Klaster 3 dalam konteks pelayanan kesehatan primer merujuk pada pelayanan kesehatan usia dewasa 18-59th, dan lansia 60th ke atas ( lanjut usia ). Ini adalah salah satu dari lima klaster dalam Integrasi Layanan Primer (ILP) di fasilitas kesehatan seperti puskesmas .
TUJUAN CLUSTER 3 Meningkatkan derajat kesehatan usia dewasa dan lansia . Mencegah dan mengendalikan penyakit yang umum terjadi pada kelompok usia . Meningkatkan kemandirian lansia dalam menjaga kesehatan mereka sendiri . Meningkatkan kualitas hidup usia dewasa dan lansia .
TIM CLUSTER III PENANGGUNG JAWAB CLUSTER III : dr. Syarifah Khamsiawan PENANGGUNG JAWAB P. Kesrad : Miftahul Jannah. Amd keb PENANGGUNG JAWAB 20 penyakit terbesar : Rahmatika, Amd. keb PENANGGUNG JAWAB Keswa : Ns. Sarajivo, S .kep PENANGGUNG JAWAB Kesjoar : Herman Syahdi, Amd. kep PENANGGUNG JAWAB PTM : Rahmayan, SST PENANGGUNG JAWAB LANSIA : Dwi YuLiana, Amd. keb PENANGGUNG JAWAB ProLanis : Ns. Anggriani Rosita, S.kep PENANGGUNG JAWAB KB : Ayu gemasih, Amd. keb PENANGGUNG JAWAB Kespro : Melia Faurini, Amd. Keb
Jumlah pasien cluster 3 total 321 dalam bulan agustus Rujukan 41 pasien di rujuk dari total kunjungan 321 pasien
20 Penyakit terbesar bulan Agustus 2025 no nama penyak it laki laki perempuan jumlah 1 hiperten si 35 41 76 2 Ispa 13 17 30 3 Diabetes militus 10 15 25 4 Dyspepsia 9 10 19 5 Goat artitis 6 9 15 6 Hipercolestrol 5 9 14 7 Myalgia 2 2 4 8 Asma 1 2 3 9 Dermatitis alergi 1 2 3 10 Vertigo 1 2 3
PROGRAM PTM PUSKESMAS SIMPANG TERITIT BULAN SEPTEMBER 2025
INDIKATOR DAN TARGET PROGRAM PTM TAHUN 2025 NO INDIKATOR SPM SASARAN SATUAN TARGET 1 Prevalensi hipertensi mndapt pelayanan Keseshatan sesuai standar Penyandang hipertensi orang 100% 2 Prevalensi DM Mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar Penyandang DM orang 100% 3 Penduduk usia produtif 15-59 thn mendapat pelayanan skrinig kesehatan sesuai standar Penduduk usia 15-49 thn orang 100%
INDIKATOR RENSTRA NO INDIKATOR SASARAN SATUAN TARGET 1 Merokok usia 10-18 tahun 10-18 thn Persen <8,7% 2 Srining PTM Prioritas ≤ 15 thn Orang 90% - Skrining Hipertensi ≥ 15 thn Orang 90% Skrining Obesitas ≥ 15 thn Orang 90% - Skrining Diabetes Melitus ≥ 15 thn dgn Obesitas Orang 90% - Skriningk Stroke ≥ 40 Thn Peyandang HT dan DM Orang 90% - Skrining Jantung ≥40 Thn Peyandang HT dan DM Orang 90% - Skrining PPOK ≥ 40 Thn Orang 90% - Skrining Kangker Payudara Wanita usia 30-50 thn Orang 90% - Skrining Kangker Leher Rahim Wanita usia 30-50 thn Orang 90% - Skrining Gangguan Indra ≥ 7 Thn Orang 90% 3 Menerapkan KTR Tempat umum Orang 20% 4 Pelayan pandu puskesmas Puskesmas Unit 100% 5 UBM ( Upaya Berhenti Merokok ) FKTP Unit 60% 6 Penyandang DM Terkendali Penyandang DM Orang 90% 7 Penyandang Hipertensi Terkendali Penyandang Hipertensi Orang 90%
Grafik Jumlah Penderita HT dan DM di Wilayah Kerja Simpang Teritit 2025 penderita Laki-laki Perempuan jumlah HT 23 60 83 DM 9 35 44
Grafik Jumlah Penderita HT dan DM bulan Agustus 2025
