Makalah E-Commerce Kel 4 menjelaskan tentang ecommerce.docx

Fadhill2 7 views 15 slides May 01, 2025
Slide 1
Slide 1 of 15
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15

About This Presentation

makalah ecommerce


Slide Content

MAKALAH
E-MARKET, MARKETSPACE DAN MARKETPLACE, SUPPLY
CHAIN, FAKTOR SUKSES E-MARKET
Disusun Oleh Kelompok 4:
1.Supadil Almunawar (2120603165)
2.Chodijah (2120603166)
3.Lira Fitria Feruzia (2120603167)
Mata Kuliah : E-Commerce
Dosen Pengampuh : Imam Santoso, M.Pd
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN 2024

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas Makalah yang berjudul “E-MARKET, MARKETSPACE
DAN MARKETPLACE, SUPPLY CHAIN, FAKTOR SUKSES E-MARKET ”
dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah dari Bapak
Imam Santoso, M.Pd pada mata kuliah E-Commerce. Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan tentang apa saja manfaat dan fungsi E-Commerce bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Dengan ini kami, selaku pembuat makalah mengucapkan terima kasih untuk Bapak
Imam Santoso, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah E-Commerce yang telah
memberikan tugas ini sehingga Kami sebagai penulis mendapatkan ilmu yang lebih mengenai
bidang studi yang kami tekuni. kami menyadari bahwa Makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran bagi pembaca yang
membangun.
Demikian yang dapat kami sampaikan, akhir kata kami ucapkan terima kasih, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Wassalamualaikum Wr.W
Palembang, 25 September 2024
Kelompok 4
ii

DAFTAR ISI
COVER...............................................................................................................................
............................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR .......................................................................................................
...........................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................
..........................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................
...........................................................................................................................................1
A.LATAR BELAKANG ............................................................................................
...............................................................................................................................1
B.RUMUSAN MASALAH ........................................................................................4
C.TUJUAN MASALAH .............................................................................................4
D.MANFAAT KARYA TULIS ILMIAH ..................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5
A.Pengertian e-market, markerspace, dan marketplace..............................................5
B.Peran Supply Chain dalam meningkatkan efektivitas e-market..............................6
C.Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan e-market......................................7
D.Tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan e-market dan cara mengatasinya.....9
BAB III PENUTUP...........................................................................................................11
A.Analisis Kelompok .................................................................................................11
B.Kesimpulan..............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................12
iii

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Di era industri 4.0, teknologi informasi telah menjadi bagian integral atau
penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia bisnis. Perkembangan
teknologi digital telah mengubah paradigma pemasaran tradisional menjadi suatu
konsep baru yang dikenal sebagai digital marketing. Digital marketing memanfaatkan
berbagai platform dan teknologi digital untuk mempromosikan produk atau layanan,
menciptakan interaksi dengan pelanggan, dan membangun kehadiran merek secara
online. Mahasiswa di era ini perlu memahami dan menguasai konsep-konsep digital
marketing agar dapat bersaing dan menjadi profesional yang relevan di pasar kerja
yang terus berkembang pesat.
1

Salah satu alasan utama mengapa digital marketing menjadi sangat penting di
era industri saat ini adalah perubahan perilaku konsumen. Semakin meningkatnya
penggunaan internet dan perangkat mobile, konsumen atau masyarakat seperti
sekarang cenderung mencari informasi produk atau layanan secara online sebelum
membuat keputusan untuk membeli barang. Sebagai pelaku UMKM tentu harus
memiliki pemahaman mendalam tentang digital marketing akan dapat menciptakan
strategi pemasaran yang efektif untuk menjangkau dan memengaruhi target pasar
mereka secara online. Ini tidak hanya relevan untuk bisnis e-commerce, tetapi juga
untuk perusahaan-perusahaan tradisional yang perlu mengadaptasi model pemasaran
mereka ke lingkungan digital. Selain itu, digital marketing memungkinkan UMKM
untuk mengembangkan keterampilan analitis yang sangat diperlukan di dunia bisnis
saat ini.
Pengertian digital marketing adalah kegiatan memasarkan atau
mempromosikan suatu brand atau produk dengan menggunakan media digital atau
internet. Ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Smith (2012) dimana digital
marketing adalah perluasan berbagai cara untuk mempromosikan produk dan jasa
melalui saluran digital seperti komputer, telepon genggam, dan media digital lainnya.
Menurut American Marketing Association (AMA), pengertian dari pemasaran digital
1
Nurdyansa, N., Amri, N. F., Setiawan, L., Fatma, F., & Erniwati, E. (2024). Pelatihan Digital Marketing Untuk
UMKM Di Kota Makassar Melalui Pemanfaatan E-Marketplace Dan E-Marketspace Menggunakan Google Site
Untuk Promosi Produk. Jurnal Pengabdian Sosial, 1(3), 167-174.
1

