
memerlukan bahan-bahan tertentu (Misalnya nutrisi, O2) dari luar sel
(Handayani, 2021).

3

Jaringan-jaringan hewan dibagi menjadi empat bagian, yaitu
jaringan epitel, jaringan otot, jaringan ikat, dan jaringan saraf. Jaringan-
jaringan tersebut saling berhubungan dalam menjalankan tugasnya dalam
sistem dan organ tubuh hewan. Masing-masing hewan mempunyai
keempat jaringan utama tersebut dengan utuh, kecuali porifera yang
merupakan kelompok hewan yang paling sederhana. Seluruh jaringan
hewan akan membentuk organ dan gabungan dari organ akan bersatu
dalam membentuk suatu individu hewan yang sempurna (Andayani,
2020). Jaringan epitel berasal dari kata ‘epitel yang memiliki kata dasar
epiyang artinya ‘tipis dan tellium yang artinya ‘lapisan kulit. Dari kedua
kata tersebut dapat disimpulkan bahwa jaringan epitel adalah jaringan
yang melapisi tubuh secara keseluruhan baik pada bagian dalam maupun
bagian luar tubuh ( Fedler, et all. 2018). Jaringan otot bersifat sangat
seluler yang sebahagian besar tersusun atas selsel otot. Seluruh jariangan
otot mengandung pembuluh darah (bersifat vaskuler) dan serabut saraf.
Jaringan otot dapat menghasilkan kekuatan fisik yang dibutuhkan untuk
pergerakan struktur tubuh tertentu dan menghasilkan panas tubuh.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan otot dibedakan atas jaringan
otot rangka (skeletal muscle), jaringan otot polos (smooth muscle), dan
jaringan otot jantung (cardiac muscle). Selsel jaringan otot rangka
memiliki banyak inti dan berbentuk silindris. Jaringan otot rangka
terutama menyusun otot-otot yang menempel pada tulang. Sel-sel jaringan
otot jantung berukuran lebih kecil dibandingkan selsel jaringan otot
rangka, memiliki percabangan dengan satu atau dua inti yang terlerak pada
bagian tengah sel. Diskus interkalar pada jaringan otot jantung tampak
menyerupai pita yang berwarna gelap yang menghubungkan ujung dari
satu sel otot dengan ujung dari sel otot yang lain. Jaringan otot jantung
merupakan lapisan paling tebal pada dinding jantung (miokardium). Otot
rangka dan otot jantung tampak berlurik (memiliki pita yang tampak

4

terang dan gelap). Sel-sel jaringan otot polos berukuran kecil dan
meruncing pada kedua ujung selnya, memiliki satu inti dan tidak tampak
berlurik (nonstriated). Jaringan otot polos dapat ditemukan pada dinding
saluran pernapasan, dinding saluran pencernaan, dinding saluran
urogenitalia, dan dinding pembuluh darah (Palennari dkk, 2016).
Sesuai dengan namanya, sel hewan merupakan sel yang menyusun
jaringan – jaringan pada tubuh hewan atau sel sebagai organisme seluler
seperti pada protozoa. Penggambaran yang terdapat pada sel hewan ini
secara umum menampilkan struktur – struktur hewan yang paling mudah
ditemukan. Organel yang sangat berperan dalam sel ini ialah nukleus,
sedangkan aktivitas metabolisme yang paling banyak dilakukan yaitu pada
sitoplasma. Berdasarkan struktur yang terdapat pada sel hewan, ada
beberapa organel yang peranannya sangat berbeda dengan sel tumbuhan,
perbedaan ini berdasarkan fungsinya masing – masing. Terjadinya
perbedaan yang fundamental pada sel hewan seperti dinding sel dan
kloroplas karena organel ini hanya ada pada sel tumbuhan. Ada beberapa
hal yang menjadi perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan lainnya,
hal ini sekaligus menjadi ciri khas dari sel hewan tersebut. Bagian dari sel
hewan ini terdiri dari vesikel, mitokondria, sentriol, nukleus, nukleolus,
kromatin, ribosom, retikulum endoplasma, mikrotubulus, membran
plasma, vacuola, sitosol, selaput inti, badan golgi, dan lisosom. Sel hewan
tidak memiliki dinding sel, tidak memiliki plastida, dan bentuk yang tidak
tetap seperti sel tumbuhan. Vakuola pada sel hewan bentuknya kecil
bahkan ada yang tidak ada. Hewan – hewan uniselular ini biasanya
memiliki vakuola (Rahmadina., & Febriani, 2017).
Seperti halnya tumbuhan, hewan tersusun atas sel-sel. Sel-sel
tersebut bersatu membentuk jaringan-jaringan yang senlapat pada organ.
Pada hewan bersel banyak, kumpulan sel-sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang sama akan membentuk jaringan, jaringan-jaringan yang