INDIKATOR DAN TARGET PROGRAM PTM TAHUN 2025 NO INDIKATOR SPM SASARAN SATUAN TARGET januari Februari maret afril mai Juni Juli Agustus september otober november desember 1 Prevalensi hipertensi mndapt pelayanan keseshatan sesuai standar Penyandang hipertensi org 100% 47 31 32 23 31 118 74 83 2 Prevalensi DM Mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar Penyandang DM org 100% 31 20 21 20 21 34 31 4 4 3 Penduduk usia produktif 15-59 thn mendapat pelayanan skrinig kesehatan sesuai standar Penduduk usia 15-49 thn org 100% 236 232 234 215 233 387 342 487
NO UPAYA KESEHATAN KEGIATAN TUJUAN SASARAN TEMPAT SASARAN PENANGGUNG JAWAB VOLUME K EGIATAN JADWAL K EGIATAN RINCIAN PELAKSANAAN LOKASI PELAKSANAAN BIAYA SUMBER DANA 1 PTM Deteksi dini faKtor resiko PTM Untuk mengetahui secara dini penderita dan resiko PTM DI masyarakat 9 Desa Penduduk usia 15 ke atas Rahmayana , S.Tr.Keb 9 kali 8-9-2025. 9-9-2025. 16-9-2025. 10-9-2025. 11-9-2025. 12-9-2025. 15-9-2025. 17-9-2025. 18-9-2025 Transportasi 1 org X 9 desaX1 kali J.ujung , gegerung , Sp Teritit , J.uluh , Syurajadi , SRA, M.Satu , SRB, BP 900000 BOK RPK PTM bulan September 2025
TERIMA KASIH
OLEH : Dwi Yuliana , A . Md .Ke b BAHAN LOKMIN PELAYANAN LANSIA BULAN AGUSTUS 2025
R eferensi Peraturan Menteri kesehatan RI No 67 Tahun 2015 Tentang pelayanan Kesehatan Lanjut Usia Masyarakat. Permenkes No 43 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan UU No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah Pasal 68 Disebutkan Bahwa Kepala Daerah wajib Melaksanakan program strategis nasional termaksud standar pelayanan minimal bidang kesehatan.
INDIKATOR NO INDIKATOR 1. CAKUPAN PUSKESMAS MEMBINA POSYANDU LANSIA DI DESA WILAYAH KERJANYA 2. CAKUPAN PUSKESMAS YANG ADA DI KABUPATEN / KOTA MENYELENGGARAKAN PELAYANAN KESEHATAN SANTUN LANSIA
Pemantauan Lansia Risti
NO Upaya Target Pencapaian Masalah 1 Pelayanan Homecare pada lansia PJP oleh petugas puskesmas 100 % 77% Belum selesai 1 desa lagi yaitu syura , jadi , kunjungan ulang belum dilaksanakan 3 Pemantauan Lansia Risti 100% 80% 1 desa yang belum di pantau , desa syurajadi , terkendala oleh jadwal dokter puskesmas I DENTIFIKASI MASALAH
PEMECAHAN MASALAH Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah Terpilih Ket 1 Pelayanan Homecare pada lansia PJP oleh petugas puskesmas Sudah dilaksanakan 8 desa , hanya saja belum di selesaikan secara laporan , I desa yg belum di swiping yitu syurajadi Diselesaikan di bulan september Swiping 1 desa lagi yaitu syurajadi , setelah itu dilakukan kunjungan ulang dengan nakes yang di butuhkan oleh PJP Setelah diselesaikan desa syurajadi maka akan diselesaikan pelaporan PJP, 2 pemantauan Lansia Risiko tinggi - Sudah dilaksanakan 8 desa , tinggal desa syurajadi yg belum di pantau Diselesaikan di bulan september Pemantauan lansia risti di bulan september di desa syurajadi Di seselaikan pada bulan September
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) BULAN SEPTEMBER PROGRAM LANSIA TAHUN 2025
tindak lanjuti hasil dari monev PJ lansia Dinkes Kabupaten : Tempat Duduk Prioritas Kursi Roda Perbedaan kartu Antrian ( Prioritas ) Pegangan Toilet Pegangan Jalur Masuk Pkm Lansia di tuntun petugas sampai ke ruangan yang di tuju .
