Pembimbing : Dr. RYAN ARYANTO,SP.B(K)BD Presentan : Raemon Alexandro Mau LAPORAN KASUS Kolesistitis Akut Kolesistolitiasis
Nama : Tn. DS Tanggal lahir : 08-11-1952 / 70 th . 1 bl. Alamat : Peleburan 3, Semarang Agama : Kristen Protestan Suku : Jawa Pekerjaan : Pensiunan PNS No. RM : 588***/ DELTA 404 Tanggal Masuk : 04 Desember 2022 (16:03) Tanggal Keluar : 08 Desember 2022 (18:00) I dentitas
Anemnesis K eluhan Utama K eluhan Tambahan Nyeri perut kanan atas (+) Demam dan mual
Riwayat Penyakit Sekarang Pasien laki-laki Tn.DS datang ke Poli umum RS PWDC pada tanggal 4 Desember 2022 pukul 18.55, dengan keluhan nyeri perut kanan atas yang berlangsung sekitar 20 menit . Dimana nyeri bersifat tumpul , hilang timbul dan menjalar hingga ke punggung kanan . Biasnya nyeri muncul setelah makan dan pasien mengaku keluhan dirasakan sejak 3 minggu terakhir dan memberat pada 5 hari terakhir SMRS. Selama itu pasien diberi obat paracetamol dan keluhan sedikit berkurang . Pasien mengaku juga merasa demam dan mual tetapi tidak muntah . Pasien menyangkal jika ada batuk , sesak napas dan penurunan berat badan.
Riwayat Penyakit Dahulu Pasien mengaku baru pertama kali merasakan sakit seperti ini . Pasien mengatakan jika memiliki riwayat hipertensi dan sudah meminum obat anti hipertensi dengan rutin . Pasien juga mengaku jika memiliki alergi obat antalgin , amoxillin dan streptomisin . Pasien menyangkal jika ada riwayat DM, sakit jantung , sakit kuning dan asma .
Riwayat Penyakit Keluarga Keluhan serupa (-), HT(-), DM (-) Riwayat Sosial dan Ekonomi Pasien mengaku suka makan makanan yang berlemak dan terkadang minum minuman beralkohol . Pasien juga memiliki riwayat merokok tetapi sudah berhenti sejak punya anak . Pasien mengaku juga jarang berolahraga .
Status Generalis Keadaan umum : Sakit sedang Kesadaran : Compos mentis Tekanan darah : 130/96 mmHg N adi : 80 x/menit Pernapasan : 20 x/menit Suhu : 36,3 ⁰C
P emeriksaan Fisik
P emeriksaan Fisik
P emeriksaan Fisik
P emeriksaan Penunjang USG P enebalan dinding gall bladder → cholecystitis Multiple cholelithiasis D iameter Laboratorium D arah lengkap B ilirubin Kimia klinik
Hasil Pemeriksaan Laboratorium (28/11/2022)
Hasil Pemeriksaan Laboratorium (04/12/2022)
Resume Pasien laki-laki Tn.DS, Usia 70tn Keluhan nyeri perut kanan atas yang berlangsung sekitar 20 menit . Nyeri bersifat tumpul , hilang timbul dan menjalar hingga ke punggung kanan . Biasnya nyeri muncul setelah makan Keluhan dirasakan sejak 3 minggu terakhir . Memberat di 5 hari SMRS Demam (+) dan mual (+) Riwayat pengobatan : obat paracetamol dan keluhan sedikit berkurang . Riwayat hipertensi (+) dan rutin obat anti hipertensi Alergi obat : antalgin , amoxillin dan streptomisin . Makan makanan yang berlemak , terkadang minum minuman beralkohol , riwayat merokok dan jarang berolahraga . Peningkatan hasil Lab bilirubun direk 13.8 mg/ dL , bilirubun indirek 0.52 mg/ dL dan SGPT 95.0 U/L dan sedikit meningkat pada leukosit
Working Diagnosis Kolesistitis Akut, Kolesistolitiasis
Tatalaksana Pre OP Infus RL 20 tpm Injeksi Cefazolin 1 gr Pr o Operasi Laparaskopi Kolesistektomi k/p open
L aporan Operasi Diagnosa pra operasi : Kolesistitis Akut , kolesistolitiasis Diagnosa pasca operasi : Kolesistitis Akut , kolesistolitiasis , adhesi peritoneal kompleks ( Adhesiolisis kompleks ) Jaringan yang diangkat : Vesica velea Jenis operasi : Elektif Kriteria operasi : Bersih terkontaminasi Tipe Operasi : Khusus Pemeriksaan PA : Ya Nama/ macam operasi : Laparaskopi Kolesistektomi , adhesiolisis complex Tanggal operasi : 05-12-2022 Jam operasi mulai : 10.59 WIB Jam operasi selesai : 13.30 WIB Lama operasi : 2 jam 30 menit