5

berbeda akan bergabung membentuk organ tubuh, organ-organ tubuh akan
bergabung membentuk sistem organ tubuh, sistem organ tubuh akhirnya
akan bergabung membentuk organisme (hewan). Pada hewan tingkat
tinggi (mamalia) dibedakan empat tipe jaringan dasar, yaitu jaringan
epitel, jaringan pengikat, jaringan saraf, dan jaringan otot. (Salina,et
all.2018).
Berbicara tentang hewan tidak akan lepas dari struktur yang menjadi
dasar mempelajari makhluk kita mka kita untuk mempelajari makhluk ini.
Perlu kita pahami, jika berbicara tentang struktur hewan kita akan
berhadapan langsung dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan
penyusun dari hewan tersebut sehingga membentuk struktur yang
fungsional, yaitu jaringan (Sari, 2021). Matriks ekstraseluler (ECM)
memainkan peran penting selama transisi dari organisme uniseluler ke
hewan multiseluler (metazoa). ECM terdiri dari basement membrane
(BM) yang mendasari sel-sel epitel, dan matriks interstisial (IM) yang
diposisikan di antara sel-sel dalam ruang antar sel dan mengalami
remodeling terkontrol terus menerus. Namun, kesenjangan utama dalam
biologi sel adalah memahami bagaimana sel menghasilkan dan
berinteraksi dengan ECM. Superfamili kolagen dari protein adalah
komponen utama ECM, yang – pada vertebrata – terdiri dari 28 jenis (I–
XXVIII) yang berasal dari total 46 rantai α melintasi superfamily.
Invertebrata umumnya mengandung kolagen IV, XV atau XVIII, beberapa
kolagen fibrillar, serta beberapa kolagen yang terkait dengan fibril dengan
triple heliks terputus. Di antara kolagen ini, tipe IV adalah yang
evolusioner paling kuno, berdasarkan studi terbaru pada hewan non-
bilaterian (Fedler, 2018).

6

II. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Mikroskop 1 Buah
2. Pensil warna Secukupnya
B. Bahan
1. Sampel preparat awetan jaringan hewan
III. LANGKAH PERCOBAAN
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Mengambil sampel preparat awetan jaringan hewan yang telah disiapkan
3. Mengamati objek dengan menggunakan mikroskop untuk setiap jaringan
dengan menggunakan perbedaan 18x
4. Melakukan langkah yang sama pada setiap sampel
5. Menggambar hasil pengamatan pada setiap jaringan hewan
6. Menuliskan keterangan berdasarkan ciri-ciri setiap sampel yang diamati
IV. HASIL PENGAMATAN
Struktur Jaringan Fungsi
Nama :Smooth Muscle x.s.
Gambar Asli :





Gambar Tangan :





Berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk
mengubah volume organ dan fleksibilitas
dinding. Dapat berfungsi juga untuk
memindahkan muatan di sepanjang saluran
pencernaan dan pengumpulan nutrisi. Kemudian
juga dapat mengendalikan respon lapisan kulit
terhadap suhu.

7

Nama: Microslide
Osteogenesis
Gambar Asli :





Gambar Tangan :









Berfungsi untuk membantu proses pembentukan
tulang baru dengan sel yang disebut osteoblast.

8

Nama :Diatome
Gambar Asli :




Gambar Tangan :

Berfungsi sebagai dasar untuk jarring makanan
di laut. Lalu berfungsi untuk menghasilkan
karbonorganik dengan cara berfotosintesis.
Nama :Microslide Liver,
ts.
Gambar asli :






Gambar Tangan :






1. Menyimpan glikogen
2. Mesintesis protein plasma
3. Menetralisir racun
4. Mengatur sirkulasi hewan
5. Mengatur komposisi darah yang
mengandung lemak, gula, protein, dan zat
lain.

