2
Budaya Green Organization adalah kerangka konseptual untuk kesadaran
akan risiko lingkungan dalam lingkungan organisasi yang selalu berubah. Budaya
Green Organization dan tanggung jawab lingkungan memediasi hubungan antara
Green Human Resource Management dan kinerja lingkungan. Kerangka kerja
Green Human Resource Management berdasarkan budaya Green Organization
sebagai variabel independen mempengaruhi praktik Green Human Resource
Management (Ren et al. 2018). Hubungan strategis antara kebijakan dan Green
Human Resource Management menciptakan, mengembangkan, dan mengubah
budaya Green Organization (Watson, & D'Annunzio-Green, 2015). Organisasi
mengembangkan budaya organisasi dan meningkatkan kemampuan Green Human
Resource Management untuk menciptakan peluang bagi individu (Bos-Nehles et
al. 2013).
Kehijauan dalam visi organisasi dan pernyataan misi tercermin dalam
praktik Green Human Resource Management seperti dalam perekrutan karyawan
yang berorientasi lingkungan, pelatihan dan penetapan tujuan lingkungan, insentif,
dan penghargaan inisiatif hijau. Inisiatif Green Organization mempertahankan
tujuan hijaunya di seluruh proses manajemen sumber daya manusia hijau dalam
perekrutan, perekrutan, pelatihan, pengembangan, kompensasi, dan memajukan
modal manusia organisasi (Dutta,2012). Praktik rekrutmen dapat mendukung
Green Management yang efektif dengan memastikan bahwa rekrutan memahami
budaya hijau organisasi dan berbagi nilai-nilai lingkungannya (Jackson & Seo,
2010).
Lingkungan hijau, yang dicapai melalui proses integral sumber daya manusia hijau,
memengaruhi kegiatan seleksi hijau, rekrutmen, penilaian kinerja, penghargaan,
sistem pembayaran, dan budaya organisasi hijau yang mendukung (Cheema &
Javed, 2017). Praktik Green Human Resource Management diterjemahkan ke
dalam proses seperti rekrutmen, pelatihan dan pengembangan, hubungan kerja,
manajemen penilaian kinerja, dan kompensasi (Mandip 2012). Green Human