Terlentang dalam GA Insisi trocar Identifikasi .. V.velea , dinding vesica velea tebal Adhesi omentum ke v. velea Adhesiolisis kompleks dengan electrocautery Diseksi hepatocystic → Jaringan fibrotic (++) anatomi tidak jelas → diperluka konversi open Identifikasi ductus cysticus – klip 2 di proksimal lalu potong Insisi subcostal dextra , perdarahan ke kanan peritoneum Buka V.velea → 3 buah batu besar dengan ukuran ± 3cm, dan terdapat batu kecil multiple yang licin Diseksi liver bed fundal Evaluasi semua batu+ Ekstraksi v.velea Diperlukan parsial kolesistektomi sebelum jahit Cek lagi kebocoran (-) Diseksi inter-pad, rawat perdarahan Jahit lapis demi lapis Selesai
Advice Post Operasi RL II , D5 I (15 tpm ) Analgetik sesuai anestesi PO Ciprofloxacin 2 x 500 gr Injeksi Ondansentron 2 x 8 mg Omeprazole 1 x 40 mg Diet lunak Cek urin rutin (05/12/22)
Ad vitam : ad bonam Ad fungsionam: ad bonam Ad sanationam : ad bonam PROGNOSIS
Follow Up S : Nyeri luka bekas operasi , O : KU : compos mentis TD : 90/60 mmHg N :80x/m R. : 20x/m S : 36.6 C Abdomen : I : Datar , luka terawat P : supel P. : timpani A : BU (+) normal A : Post laparotomy colesistectomi ec colesistitis , colesistolitiasis H+1 P : Terapi lanjut , diet lunak , besok GV S : Nyeri luka bekas operasi berkurang O : KU : compos mentis TD : 111/60 mmHg N : 98x/m R. : 20x/m S : 36.9 C Abdomen : I : Datar , luka terawat P : supel P. : timpani A : BU (+) normal A : Post laparotomy colesistectomi ec colesistitis , colesistolitiasis H+2 P : GV dgn sufratul , diet lunak S : Nyeri luka bekas operasi berkurang O : KU : compos mentis TD : 129/69 mmHg N : 90x/m R. : 20x/m S : 36.5 C Abdomen : I : Datar , luka terawat P : supel P. : timpani A : BU (+) normal A : Post laparotomy colesistectomi ec colesistitis , colesistolitiasis H+2 P : Ciprofloxacin 2x500, diet bebas , rwt luka BPL 06/12/2022 07/12/2022 08/12/2022
Kontrol S : BAB Sulit O : KU : compos mentis TD : 123/87 mmHg N : 83x/m R. : 20x/m S : 36.3 C Abdomen : I : Datar , luka kering , hematom (+) P : supel P. : timpani A : BU (+) normal A : Post laparotomy colesistectomi P : Trombophob salep 14/12/2023 Makroskopis Diterima 1 tempat sediaan isi 1 potong jaringan , berat 26 gram, ukuran 6x4,5x 3 cm , pada irisan warna coklat kekuningan padat , kenyal , tampak butiran-butiran yang mengesankan sisa batu. Diproses Sebagian 1 kaset . Mikroskopis Menunjukan potongan-potongan jaringan Gall Bladder yang dilapisi oleh epitel silindris yang jinak . Stroma terdiri atas jaringan ikat fibrous, jaringan maskularis , sel-sel saraf dan pembuluh darah dengan focus-focus sebutkan sel -se radang PMN dan mononuclear disertai gambaran Rochistanky Aschoof . Tidak ditemukan tanda spesifik Tidak ditemukan sel ganas Kesimpulan : Gallbladder, operasi : Cholecystitis Kronis dan Cholelithiasis Hasil Pem. Histopatologi (09/12/2022)
Tinjauan Pustaka Kolesistitis dan Kolesistolitiasis
Definisi Kolesistitis ( radang kandung empedu ) : R eaksi inflamasi akut dinding empedu yang disertai keluhan nyeri perut kanan atas , nyeri tekan , dan demam . Kolesistitis Akut : Peradangan dari dinding kandung empedu , biasanya merupakan akibat dari adanya batu empedu di dalam duktus sistikus , yang secara tiba-tiba menyebabkan serangan nyeri yang luar biasa . Kolesistitis Kronis : Peradangan menahun dari dinding kandung empedu , yang ditandai dengan serangan berulang dari nyeri perut yang tajam dan hebat . Batu empedu : Gabungan dari beberapa unsur yang membentuk suatu material mirip batu yang dapat ditemukan dalam kandung empedu ( kolesistolitiasis ) atau di dalam saluran empedu ( koledokolitiasis ) atau pada kedua-duanya
Anatomi dan Fisiologi