Berijin …
PROLANIS LOKAKARYA MINI BULAN AGUSTUS 2025 Anggriani Rosita & Dwi Yuliana
Sistem pelayanan kesehatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi melibatkan peserta , faskes dan BPJS dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS yang menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal PENGERTIAN
Layanan kesehatan untuk pasiaen penyakit kronis yang stabil , program ini diberikan kepada peserta JKN yang membutuhkan perawatan jangka panjang . PRB (Program Rujukan Balik )
DM HT Jantung Asma Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Epilepsi Skizoprenia Stroke Sindroma Lupus Eritematosus Beber apa penyakit yang termasuk dalam program PRB
J uli : 1 9 orang HT : 7 orang HT+DM : 5 orang DM : 4 orang HHD : 2 orang PPOK : 1 orang Jumlah Peserta PRB
Penderita penyakit DM dan HT PESERTA PROLANIS
Jumlah Peserta Senam 7 Agustus 2025 : 30 Orang 21 Agustus 2025 : 31 Orang 28 Agustus 2025 : 30 Orang TOTAL 91 Orang
Masih ada pasien PRB yang tidak mengambil obat Pasien PRB tidak mengambil obat sesuai Jadwal / beli obat di luar bahkan masih ada pasien yang tidak mengambil obat dalam 1 bulan. pengentrian PRB masih belum efektif dilakukan Menghubungi nomor telpon pasien yang tercata t pada Rekam Medis dan Berkolaborasi dengan pj. Lansia untuk obat pasien Menjadwalkan waktu kunjungan dan pengambilan obat , Jadwal ditentukan 1x dalam 1 mgg , jadi 4x pertemuan dalam sebulan . 3. masih belum teratasi (Jaringan dari pihak BPJS) IDENTIFIKASI MASALAH PRB RTL
Masih banyak pasien hipertensi dan diabetes melitus tidak mengikuti senam prolanis di puskesmas Sosialisasi guna untuk mengajak masyarakat aktif mengikuti senam prolanis IDENTIFIKASI MASALAH PROLANIS RTL
BERIZIN
LOKMIN KESWA AGUSTUS 2025
PENILAIAN KINERJA KESWA AGUSTUS 2025 NO JENIS KEGIATAN SATUAN TARGET PENCAPAIAN CAKUPAN SASARAN (H) VARIABEL SUB VARIABEL (T) (V) (SV) PROGRAM KESWA X X X 1 Persentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan resiko masalah kesehatan jiwa yang mendadapatkan skrining 1310 10 % 549 58 ,0 X 2 Persentase penyandang gangguan jiwa yang memperoleh layanan difasyankes 14 100 % 12 15 ,0 X 3 Jumlah penyalah guna napza yang mendapatkan layanan rehabilitasi medis persen 2 orang atau lebih/PKM 0% 0,0 X
CAPAIAN KINERJA PROGRAM KESWA BULAN AGUSTUS 202 5 NO INDIKATOR TARGET CAPAIAN GEP 1 Persentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan resiko masalah kesehatan jiwa yang mendadapatkan skrining 100 % 42 %(13 10 / 549 ) 58 % 2 Persentase penyandang gangguan jiwa yang memperoleh layanan difasyankes 100 % 8 5 %( 14 / 12 ) 15 % 3 Jumlah penyalah guna napza yang mendapatkan layanan rehabilitasi medis 2 orang atau lebih/PKM 0%(0/0) 2 orang atau lebih/PKM
INDENTIFIKASI MASALAH NO INDIKATOR TARGET CAPAIAN GEP MASALAH 1 Persentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan resiko masalah kesehatan jiwa yang mendadapatkan skrining 100 % 42 %( 549 /1 310 ) 58 % 58 % belum dilakukan Persentasa penduduk usia ≥ 15 tahun dengan resiko masalah kesehatan jiwa yang mendadapatkan skrining 2 Persentase penyandang gangguan jiwa yang memperoleh layanan difasyankes 10 % 8 5 %( 12 / 14 ) 15 % 15 % belum dilakukanPersentase penyandang gangguan jiwa yang memperoleh layanan difasyankes 3 Jumlah penyalah guna napza yang mendapatkan layanan rehabilitasi medis 2 orang atau lebih/PKM 0%(0/0) 2 orang atau lebih/PKM 2 Orang belum dilakukan Jumlah penyalah guna napza yang mendapatkan layanan rehabilitasi medis
