Makalah Perencanaan SDM Universitas Darma Persada

ssuser5275a5 41 views 17 slides Jan 11, 2025
Slide 1
Slide 1 of 17
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17

About This Presentation


Slide Content

1

MAKALAH
STRATEGI PERENCANAAN MANAJEMEN
DR. SUKARDI, SE., MM.



Disusun Oleh :








DISUSUN OLEH :

AJENG MILASARI
ALDIRA TIARA ENDRASWARI
JASMINE MUTIARA BINTANG





PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DARMA PERSADA
Tahun 2024/2025

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini tidak akan sempurna dan tidak akan
terwujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, baik yang berupa saran, kritik, bimbingan
maupun bantuan lainnya. Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak dosen Dr.Sukardi, SE.MM. yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan
dalam penulisan makalah ini.
2. Teman-teman yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada semua pihak yang
telah membantu dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada penulis.
Demikian penulisan makalah ini, penulis menyadari banyak kekurangannya dalam menulis
makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
peningkatan wawasan kami dalam memberikan penulisan makalah selanjutnya. Semoga makalah
ini bermanfaat pada semua pihak.





Jakarta,30 Oktober 2024

3

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI ................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Perencanaan SDM ...................................................................................... 6
2.2 Definisi Strategi Perencanaan Manajemen ............................................................... 6
2.3 Tujuan Strategi Perencanaan Manajemen ................................................................ 8
2.4 Langkah-langkah Strategi Perencanaan Manajemen ............................................... 10
2.5 Evaluasi dan Kontrol Strategi Perencanaan Manajemen ......................................... 11
2.6 Contoh Studi Kasus .................................................................................................. 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ………………………... ………………………… ……………… ……16
3.2 Daftar Pustaka………………………...……………………………………… …….17

4

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Strategi perencanaan manajemen mencerminkan pentingnya perencanaan dalam mencapai
tujuan organisasi. Proses ini berfungsi sebagai peta jalan dan alat untuk mengalokasikan sumber
daya secara efisien. Perencanaan strategis membantu organisasi mengidentifikasi dan
merumuskan tujuan jangka panjang yang jelas, melalui analisis mendalam terhadap lingkungan
internal dan eksternal untuk memahami tantangan serta peluang yang ada. Dalam dunia bisnis
yang terus berubah, perencanaan strategis menjadi krusial untuk menjaga relevansi dan daya
saing.
Selain itu, manajemen strategi melibatkan pengambilan keputusan yang mendasar dan
menyeluruh, di mana keputusan yang diambil akan memengaruhi arah dan keberhasilan
organisasi. Dengan perencanaan yang baik, organisasi dapat mengurangi risiko kegagalan dan
meningkatkan peluang keberhasilan. Proses ini juga membantu organisasi beradaptasi dengan
perubahan lingkungan eksternal, seperti perubahan pasar, teknologi, dan perilaku konsumen,
sehingga dapat mengambil langkah-langkah proaktif dalam menghadapi tantangan.
Rencana strategis yang jelas dapat meningkatkan kinerja organisasi dengan menetapkan
prioritas, mengalokasikan sumber daya secara bijaksana, dan memfokuskan upaya pada area-
area yang mendukung pencapaian tujuan. Proses perencanaan tidak bersifat statis; ia
memerlukan evaluasi berkala untuk menilai kemajuan dan efektivitas strategi yang diterapkan.
Hal ini memungkinkan organisasi melakukan penyesuaian yang diperlukan agar tetap berada di
jalur menuju pencapaian tujuan. Secara keseluruhan, latar belakang strategi perencanaan
manajemen menunjukkan bahwa perencanaan bukan sekadar aktivitas administratif, tetapi
merupakan elemen vital dalam menentukan keberhasilan organisasi di masa depan.

5

1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa Definisi Manajemen SDM ?
1.2.2 Apa itu Definisi Strategi Perencanaan Manajemen ?
1.2.3 Apa itu Tujuan Strategi Perencanaan Manajemen ?
1.2.4 Apa Langkah-langkah Strategi Perencanaan Manajemen ?
1.2.5 Apa Evaluasi dan Kontrol Strategi Perencanaan Manajemen ?
1.2.6 Apa contoh Studi Kasus nya ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Untuk mengetahui Definisi Manajemen SDM
1.3.2 Untuk mengetahui Definisi Strategi Perencanaan Manajemen
1.3.3 Untuk mengetahui Tujuan Strategi Perencanaan Manajemen
1.3.4 Untuk mengetahui Langkah-langkah Strategi Perencanaan Manajemen
1.3.5 Untuk mengetahui Evaluasi dan Kontrol Strategi Perencanaan Manajemen
1.3.6 Untuk mengetahui Contoh Studi Kasus nya

