Makalah Kinerja Lingkungan yang Lebih Baik.pdf

DarrylValerianA 58 views 14 slides Jan 20, 2025
Slide 1
Slide 1 of 14
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14

About This Presentation

Darryl Valerian Arrauf (2023410045)
Manahan Pascha Andre (2023410057)


Slide Content

i

MAKALAH TENTANG KINERJA LINGKUNGAN YANG
LEBIH BAIK
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen SDM


DISUSUN OLEH:
DARRYL VALERIAN ARRAUF (2023410045)
MANAHAN PASCHA ANDRE (2023410057)
Dosen Pengampu:
Dr. Sukardi, S.E., M.M.





KELAS MANAJEMEN SDM (P3A)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DARMA PERSADA
TAHUN 2024

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmatnya
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan
sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih, Kami sampaikan kepada Bapak Dr. Sukardi, S.E., M.M.sebagai
dosen pengampu mata kuliah Manajemen SDM yang telah membantu memberikan arahan dan
pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan pribadi. Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.

Jakarta, 23 Desember 2024




Darryl Valerian Arrauf

ii


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang tentang Lingkungan ............................................................................. 1
1.2 Biaya Lingkungan ........................................................................................................ 1
1.3 Klasifikasi Biaya Lingkungan ..................................................................................... 1
1.4 Kinerja Lingkungan ...................................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................................... 3
2.1 Profitabilitas Perusahaan ............................................................................................... 3
2.2 Biaya Lingkungan dan Kinerja Lingkungan ................................................................. 4
2.3 Green Accounting ........................................................................................................ 4
2.4 Kinerja Ekonomi ........................................................................................................... 4
2.5 Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Profitabilitas Perusahaan ............................. 5
BAB 3 PENUTUP ............................................................................................................. 7
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 7
3.2 Saran ............................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSAKA .......................................................................................................... 9

1

BAB I
PENDAHULUAN
Penulis Darryl Valerian Arrauf
1.1 Latar Belakang
Menurut KBBI lingkungan adalah sebuah bagian wilayah di dalam kelurahan yang merupakan
lingkungan kerja pelaksanaan pemerintahan desa. Ketiga, lingkungan adalah semua hal yang
mempengaruhi pertumbuhan manusia atau hewan. Menurut Otto Soemarwoto lingkungan
menurut Otto Soemarwoto adalah semua hal yang ada pada seluruh organisme atau makhluk
hidup. Hal-hal tersebut memiliki pengaruh yang besar pula pada kehidupan makhluk hidup itu
sendiri. “Manajemen sumber daya manusia Human Resources Management (HRM) bertujuan
untuk pendayagunaan, pengembangan, penelitian sumber daya manusia (SDM) dan sumber
daya alam (SDA) yang ada agardapat dikelola secara efektif dan efisien. Organisasi harus
mencerminkan agenda pelestarian lingkungan kerja melalui situs, web organisasi dan saluran
publik lainnya yang tersedia sehingga kandidat dapat dengan jelas melihat fokus penghijauan
organisasi”
1.2 Biaya Lingkungan
Biaya lingkungan merupakan costs yang dikeluarkan untuk mengatasi kerusakan atau
pencemaran lingkungan yang timbul akibat aktivitas perusahaan serta pencegahan
kemungkinan adanya kualitas lingkungan yang buruk (Meiyana, 2018). Menurut Ikhsan
(Ikhsan, 2009) biaya lingkungan adalah dampak moneter dan non-moneter yang timbul akibat
kegiatan perusahaan yang mempengaruhi kualitas lingkungan.Biaya lingkungan timbul akibat
mutu lingkungan buruk atau kemungkingan terjadinya mutu lingkungan buruk (Hansen &
Mowen, 2009).

