LINGGAR PAMUNGKAS//22.3.3599//XII TITL B//SMK
N 2 KLATEN
PT. KAI
DAOP 6
YOGYAKARTA
PRESENTASI
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
UNIT
BANGUNAN
MATERI PRESENTASI
01
02
05
03
06
Tujuan Praktik
Kerja Lapangan
(PKL)
04
Sejarah PT. KAI DAOP
6 YOGYAKARTA
Struktur PT. KAI
DAOP 6
YOGYAKARTA
Deskripsi Kegiatan
Praktik Kerja
Lapangan (PKL)
Pengertian PT.
KAI
DAOP 6
YOGYAKARTA
Hasil Pelaksanaan
Praktik Kerja
Lapangan (PKL)
07Kesimpul
an
06Dokument
asi
SEJARAH PT. KAI
DAOP 6 YOGYAKARTA UNIT
BANGUNAN
Manager
Bangunan
Daop 6 Yogyakarta
Rudi
Mulyadi
NIPP. 45728
Assemen
Mekanikal
Elektrikal
Ahcir
Suripto
NIPP. 45668
Assemen
Perawatan
Bangunan Dinas
Stasiun
Ardhyan Dhewa N.
NIPP. 71839
Assemen
Perawatan
Bangunan Dinas
Non Stasiun
Junaidi
NIPP. 57456
Pelaksanaan
Mekanikal
Elektrikal
Kabul Suyanto
NIPP. 47990
Pelaksanaan
Perawatan
Bangunan
Dinas Stasiun
Deslia
Iryani
NIPP. 62329
Pelaksanaan
Perawatan
Bangunan
Dinas Non Stasiun
Suprihatun
NIPP. 49566
TUJUAN PRAKTIK
KERJA LAPANGAN (PKL)
•Meningkatkan keterampilan dan etos kerja.
•Menerapkan ilmu yang telah dipelajari di
sekolah/kampus ke dunia kerja nyata.
•Menambah wawasan dan pengalaman kerja di
dunia industri.
•Menjalin hubungan kerja sama antara institusi
pendidikan dengan dunia industri.
•Melatih tanggung jawab, kedisiplinan, serta
kemampuan bekerja secara profesional di
lingkungan kerja nyata.
PENGERTIAN PT. KAI
DAOP 6 YOGYAKARTA
PT Kereta Api Indonesia (Persero), yang
sering disingkat menjadi PT KAI atau KAI,
adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang menyediakan jasa transportasi kereta
api di Indonesia. PT KAI bertanggung jawab
untuk menyediakan, mengatur, dan
mengurus seluruh aspek jasa angkutan
kereta api di berbagai wilayah di Indonesia.
UNIT
BANGUNAN
SEJARAH PT. KAI
DAOP 6 YOGYAKARTA
Awal Perkembangan Perkeretaapian di Yogyakarta
Perkeretaapian di wilayah Yogyakarta dimulai pada masa kolonial
Belanda. Jalur kereta pertama di Yogyakarta dibuka pada 20 Juli 1872
oleh Staatsspoorwegen (SS), dengan rute Yogyakarta – Solo. Jalur ini
merupakan bagian dari pembangunan rel kereta api di Jawa bagian
tengah yang terhubung ke Semarang dan Surabaya. Seiring waktu,
pembangunan jalur kereta terus berkembang dan menghubungkan
Yogyakarta dengan wilayah lain seperti Kutoarjo, Purworejo, dan
Madiun.
UNIT
BANGUNAN
SEJARAH PT. KAI
DAOP 6 YOGYAKARTA
Setelah Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka, pengelolaan perkeretaapian diambil alih
dari pemerintah kolonial. Awalnya dikelola oleh Djawatan Kereta Api
(DKA), kemudian menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA), lalu
berubah menjadi Perumka (Perusahaan Umum Kereta Api), dan
akhirnya menjadi PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Pembentukan DAOP 6 Yogyakarta
DAOP 6 Yogyakarta secara resmi menjadi salah satu wilayah
operasional PT KAI untuk mengelola pelayanan dan infrastruktur
kereta api di wilayah Yogyakarta, Solo, Kutoarjo, dan sekitarnya.