yaitu sebuah kegiatan atau aktivitas, mulai dari proses dalam menciptakan produk
atau jasa, mempromosikan, dan menyampaikan pesan-pesan pemasaran kepada
konsumen dan berbagai pihak lain yang mempunyai kepentingan dengan
memanfaatkan penggunaan teknologi digital.
Kemajuan teknologi saat ini mendorong manusia untuk melakukkan kegiatan
yang lebih cepat dan mudah. Kemajuan tersebut tampak pada bidang telekomunikasi.
Adanya kemajuan telekomunikasi ini membuat hubungan antar manusia dalam hal
komunikasi menjadi tanpa batas dan tanpa hambatan terutama adalah jarak. Internet
merupakan kemajuan salah satu dalam bidang teknologi komunikasi yang tumbuh
begitu pesatnya. Internet memberikan manfaat kemudahan dalam komunikasi dan
memiliki kepentingan tertentu. Adanya revolusi teknologi informasi (TI) dan
komuniksi selalu berubah-ubah dari hari ke hari, hal ini juga merubah cara orang
melakukan bisnis saat ini. Dimana era digital mampu menjadi poin krusial untuk
seluruh aktivitas manusia yang dapat mendukung aktivitas bisnis.
2
Para pelaku bisnis yang terhalang dengan kendala dengan minimnya
pengetahuan digital marketing dan electronic commerce mengharuskan masyarakat
untuk melek terhadap teknologi sehingga menuntut para pelaku bisnis dalam
mengikuti kegiatan pelatihan untuk dapat memanfaatkan teknologi internet dan
jejaring sosial sebagai media dalam menjalankan bisnis. Era digital saat ini
memang tidak bisa dihindari, pelaku bisnis harus mampu memaksimalkan
perkembangan digital, karena memungkinkan memasarkan produknya secara
online. Chafey mengatakan e-marketing merupakan proses dalam pencapain tujuan
terkait pemasaran dengan mengandalkan teknologi komunikasi secara elektronik.
3
Jadi dapat dikatakan bahwa e-marketing merupakan proses pemasaran secara
online melalui teknologi elektronik baik memasarkan maupun sebagai bentuk
promosikan produk dan jasa yang menjangkau pasar yang lebih luas lagi serta
membangun hubungan dengan pelanggan yang lebih dekat dan tentunya
memberikan kepuasan terhadap konsumen.
Menurut Parkinson teknologi komputer memberikan kesempatan untuk
micromarketing dan kontrol yang lebih baik pada hubungan pemasaran. Teknologi
komputer mengakibatkan perkembangan internet. Internet sebagai salah satu produk
2
Awali, H. (2020). Urgensi pemanfaatan e-marketing pada keberlangsungan UMKM di Kota Pekalongan di
tengah dampak Covid-19. BALANCA: Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, 2(1), 1-14.
3
Chaffey, D. (2010). E-business and e-commerce management (4rd ed.). England: Edinburgh Gate.
2