1.3 Klasifikasi Biaya Lingkungan
Biaya lingkungan terdapat dibagi menjadi 4 Sebagai berikut:
1. Biaya pencegahan lingkungan yang dikeluarkan untuk mencegah timbulnya sampah
maupun limbah yang akan merusak.lingkungan;
2. Biaya deteksi lingkungan, dikeluarkan untuk mengetahui process, product, and
activitysudah sesuai dengan standar atau belum. Standar lingkungan tersebut adalah
peraturan pemerintah, ISO 14001, dan kebijakan lingkungan.
3. Biaya kegagalan intenal lingkungan yang dikeluarkan karena memproduksi sampah
dan limbah tapi tidak dibuang keelingkungan luar. Dengan tujuan memastikan limbah

2


sampahtidak dibuang keelingkungan luar dan dapat berkurang agar tidak melebihi
standar lingkungan.


4. Biaya kegagalan eksternal lingkungan dikeluarkan setelah meluruhkan limbah
sampah ke dalam lingkungan.Biaya ini terbagi menjadi biaya yang terealisasi yang
dirasakan dan harus dibayar oleh perusahaan dan tidak terealisasi yang dibayar dan
dialami oleh pihak luar perusahaan namun penyebabnya adalah perusahaan.

1.4 Kinerja Lingkungan
Kinerja lingkungan dapat didefinisikan sebagai kemampuan system manajemen lingkungan
untuk mengendalikan aspek lingkungan perusahaan. Menurut Meiyana (Meiyana, 2018)
kinerja lingkungan dipandang sebagai wujud pertanggungjawaban sosial perusahaan. Dimana,
kinerja.lingkungan harus diperhatikan agar selalu baik karena menggambarkan kepedulian
perusahaan terhadap lingkungan di sekitar perusahaan beroperasi. Teori legitimasi menjelaskan
bagaimana perusahaan menerapkan green accounting dan kinerja lingkungan untuk
mempertahankan legitimasi dan citra di mata publik, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi
profitabilitas (Amira, 2022).

3

BAB II
Pembahasan
Penulis: Darryl Valerian Arrauf &Manahan Pascha Andre

2.1 Profibilitas Perusahaan
Profitabilitas adalah salah satu indikator yang digunakan untuk menilai tingkat
keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan dalam periode tertentu. Budi Raharjo
(2021:87)menjelaskan bahwa profitabilitas mencerminkan kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba dari penjualannya, yang biasanya diukur dengan marjin laba
(profit margin). (Novika & Siswanti, 2022). menyatakan bahwa profitabilitas
merupakan ukuran penting dalam evaluasi perusahaan, yang dapat mempengaruhi
keputusan investasi.

PROPER merupakan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dalam pasal 22 ayat 1, PROPER adalah
wujud pengawasan dari pemerintahan terhadap perusahaan.: “Menteri melakukan
pengawasan terhadap penaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan atas
ketentuan yang telah ditetapkan.dalam peraturan perundang-undangan di bidang
lingkungan hidup”.
Terdapat empat (4) kegiatan utama PROPER yaitu sebagai berikut:
1. Pengawasan atau pengamatannpenataan.perusahaan;
2. Penerapan.transparansi.pengelolaan lingkungan;
3. Melibatkan masyarakat dalamppengelolaan lingkungan.hidup;
4. Kewajiban perusahaan agar menyampaikan informasi mengenai.pengelolaan
lingkungan.

4


2.2 Kinerja Lingkungan
Menurut Dita dan Ervina (2023), kinerja lingkungan adalah kemampuan yang dapat
dibuktikan oleh pelaku industri dengan menunjukkan hasil program terkait kepada
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). (Angelina & Nursasi, 2021). menambahkan bahwa
perusahaan dengan kinerja lingkungan yang baik cenderung memiliki informasi sosial yang
positif, yang pada gilirannya dapat meningkatkan nilai