9

Nama :Microslide Striated
Muscle
Gambar Asli :







Gambar Tangan :








1. Sebagai alat gerakaktif
2. Memendek ketika berkontraksi
(kontraksibilitas)
3. Memanjang ketika berelaksasi
(ektensibilitas)
4. Otot kembali pada ukuran semula
(elastisitas)
Nama : Microslide
Bonchi, ls.
Gambar Asli :






1. Menjadi saluran atau menyediakan jalan
bagi udara untuk masuk dan keluar paru-
paru
2. Melembabkan udara yang masuk
3. Beerfungsi menyaring partikel-partikel
yang turut masuk bersama udara

10

Gambar Tangan :








Nama :TulangKeras
Gambar Asli :








Gambar Tangan :








1. Pada gambar terdapat warnamerah yang
merupakan pembuluh darah yang berfungsi
untuk menutrisi tulang.
2. Terdapat jaringan osteosit dengan lacuna
yang berfungsi sebagai menjaga matriks
tulang dan lacuna yang membungkus atau
melindungi osteosit
3. Terdapat pula kanalikuli yang berfungsi
sebagai sauran yang dilalui nutrisi ke
osteosit dan mengeluarkan zat sisa.

11

Nama :Pheretima,
Earthworm, t.s.
GambarAsli :





GambarTangan :






1. Terdapat dinding tubuh yang terbuat dari
kutikula tipis, epidermis (kolumnas), otot-
otot melingkar dan membujur
2. Terdapat pembuluh darah dorsal dan ventral
dan tali saraf ventral
3. Faring terletak ditengah, lebar dari sisi ke
sisi sempit dan terkompresi secara dorsal
ventral
4. Terdapat faring yang tebal terdiri dari sel-sel
kelenjar faring. Jaringan pembuluh darah
otot dan epitel faring (bersilia)
5. Terdapat ruang saliva dorsal yang memiliki
atapepitel bersilia.
Nama :Fibroblast
Gambar asli :




Gambar Tangan :






1. Mempunyai sel yang besar, dan berbentuk
gepeng
2. Intinya panjang dan ovoid serta bercabang-
cabang
3. Dilihat dari samping berbentuk gelendong
atau fusiform serta banyak proses
sitoplasmik yang panjangnya bervariasi
4. Banyak terdapat di dalam liga
menperiodunfel

12

Nama :DarahManusia
Gambar Asli :








Gambar Tangan :




1. Terdapat eritrosit yang berfungsi untuk
mengangkut hemoglobin dan oksigen dari
paru-paru ke jaringan
2. Terdapat leukosit yang berfungsi untuk
melacak dan melawan mikroorganisme
asing penyebab penyakit
3. Terdapat limfosit yang berfungsi untuk
menjaga sistem imunitas tubuh melawan
bakteri
4. Terdapat monosit yang berfungsi untuk
mencerna bahan beserta jaringan yang mati
5. Terdapat trombosit yang berfungsi untuk
melakukan pembekuan darah

Nama :Pheretima,
Earthworm, l.s.
Gambar Asli :




Gambar Tangan :





1. Terdapat jaringanotot yang berfungsi
melakukan gerak
2. Terdapat jaringan epitel yang berfungsi
sebagai perlindungan untuk jaringan
dibawahnya dari radiasi
3. Terdapat jaringan darah yang berfungsi
sebagai jaringan ikat tubuh dan
mengangkut nutrisi, zat sisa, dan hormon.c

13

Nama :Microslide Ileum,
Mammalian, ts.
Gambar Asli :







Gambar Tangan :








1. Terdapat jaringan epitel yang berfungsi
untuk memberikan perlindungan terhadap
jaringan dibawahnya dari radiasi
2. Terdapat jaringan otot yang berfungsi
untuk melakukangerak
3. Terdapat jaringan darah yang berfungsi
sebagai jaringan ikat tubuh dan
mengangkut nutrisi, zat sisa, dan hormone
4. Terdapat jaringan ikat yang berfungsi
mengikat dan menyokong antar jaringan
dan antar organ
Nama :Microslide Skin,
Mammalian ls.
Gambar Asli :