PERIORITAS MASALAH No MASALAH U S G TOTAL RENGKING 1 58 % belum dilakukan Persentasa penduduk usia ≥ 15 tahun dengan resiko masalah kesehatan jiwa yang mendadapatkan skrining 3 3 4 10 1 2 15 % belum dilakukanPersentase penyandang gangguan jiwa yang memperoleh layanan difasyankes 3 3 3 9 II 3 2 Orang belum dilakukan Jumlah penyalah guna napza yang mendapatkan layanan rehabilitasi medis 3 2 3 8 III
DIAGRAM SEBAB AKIBAT DARI ISHIKAWA (Fishbone) penduduk umur ≥ 15 mendapatkan skrining MANUSIA METODE 58 % belum dilakukan usia ≥ 15 tahun dengan resiko masalah kesehatan jiwa yang mendadapatkan skrining SARANA DANA LINGKUNGAN Pengisian kuesioner kepada masyarakat dan siswa siswi umur ≥ 15 tahun kurangnya pengeta huan penduduk tentang gejala resiko masalah kesehatan jiwa yang mendapatkan skrining Pembagian kuesioner kurang nya kesadaran masyarakat tentang resiko masalah kesehatan jiwa
DIAGRAM SEBAB AKIBAT DARI ISHIKAWA (Fishbone) penyandang gangguan jiwa yang memperoleh layanan fayankes MANUSIA METODE 15 % belum dilakukan penyandang gangguan jiwa yang memperoleh layanan difasyankes SARANA DANA LINGKUNGAN kunjungan ke fayankes kurangnya pengeta huan keluarga pasien tentang layanan difayankes . kunjungan teratur kefayankes kurang nya kesadaran keluarga pasien tentang kunjungan berobat pasien yang teratur ke fayankes
DIAGRAM SEBAB AKIBAT DARI ISHIKAWA (Fishbone) jumlah penyalah gunaan napza yang mendapatkan layanan rehabilitasi medis MANUSIA METODE 2 orang atau lebih belum dilakukan Jumlah penyalah guna napza yang mendapatkan layanan rehabilitasi medis SARANA DANA LINGKUNGAN pemeriksaan urin dilaboraturium rumah sakit kurangnya pengeta huan keluarga tentang pasien penyalahgunaan napza tidak ada nya pemeriksaan urin kusus penyalah guna napza dipuskesmas kurang nya kesadaran keluarga pasien tentang penyalah gunaan napza yang memberikan layanan rehabilitasi medis
TABEL PEMECAH MASALAH NO PERIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH 1 58 % belum dilakukan Persentasa penduduk usia ≥ 15 tahun dengan resiko masalah kesehatan jiwa yang mendadapatkan skrining Tidak ada diumpai odgj dengan depresi umur ≥ 15 tahun Melakukan skrening pada anak ≥ 15 tahun pada posyandu dan sekolah 2 15 % belum dilakukanPersentase penyandang gangguan jiwa yang memperoleh layanan difasyankes Kurangnya kesadaran Masyarakat /keluarga untuk mendukung pengobatan penyembuhan pasien jiwa kefayankes kunjungan rumah edukasi keluarga untuk perawatan dan berobat teratur pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) 3 2 Orang belum dilakukan Jumlah penyalah guna napza yang mendapatkan layanan rehabilitasi medis Tidak dijumpainya hasil laboratorium yg positif napza kunjungan rumah edukasi keluarga untuk perawatan dan berobat teratur pada orang dengan gangguan jiwa dan Napza
RPK BULAN SEPTEMBER 2025 NO UPAYA KESEHATAN KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET SASARAN penanggung Jawab Volume Kegiatan Jadwal Rincian pelaksanaan lokasi pelaksanaan Biaya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Kesehatan jiwa Pelaksanaan skrining dan intervensi hasil skrining masalah Kesehatan jiwa di UKBM/Sekolah untuk mendeteksi dini kasus kesehatan jiwa dan napza serta untuk mencegah meningkatnya jumlah kasus gangguan jiwa 9 Sekolah Siswa Siswi Ns.SARAJIVO, S .kep 1 kali 2 or x 9 SEKOLAH x Rp. 100.000,-= Rp 1 .800.000 9 Sekolah Rp 1 .800.000 Rp 1 .800.000