Perusahaan yang memiliki biaya.lingkungan.yang.baik dan melaporkannya pada
laporan.keuangan maupun laporan tahunan dapat menjadikannya sebagai bukti bahwa
perusahaan telah menyesuaikan aktivitasnya dengan peraturan dan norma yang dapat
membuat masyarakat percaya dan memberikan perhatian lebih kepada perusahaan.
Maka dapat dirumuskan hipotesis kedua dalam penelitian sebagai berikut:
H2 = Biaya lingkungan berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

2.3 Green Accounting
Navira et al. (2023) menjelaskan bahwa green accounting melibatkan penghitungan dan
pencatatan biaya pencegahan serta biaya yang muncul akibat kegiatan operasional yang
berdampak pada lingkungan dan masyarakat. PROPER juga dapat digunakan untuk
memanfaatkan informasi kinerja penataan perusahaan dan mengukur tingkat risiko investasi
untuk melihat prospek peluang bisnis yang ada bagi investor dan konsultan maupun
supplier.Informasi PROPER ini yang menjadi pengukuran kinerja lingkungan suatu
perusahaan dapat menunjukan tingkat tanggungjawab perusahaan terhadap masyarakat di
sekitar lokasi aktivitas perusahaan. (Setiadi, 2021) yang menyatakan bahwa kinerja lingkungan
(PROPER) berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Maka dapat
dirumuskan hipotesis ketiga dalam penelitian sebagai berikut:
H3 = Kinerja lingkungan berpengaruh terhadap kinerja keuangan.


2.4 Kinerja Ekonomi
Kinerja ekonomi diungkapkan dalam laporan keuangan tahunan perusahaan. Pada era
perekonomian pasar yang disertai dengan terwujudnya kondisi kinerja ekonomi yang baik,
efisien dan membawa keuntungan besar bagi perusahaan tetapi juga perlu disertai adanya

5

perilaku kinerja ekonomi berkualitas etis yaitu perwujudan tanggung jawab sosial perusahaan
secara baik.
Almilia dan Wijayanto (2007) menyatakan bahwa kinerja ekonomi adalah kinerja
perusahaan-perusahaan secara relatif berubah dari tahun ke tahun dalam suatu industri yang
sama yang ditandai dengan return tahunan perusahaan.

Sutami (2011) mengemukakan faktor-faktor kinerja lingkungan berhubungan
nonkeuangan seperti kinerja keuangan, harga saham, dan biaya modal. Keberhasilan
pimpinan sebagai pengelola perusahaan dapat dilihat dari kinerja keuangan atau
kinerja ekonominya yang ditunjukkan oleh jumlah penjualan, tenaga kerja, harta
yang dimiliki dan analisis rasio, yang disajikan dalam laporan keuangan. Terdapat
tiga pokok pikiran mengenai hubungan antara tanggung jawab sosial perusahaan dan
kinerja ekonomi. Pertama, pokok pikiran yang menggambarkan kebijakan
konvensional; berpendapat bahwa terdapat biaya tambahan yang signifikan dan akan
menghilangkan peluang perolehan laba untuk melaksanakan tanggung jawab sosial,
sehingga akan menurunkan profitabilita. Kedua, biaya tambahan khusus untuk
melaksanakan tanggung jawab sosial akan menghasilkan dampak netral (balance)
terhadap profitabilitas.

2.5 Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Profitabilitas Perusahaan

Menurut Azizah&Cahyaningtas (2023) bahwa Kinerja Lingkungan tidak berpengaruh
positif terhadap Profitabilitas Perusahaan. Hal ini dikarenakan baik atau buruknya kinerja
lingkungan yang dilakukan perusahaan tidak mempengaruhi dalam peningkatan
profitabilitas.Masalah lingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan operasi perusahaan berupa
perusakan lingkungan dari perusahaan seperti yang bergerak di bidang pertambangan,
mendorong munculnya praktik akuntansi lingkungan sebagai alat pertanggungjawaban atau
akuntabilitas publik atas usaha yang dilakukan perusahaan PROPER yang merupakan program
pemeringkatan lingkungan dari Kementrian Lingkungan hidup misalnya, merupakan
pemeringkatan berdasarkan kinerja lingkungan tiap-tiap perusahaan, agar bisa dibandingkan
dan menjadi koreksi bagi perusahaan tersebut. Kinerja lingkungan adalah mekanisme bagi
perusahaan untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan ke dalam
operasinya dan interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi tanggung jawab organisasi di
bidang hukum. Perusahaan memberikan perhatian terhadap lingkungan sebagai wujud

