MAKALAH KOMUNIKASI PENDIDIDIKAN KEL 4.pdf

JulyanRizkyAdila1 13 views 13 slides Oct 14, 2024
Slide 1
Slide 1 of 13
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13

About This Presentation

Komunikasi Secara Lisan dan Mendengarkan


Slide Content

MAKALAH KOMUNIKASI PENDIDIKAN
KOMUNIKASI SECARA LISAN DAN MENDENGARKAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Komunikasi Pendidikan





Dosen pengampu
Dr. Syarifah Gustiawati Mukri, M.E.I.

Disusun oleh :

M. Farhan Farizi 211105011322
Julyan Rizky 211105011411
Siti Yuni Nurhasanah 211105010354
Fadhila Amalia 221205011591


PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
TAHUN AJARAN 2022M/1443H

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah
memberikan kita beribu ribu nikmat, salah satunya nikmat kesehatan sehingga penulis bisa
menyusun tugas mata kuliah Komunikasi Pendidikan. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurah limpahkan ke Nabi kita semua yakni Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa pula kami
ucapkan terimakasih kepada Dr. Syarifah Gustiawati Mukri, M.E.I. selaku dosen mata kuliah
Komunikasi Pendidikan.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak kesalahan dan kekeliruan,
baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun dengan teknik pengetikan, walaupun
demikian, inilah usaha maksimal kami selaku para penulis usahaka. Semoga dalam makalah
ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan diharapkan kritik yang
membangun dari para pembaca guna memperbaiki kesalahan sebagai mestinya.





Bogor, 18 Oktober 2022




Penulis

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................................... 3
BAB I ........................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 4
1.3 Tujuan .......................................................................................................................... 4
BAB II .......................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 2
1.4 Komunikasi Lisan ........................................................................................................... 2
A. Pengertian Komunikasi Lisan ......................................................................................... 2
B. Ciri – Ciri Komunikasi Lisan ............................................................................................ 2
C. Jenis – Jenis Komunikasi Lisan ....................................................................................... 3
D. Kelebihan Dan Kekurangan Komunikasi Lisan ................................................................. 3
1.5 Komunikasi Mendengarkan ........................................................................................... 3
E. Pengertian Komunikasi Mendengarkan .......................................................................... 3
F. Tipe – Tipe Komunikasi Mendengarkan .......................................................................... 4
BAB III ......................................................................................................................................... 8
PENUTUP ..................................................................................................................................... 8
1.6 Kesimpulan ................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 10

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi ialah kunci terpenting dalam membangun sebuah hubungan baik
terhadap semua orang. Dengan berkomunikasi secara lisan atau tertulis, orang
mengharapkan dapat memahami apa yang dikomunikasikan oleh pengirim yang baik.
Mengangkut pesan lisan atau tertulis berharap seseorang akan dapat membaca atau
mendengarkan baik dan benar. Masalah paling sederhana dan paling umum adalah
kurangnya keterampilan komunikasi. Keterampilan mendengarkan harus berjalan
seiring dengan keterampilan bertanya dalam komunikasi yang efektif. Karena sebaik
apapun berkomunikasi dengan seseorang tanpa kemampuan untuk mendengarkan
menyebabkan komunikasi tidak efektif. Mendengarkan secara aktif didefinisikan
sebagai proses memahami aktif untuk mengumpulkan informasi, dan sikap pembicara
terhadap tujuan memahami percakapan secara objektif.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu komunikasi lisan?
2. Apa ciri-ciri komunikasi lisan?
3. Sebutkan jenis jenis komunikasi lisan!
4. Apa kelebihan dan kekurangan komunikasi lisan?
5. Apa itu komukasi mendengarkan?
6. Sebutkan tipe-tipe komunikasi mendengarkan!
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu komunikasi lisan.
2. Untuk mengetahui apa ciri-ciri komunikasi lisan.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis komunikasi lisan.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan komunikasi lisan.
5. Untuk mengetahui apa itu komunikasi mendengarkan.
6. Untuk mengetahui tipe-tipe komunikasi mendengarkan.