6

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI PERENCANAAN SDM
Perencanaan sumber daya manusia dapat diartikan sebagai kombinasi dari kemampuan
mental dan fisik yang dimiliki oleh individu. Karakteristik perilaku dan sifat seseorang
dipengaruhi oleh faktor genetik serta lingkungan di sekitarnya. Selain itu, motivasi untuk
mencapai prestasi kerja sering kali berasal dari dorongan untuk memenuhi kepuasan pribadi.
Menurut Para Ahli :
Michael Armstrong (1996), Perencanaan sumber daya manusia adalah menaksir kebutuhan
terhadap orang-orang di masa mendatang baik jumlah dan tingkatan keahlian serta kecakapan,
merumuskan dan menerapkan rencana untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut melalui
rekrutmen, pelatihan, pengembangan atau apabila perlu penciutan (pengurangan biaya-biaya),
mengambil langkah untuk meningkatkan produktivitas dan tingkat kepemilikan serta untuk
memperkenalkan fleksibilitas dalam mempekerjakan orang-orang.
Gary Dessler (2008) mengemukakan pendapat bahwa Manajemen sumber daya manusia adalah
kebijakan-kebijakan dan kegiatan-kegiatan yang manusia butuhkan untuk membawa orang-
orang ataupun aspek-aspek sumber daya manusia pada satu posisi manajemen, termasuk
merekrut, menyaring, melatih, memberikan penghargaan, dan menilai.

2.2 DEFINISI STRATEGI PERENCANAAN MANAJEMEN
Strategi perencanaan manajemen adalah upaya yang terstruktur dalam menentukan arah serta
langkah-langkah untuk mengelola sumber daya organisasi secara efektif demi mencapai tujuan
tertentu. Dalam manajemen, strategi ini dirancang untuk memastikan organisasi dapat
menghadapi tantangan, memanfaatkan peluang, dan mengarahkan usahanya menuju hasil yang
optimal.

7

menurut para ahli:
Menurut Terry, perencanaan manajemen adalah proses yang melibatkan pemilihan misi dan
sasaran organisasi serta tindakan yang diperlukan untuk mencapainya. Perencanaan mencakup
penentuan tujuan, perumusan kebijakan, dan penyusunan rencana sebagai pedoman bagi
pelaksanaan tugas. - George R. Terry
Mintzberg menyatakan bahwa strategi perencanaan adalah proses berpikir yang sistematis dan
terpadu untuk menetapkan arah organisasi. Menurutnya, strategi bukan hanya perencanaan tetapi
juga pola atau pola tindakan yang konsisten yang melibatkan penyesuaian dengan lingkungan
organisasi yang dinamis. - Henry Mintzberg
Porter melihat strategi perencanaan sebagai upaya untuk menciptakan keunggulan kompetitif
dengan menetapkan posisi unik di pasar. Menurutnya, perencanaan strategi harus berfokus pada
diferensiasi dan peningkatan efisiensi organisasi dalam bersaing serta menciptakan nilai bagi
pelanggan. – Michael Porter
Stoner mendefinisikan perencanaan sebagai langkah awal dalam manajemen yang melibatkan
pemilihan sasaran, strategi, kebijakan, dan prosedur yang akan digunakan untuk mencapai tujuan
organisasi. Ia menekankan bahwa perencanaan adalah proses berpikir secara sistematis yang
membantu manajer mengantisipasi perubahan dan mempersiapkan diri untuk tantangan di masa
depan. – James A.F.Stoner
Menurut Kotler, perencanaan strategi adalah proses manajemen yang menyeluruh yang
memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengimplementasikan
strategi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ia menekankan pentingnya analisis situasi,
pemahaman kebutuhan pelanggan, serta penciptaan nilai yang berkelanjutan bagi pemangku
kepentingan. – Philip Kotler