6


tanggung jawab dan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan Pengukuran terhadap kinerja
lingkungan dengan melihat prestasi perusahaan mengikuti program PROPER yang merupakan
salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) untuk
mendorong penataan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui instrumen
informasi. Meskipun telah ada regulasi serta pengawasan oleh stakeholder, masih saja muncul
dalam berita adanya perusahaan yang mengabaikan kelestarian lingkungan. Pengelolaaan yang
tidak tepat atas emisi aktivitas perusahaan sebelum dibuang menciptakan pencemaran
lingkungan yang merugikan makhluk hidup serta memancing protes stakeholder. Protes
tersebut tentu dapat menganggu stabilitas operasional perusahaan. Perusahaan juga terancam
sanksi yang berat apabila tidak dapat mematuhi peraturan yang berlaku di Indonesia. Oleh
karena itu, penting bagi perusahaan untuk memerhatikan dan meningkatkan kinerja
lingkungannya. (Hapsari et al., 2021)

7

BAB III
PENUTUP
Penulis: Manahan Pascha Andre

3.1 Kesimpulan
Penilaian kinerja lingkungandapat dilakukan melalui pengukuran sistem manajemen
yang berkaitan dengan pengendalian aspek lingkungan. Jika dampak negatif terhadap
lingkungan dari aktivitas bisnis perusahaan tergolong rendah, maka kinerja lingkungan
perusahaan tersebut dapat dianggap baik.

Profitabilitas adalah salah satu indikator yang digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan
atau kegagalan suatu perusahaan dalam periode tertentu. Biaya kegagalan eksternal
lingkungan dikeluarkan setelah meluruhkan limbah sampah ke dalam lingkungan.Biaya ini
terbagi menjadi biaya yang terealisasi yang dirasakan dan harus dibayar oleh perusahaan dan
tidak terealisasi yang dibayar dan dialami oleh pihak luar perusahaan namun penyebabnya
adalah perusahaan.

Kinerja lingkungan dapat dilihat salah satunya melalui peringkatwwarna yang
didapatkan oleh perusahaan pada PROPER (ProgrammPenilaian Peringkat Kinerja
Perusahaan) yang dilaksanakan oleh pemerintahan melalui Kementerian Lingkungan Hidup
(KLH)PROPER salah satu indikator.kebijakan pemerintah untuk meningkatkan pengelolaan
lingkungan kinerja perusahaan.
Terdapat empat (4) kegiatan utama PROPER yaitu sebagai berikut:
1. Pengawasan atau pengamatannpenataan.perusahaan;
2. Penerapan.transparansi.pengelolaan lingkungan;
3. Melibatkan masyarakat dalamppengelolaan lingkungan.hidup;
4. Kewajiban perusahaan agar menyampaikan informasi mengenai.pengelolaan
lingkungan.
Biaya lingkungan adalah dampak finansial dan non finansial yang terjadi dari adanya
aktifitas perusahaan yang berpengaruh pada kualitas lingkungan.Perusahaan manufaktur
biasanya akan menimbulkan limbah ketika melakukan
proses produksi, dimana dalam mengatasi pencemaran atau kerusakan lingkungan yang
diakibatkan dari limbah produksi ini maupun pencegahannya perusahaan perlu mengeluarkan