era informasi memungkinkan produk atau jasa menjadi lebih kreatif dan inovatif
dalam marketspace. Internet telah membuka marketspace dengan beberapa
karakteristik khusus. Marketspace meliputi saling berbagi (shared) antar produsen
dengan produsen atau produsen dengan konsumen, waktunya nyata saat itu juga (real-
time), global, dan terbuka (open). Menurut Arnott dan Bridgewater melalui
marketspace, kesempatan pemasaran menjadi terbuka luas. Pemasar sekarang dapat
mengikutsertakan konsumen pada skala global, waktunya nyata saat itu juga, interaksi
dua arah (two-way interaction). Chandra mengungkapkan bahwa internet dipandang
sebagai salah satu metode masuk (entry) pasar luar negeri yang efektif. Saat ini, sudah
mulai banyak perusahaan yang memanfaatkan internet untuk keperluan memasarkan
produk dalam pasar global.
4
Dalam era digital yang terus berkembang, konsep e-market, marketspace, dan
marketplace telah menjadi bagian integral dari dunia perdagangan modern. E-market
merujuk pada platform online yang memungkinkan transaksi jual beli antara penjual
dan pembeli secara elektronik, sedangkan marketspace mencakup lingkungan digital
yang lebih luas di mana interaksi bisnis dapat terjadi. Marketplace, di sisi lain, adalah
platform spesifik yang menghubungkan berbagai penjual dengan konsumen dalam
satu tempat, menawarkan beragam produk dan layanan.
Seiring dengan pertumbuhan e-commerce, supply chain atau rantai pasokan
juga mengalami transformasi signifikan. Rantai pasokan yang efisien dan efektif
menjadi kunci dalam menciptakan nilai tambah bagi konsumen dan perusahaan.
Pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor sukses dalam e-market sangat
penting untuk mencapai keunggulan kompetitif. Dalam makalah ini, kita akan
membahas definisi dan perbedaan antara e-market, marketspace, dan marketplace,
serta menganalisis bagaimana faktor-faktor dalam supply chain berkontribusi pada
keberhasilan e-market. Dengan demikian, diharapkan makalah ini dapat memberikan
wawasan yang komprehensif bagi para pelaku bisnis dan akademisi dalam memahami
dinamika perdagangan digital.
.
B.Rumusan Masalah
4
Sutejo, B. S. (2006). Internet marketing: konsep dan persoalan baru dunia pemasaran. Jurnal Manajemen
Maranatha, 6(1), 41-56.
3

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.Apa pengertian e-market, markerspace, dan marketplace ?
2.Bagaimana Supply Chain berperan dalam meningkatkan efektivitas e-market ?
3.Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan e-market ?
4.Apa saja tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan e-market dan bagaimana
cara mengatasinya?
C.Tujuan Masalah
1.Untuk menjelaskan pengertian e-market, markerspace, dan marketplace.
2.Untuk menjelaskan Bagaimana Supply Chain berperan dalam meningkatkan
efektivitas e-market.
3.Untuk Menjelaskan Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan e-
market.
4.Apa saja tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan e-market dan bagaimana
cara mengatasinya.
D.Manfaat Karya Tulis Ilmiah
Dalam sebuah penelitian haruslah dapat memberikan suatu manfaat. Adapun
penelitian
memiliki manfaat.
1.Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada peneliti dan
pembaca serta menjadi bahan referensi pengembangan teori dari peneliti
selanjutnya.
2.Manfaat praktisi
Manfaatnya sebagai pembelajaran dalam sehari-hari dan pengingat sesuatu yang
akan datang serta dapat dikembangkan lagi.
3.Manfaat akademis
Untuk bahan pembelajaran yang bermanfaat sebagai implikasi lebih lanjut untuk
memberikan informasi yang berguna dalam meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman mahasiswa mengenai E-Commerce.
BAB II
4

PEMBAHASAN
A.Pengertian E-Market, Markerspace, dan Marketplace
1.Pengertian E-Market
E-market merupakan salah satu cara dalam memasarkan hasil atau produk
berbasis teknologi informasi dan komunikasi, dengan e-market dapat
memperpendek mata rantai bisnis serta memperluas akses informasi dan pasar. e-
market adalah sisi pemasaran dari e-commerce, yang terdiri dari kerja dari
perusahaan untuk mengkomunikasikan sesuatu, mempromosikan, dan menjual
barang dan jasa melalui internet.
5