1. Melindungi bagian tubuh (proteksi)
2. Sebagai alat penyerap (absorpsi)
3. Sebagai penjaga suhutubuh

14

GambarTangan :






Nama :Tulang Rawan
GambarAsli :





GambarTangan :






1. Menopang organ atau jaringan pada
tubuh hewan
2. Penyokong organ atau jaringanlunak
Nama :Microslide Adrenal
Gland, Mammalian ts.
Gambar Asli :




Sebagai tempat produksi berbagai jenis hormon

15

Gambar Tangan :





Nama :Microslide Testis
gland, Mammalian ts.
Gambar Asli :




Gambar Tangan :






Testis dikelilingi oleh kapsul yang disebut tunika
albugenia. Selain berfungsi sebagai penghasil
spermatozoa, testis juga sebagai tempat
penghasil hormone seks jantan yaitu hormone
andiogen (testosterone).
Nama :Bronchi
Gambar Asli :






Bronchi (bronkus) fungsi utamanya menjadi
saluran atau menyediakan jalan bagi udara untuk
masuk dan keluar paru-paru. Bronkus juga
berfungsi melembabkan udara yang masuk serta
menyaring partikel-partikel asing yang turut
masuk bersama udara.

16

Gambar Tangan :







Nama :Fibrosa Bone
Gambar Asli :





Gambar Tangan :







Kartilago fibrosa berfungsi untuk menyokong
dan melindungi bagian di dalamnya. Fibrosa juga
menjadi penghubung yang sangat baik pada
beberapa area yang mengalami gerakan-gerakan
intens, seperti diantara tulang-tulang, ligamen,
dan tendon.

V. ANALISIS
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan terdapat tujuh
belas kali pengamatan yaitu yang pertama mengamati sampel preparat
awetan jaringan Microslide Skin, mammalian, l.s, yang kedua mengamati
sampel preparat awetan jaringan Pheretima, Earthworm, l.s, yang ketiga

17

mengamati sampel preparat awetan jaringan Darah Manusia, yang
keempat mengamati sampel preparat awetan jaringan Fibrosa Bone, yang
kelima mengamati sampel preparat awetan jaringan Diatome, yang
keenam mengamati sampel preparat awetan jaringan Microslide Adrenal
Gland Mammalia t.s, yang ketujuh mengamati sampel preparat awetan
jaringan Microslide Ileum Mammalia t.s, yang kedelapan mengamati
sampel preparat awetan jaringan Microslide Testis Gland Mammalia t.s,
yang kesembilan mengamati sampel preparat awetan jaringan Bronchi,
yang kesepuluh mengamati sampel preparat awetan jaringan Smooth
Muscle, yang kesebelas mengamati sampel preparat awetan jaringan
Microslide Osteogenesis, yang keduabelas mengamati sampel preparat
awetan jaringan Microslide Liver, t.s, yang ketigabelas mengamati sampel
preparat awetan jaringan Microslide Striated muscle, yang keempatbelas
mengamati sampel preparat awetan jaringan Microslide Bronchi, ls, yang
kelima belas mengamati sampel preparat awetan jaringan Tulang Keras,
yang keenambelas mengamati sampel preparat awetan jaringan Fibroblas,
dan yang terakhir mengamati sampel preparat awetan jaringan Pheretima,
Earthworm, t.s. Pada pengamatan pertama yaitu sampel preparat awetan
jaringan Microslide Skin, mammalian, l.s, terdapat ciri-ciri yaitu epitel
pipih berlapis (kulit mamalia). Terlihat seperti ubin tipis namun terdiri dari
beberapa lapisan sel. Epitelium berlapis merupakan sel-sel yang tersusun
bertingkat untuk permukaannya sesuai dengan model tersebut bahwa
epitel pipih tampak seperti ubin, memiliki beberapa bentuk yaitu pipih,
batang dan kubus. Tidak memiliki material di antara sel-sel penyusunnya,
memiliki bentuk sel yang bervariasi tergantung fungsi dan letaknya.
Terdapat di seluruh bagian tubuh. Pada pengamatan kedua yaitu sampel
preparat awetan jaringan Pheretima, Earthworm, l.s, terdapat ciri-ciri
yaitu bentuk tubuh bilateral, tubuh cacing tanah bersegmen yang jika
diperhatikan mirip cincin. Segmen cacing tanah tak hanya di bagian luar