Supersaturasi kolesterol 01 Kolesterol → Kristal + lendir kandung empedu → Lumpur kandung empedu . Kelebihan bilirubin 02 Bilirubin → disekresikan ke empedu → penumpukkan bilirubin → batu empedu Hipomotilitas kandung empedu 03 Jika kandung empedu tidak mengosongkan secara efektif , empedu dapat menjadi pekat dan membentuk batu empedu . E tiologi
Epidemiologi kolelitiasis di negara maju sekitar 10‒15% dari populasi dewasa prevalensi jenis kolelitiasis kolesterol. Sedangkan di negara Asia epidemiologi kolelitiasis berkisar 3‒10% Epidemiologi GLOBAL 10‒15% dari populasi dewasa . 6% pria dan 9% wanita . > Batu empedu kolesterol (90‒95%). Asimptomatik 1-2% kolik bilier Asia dan Indonesia Prevelensi kolelitiasis : Jepang (3,2%), Tiongkok (10,7), India Utara (7,1%), Taiwan (5%) Manado ( Okt 2015-Okt 2016) : 113 kasus Kemenkes 2015 → tahun 2012 terdapat 1,2 juta jiwa pasien dengan tindakan operasi , Mortalitas Sekitar 0,6% Komplikasi pankreatitis akut dan kanker empedu Kematian akibat prosedur 1%
Klasifikasi batu empedu Gallstones: Environment, Lifestyle and Genes Caroline S. Stokes Marcin Krawczyk Frank Lammert Department of Medicine II, Saarland University Hospital, Homburg , German Batu Pigmen Hitam Kalsium bilirubinate & Musin glikoprotein Mekanisme terbentuk Sirkulasi enterohepatik yang terganggu Kondisi ileal ( penyakit , reseksi ) Penyakit hemolitik Sirosis hati Sindrom Gilbert Batu Kolesterol Mekanisme utama peningkatan sekresi kolesterol bilier Obesitas Sindrom metabolik Diet tinggi kolesterol Peningkatan aktivitas enzim HMG- KoA reduktase Mutasi gen Batu Pigmen Coklat Garam kalsium / Bilirubin indirek + protein Mekanisme terbentuk → Peningkatan jumlah bilirubin indirek insolubel yang mengendap menjadi batu
Faktor Resiko
Patofisiologi
G ejala Klinis Timbul peradangan . D emam Nyeri Bersifat kolik , mulai daerah epigastrium atau hipokondrium kanan dan menjalar ke bahu kanan . Nyeri ini sering timbul karena makanan berlemak Ikterus obstruksi terjadi bila ada batu yang menyumbat saluran empedu utama (ductus hepatikus / koledokus ) I kterus 1 2 3 M ual dan Muntah 4 Asimtomatik
Pemeriksaan Penunjang Leukositosis Enzim hati aspartat transaminase (AST), alanin transaminase (ALT), alkaline phosphatase (ALP), dan bilirubin Enzim pankreas lipase dan amilase USG ( Gold Standard ) → hyperechoic dengan posterior accustic shadow, dan p enebalan dinding kandung empedu anterior ( lebih dari 3 mm) kolesistitis
Pemeriksaan Penunjang Foto Polos Abdomen ERCP Biasanya tidak memberikan gambaran khas Sekitar 10-15% batu kandung empedu yang radioopak ( mengandung kalsium ) Batu empedu yang mengandung kolesterol - radiolusen
Tatalaksana Penatalaksanaan Diet Konsumsi makanan cair rendah lemak Menghindari kolesterol yang tinggi terutama yang berasal dari lemak hewan Buah yang dimasak , nasi ketela , daging tanpa lemak, sayuran yang tidak membentuk gas, roti, kopi / teh .
Tatalaksana Meperidine analgesik . Dosis 50-150 mg tab , disesuaikan dengan respon tubuh . Piperacillin, ampicillin sulbactam antibiotik IV. Dosis 4 gr IV/6h & 1.5 gr IV/6h . Metronidazole suspek kolesistitis dengan gangren / empyema. Dosis 15mg/ KgBB IV , tidak boleh melebihi 4g/d. Imipenem broad spectrum untuk bakteri potensi ascending infection . Dosis 250-500 mg IV/6h . UDCA hanya untuk batu kolesterol < 20 mm. Dosis 8-10 mg/kg/ hari PO 3 x 1 Medikamentosa
Laparoskopi Kolesistektomi P engobatan kolesistitis ( akut / kronis ), K olelitiasis simtomatik , D iskinesia bilier ( hipofungsi atau hiperfungsi ) K olesistitis akalkulus , Pankreatitis batu empedu
Open Cholecystectomy P eradangan yang luas , P erlengketan , K elainan anatomi , C edera saluran empedu , B atu saluran empedu yang tertahan , P erdarahan yang tidak terkontrol merupakan indikasi untuk beralih ke prosedur terbuka .