Lokmin Residensirsud tanjung pinang.pptx

Dayatdayat48 0 views 33 slides Sep 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 33
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33

About This Presentation

laporan


Slide Content

LOKMIN 1 KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RSUD KOTA TANJUNGPINANG Tahun 20 2 3 OLEH Nurhidayat tamam hadi kisworo BP. 2221312006

Pembimbing Lahan Dinar Jantik Wulandari , SST, M.Tr.Kep Dosen Pembimbing Akademik Dr. Yulastri Arif, S. Kp, M. Kep

TUJUAN RESIDENSI

HASIL PRA LOKMIN Kamis , 02 November 2023 Pelaksanaan Discharge Planning Pelaksanaan Supervisi Pelaksanaan Jenjang karir

Gambaran Umum RSUD KOTA TANJUNGPINANG Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang adalah Rumah Sakit milik Pemerintah Daerah Kota Tanjunpinang yang telah berdiri sejak 1903 RSUD Kota Tanjungpinang pada awalnya Rumah Sakit tanpa kelas . Seiring perkembangan penduduk pelita II menjadi Type- D . maka berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 51/Menkes/SK/II/1979 tentang Peningkatan Kelas, maka Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungpinang diakui sebagai rumah sakit yang tergolong tipe C. dan sejak tahun 2010 RSUD Kota tanjungpinang menerapkan system pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah (PPK-BLUD)

Visi Misi Menyelenggarakan layanan medis dan keperawatan , layanan penunjang medis serta layanan rujukan dengan menempatkan pasien sebagai prioritas utama Meningkatkan dukungan terhadap pelayanan dirumah sakit . Prima dalam pelayanan berbasis patient safety

MOTO TUGAS POKOK R S UD Kota Tanjungpinang Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis daerah dibidang Kesehatan rumah sakit Pelaksanaan pelayanan Kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna Pelaksanaan pencegahan dan penyembuhan penyakit Pelaksanaan pemulihan Kesehatan secara serasi , terpadu dengan upaya peningkatan derajad Kesehatan masyarakat Pemberian pelayanan medis , pelayanan penunjang medis , dan pelayanan asuhan keperawatan Pelaksanaan Pendidikan, pelatihan , penelitian , dan pengembangan dibidang Kesehatan Pemberi pelayanan rujukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan Motto RSUD Kota Tanjungpinang :“ Kesembuhan anda adalah kebahagian kami “.

SUMBER DAYA MANUSIA REKAPITULASI TENAGA KEPERAWATAN RSUD KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 20 22 No Jenis Tenaga PNS/CPNS Kontrak THL Sukarela Jumlah Tenaga Keterangan 1 S2 Keperawatan 1 1 2 orang sementara melanjutkan pendidikan 2 Ners 23 3 S1 Keperawatan 5 4 S1 Kebidanan 2 5 D3 Keperawatan 45 6 D3 Kebidanan 4 Total Perawat 157

JENIS PELAYANAN Pelayanan rawat jalan dengan 1 4 Klinik Pelayanan Rawat Inap 24 jam . Pelayanan Intensif Care Unit 24 jam . Pelayanan Kamar Bedah ( Operasi ) 24 jam . Pelayanan Gawat Darurat 24 jam . Pelayanan ICU 24 jam . Pelayanan Laboratorium 24 jam . Pelayanan Radiologi 24 jam . Pelayanan Farmasi 24 jam . Pelayanan Kamar Jenazah ( sementara ) . Pelayanan Gizi . Pelayanan Loundry . Endoskopi Hemodialisa Pengolahan limbah . Gudang .

INDIKATOR PELAYANAN NO BULAN Jumlah Tempat Tidur BOR% LOS BTO TOI NDR ‰ GDR ‰ 1 JANUARI 115 66.12 3.86 5.14 5.90 15.23 35.53 2 FEBRUARI 115 69.25 3.84 4.90 5.60 15.96 28.37 3 MARET 115 65.08 3.88 4.99 6.05 22.65 36.59 4 TW I 115 66.82 3.86 5.01 5.85 17.94 33.50 5 APRIL 115 55.68 3.49 4.54 6.42 11.49 26.82 6 MEI 115 77.78 3.99 5.77 5.19 19.58 33.13 7 JUNI 115 76.23 3.92 5.63 5.19 12.35 20.06 RATA-RATA BULANAN 115 68.13 3,83 5,28 5,74 16,45 30,57 DIBULATKAN 68% 4 5 6 16 31

Gambaran pelaksanaan Discharge Planning

Ruangan Mawar

Bougenfil

Dahlia

Cempaka

Teratai

Flamboyan

Paertisipasi pasien dalam pelaksanaan discharge planning

ANALISIS HASIL PENGKAJIAN Kegiatan residensi dimulai dengan melakukan survey dan proses pengkajian yang dilakukan selama 2 minggu di Bidang Keperawatan, Komite Keperawatan, dan Ruangan rawat Inap ( Ruangan Rawat Inap Dahlia , Bougenfil , flamboyant, Teratai, Mawar dan , Cempaka ) . Sistem pengkajian dilakukan melalui wawancara , observasi dan Studi Dokumentasi kepada kabid keperawatan , kepala ruangan , perawat pelaksana diruang rawat inap . Setelah itu dilakukan penyebaran kuesioner dan observasi dari kegiatan diruangan .