8

2.3 TUJUAN STRATEGI PERENCANAAN MANAJEMEN
1. Penetapan Visi dan Misi
Visi organisasi adalah gambaran ideal tentang masa depan yang ingin dicapai, sementara misi
merinci alasan keberadaan organisasi dan langkah-langkah yang diambil untuk mencapainya.
Visi dan misi yang terdefinisi dengan baik memberikan arah strategis kepada seluruh anggota
tim. Ini membantu semua individu dalam organisasi memahami dan berkontribusi pada tujuan
kolektif serta menjadi acuan dalam proses pengambilan keputusan.
Contoh : Sebuah perusahaan mungkin menetapkan visinya untuk menjadi inovator utama
dalam solusi teknologi yang ramah lingkungan dan misi untuk menawarkan produk yang
mendukung keberlanjutan dan mengurangi dampak ekologis.
2. Pengidentifikasian Sasaran
Sasaran adalah target spesifik yang ingin dicapai dalam kerangka waktu tertentu, seperti
peningkatan penjualan, penetrasi pasar, atau perbaikan tingkat kepuasan pelanggan.
Dengan menetapkan sasaran yang jelas, organisasi dapat lebih fokus dan terarah dalam upaya
pencapaian hasil yang konkret. Sasaran yang dirumuskan dengan baik memudahkan evaluasi
dan pengukuran pencapaian.
Contoh: Menargetkan peningkatan volume penjualan produk sebesar 20% dalam satu tahun
anggaran.
3. Alokasi Sumber Daya
Ini merujuk pada proses distribusi dan penggunaan sumber daya, baik itu finansial, manusia,
atau material, yang diperlukan untuk mencapai sasaran organisasi secara efektif.
Pengelolaan sumber daya yang efisien penting untuk menghindari pemborosan dan
memastikan semua bagian organisasi memiliki alat dan dukungan yang diperlukan untuk
menjalankan tugas mereka dengan baik.
Contoh: Mengalokasikan dana untuk program pengembangan karyawan agar mereka dapat
meningkatkan keterampilan dan kontribusinya terhadap perusahaan.

9

4. Pengelolaan Risiko
Proses yang mencakup identifikasi, analisis, dan respons terhadap potensi risiko yang dapat
menghambat pencapaian tujuan organisasi.
Mengidentifikasi dan mengelola risiko memungkinkan organisasi untuk meminimalkan
dampak negatif yang mungkin terjadi serta memanfaatkan peluang yang muncul dari situasi
yang berubah.
Contoh: Mengantisipasi risiko fluktuasi harga bahan baku dengan diversifikasi pemasok untuk
mengurangi ketergantungan.
5. Peningkatan Kinerja
Upaya berkelanjutan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional serta kinerja
keseluruhan organisasi melalui berbagai kebijakan dan inisiatif.
Peningkatan kinerja bertujuan untuk membantu organisasi mencapai sasaran yang telah
ditetapkan, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan menciptakan keunggulan kompetitif
yang berkelanjutan.
Contoh: Menerapkan sistem manajemen kualitas untuk mengurangi jumlah keluhan pelanggan
dan meningkatkan layanan.
6. Adaptasi terhadap Perubahan
Kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dalam kondisi pasar,
teknologi, dan regulasi yang terjadi di sekitarnya.
Penyusunan rencana yang baik untuk menghadapi dinamika lingkungan bisnis membantu
organisasi tetap relevan dan bersaing. Adaptasi yang tepat dapat menciptakan peluang baru
dan memperkuat posisi di pasar.
Contoh: Mengintegrasikan teknologi terbaru untuk meningkatkan efisiensi operasional dan
beradaptasi dengan peraturan pemerintah yang baru.

10


2.4 LANGKAH-LANGKAH STRATEGI PERENCANAAN MANAJEMEN

1. Analisis Situasi
Analisis situasi merupakan tahap awal dalam perencanaan strategis yang bertujuan untuk
mengevaluasi keadaan internal dan eksternal organisasi. Salah satu alat yang efektif untuk
melakukannya adalah analisis SWOT.
Komponen SWOT:
Kekuatan (Strengths): Faktor-faktor positif dalam organisasi yang memberikan keunggulan,
seperti keterampilan karyawan yang unggul atau teknologi yang canggih.
Kelemahan (Weaknesses): Aspek-aspek yang perlu diperbaiki, seperti kurangnya pelatihan
atau masalah dalam struktur organisasi.
Peluang (Opportunities): Kesempatan yang dapat dimanfaatkan untuk kemajuan, misalnya
tren pasar yang menguntungkan atau peluang untuk kolaborasi.
Ancaman (Threats): Potensi risiko eksternal yang dapat menghambat pencapaian tujuan,
seperti meningkatnya persaingan atau perubahan regulasi.
2. Penetapan Visi dan Misi
Menetapkan visi dan misi adalah langkah penting untuk memberikan arah strategis kepada
organisasi.
Visi: Merupakan gambaran jangka panjang tentang apa yang ingin dicapai oleh organisasi di
masa depan.
Misi: Merupakan pernyataan yang menjelaskan tujuan dasar organisasi dan bagaimana cara
mencapainya, mencakup nilai-nilai yang dipegang.
3. Penetapan Tujuan
Ini adalah langkah di mana organisasi mengidentifikasi tujuan spesifik yang ingin dicapai
dalam waktu tertentu. Karakteristik Tujuan,Tujuan harus memenuhi kriteria SMART:

