© majalah potret edisi I, 2012
14
Australia, tepatnya di Canberra. Pada awalnya
tidak banyak yang tertarik dengan kehadiran FLP
dikarenakan mayoritas warga negara Indonesia di
Canberra adalah mahasiswa/i yang melanjutkan
studi mereka. Rutinitas kuliah membuat para
mahasiswa/i lebih memilih
menghabiskan waktu
untuk belajar dan mengikuti seminar-seminar di
kampus.
Seiring waktu, anggota FLP Australia mulai
bertambah. Perekrutan anggota dilakukan dengan
perkenalan dari mulut ke mulut. Sampai pada awal
tahun 2011, saya dan beberapa teman berkumpul
dan berpikir untuk membuat gebrakan menulis dan
mengundang penulis terkenal dari Indonesia untuk
memberikan pelatihan menulis. Saat itu saya hanya
terpikir untuk menghubungi beberapa teman penulis
yang telah bergabung dengan FLP di Indonesia.
Salah satunya adalah Habiburrahman El Shirazy
yang novel-novelnya telah menjadi best seller dan
berhasil diadaptasi ke layar lebar.
Gayung bersambut, Habiburrahman atau yang akrab
disapa Kang Abik ternyata bersedia
untuk datang dan mengisi pelatihan
di Australia. Acara ”Sehari bersama
Habiburrahman El Shirazy” akhirnya
diadakan pada tanggal 6 Maret 2011
dan terselenggara berkat kerjasama
FLP Australia, KBRI di Canberra,
serta produsen kerudung Rabbani.
Pesona Kang Abik sebagai penulis
ternama tidak hanya menyedot
peserta pelatihan dari warga negara
Indonesia, namun juga warga negara
Malaysia yang tinggal di Canberra.
Kesempatan baik itu lalu kami
manfaatkan untuk mengumpulkan
karya tulis anggota dan
menerbitkannya. Karena anggota
yang masih terbatas, beberapa
rekan akhirnya menghubungi
teman-teman mahasiswa dan
permanent residents yang berada di kota lain
seperti Sydney, Melbourne, Brisbane dan Adelaide.
Antusiasme penulis yang berada di kota lain ternyata
cukup tinggi. Walhasil, beberapa teman mahasiswa
di Melbourne menawarkan untuk melebarkan sayap
FLP Australia hingga ke daerah mereka, dimana
momen inilah yang kelak melahirkan FLP Cabang
Melbourne.
Terkumpulnya naskah kontributor dari beberapa kota
akhirnya melahirkan sebuah kumpulan kisah suka
dan duka mahasiswa serta para permanent residents
yang berdomisili di Australia. Awalnya buku ini diberi
judul ”Catatan dari Negeri Selatan”, namun setelah
berkonsultasi dengan penerbit, judul kumpulan kisah
ini berganti menjadi ”Suka Duka Hidup di Australia”.
Buku ini diterbitkan atas kerjasama FLP Australia dan
penerbit Indiva Media Kreasi dan segera beredar di
seluruh toko buku di Indonesia pada bulan Januari
2012.
FLP Australia terus berkembang dan akan segera
membuka cabang di Sydney. FLP Australia juga
telah memiliki beberapa anggota serta kontributor
di beberapa daerah di Australia. Kegiatan FLP
Australia saat ini masih terfokus pada agenda
pelatihan menulis yang diadakan setiap sebulan
sekali. Pelatihan ini pula diharapkan dapat menjaring
penulis-penulis berbakat di perantauan dan
menghasilkan buku-buku yang dapat mencerahkan
bangsa. Untuk mempermudah koordinasi
dengan para anggota di daerah lain, FLP Australia
membuka group di Facebook. Bagi warga negara
Indonesia yang berdomisili di Australia dan tertarik
untuk bergabung bersama FLP Australia silahkan
mengirimkan email ke:
[email protected].
au atau tambahkan kami di Facebook anda: Flp
Australia.
* Photo by: Riko Abrar
POTRET | KOMUNITAS
Layout Potret Edisi2.indd 22 1/23/2012 12:20:36 PM