18

tetapi juga di dalam tubuh. Segmensegmen pada cacing tanah dipisahkan
sekat yang dinamakan septa. Pada pengamatan ketiga yaitu sampel
preparat awetan jaringan Darah Manusia, terdapat ciri-ciri yaitu berwarna
merah karena mengandung hemoglobin. Berbentuk bulat pipih yang
bagian tengahnya cekung atau bikonkaf. Tidak memiliki inti sel. Umur sel
darah merah kurang lebih 120 hari. Sel darah merah pada tubuh umumnya
berjumlah 4-5 juta sel/mm² darah. Sel darah merah berdiameter 7-8 um
dengan ketebalan 1-2 mm. Sel darah merah bersifat elastis. Pada
pengamatan keempat yaitu sampel preparat awetan jaringan Fibrosa Bone,
terdapat ciri-ciri yaitu tulang rawan terdapat seperti ada bulatan yang
memiliki inti sel itu adalah kondrosit dari tulang rawan yang masih
terpisah-pisah, dan yang terakhir terpisah dari serat elastis. Pada
pengamatan kelima yaitu sampel preparat awetan jaringan Diatome,
terdapat ciri-ciri yaitu umumnya uniseluler (bersel tunggal) dan hidup
bebas. Namun ada beberapa anggota yang membentuk koloni dalam
berbagai bentuk seperti filamen. Tipe sel eukariotik karena sudah
memiliki selaput inti. Bersifat autotrof karena mampu melakukan
fotosintesis. Sel mikroskopis dalam berbagai bentuk seperti oval, bulat,
segitiga, kapal dan sebagainya. Tubuh bersifat simetris bilateral atau
simetris radial. Memiliki dinding sel yang kaku yang terbuat dari zat
pektin dan silika. Memiliki pigmen fotosintesis yaitu klorofil a dan
klorofil c serta santofil seperti fukosantin, diatosantin dan diadinosantin.
Cadangan makanan disimpan dalam bentuk minyak, dan yang terakhir
merupakan alga yang sebagian besar berhabitat di air tawar dan air laut.
Pada pengamatan keenam yaitu sampel preparat awetan jaringan
Microslide Adrenal Gland Mammalia t.s, terdapat ciri-ciri yaitu kelenjar
adrenal terdiri atas 2 lapisan yaitu korteks Adrenal dan medula Adrenal.
Bagian korteks Adrenal terbagi menjadi 3 lapisan yang berbeda yaitu zona
glomerulosa, zona fasikulata, dan zona retikularis. Pada pengamatan

19

ketujuh yaitu sampel preparat awetan jaringan Microslide Ileum
Mammalia t.s, terdapat ciri-ciri yaitu struktur usus halus ileum dari
permukaan dalam keluar terdiri dari selaput lendir, subnokosa, lapisan otot
luar dan Serosa, selaput lendir terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan sel tinggi,
lamina propria, dan lapisan tipis otot polos (muskolarismukosa). Pada
pengamatan kedelapan yaitu sampel preparat awetan jaringan Microslide
Testis Gland Mammalia t.s, terdapat ciri-ciri yaitu pada kelenjar testis
dibungkus oleh lapisan fibrosa yang dinamakan tunika albugenie. Di
dalam testis terdapat banyak arus tubulus seminiferus yang dipenuhi oleh
lapisan sel sperma yang sudah/tengah mengembang. Di selang tubulus
seminiferus terdapat sel khusus yang di namakan sel intersisial leydeg
yang menghasilkan hormon testosteron. Pada pengamatan kesembilan
yaitu sampel preparat awetan jaringan Bronchi, terdapat ciri-ciri yaitu
tersusun atas jaringan epitel pipih berlapis yang menyusun pleura, epitel
pipih selapis penyusun alveolus, epitel bersilia penyusun bronkus, jaringan
ikat tulang rawan penyusun trakea, dan jaringan otot polos. Pada
pengamatan kesepuluh yaitu sampel preparat awetan jaringan Smooth
Muscle, terdapat ciri-ciri yaitu pada otot halus yang ditemukan di dinding
organ dalam seperti organ pernapasan, pencernaan, dan pembuluh darah.
Sel otot polos ini berbentuk gelendong dengan kedua ujung meruncing,
serta mempunyai satu inti tunggal. Pada pengamatan kesebelas yaitu
sampel preparat awetan jaringan Microslide Osteogenesis, terdapat ciri-
ciri yaitu pada proses pembentukan tulang baru dengan sel yang disebut
osteoblas. Sel ini dan matriks tulang merupakan dua elemen krusial yang
terlibat dalam pembentukan tulang. Di dalam osteogenesis ini ada
permukaan dari masenkim, kapiler, osteoblast, osteosit, dan trabekula.
Pada pengamatan keduabelas yaitu sampel preparat awetan jaringan
Microslide Liver, t.s, terdapat ciri-ciri yaitu pada struktur hati terdapat
lubang yang merupakan pembuluh darah kapiler yang disebut sinusoid,

