5. Kata Syeikh Abdullah Fikri Basya (Wafat 1207 H)
Tatkala para pemuda lain tidur di malam yang kelam maka bangunlah engkau.
Bangunlah demi kemuliaan dan kejayaan, serta singsingkanlah lengan bajumu
Segeralah menuju apa yang kau dambakan selagi kau mampu melakukannya.
Adapun jika kau belum menemukan kesuksesan maka bersabarlah.
Perbanyaklah musyawarah karena jika kau benar, kau akan mendapatkan pujian,
atau kalau pun salah, kau akan dimaklumi.
Biasakanlah dirimu untuk berkata benar, dan cintailah perkataan benar. Kau
akan dipercaya, dan janganlah condong kepada perkataan dusta.
Janganlah mengikuti kesalahan orang lain dan menghitung-hitungnya. Karena
kau bukanlah penguasa atas manusia.
Syarah / Penjelasan dan Kesimpulan:
****************************************
Dalam bait pertama dan kedua, penyair mengajak kita semua untuk selalu bekerja keras,
ketika orang-orang lain yang tak memiliki cita-cita sedang tertidur, terbuai oleh gelapnya
malam, maka janganlah kita seperti mereka, hendaklah kita selalu bekerja keras, layaknya
orang yang bekerja sambil menyingsingkan lengan bajunya.
Pada bait ketiga, kita dianjurkan untuk selalu bermusyarah dalam mengambil keputusan,
saking pentingnya musyawarah ini dalam agama Islam, sampai-sampai ia dijadikan salah satu
nama surah, yaitu surah as-Syuura, surah ke-43 dalam al-Quran. Dalam musyawarah, kita
akan bertukar pikiran dengan banyak orang, sehingga hasil yang akan didapatkan adalah hasil
pertimbangan banyak orang, dengan demikian apabila ada hal yang kurang tepat, maka kita
tidak akan disalahkan seorang diri karena itu adalah keputusan bersama.
Adapun bait keempat mengajak kita untuk selalu berpihak pada kebenaran dan menjauh dari
keburukan, baik dalam ucapan, maupun perbuatan. Terkait benar dalam ucapan, ada sebuah
hadis yang sangat mengena:
Suatu ketika ditanyakan kepada Rasulullah SAW, ''Mungkinkah seorang Mukmin itu menjadi
pengecut?''
''Mungkin,'' jawab Rasulullah.
''Mungkinkah seorang Mukmin itu berprilaku bakhil (pelit)?''
''Mungkin,'' jawab Rasulullah.
''Mungkinkah seorang Mukmin itu menjadi pembohong?''
Rasulullah SAW menjawab, ''Tidak!''
(HR. Imam Malik No. 1571)
Sementara itu pada bait kelima, kita diharapkan untuk tidak menyibukkan diri dengan aib-
aib orang lain dan menghitung-hitungnya, karena itu bukanlah tugas kita sebagai manusia, itu
semua adalah tugas Sang Penguasa manusia (Tuhan), adapun kita sebagai hamba, cukuplah
kita sibuk dengan aib dan kekurangan kita sendiri.
Pesan moral: Sibuklah menghisab kesalahan diri sendiri sampai tak lagi tersisa waktu untuk
menghitung-hitung kesalahan orang lain.
٣ّ
نلأ ،كريccغ عccم ةرواccشملا رثccكت نأ كccيلعف تلمع اذإ و -
ك
ccلذو ،درccفلا يأر نم باوccصلا ىلإ ربقأ ةرواشملا ةجيتن
ك
ccلذ نم دجتccسف حيحccص كccلمعف احيحccص كccيأر ناccك نإ
نم
ْرذccعت ةرواccشملا دccعب تأccطخأ نإو ،كريccغ نم حدملا
.موللا
٤نكتلاو ة
ccعيبطو ايccضار قدصلا لوق كسفن دّوعت نأ كيلع -
لاو د
ccمتعت لاو ،سانل ا كقّدصيس قدصلا لوق يف اّرطضم
.بذكلا لوقب د
ّوعت نم موق ىلإ عبتت
٥مهلمحت يت
ccلا ةccئطخملا مهتبرccجتو ساccنلا لامعأ عبتت لاو -
ك
ccلذ ةccبقاع نم ملستس كّنأ تننظ كّنلأ ،مهطوقس ىلإ
عيطتستلا ك
ّنلأ ،ّيوق كناميإ ّنأ ىلع ادامتعا امّبر ،لمعلا
ىلإ ي
ّدؤccي يذccلا أccطخلا( قccلخلا اذccه ىلع َيلوتccست نأ
.)كيلإ سانلا
ّمذو كطوقس
:ةصلاخلا
١ا
ccبلط ساccنلا موccمع موccن دccنع لاccيلا رهccس كccيلع بجي -
.يلاوعلاو يلاعملل
٢حجنت مل
ْنإ نكل ،هبلع ارداق تْمد ام هتدرأ ام ىلإ رّخؤتلا -
.ربصاف
٣ىلإ بر
ccقأ ةرواccشملا ةجيتن ّنلأ ةرواشملا رثكت نأ كيلع -
.موللا نم رذعت تأطخأ نإ و حدمت تبصأ نإف ،باوصلا
٤قدصلا لوقب د
ّوعتت نأ كيلعف سانلا كقّدصي نأ تدرأ اذإ -
.با
ّذكلا لوق عبتت لاو
٥ىلع ادامتعا سانلا طوقس ىلإ ي
ّدؤت يتلا لامعلأا عبتتلا -
.أطخلا اذه ىلع يلوتست نأ عيطتستلا ك
ّنلأ ،كناميإ ةّوق
: ةلئسلأا