2.Pengertian Marketspace
Online marketspace adalah kegiatan menyediakan tempat kegiatan usaha
berupa toko internet di mal internet sebagai tempat bertransaksi jual/beli barang
dan atau jasa. Perkembangan online marketspace di Indonesia cukup pesat.
Berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 total jumlah e-
commerce di Indonesia telah mencapai 26,2 juta. Ada peningkatan sekitar 17
persen dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Kehadiran Online marketspace telah
memperkenalkan peluang baru bagi organisasi kecil dan besar untuk bersaing di
pasar global. Banyak ahli telah mencatat bahwa salah satu perubahan terbesar
yang diperkenalkan oleh komunikasi elektronik adalah bagaimana pendekatan
untuk mentransmisikan dan mentransformasi informasi dapat digunakan untuk
keunggulan kompetitif. Salah satu online marketspace yang paling banyak
digunakan adalah Shopee.
6
3.Pengertian Marketplace
Marketplace adalah istilah yang cukup populer dikalangan masyarakat.
Dilihat dari arti katanya, marketplace merupakan tempat serupa pasar di mana
seseorang bisa berjualan maupun membeli barang. Namun, benarkah begitu? Ya
Marketplace adalah suatu platform dimana memiliki tugas sebagai perantara
antara penjual dan pembeli untuk melakukan proses transaksi produk secara
online. Marketplace atau pasar daring juga menyediakan berbagai fasilitas seperti
metode pembayaran, estimasi pengiriman, pemilihan produk sesuai kategori, dan
fitur yang lainnya. Singkatnya, penjual dan pembeli akan bertemu secara online di
5
Hasibuan, E. A., Darma, S., & Nurbaiti, N. (2022). Geographic Information System Mapping Potential of E-
Market in Pandemic Period. Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi dan Keuangan, 3(1), 169-172.
6
Asaif, J. M. (2019). Analisis Model Penerimaan Teknologi Dalam Penggunaan Online Marketspace Sebagai
Media Pemasaran (Studi Pada Pengusaha Toko Butik Di Bandar Lampung).
5

dalam website yang telah disediakan oleh pemilik marketplace. Setelah deal
pembeli akan melakukan pembayaran lalu barang akan dikemas dan dikirim oleh
penjual.
7
B.Peran Supply Chain dalam Meningkatkan Efektivitas E-Market
Peran Supply Chain dalam Meningkatkan Efektivitas E-Market telah menjadi
topik yang semakin penting dalam lima tahun terakhir, terutama dengan
meningkatnya kompleksitas pasar e-commerce dan meningkatnya harapan pelanggan
terhadap kecepatan, akurasi, dan fleksibilitas layanan. Berikut adalah penjelasan
mengenai bagaimana supply chain berperan dalam meningkatkan efektivitas e-market
1. Pengelolaan Inventaris yang Efisien (Efficient Inventory Management)
Supply chain berperan penting dalam menjaga ketersediaan stok di e-market
secara optimal. Pengelolaan inventaris yang efisien memungkinkan e-market
memenuhi permintaan konsumen dengan lebih cepat, sambil menghindari kelebihan
stok yang bisa menyebabkan kerugian.
2. Optimasi Last-Mile Delivery (Optimized Last-Mile Delivery)
Pengiriman last-mile, atau proses pengiriman dari pusat distribusi ke
konsumen akhir, adalah salah satu elemen termahal dan paling kompleks dalam e-
market. Supply chain berperan dalam mengoptimalkan proses pengiriman ini agar
lebih cepat dan efisien, serta menjaga biaya pengiriman tetap rendah.
3. Integrasi Teknologi dan Digitalisasi Supply Chain (Technology Integration
and Supply Chain Digitalization)
Teknologi seperti Internet of Things (IoT), Blockchain, dan Big Data
Analytics memungkinkan e-market untuk melacak produk, memantau kinerja rantai
pasokan, serta memberikan transparansi dan keamanan yang lebih baik dalam setiap
langkah rantai pasok. Supply chain digital yang terintegrasi dapat memberikan
visibilitas end-to-end yang penting untuk efisiensi operasional.
4. Manajemen Pengembalian Barang (Reverse Logistics)
Reverse logistics, atau proses mengelola pengembalian barang dari
konsumen ke e-market, adalah tantangan besar dalam e-commerce. Supply chain
berperan penting dalam memastikan pengelolaan pengembalian barang yang cepat
7
Kusumaningsih,Sabtarini,Joko sutopo,Fenti Nurlaili.(2021),Buku Panduan Marketplace.Surabaya:Global
AksaraPres
6