20

dinding sinusoid mengandung sel fagosit yang disebut sel kupfer yang
bertugas memfagositosis dan menghancurkan partikel pada bakteri dalam
sel mati. Selain itu, ada pula sel lain yang dapat ditemukan dalam hati
normal yaitu sel darah, sel epithelium, limfosit, fibroblast, dan hepatic
stellate cells. Pada pengamatan ketigabelas yaitu sampel preparat awetan
jaringan Microslide Striated muscle, terdapat ciri-ciri yaitu sel berbentuk
silindris, memanjang dan berinti banyak. Memiliki daerah gelap (miosin)
dan terang (aktin) yang berselang seling sehingga tampak lurik. Memiliki
struktur yang efektif untuk pergerakan yang spontan dan membutuhkan
tenaga besar. Mudah lelah karena terjadi penumpukan asam laktat pada
sel-selnya. Pergerakan berasal dari sinyal motorik yang berasal dari otak
dan bersifat sadar (bukan refleks). Terdapat pada hampir keseluruhan
tubuh bagian luar manusia dan hewan. Pada pengamatan keempatbelas
yaitu sampel preparat awetan jaringan Microslide Bronchi, ls, terdapat
ciri-ciri yaitu pada akhir trakea bercabang menjadi dua bagian, yaitu
bronkus kanan dan bronkus kiri. Dalam bronkus pada pangkal trakea
terdapat sirink yang pada bagian dalamnya terdapat lipatan-lipatan berupa
selaput yang dapat bergetar. Bergetarnya selaput itu menimbulkan suara.
Bronkus bercabang lagi menjadi mesobronkus yang merupakan bronkus
sekunder dan dapat dibedakan menjadi ventrobronkus (di bagian ventral)
dan dorsobronkus ( di bagian dorsal). Ventrobronkus dihubungkan dengan
dorsobronkus, oleh banyak parabronkus (100 atau lebih). Struktur bronkus
sama dengan trakea, hanya dindingnya lebih halus. Pada pengamatan
kelimabelas yaitu sampel preparat awetan jaringan Tulang Keras, terdapat
ciri-ciri yaitu tersusun atas jaringan tulang keras, yang terdiri dari sel-sel
tulang (osteosit) yang membentuk lingkaran. Di tengah-tengah sel tulang
keras terdapat saluran havers. Dalam saluran havers terdapat pembuluh
kapiler. Tulang keras tersusun atas zat kapur dan fosfor. Pada pengamatan
keenambelas yaitu sampel preparat awetan jaringan Fibroblas, terdapat