Dokumentasi Keswa
TERIMA KASIH
LOKMIN BULAN SEPTEMBER PROGAM KESJAOR TAHUN 2025
C apaian K iner ja Prog ram Kesjaor Bulan Agustus 202 5 NO INDIKTOR TARGET CAPAIAN GEP 1 Cakupan puskesmas yang me nyelenggarakan pembinaan kesehatan kerja pada pekerja informal 70% 40 % 30 % 2 P ersentase Puskesmas yang melaksanakan pembinaan olah raga pada kelompok masyarakat 65 % 30 % 35 % 3 Penanganan penyakit akibat kerja 65% 30 % 35 % 4 Inspeksi kesehatan dan keselamatan kerja 65% 40 % 25 % 5 Pengendalian faktor resiko di tempat kerja 65 % 40 % 25 % 6 Cakupan puskesmas yang melaksanakan kesehatan olah raga bagi anak sekolah dasar (SD) 65% 30 % 35 %
Grafik pembinaan kesehatan kerja pada pekerja informasi
DIAGRAM SEBAB AKIBAT DARI ISHIKAWA (Fishbone) kesehatan kerja MANUSIA METODE belum dilakukan kesehatan kerja Pada pekerja informal SARANA DANA LINGKUNGAN sosialisasi tentang kesehatan dan keselamatan pada pekerja kurangnya pengeta huan pekerja tentang factor resiko bahaya penyakit akibat kerja Masih ada nya pekerja tidak memakai APD dengan benar saat bekerja Kesadaran pekerja masih kurang tentang penting nya memakai APD di saat bekerja
DIAGRAM SEBAB AKIBAT DARI ISHIKAWA (Fishbone) kelompok yang melakukan aktivitas fisik MANUSIA METODE belum dilakukan jumlah kelompok yang melakukan aktivitas fisik SARANA DANA LINGKUNGAN pengukuran kebugaran jasmani kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya olah raga terhadap kesegaran jasmani Tensi meter pengukuran nadi,tb,bb masih adanya sebagian masyarakat yang tidak melakukan aktifitas fisik ( olah raga)
RPK BULAN SEPTEMBER 202 5 NO UPAYA KESEHATAN KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET SASARAN penanggung Jawab Volume Kegiatan Jadwal Rincian pelaksanaan lokasi pelaksanaan Biaya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 kESJAOR Cakupan puskesmas yang me nyelenggarakan pembinaan kesehatan kerja pada pekerja informal untuk meningkatkan keselamatan Bagi Pekerja Pekerja 9 Desa HERMAN SYAHDI 1 KALI KUNJUNGAN 8,9,11.12,13,15,16,17,18. 2org x 9 desa x satu kali kunjungan 9 Desa Merie satu,sp,teritit,gegerong , j.oloh, srb, sra, b. pepanyi,syurajadi dan jamur ujun RP
PROGRAM KB PUSKESMAS SIMPANG TERITIT BULAN SEPTEMBER TAHUN 202 5
N0 INDIKATOR A SASARAN TARGET CAPAIAN GAP SP. TERITIT GEGERUNG MERIE SATU JAMUR ULUH J. UJUNG SR A SRB BUKIT PEPANYI SYURAJADI 1. KB Pasca Salin 11 P0S 50% % 50% 3. KB Aktif 133 66 82 42 78 59 84 54 89 1.054 PUS 64,4 % 70 % PENCAPAIAN BULAN AGUSTUS 2025
GRAFIK CAKUPAN KB AKTIF BULAN AGUSTUS 2025
JUMLAH KB PASCA SALIN BULAN AGUSTUS TAHUN 2025
TERIMAKASIH
LOKMIN KESPROCATIN UPTD PUSKESMAS SIMPANG TERITIT TAHUN 2025 BULAN AGUSTUS 2025
Definis Kesprocatin Kesprocatin catin adalah Singkatan dari Kesehatan Reproduksi calon Pengantin , yaitu Upaya Penyuluhan dan pemeriksaan Kesehatan yang diberikn kepada pasangan yang akan menikah .
Tujuan Kespro catin Untuk meningkatkan pemahaman kepada calon pengantin tentang Kesehatan reproduksi,perencanaan,keluarga dan kehamilan yang sehat .
Jumlah Yang di Layani Kesprocatin Agustus 2025 Untuk Cakupan Program Catin Bulan Ini NIHIL (0)
TERIMA KASIH JALAN-JALAN BELI BISKUIT. TIDAK LUPA MEMBELI SALAK. KALAU BADAN SEDANG SAKIT. MAKAN APAPUN TERASA TAK ENAK.