2

BAB II
PEMBAHASAN
1.4 Komunikasi Lisan
A. Pengertian Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan diartikan sebagai komunikasi tatap muka dengan
menggunakan mulut dalam penyampaian informasi ketika berbicara dengan rekan kerja
seperti tatap muka, rapat, dan percakapan melalui telepon (Rasmiyatun, 2021).
1

Melalui komunikasi secara lisan atau tertulis diharapkan orang dapat memahami
apa yang disampaikan oleh pengirim pesan dengan baik. Penyampaian suatu pesan
secara lisan maupun tertulis memiliki suatu harapan bahwa seseorang akan dapat
membac atau mendengar apa yang dikatakan dengan baik dan benar.
2
Proses
pembelajaran dinilai efektif, minimal jika guru dengan siswa aktif berinteraksi terutama
secara lisan langsung saat pelajaran berlangsung di kelas. Crebert dkk.( 2011)
menerangkan bahwa keterampilan berkomunikasi lisan yang efektif akan membantu
siswa untuk meningkatkan kinerja akademis mereka, meningkatkan pilihan pekerjaan,
meningkatkan kompetensi profesional, dan meningkatkan efektivitas pribadi.
Berdasarkan pendapat tersebut, jelas bahwa berkomunikasi lisan dalam proses
pembelajaran di kelas merupakan suatu keharusan bagi setiap siswa, yaitu sebagai
bagian dari keefektifan proses belajar mengajar dan keefektifan pribadi siswa itu
sendiri.
3

B. Ciri – Ciri Komunikasi Lisan
• Bersifat tatap muka (face to face) sistem ini mengandalkan peserta komunikasi dan
hanya bisa terjadi bila ada orang yang bertatap muka langsung.
• Terikat pada ruang, proses komunikasi ini terikat pada tempat atau ruang yang
digunakan, mereka yang tidak ada di tempat tidak akan bisa terlibat komunikasi.
• Terikat waktu, komunikasi ini hanya bisa berlangsung pada waktu yang sama jika
ingin pesanya di dengar orang lain. Ini untuk membedakan dengan sistem
komunikasi lain setelah adanya penemuan teknologi komunikasi dengan media pita
kaset, seluloid, kertas, dan sebagainya.

1
Puspitasari, Bayu. “ Pentingnya Peranan Komunikasi Dalam Organisasi : Lisan, non verbal.Dan
Tertulis”. Jurnal Issue. Vol 3. 259
2
Wulan, S. “ Pentingnya Keterampilan Dalam Menciptakan Komunikasi Yang Efektif”. Jurnal Edutech.
Vol 2. 1
3
Diah, Edy, Rian. “ Peningkatan Keterampilan Komunikasi Lisan Siswa Sebagai Fungsi Dari Teknik
Instruksi Diri”. Jurnal Kajian Bimbingan Dan Konseling. Vol 2.87

3

• Menggunakan organ dominian berupa mulut dan telinga, walaupun mungkin di
tambah mata. Komunikasi lisan hanya menggunakan sumber daya komunikasi yang
berupa tubuh manusia, yaitu pancaindra mereka sudah tentu ada aspek-aspek non
verbal yang ikut berperan dalam menunjang komunikasi ini yang bisa berupa gaya
berpakaian, ekspresi muka, gerak tubuh yang mungkin punya makna.
C. Jenis – Jenis Komunikasi Lisan
• Komunikasi lisan langsung
Komunikasi lisan secara langsung ini merupakan komunikasi lisan yang terjadi
tanpa adanya perantara, jarak, dan alat atau media yang digunakan dalam
berkomunikasi.
• Komunikasi lisan tidak langsung
Berbeda halnya dengan komunikasi lisan tidak langsung yang menggunakan
media atau alat perantara berupa telepon, komputer, televisi, atau yang lainnya
sebagai penyampai pesan atau informasi kepada komunikan.
4

D. Kelebihan Dan Kekurangan Komunikasi Lisan
Beberapa kelebihan dari komunikasi secara lisan diantaranya :
• Menimbulkan timbal balik secara langsung tanpa perlu menunggu respon dari
komunikan.
• Dapat memberikan penjelasan yang lebih rinci dan jelas.
• Menimbulkan partisipasi atau tangggapan langsung dari komunikan.