11

Spesifik, Terukur, Dapat dicapai, Relevan, dan Terikat waktu, sehingga lebih mudah untuk
dievaluasi.
4. Pengembangan Strategi
Pengembangan strategi adalah proses merumuskan langkah-langkah yang diperlukan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi dapat mencakup berbagai aspek, seperti
peningkatan layanan pelanggan, pengembangan produk baru, atau efisiensi biaya operasional.
5. Implementasi Rencana
Implementasi adalah tahap di mana strategi yang telah dirumuskan mulai dijalankan dalam
praktik. Sangat penting untuk melibatkan semua pihak yang terlibat—manajemen, karyawan,
dan pemangku kepentingan lainnya—agar mereka memahami peran dan tanggung jawab
masing-masing. Penting untuk mengalokasikan sumber daya dengan bijak, seperti anggaran
dan tenaga kerja, agar rencana dapat terlaksana dengan baik.

2.5 EVALUASI DAN KONTROL STRATEGI PERENCANAAN MANAJEMEN

1. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja melibatkan penetapan Indikator Kinerja Kunci (KPI) yang berfungsi
untuk menilai sejauh mana organisasi berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan.
Indikator Kinerja Kunci (KPI): KPI adalah metrik yang digunakan untuk mengukur berbagai
aspek kinerja organisasi, seperti efisiensi operasional, profitabilitas, dan kepuasan pelanggan.
Contoh KPI termasuk rasio profit margin, tingkat kepuasan pelanggan, dan kecepatan
pelayanan.
2. Monitoring Berkala
Monitoring berkala merujuk pada proses pemeriksaan rutin yang dilakukan untuk
mengevaluasi kemajuan dan pelaksanaan rencana sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

12

Frekuensi Monitoring: Monitoring dapat dilakukan pada interval yang telah disepakati, seperti
mingguan, bulanan, atau triwulanan, tergantung pada kompleksitas proyek. Ini mencakup
peninjauan kinerja KPI dan hasil lainnya.
3. Analisis Penyimpangan
Analisis penyimpangan adalah proses identifikasi dan penelaahan perbedaan antara rencana
yang telah ditetapkan dan hasil yang sebenarnya dicapai.
Penyebab Penyimpangan: Setelah penyimpangan ditemukan, penting untuk mengevaluasi
faktor penyebabnya, yang mungkin berasal dari tantangan internal, seperti alokasi sumber
daya yang tidak memadai, atau faktor eksternal, seperti perubahan kondisi pasar.
4. Laporan dan Dokumentasi
Laporan dan dokumentasi melibatkan pembuatan dokumen yang merangkum hasil evaluasi,
termasuk pencapaian KPI dan analisis penyimpangan yang dilakukan.
Isi Laporan: Laporan ini biasanya mencakup ringkasan kinerja, analisis perbedaan,
rekomendasi untuk perbaikan, dan rencana aksi untuk periode berikutnya.

2.6 CONTOH STUDI KASUS
PT. Sinar Baru adalah perusahaan yang beroperasi di industri makanan dan minuman. Dikenal
dengan produk berkualitas tinggi dan cita rasa yang autentik, perusahaan ini telah lama menjadi
salah satu pemain utama di pasar domestik. Namun, selama dua tahun terakhir, PT. Sinar Baru
mengalami penurunan penjualan yang signifikan, sebesar 25%. Hal ini menimbulkan
kekhawatiran tentang keberlanjutan perusahaan dan potensi dampak negatif terhadap karyawan
serta pemangku kepentingan lainnya. Untuk mengatasi tantangan ini, perusahaan perlu
melakukan evaluasi menyeluruh terhadap operasionalnya dan menyusun strategi baru yang
inovasi

13

Masalah:
1.Penurunan penjualan sebesar 25%.
2.Tingginya biaya produksi.
3.Kurangnya variasi produk.