Hasil Pengkajian Aspek Manajemen Keperawatan

Hasil Pengkajian Aspek Manajemen Keperawatan

Analisa SWOT Berdasarkan pengkajian data umum melalui telusur dokumen , wawancara dan observasi , maka disusun analisa SWOT dengan tujuan mengetahui berbagai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki internal rumah sakit dan dapat mengidentifikasi faktor eksternal meliputi peluang yang berpotensi untuk dicapai dan mempertimbangkan ancaman yang beresiko memperburuk keadaan rumah sakit . Uraian dari analisa SWOT sebagai berikut :

Analisis SWOT Gambaran Umum RSUD Kota Tanjungpinang Faktor Internal STRENGTH (KEKUATAN) WEAKNES (KELEMAHAN) Menjadi rumah sakit pilihan utama masyarakat kota tanjungpinang dengan pelayanan yang bermutu , beretika dan berkeadilan Struktur organisasi rumah sakit telah mengacu pada peraturan wali kota tanjungpinang n0.13 tahun 2021, jadi pelaksanaan tugas sudah sesuai antara struktur dan tupoksi masing-masing pejabat yang langsung dikooordinasikan kebawah Adanya rencana strategis RSUD Kota Tanjung Pinang dan renstra bidang keperawatan Adanya pengembangan SDM setiap tahunnya Lokasi rumah sakit strategis dan mudah dijangkau serta akses Tersedia alokasi dana sebagai penunjang terlaksananya kegiatan pelayanan rumah sakit Budaya kerja yang dilandasi oleh nilai-nilai TERBAIK, hubungan kerja relative baik serta kekeluargaan.telah mampu mendorong tenaga untuk bekerja lebih baik RSUD telah menerapkan sitem BLUD Belum terlaksananya discharge planning sesuai SOP Kurangnya edukasi terhadappasien dan keluarga Pasien jarang dilibatkan dalam menentukan rencana perawatan dirumah Belum tersedianya pedoman dan SOP supervise sehingga supervisi tidak berjalan Belum tersedianya jadwal rutin supervise bidang keperawatan terhadap kepala ruangan dan kepala ruangan terhadap perawat pelaksana Kurangnya sosialisasi kepada perawata terkit jenjang karir Jumlah tenaga perawat belum sebanding dengan ketergantungan pasien diruangan

FAKTOR EKSTERNAL OPPORTUNITY (PELUANG) THREATH (ANCAMAN) Kesadaran masyarakat akan hidup sehat yang semakin meningkat Tersedianya SDM professional yang dapat direkrut untuk memenuhi kebutuhan RSID kota tanjungpinang Tersedianya bidang diklat dan litbang untuk pengembangan kualitas staf , magang , praktek dan penelitian dari berbagai institusi Adanya dukungan dari pemerintah provinsi kepulauan riau Lokasi rumah sakit yan strategis dan mudah dijangkau Tuntutan masyarakat terhadap mutu dan profesionalitas pelayanan yang cukup tnggi Kemajuan teknologi yang pesat menimbulkan tuntutan fasilitas yang lebih baik dari pelanggan Adnya persaingan yang ketat dari rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta Kemajuan teknologi dan kemudahan akses internet menimbulkan peninkatan kesadaran , pemahaman pelanggan tentang tanggung jawab dan tanggung gugat dalam pelayanan yang diberikan rumah sakit .

PERIORITAS MASALAH DENGAN PENDEKATAN PSBH/PSBN Setelah masalah teridentifikasi , maka proses selanjutnya adalah memprioritaskan tiga masalah yang akan menjadi fokus , target/ perhatian untuk dilakukan implementasi selama kegiatan residensi . Untuk penentuan masalah yang menjadi prioritas dilakukan penghitungan dengan pembobotan pada setiap masalah yang ditemukan dengan metode Problem Solving for Better Health (PSBH)/ Problem Solving for Better Nursing (PSBN).

No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Total Prioritas 1. Mengoptimalkan pelaksanaan discharge planning diruangan rawat inap 4 5 4 4 4 1280 I 2. Mengoptimalkan pelaksanaan supervise oleh bidang keperawatan dan kepala ruangan 4 4 5 4 3 960 II 3. Mengoptimalkan pelaksanaan jejang karir 4 4 3 4 3 576 III

RUMUSAN MASALAH BERDASARKAN PRIORITAS Belum berjalannya pelaksanaan discharge planning dengan baik sesuai SOP di ruang Rawat Inap RSUD KOTA Tanjungpinang . Belum terlaksananya supervise,belum tersedianya SOP dan pedoman supervisi Belum berjalannya system jenjang karir , kurangnya sosisalisasi jenjang karir terhadap perawat

TERIMA KASIH
Tags