Adapun kekurangan dari komunikasi secara lisan diantaranya :
• Memerlukan adaptasi atau penyesuaian kondisi dan situasi terlebih dahulu
sebelum berkomunikasi.
• Memerlukan suatu uraian dan penjelasan yang lebih detail.
• Sulit untuk didokumentasikan tanpa bantuan alat recording.


1.5 Komunikasi Mendengarkan
E. Pengertian Komunikasi Mendengarkan
Mendengarkan lebih dari sekadar "pendengaran" fisik. Mendengarkan adalah
proses intelektual dan emosional. Dengan proses ini, orang mengumpulkan dan

4
Dosen Pendidik. “Materi Komunikasi Lisan Dan Tulis”. Diakses Pada 19 Oktober 16:42.

4

mengintegrasikan input,fisik, emosional, dan intelektual orang lain dan mencoba
menangkap pesan dan maknanya. Menurut Courtland dan John (2013:66)
mendengarkan merupakan keterampilan paling penting yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan di tempat kerja. Mendengarkan secara efektif sangat penting
dalam proses membangun kepercayaan bukan saja antar organisasi, tetapi juga antar
individu. Memahami sifat alami, Mendengarkan merupakan langkah pertama menuju
perbaikan keterampilan dalam mendengarkan, yang memengaruhi apa yang mereka
dengar dan arti yang mereka serap.
5


F. Tipe – Tipe Komunikasi Mendengarkan
1) Mendengarkan isi ( content listening )
Mendengarkan isi adalah memahami dan menguasai pesan pembicara. Mendengarkan
isi pembicarannya, penenkanannya adalah pada informasi dan pemahaman anda dapat
mengajukan pertanyaan untuk memperjelas materi. Anda coba abaikan gaya
pembicaraanya dan keterbatasan apapun dalam menyampaikannya, fokuslah hanya
pada informasinya.
2) Mendengarkan dengan kritis ( critical listening )
Mendengarkan dengan kritis adalah memahami dan mengevaluasi arti pesan pembicara
pada beberapa tingkatan: logika argument, bukti yang kuat, kesimpulan yang valid,
implikasi, pesan untuk anda dan organisasi anda, maksud dan motif pembicara, dan
setiap informasi atau point relevan yang dihilangkan. Bila ada ragu maka ajukan
pertanyaan untuk mendalami sudut pandang dan kredibilitas pembicara.
3) Mendengarkan dengan empati ( emphatic listening )
Mendengarkan dengan empati adalah memahami perasaan, kebutuhan, dan keinginan
pembicara sehingga anda dapat menghargai sudut pandangnya, terlepas dari apakah
anda mempunyai perspektif yang sama dengannya. Dengan mendengarkan dengan cara
menunjukan empati, anda membantu individu tersebut melepaskan emosi yang
mencegah pendekatan yang cerdas dan tenang terhadap subjek pembicara.
6




5
Wulan, S. “ Pentingnya Keterampilan Dalam Menciptakan Komunikasi Yang Efektif”. Jurnal Edutech.
Vol 2. 1

6
Titus,I. “Pentingnya Keterampilan Mendengar Dalam Menciptakan Komunikasi Yang Efektif”. Jurnal
Administrasi Dan Manajemen. Vol 6. 258