8


biaya lingkungan.
Kinerja lingkungan dapat diartikan sebagai hasil terukur dari suatu sistem manajemen
lingkungan yang berkaitan dengan pengendalian aspek lingkungannya Perusahaan yang
memiliki tingkat kinerja lingkungan yang baik akan memberikan citra yang baik serta
mendapat kepercayaan dari masyarakat. Dimana hal ini dapat membuat penjualan produk yang
meningkat dan berdampak baik pada kinerja keuangan. PROPER juga dapat digunakan untuk
memanfaatkan informasi kinerja penataan perusahaan dan mengukur tingkat risiko investasi
untuk melihat prospek peluang bisnis yang ada bagi investor dan konsultan maupun
supplier.Informasi PROPER ini yang menjadi pengukuran kinerja lingkungan suatu
perusahaan dapat menunjukan tingkat tanggungjawab perusahaan terhadap masyarakat di
sekitar lokasi aktivitas perusahaan. PROPER ini yang menjadi pengukuran kinerja lingkungan
suatu perusahaan dapat menunjukan tingkat tanggungjawab perusahaan terhadap masyarakat
di sekitar lokasi aktivitas perusahaan. Kinerja lingkungan adalah kinerja perusahaan untuk ikut
ambil dalam melestarikan lingkungan.

3.1 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijabarkan, maka peneliti dapat memberikan saran
sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan sektor consumer non-cyclical yang terdafatar di Bursa Efek
Indonesia disarankan untuk Perusahaan sebaiknya mengintegrasikan green accounting
dalam strategi bisnis secara menyeluruh, guna meningkatkan CSR dan reputasi di mata
stakeholders. Hal ini dapat dilakukan dengan menetapkan KPI yang jelas dan
memonitor dampak dari praktik yang diterapkan. Dalam hal memperkuat posisi
kompetitif,perusahaan disarankan untuk aktif berpartisipasi dalam pemeringkatan
Corporate Governance Perception Index (CGPI).
2. Bagi investor disarankan untuk tidak hanya fokus pada informasi keuangan, tetapi
jugamelakukan analisis menyeluruh terhadap informasi non-keuangan, termasuk
penerapan GCG dan pengungkapan CSR. Hal ini akan memberikan gambaran yang
lebih komprehensif mengenai risiko dan peluang investasi.

9

DAFTAR PUSAKA
Aprwandi & Rahayudi Putri Maharani Adinda (2023). Kinerja Lingkungan, Biaya Lingkungan
dan Kinerja Keuangan (Studi Empiris pada Peusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Sektor Manufaktur periode 2019-2021)
https://owner.polgan.ac.id/index.php/owner/article/download/1334/670/6913(Bab 1-2)

Liow, F. E. R. I., Imam Hanafi, Loso Judijanto, Tanti Widia Nurdiani, & Musran Munizu.
(2023). Analysis Of The Influence Of Financial, Environmental Performance And
Corporate Governance On Performance Of Corporate Social Responsibility Of Energy
And Mineral Companies Listed In Indonesian Stock Exchange. JEMSI (Jurnal Ekonomi,
Manajemen, Dan Akuntansi), 9(6), 2621–2626.
Https://Doi.Org/10.35870/Jemsi.V9i6.1691 (Bab 2)

Fauzi, F., Dencik, A. B., & Asiati, D. I. (2019). Metodologi Penelitian untuk Manajemen dan
Akuntansi. Salemba Empat. (Bab 1)

Kusuma, G. C., Prastiwi, D. N., & Kristiyanti, L. (2023). Pengaruh Gender Diversity,
Agresivitas Pajak, Dan Green Accouting Terhadap Corporate Social Responsibility. Jurnal
Ilmiah Keuangan Akuntansi Bisnis, 2(2), 358–368.
Https://Doi.Org/10.53088/Jikab.V2i2.49(Bab 2)