dan efisien, sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan dan mengurangi biaya
operasional.
5. Kolaborasi dengan Pemasok dan Mitra Logistik (Collaboration with Suppliers
and Logistics Partners)
Kemitraan yang kuat antara e-market dengan pemasok dan penyedia jasa
logistik merupakan elemen penting dalam meningkatkan kecepatan dan kualitas
pengiriman produk kepada pelanggan. Kolaborasi yang baik dapat membantu
menjaga kualitas produk dan mempercepat waktu pengiriman.
6. Sustainabilitas dalam Supply Chain (Sustainability in Supply Chain)
Supply chain yang berkelanjutan semakin menjadi fokus utama dalam
pengelolaan e-market. Dengan meningkatnya kesadaran konsumen terhadap isu
lingkungan, e-market harus memastikan bahwa rantai pasoknya menggunakan praktik
yang ramah lingkungan.
8
Dalam lima tahun terakhir, supply chain telah memainkan peran penting
dalam meningkatkan efektivitas e-market melalui pengelolaan inventaris, optimasi
pengiriman, adopsi teknologi digital, serta kolaborasi dengan pemasok dan mitra
logistik. Dengan implementasi strategi-strategi tersebut, e-market dapat meningkatkan
kepuasan pelanggan, menurunkan biaya operasional, serta beradaptasi dengan
dinamika pasar yang cepat. Kombinasi inovasi teknologi dan kolaborasi yang kuat
dalam rantai pasok adalah kunci untuk mempertahankan daya saing dalam industri e-
commerce yang terus berkembang.
C.Faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan e-market
Untuk dapat sukes dalam ambil bagian dalam bisnis internet atu E-
Commerce, diperlukan perencanaan dan langkah-langkah yang tepat. Terdapat 5
langkah yang menjadi faktor sukses dalam bisnis E-Commerce:
Langkah 1: Set Strategy
Hal yang pertama kali harus dilakukan adalah menyusun suatu strategi
dengan berpegang pada suatu prinsip, yaitu bagaimana memudahkan konsumen dalam
melakukan bisnis dengan perusahaan. Perlu diperhatikan, bahwa konsumenlah yang
akan menjadi sumber pendapatan perusahaan karena merekalah yang akan
8
Govindan, K., & Hasanagic, M. (2018). A systematic review on drivers, barriers, and practices towards circular
economy: a supply chain perspective. International Journal of Production Research, 56(1-2), 278-311.
7

mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan. Perusahaan harus memastikan
bahwa cara berbisnis yang ditawarkan tidak merepotkan atau menyulitkan mereka,
sebaliknya justru mempermudah mereka dalam mendapatkan produk atau jasa yang
dibutuhkan. Jalan yang paling mudah untuk mulai membangun strategi perdagangan
melalui dunia maya yaitu dengan cara berempati, yaitu berfikir seperti layaknya
seorang konsumen.
Langkah 2: Focus on the End‐Customer
Setiap proses bisnis pasti memiliki konsumen yang secara langsung maupun
tidak langsung “menkonsumsi” produk atau jasa yang ditawarkan. Pada tahapan ini,
adalah penting bagi perusahaan untuk mengkaji dan mendefinisikan siapa sebenarnya
konsumen lansung (end‐customer) dari produk atau jasa yang ditawarkan.
Langkah 3: Redesigning Customer‐Focus Business Process
Ketika konsep Business Process Reengineering (BPR) diperkenalkan sejalan
dengan perkembangan teknologi informasi, banyak perusahaan yang mulai
melakukan rancang ulang terhadap proses dan aktivitas internalnya agar tercipta suatu
alur yang efisien (cheaper, better, and faster). Hanya saja ada kesalahan prinsip yang
sering dilakukan, yaitu dimulainya melakukan proses perancangan dari dalam ke luar
(from inside to outside), padahal tujuan akhir dari perubahan proses bisnis tersebut
adalah untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, yang notabene berada di luar
perusahaan (eksternal).
Proses perancangan ulang yang benar adalah dengan memulainya dari
aktivitas terluar, yaitu yang menghubungkan perusahaan dengan konsumennya
(customer focus business process). Dengan selalu beranggapan bahwa “customer is a
king”, perusahaan berusaha mencari tahu dahulu hal‐hal apa saja yang menjadi
tuntutan konsumen terhadap cara‐cara atau mekanisme perusahaan dalam melakukan
perdagangan melalui internet, barulah manajemen menentukan proses bisnis yang
sesuai yang harus dilakukan secara internal untuk mendukung kebutuhan tersebut.
Proses ini dinamakan sebagai “Redesigning Processes from the Outside In”.
Langkah 4: Wire Company for Profit
Setelah proses bisnis selesai dirancang ulang untuk menyesuaikan
dengan karakteristik bertransaksi di dunia maya, langkah selanjutnya adalah
mempersiapkan infrastruktur perusahaan untuk memungkinkan terjadinya
mekanisme bisnis yang diinginkan. Yang paling penting untuk diketahui di sini
8