Kantor pusat DAOP 6 terletak di Stasiun Tugu Yogyakarta
UNIT
BANGUNAN
SEJARAH PT. KAI
DAOP 6 YOGYAKARTA
Setelah Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka, pengelolaan perkeretaapian diambil alih
dari pemerintah kolonial. Awalnya dikelola oleh Djawatan Kereta Api
(DKA), kemudian menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA), lalu
berubah menjadi Perumka (Perusahaan Umum Kereta Api), dan
akhirnya menjadi PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Pembentukan DAOP 6 Yogyakarta
DAOP 6 Yogyakarta secara resmi menjadi salah satu wilayah
operasional PT KAI untuk mengelola pelayanan dan infrastruktur
kereta api di wilayah Yogyakarta, Solo, Kutoarjo, dan sekitarnya.
Kantor pusat DAOP 6 terletak di Stasiun Tugu Yogyakarta
UNIT
BANGUNAN
DESKRIPSI KEGIATAN
PRAKTIK KERJA
LAPANGAN (PKL)
1. Pengecekan Kabel Listrik di Stasiun
Tujuan:Memastikan instalasi kabel dalam kondisi baik, tidak ada
kerusakan (terkelupas, korsleting, atau beban berlebih).
2. Pengecekan Genset (Generator Set) di Stasiun/Depo
Tujuan:Memastikan genset berfungsi sebagai cadangan daya saat
pemadaman
listrik PLN.
3. Pergantian Lampu Stasiun
Tujuan: Memastikan pencahayaan stasiun optimal untuk
kenyamanan
penumpang dan keamanan operasional.
DESKRIPSI KEGIATAN
PRAKTIK KERJA
LAPANGAN (PKL)
4. Servis AC di Stasiun
Tujuan: Memastikan pendingin udara berfungsi optimal, terutama
di ruang
tunggu.
5.Pemasangan arus listrik dan kWh untuk bangunan KAI logistik
Tujuan: Pemasangan kWh untuk bangunan KAI logistik dengan
mengambil
sumber listrik dari jaringan Listrik Jaringan Atas (LAA) mengunakan
kabel
tuwisted.
HASIL PELAKSANAAN
PRAKTIK KERJA
LAPANGAN (PKL)
1. Pengecekan Kabel Listrik di Stasiun:
Hasil:Tersedianya laporan kondisi kabel listrik yang ada di stasiun, baik
itu keadaan
normal atau ditemukan adanya kabel yang aus, rusak, atau terkelupas.
Hal ini
memastikan tidak ada masalah kelistrikan yang bisa mengganggu
operasional
stasiun.
2. Pengecekan Genset (Generator Set) di Stasiun/Depo:
Hasil: Pengecekan genset yang baik menghasilkan laporan mengenai
kondisi mesin,
bahan bakar, dan sistem pendinginan genset. Bila genset dalam kondisi
baik, bisa
memastikan cadangan daya listrik yang tersedia jika terjadi
pemadaman listrik utama.
Jika ditemukan masalah, dilakukan perbaikan atau penggantian
komponen yang rusak.
HASIL PELAKSANAAN
PRAKTIK KERJA
LAPANGAN (PKL)
3. Pergantian Lampu Stasiun:
Hasil : Semua lampu yang sudah rusak atau tidak berfungsi diganti dengan lampu baru.
Hal ini
meningkatkan
kenyamanan dan keamanan di area stasiun dengan memastikan penerangan yang
memadai, terutama pada
malam hari atau saat kondisi cuaca buruk.
4. Servis AC di Stasiun:
Hasil: Setelah servis, sistem AC di stasiun atau depo dapat berfungsi lebih efisien. Laporan
servis dapat
mencakup pembersihan filter, pengecekan freon, serta perbaikan komponen yang rusak.
Dengan AC yang
berfungsi optimal, kenyamanan penumpang dan staf stasiun meningkat.
5. Pemasangan KWH berhasil dilakukan untuk mendukung distribusi listrik pada bangunan
KAI Logistik
dengan memperhatikan standar keselamatan.
KESIMPULAN
Dengan adanya kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) ini,
dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat
serta menambah banyak ilmu pengetahuan baru. Kegiatan ini
juga membentuk karakter siswa untuk lebih bersikap displin,
tanggung jawab dan mampu berinteraksi dengan orang lain.
Serta dapat menjadi bekal pengalaman kerja yang
sesungguhnya sebagaimana bekerja di sebuah perusahaan
menyelesaikan tugas yang telah diberikan dan bagaimana
bersikap yang seharusnya dilingkungan kerja dihadapkan
dengan berbagai macam sifat rekan kerja dan dapat
memposisikan diri sebaik mungkin.