Hidayat, M. F. (2022). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitablitas Dan Kinerja Lingkungan
Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Disclosure. Fair Value: Jurnal
Ilmiah Akuntansi Dan Keuangan, 4(10), 4256–4265.
Https://Doi.Org/10.32670/Fairvalue.V4i10.1653. (Bab 2)

Hapsari, H. R., Irianto, B. S., & Rokhayati, H. (2021). Pentingnya alokasi biaya lingkungan
terhadap kinerja lingkungan dan profitabilitas perusahaan. Jurnal Riset Akuntansi Dan
Keuangan, 9(2), 407–420. https://doi.org/10.17509/jrak.v9i2.29598 (Bab 2)

Handoko, J., & Santoso, V. (2023). Pengaruh Akuntansi Hijau Dan Kinerja Lingkungan
Terhadap Kinerja Keuangan Dengan Tanggung Jawab Sosial Sebagai Pemediasi.
Nominal Barometer Riset Akuntansi Dan Manajemen, 12(1), 84–101.
Https://Doi.Org/10.21831/Nominal.V12i1.56571 (Bab 2)

10



Navira, N., Susilawati, S., Ekonomi, F., Teknologi, U., Jakarta, M., Ekonomi, F., Teknologi,
U., & Jakarta, M. (2023). THE ROLE OF GREEN ACCOUNTING AND CAPITAL
STRUCTURE. International Journal Management And Economic (IJME), 2(3), 24–27.
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.56127/Ijme.V2i3.956 (Bab 2)

Setyowati, A., & Maryanti, E. (2024). Corporate Social Responsibility In Mediating The Effect
Of Green Accounting, Firm Size And Good Corporate Governance On Company
Financial Performance. 1–19. Https://Doi.Org/Http://Dx.Doi.Org/10.21070/Ups.4528 (Bab 2)

Usti, I. P., Harmain, H., & Nasution, Y. S. J. (2023). The Effect Of The Implementation Of
GreenAccounting And CSR On Profitability At PT.Carsurindo Siperkasa. (Bab 2)

Setiadi, I. (2021). Pengaruh Kinerja Lingkungan, Biaya Lingkungan dan Ukuran Perusahaan
terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Ekonomi Keuangan Dan Manajemen, 17(4), 669–679. (Bab
2)

Gusti Ngurah Agung Suaryana, I., Noviari, N., & Gusti Ayu Eka Damayanthi, I. (2022). The
Impact Of Indonesian Financial Accounting Standard Implementation, Credit Risk, And
Credit Restructuring On Allowance For Credit Losses In Indonesia. Banks And Bank
Systems, 17(3), 177–187. Https://Doi.Org/10.21511/Bbs.17(3).2022.15 (Bab 2)


Dita, E. M. A., & Ervina, D. (2023). Pengaruh Green Accounting, Kinerja Lingkungan Dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Performance (Studi Kasus Pada Perusahaan
Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017-2018). Recent
Trends In Management And Commerce, 4(1), 38–42.
Https://Doi.Org/10.46632/Rmc/4/1/6 (Bab 2)

Azizah, N., & Cahyaningtyas, F. (2023). Pengaruh Csr, Kinerja Lingkungan, Dan Biaya
Lingkungan Terhadap Profitabilitas. Jurnal Ilmiah Bisnis Dan Ekonomi Asia, 17(2), 212–
225. Https://Doi.Org/10.32815/Jibeka.V17i2.1557

11

Agustina. (2023). Pengaruh Green Accounting Terhadap Kinerja Keuangan Dengan
Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Moderasi Pada ….
Http://Repository.Stie-Mce.Ac.Id/1222/%0Ahttp://Repository.Stie-Mce.Ac.Id/1222/3/3.

Xie, X., Huo, J., & Zou, H. (2019). Green Process Innovation, Green Product Innovation, And
Corporate Financial Performance: A Content Analysis Method. Journal Of Business
Research, 101(June 2018), 697–706. Https://Doi.Org/10.1016/J.Jbusres.2019.01.010
Tags