21

ciri-ciri yaitu bentuk selnya besar, pipih dan bercabangcabang. Serta inti
sel berbentuk memanjang dan memiliki satu atau dua anak inti. Pada
pengamatan jaringan yang terakhir yaitu sampel preparat awetan jaringan
Pheretima, Earthworm, t.s, terdapat ciri-ciri yaitu memiliki pembuluh
darah dorsal, memiliki intestinum dengan tiflosol, memiliki pembuluh
darah ventra, memiliki kutikula, dan memiliki epitel yang bersilia.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, kesimpulannya yaitu
kami melakukan tujuh belas pengamatan, pengamatan yang pertama
mengamati sampel preparat awetan jaringan Microslide Skin, mammalian,
l.s, yang kedua mengamati sampel preparat awetan jaringan Pheretima,
Earthworm, l.s, yang ketiga mengamati sampel preparat awetan jaringan
Darah Manusia, yang keempat mengamati sampel preparat awetan
jaringan Fibrosa Bone, yang kelima mengamati sampel preparat awetan
jaringan Diatome, yang keenam mengamati sampel preparat awetan
jaringan Microslide Adrenal Gland Mammalia t.s, yang ketujuh
mengamati sampel preparat awetan jaringan Microslide Ileum Mammalia
t.s, yang kedelapan mengamati sampel preparat awetan jaringan
Microslide Testis Gland Mammalia t.s, yang kesembilan mengamati
sampel preparat awetan jaringan Bronchi, yang kesepuluh mengamati
sampel preparat awetan jaringan Smooth Muscle, yang kesebelas
mengamati sampel preparat awetan jaringan Microslide Osteogenesis,
yang kedua belas mengamati sampel preparat awetan jaringan Microslide
Liver, t.s, yang ketigabelas mengamati sampel preparat awetan jaringan
Microslide Striated muscle, yang keempat belas mengamati sampel
preparat awetan jaringan Microslide Bronchi, ls, yang kelima belas
mengamati sampel preparat awetan jaringan Tulang Keras, yang keenam
belas mengamati sampel preparat awetan jaringan Fibroblas, dan yang

22

terakhir mengamati sampel preparat awetan jaringan Pheretima,
Earthworm,t.s.

23

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, F. C. (2020). Validitas Perangkat Pembelajaran Berbasis Inkuiri
Untuk Melatihkan Keterampilan Berpikir Kritis pada Materi Jaringan
Hewan di SMA. Jurnal Pijar Mipa, 15(4), 366-372.
Andriani, D., Masyitha, D., & Zainuddin, Z. (2017). STRUKTUR HISTOLOGI
KULIT IKAN GABUS (Channa striata)(The Histology Of Skin’s
Snakehead Fish (Channa striata)). Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Veteriner, 1(3), 283-290.
Berata IK, Winaya IBO, Adi AAAM, Adnyana IBW. (2019). Buku Ajar
Patologi Veteriner Umum. Cetakan Ke5. Denpasar: Swasta Nulus
F3dler, A. L., Boudko, S. P., Rokas, A., & Hudson, B. G. (2018). The triple
helix of collagens–an ancient protein structure that enabled animal
multicellularity and tissue evolution. Journal of cell science, 131(7), 1-15.
Handayani, H., dkk. (2021). FISIOLOGI HEWAN. Bandung: WIDINA
BHAKTI PERSADA BANDUNG.
Moyo, D., Gomes, M., & Erlwanger, K. H. (2018). Comparison of the histology
of the skin of the Windsnyer, Kolbroek and Large White pigs. Journal of
the South African Veterinary Association, 89(1), 1-10.
Palennari, M., Lodang, H., Muis, A., & Sudrajat, F. (2016). Biologi Dasar
Bagian Pertama. Makasar: Alauddin University Press.
Purnama, K. A., Winaya, I. B. O., Adi, A. A. A. M., Erawan, I. G. M. K.,
Kardena, I. M., & Suartha, I. N. (2019). Gambaran histopatologi kulit
anjing penderita dermatitis. Jurnal Veteriner Desember, 20(4), 486-496.
Putra, I. P. A. A., Budiartawan, I. K. A., & Berata, I. K. (2019). Gambaran
Patologi Anatomi dan Histopatologi Kulit Anjing yang Terinfeksi
Demodekosis. Indonesia Medicus Veterinus, 8(1), 90-98.
Rahmadina., & Febriani, H. (2017). Biologi Sel Unit Terkecil Penyusun Tubuh
Makhluk Hidup. Medan : CV. Selembar Papyrus
Salina, N., Daningsih, E., & Marlina, R. KELAYAKAN HANDOUT
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN DENGAN

24

TAMBAHAN DISTRIBUSI STOMATA DAN LAJU TRANSPIRASI.
EduNaturalia: Jurnal Biologi dan Kependidikan Biologi, 2(1), 20-28.
Sari, D. N. R., & Anitasari S. D. (2021). SISTEM ENDOKRIN Seri Struktur
Anatome Hewan. Bandung: NUSAMEDIA.