adalah bagaimana mentransformasikan kebutuhan bisnis dengan spesifikasi
teknologi informasi yang ada (business and information technology alignment).
Langkah 5: Foster Customer Loyalty
Langkah yang terakhir adalah berusaha untuk membuat konsumen loyal
terhadap perusahaan e‐commerce yang ada, hanya karena dengan loyalitas mereka
sajalah maka profitabilitas usaha dapat tercapai.
D.Tantangan dalam pengelolaan e-market dan cara mengatasinya
Berikut adalah beberapa tantangan dalam pengelolaan E-Market dan cara
mengatasinya:
1.Manajemen Permintaan yang Tidak Stabil (Fluctuating Demand
Management)
Tantangan: Permintaan yang berubah-ubah dan tidak stabil, terutama selama
masa krisis global seperti pandemi COVID-19, telah menyebabkan
ketidakseimbangan dalam persediaan dan distribusi barang. Banyak platform e-
market mengalami kekurangan stok atau kelebihan barang.
9
Cara Mengatasi: Penerapan Sistem Prediksi Permintaan Berbasis AI: Sistem
berbasis kecerdasan buatan dapat menganalisis data historis dan tren untuk
memprediksi perubahan permintaan dengan lebih akurat.
Kemitraan dengan Pemasok Fleksibel: Menjalin hubungan dengan pemasok yang
fleksibel untuk memungkinkan peningkatan atau penurunan volume produksi
secara cepat sesuai permintaan pasar.
2.Keamanan Data dan Privasi (Data Security and Privacy)
Tantangan: Peningkatan volume transaksi online meningkatkan risiko
pelanggaran keamanan data dan privasi pelanggan, yang bisa menyebabkan
hilangnya kepercayaan konsumen serta kerugian finansial bagi perusahaan.
Cara Mengatasi: Penerapan GDPR dan Standar Keamanan Global: Mengikuti
regulasi internasional seperti GDPR (General Data Protection Regulation) dan
menerapkan enkripsi data end-to-end.
Investasi dalam Sistem Anti-Fraud Berbasis AI: Teknologi AI untuk mendeteksi
pola transaksi yang mencurigakan dan mencegah penipuan secara real-time.
3.Kompleksitas Logistik Last-Mile (Last-Mile Delivery Challenges)
9
Kovács, G., & Falagara Sigala, I. (2021). Lessons learned from humanitarian logistics to manage supply chain
disruptions. Journal of Supply Chain Management, 57(1), 41-49.
9