5

Kemudian ada Jenis-Jenis Mendengarkan :
• Mendengarkan Ekstensif
Mendengarkan ekstensif adalah proses mendengarkan yang dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti: mendengarkan siaran radio, televisi, percakapan
orang di pasar, pengumuman, dan sebagainya. Ada empat jenis kegiatan
mendengarkan ekstensif, yaitu mendengarkan sekunder, sosial, estetika, dan
pasif.
• Mendengarkan sekunder: proses mendengarkan yang terjadi secara
kebetulan. Misalnya, seseorang sedang membaca suatu bacaan sambil
mendengarkan percakapan orang lain, siaran radio, suara televisi, atau yang
lainnya.
• Mendengarkan sosial: Mendengarkan sosial adalah proses mendengarkan
yang dilakukan oleh masyarakat dalam kehidupan sosial atau di tempat
umum seperti di pasar, terminal, stasiun, kantor pos, atau di tempat yang
umum lainnya.
• Mendengarkan estetika: Mendengarkan estetika atau mendengarkan
apresiatif yaitu proses mendengarkan untuk menikmati dan menghayati
keindahan, misalnya mendengarkan pembacaan puisi, rekaman drama,
cerita dan lagu.
• Mendengarkan pasif: Mendengarkan pasif adalah proses mendengarkan
suatu yang dilakukan tanpa sadar. Misalnya, kita tinggal di suatu daerah
yang menggunakan bahasa daerah. Sedangkan kita sendiri menggunakan
bahasa nasional. Setelah beberapa lama tanpa disadari kita dapat mampu
menggunakan bahasa daerah tersebut. Kemampuan menggunakan bahasa
daerah tersebut dilakukan tanpa sengaja dan tanpa sadar. Tetapi,
kenyataannya orang tersebut mampu menggunakan bahasa daerah dengan
baik.
• Mendengarkan Intensif
Mendengarkan intensif adalah proses mendengarkan yang dilakukan dengan
sungguh-sungguh dengan konsentrasi yang tinggi untuk menangkap, memahami,
dan mengingat informasinya. Mendengarkan intensif memerlukan konsentrasi
tinggi yaitu pemusatan pikiran terhadap makna pembicaraan.
Proses mendengarkan diantaranya antara lain ;

6

1. Menerima
2. Menafsirkan
3. Mengingat
4. Mengevaluasi
5. Merespon
Masing-masing point diatas memiliki pengertian tersendiri ;
1. Menerima
Mulai dengan mendengarkan pesan secara fisik dan mengakui bahwa
memang sedang mendengarkan. Penerimaan secara fisik dapat
terganggu oleh suara bising, pendengaran yang kurang baik, atau
kurang menaruh perhatian. Beberapa ahli juga menyertakan pesan non
verbal sebagai bagian dari tahap ini, karena faktor-faktor tersebut juga
memengaruhi proses mendengarkan.
2. Menafsirkan
Langkah berikutnya adalah memberikan arti terhadap suara, hal ini
dapat dilakukan menurut nilai-nilai, kepercayaan, ide, harapan,
kebutuhan, dan sejarah pribadi.
3. Mengingat
Sebelum bertindak berdasarkan informasi tersebut, informasi yang
didapat perlu disimpan terlebih dahulu untuk diproses di waktu yang
akan datang. Informasi yang ditangkap tersebut terekam dalam
memori jangka pendek, kemudian ditransfer ke memori jangka
panjang untuk disimpan dengan aman.
4. Mengevaluasi
Dengan diterimanya pesan dari pembicara, langkah berikutnya adalah
mengevaluasi pesan tersebut dengan menerapkan keterampilan
berfikir kritis. Pisahkanlah fakta dan opini dan evaluasilah bukti.
5. Merespon
Setelah melakukan evaluasi terhadap pesan pembicara, lakukan aksi.
Bila berkomunikasi dari satu orang ke satu orang lainnya atau dalam
kelompok kecil, respons awal biasanya berupa umpan balik lisan. Bila
menjadi salah satu dari banyak audiens, respons awal mungkin berupa
tepuk tangan, tertawa, atau diam. Baru kemudian bertindak
berdasarkan apa yang didengar. Kegiatan mendengarkan orang lain

7

merupakan kegiatan yang sudah sering dilakukan, baik yang
dilakukan melalui bertatap muka (face-to-face) maupun dalam suatu
kelompok. Setiap individu memiliki berbagai macam tujuan ketika
mendengarkan sesuatu, antara lain berinteraksi dengan orang lain,
menerima informasi, mengatasi masalah, dan saling berbagi perasaan
dengan orang lain.