Tantangan: Pengiriman last-mile adalah bagian terpenting dan termahal dalam
rantai pengiriman e-commerce. Tuntutan konsumen untuk pengiriman yang lebih
cepat dan murah menambah beban operasional bagi e-marketplace.
Cara Mengatasi: Pemanfaatan Teknologi Drones dan Autonomous Vehicles:
Menggunakan drone atau kendaraan otomatis untuk mengurangi biaya dan
mempercepat pengiriman.
Model Pengiriman Crowdshipping: Menggunakan model pengiriman berbasis
komunitas (crowdshipping) yang melibatkan partisipasi lokal untuk mengantarkan
barang, sehingga lebih efisien dalam waktu dan biaya.
4.Pengelolaan Pengembalian Barang (Return Management)
Tantangan: Meningkatnya tingkat pengembalian barang di e-commerce
menyebabkan beban operasional dan finansial yang tinggi. Pengelolaan
pengembalian yang buruk dapat menurunkan pengalaman pelanggan dan
menambah biaya logistik.
Cara Mengatasi: Optimasi Sistem Reverse Logistics: Mengadopsi sistem
manajemen pengembalian yang efisien, seperti memberikan kredit toko alih-alih
pengembalian uang tunai, atau mendirikan pusat pengembalian barang lokal.
Deskripsi Produk yang Lebih Akurat: Memastikan bahwa deskripsi produk lebih
jelas dan detail untuk meminimalkan ketidakpuasan pelanggan dan pengembalian
barang.
5.Adaptasi terhadap Perubahan Teknologi dan Inovasi (Technology
Adaptation and Innovation)
Tantangan: Perkembangan teknologi yang pesat, seperti AI, blockchain, dan
Internet of Things (IoT), mendorong e-market untuk terus berinovasi. Namun,
banyak perusahaan kesulitan untuk mengadopsi teknologi baru dengan cepat.
Cara Mengatasi: Investasi dalam Penelitian dan Pengembangan (R&D):
Meningkatkan alokasi anggaran untuk riset dan pengembangan guna mempelajari
teknologi baru dan menilai dampaknya pada operasional.
Kolaborasi dengan Startup Teknologi: Bermitra dengan perusahaan teknologi atau
startup untuk mempercepat proses adopsi teknologi baru seperti blockchain untuk
keamanan transaksi atau IoT untuk pengelolaan inventaris otomatis.
10

BAB III
PENUTUP
A.Analisis Kelompok
Kami menganalisis bahwa Kesuksesan e-market tergantung pada integrasi
teknologi, pengalaman pengguna yang baik, dan strategi pemasaran yang efektif.
Adaptasi terhadap perubahan pasar dan kebutuhan konsumen sangat penting untuk
tetap kompetitif.
B.Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa kesuksesan dalam e-market
bergantung pada pemahaman yang jelas tentang perbedaan antara e-market,
marketspace, dan marketplace. Selain itu, integrasi teknologi dalam supply chain
sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi. Faktor utama yang
mendorong kesuksesan e-market meliputi pengalaman pengguna yang baik, strategi
pemasaran yang efektif, dan membangun kepercayaan konsumen. Oleh karena itu,
perusahaan harus terus beradaptasi dan berinovasi untuk tetap kompetitif di pasar
digital yang cepat berubah.
11

DAFTAR PUSTAKA
Nurdyansa, N., Amri, N. F., Setiawan, L., Fatma, F., & Erniwati, E. (2024). Pelatihan Digital
Marketing Untuk UMKM Di Kota Makassar Melalui Pemanfaatan E-Marketplace
Dan E-Marketspace Menggunakan Google Site Untuk Promosi Produk. Jurnal
Pengabdian Sosial, 1(3), 167-174.
Awali, H. (2020). Urgensi pemanfaatan e-marketing pada keberlangsungan UMKM di Kota
Pekalongan di tengah dampak Covid-19. BALANCA: Jurnal Ekonomi Dan Bisnis
Islam, 2(1), 1-14.
Chaffey, D. (2010). E-business and e-commerce management (4rd ed.). England: Edinburgh
Gate.
Sutejo, B. S. (2006). Internet marketing: konsep dan persoalan baru dunia pemasaran. Jurnal
Manajemen Maranatha, 6(1), 41-56.
Hasibuan, E. A., Darma, S., & Nurbaiti, N. (2022). Geographic Information System Mapping
Potential of E-Market in Pandemic Period. Jurnal Ekonomi, Manajemen,
Akuntansi dan Keuangan, 3(1), 169-172.
Asaif, J. M. (2019). Analisis Model Penerimaan Teknologi Dalam Penggunaan Online
Marketspace Sebagai Media Pemasaran (Studi Pada Pengusaha Toko Butik Di
Bandar Lampung).
Kusumaningsih,Sabtarini,Joko sutopo,Fenti Nurlaili.(2021),Buku Panduan
Marketplace.Surabaya:Global AksaraPres
Govindan, K., & Hasanagic, M. (2018). A systematic review on drivers, barriers, and
practices towards circular economy: a supply chain perspective. International
Journal of Production Research, 56(1-2), 278-311.
Kovács, G., & Falagara Sigala, I. (2021). Lessons learned from humanitarian logistics to
manage supply chain disruptions. Journal of Supply Chain Management, 57(1),
41-49.
12