Kegiatan mendengarkan (menyimak) suatu percakapan dengan orang lain
merupakan bagian penting dalam memahami suatu pesan yang disampaikan
oleh orang lain. Dalam hal ini, istilah mendengarkan (listening) bukanlah
kegiatan yang statis tetapi dinamis, yaitu kegiatan mendengar secara aktif
percakapan dengan orang lain yang dituntut adanya konsentrasi secara penuh
dan tidak terpengaruh oleh faktor-faktor pengganggu dalam suatu percakapan
tersebut.

8


BAB III
PENUTUP

1.6 Kesimpulan
Komunikasi lisan merupakan suatu hubungan yang efektif yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih guna mencapai suatu tujuan yang diinginkan bersama, baik dari pihak
komunikator maupun komunikan. Komunikasi lisan diartikan sebagai komunikasi tatap
muka dengan menggunakan mulut dalam penyampaian informasi ketika berbicara
dengan rekan kerja seperti tatap muka, rapat, dan percakapan melalui telepon.
Ciri-ciri komunikasi lisan :
1. Bersifat tatap muka
2. Terikat pada ruang
3. Terikat pada waktu
4. Menggunakan organ dominan seperti mulut dan telinga
Jenis-jenis komunikasi lisan :
1. Komunikasi lisan secara langsung
2. Komunikasi lisan secara tidak langsung
kelebihan dari komunikasi secara lisan diantaranya :
• Menimbulkan timbal balik secara langsung tanpa perlu menunggu respon dari
komunikan.
• Dapat memberikan penjelasan yang lebih rinci dan jelas.
• Menimbulkan partisipasi atau tangggapan langsung dari komunikan.
Adapun kekurangan dari komunikasi secara lisan diantaranya :
• Memerlukan adaptasi atau penyesuaian kondisi dan situasi terlebih dahulu
sebelum berkomunikasi.
• Memerlukan suatu uraian dan penjelasan yang lebih detail. Sulit untuk
didokumentasikan tanpa bantuan alat recording.
Menurut Courtland dan John (2013:66) mendengarkan merupakan keterampilan
paling penting yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan di tempat kerja.
Mendengarkan secara efektif sangat penting dalam proses membangun kepercayaan
bukan saja antar organisasi, tetapi juga antar individu.
Tipe-tipe komunikasi mendengarkan :

9

1. Mendengarkan isi
2. Mendengarkan dengan kritis
3. Mendengarkan dengan empati.

10


DAFTAR PUSTAKA


Puspitasari, Bayu. “ Pentingnya Peranan Komunikasi Dalam Organisasi : Lisan, non
verbal.Dan Tertulis”. Jurnal Issue. Vol 3

Wulan, S. “ Pentingnya Keterampilan Dalam Menciptakan Komunikasi Yang Efektif”.
Jurnal Edutech. Vol 2

Diah, Edy, Rian. “ Peningkatan Keterampilan Komunikasi Lisan Siswa Sebagai Fungsi
Dari Teknik Instruksi Diri”. Jurnal Kajian Bimbingan Dan Konseling. Vol 2

Dosen Pendidik. “Materi Komunikasi Lisan Dan Tulis”.

Titus,I. “Pentingnya Keterampilan Mendengar Dalam Menciptakan Komunikasi
Yang Efektif”. Jurnal Administrasi Dan Manajemen. Vol 6
Tags