1. Analisis Situasi
Analisis SWOT:
Kekuatan: Kualitas produk yang tinggi menjadi kekuatan utama PT. Sinar Baru. Produk-
produk yang dihasilkan telah dikenal oleh pelanggan karena cita rasa yang enak dan
bahan-bahan berkualitas.
Kelemahan: Kelemahan yang dihadapi adalah inovasi yang terbatas. Perusahaan
mungkin kurang dalam memperkenalkan variasi baru, sehingga tidak dapat memenuhi
beragam preferensi konsumen yang terus berubah.
Peluang: Peluang dapat ditemukan dalam tren kesehatan dan makanan organik, yang
semakin populer di kalangan konsumen. Ini dapat dimanfaatkan untuk menciptakan
produk baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Ancaman: Ancaman datang dari kompetisi yang semakin ketat, terutama dari
perusahaan-perusahaan baru yang menawarkan produk dengan inovasi yang menarik dan
harga yang kompetitif.
2. Penetapan Tujuan
Meningkatkan Penjualan: Menetapkan target untuk meningkatkan penjualan sebesar 15%
dalam satu tahun adalah langkah konkret untuk membalikkan tren penurunan yang telah
terjadi. Ini mencerminkan keinginan untuk memperbaiki performa keuangan perusahaan.
Mengurangi Biaya Produksi: Menargetkan pengurangan biaya produksi sebesar 10%
adalah langkah penting untuk meningkatkan margin keuntungan. Ini dapat dicapai melalui
efisiensi operasional dan pengelolaan sumber daya yang lebih baik.

14

Meluncurkan Produk Baru: Rencana untuk meluncurkan dua produk baru dalam enam
bulan menunjukkan komitmen perusahaan untuk berinovasi dan memenuhi permintaan
pasar yang beragam. Produk baru ini diharapkan dapat menarik pelanggan baru dan
meningkatkan penjualan.


3. Rencana Aksi
Inovasi Produk:
Mengadakan sesi brainstorming dengan tim untuk menghasilkan ide-ide produk baru. Ini
dapat melibatkan pemikiran kreatif dan kolaboratif untuk merumuskan produk yang
sesuai dengan tren pasar dan kebutuhan konsumen.
Melibatkan karyawan dari berbagai departemen, seperti R&D, pemasaran, dan produksi,
untuk mendapatkan perspektif yang beragam.
Efisiensi Produksi:
Mengadopsi teknologi otomatisasi untuk mengurangi biaya dan waktu produksi.
Penggunaan mesin otomatis dan perangkat lunak manajemen produksi dapat membantu
mengoptimalkan proses, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan output.
Melakukan pelatihan untuk karyawan agar mereka dapat menggunakan teknologi baru
dengan efektif dan memahami proses yang lebih efisien.
Pemasaran:
Meningkatkan pemasaran digital untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Ini
termasuk strategi seperti pengoptimalan mesin pencari (SEO), pemasaran media sosial,
dan iklan online yang ditargetkan.
Membuat konten menarik dan kampanye yang relevan untuk menarik perhatian
konsumen dan membangun kesadaran merek.

15

4. Monitoring dan Evaluasi
Menetapkan KPI:
Menetapkan indikator kinerja kunci (KPI) seperti tingkat penjualan, biaya produksi, dan
umpan balik pelanggan. KPI ini akan memberikan gambaran yang jelas tentang kinerja
perusahaan dan apakah tujuan yang ditetapkan tercapai.
KPI dapat mencakup metrik kuantitatif (misalnya, angka penjualan) dan kualitatif
(misalnya, survei kepuasan pelanggan).
Melakukan Evaluasi Bulanan:
Mengadakan evaluasi bulanan untuk mengukur progres terhadap tujuan yang telah
ditetapkan. Ini melibatkan analisis data dari KPI yang telah ditentukan, serta diskusi tim
untuk membahas apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki.
Jika ada penyimpangan dari rencana, perusahaan harus siap untuk melakukan
penyesuaian pada strategi dan rencana aksi untuk memastikan pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan.

16

BAB III
PENUTUP

2.7 KESIMPULAN
Kesimpulan dari materi yang dibahas mengenai strategi perencanaan manajemen menegaskan
bahwa perencanaan adalah aspek fundamental dalam mencapai tujuan organisasi. Proses ini
melibatkan beberapa langkah penting, termasuk analisis situasi, penetapan visi dan misi,
pengembangan strategi, serta implementasi dan evaluasi rencana. Melalui analisis SWOT,
organisasi dapat mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada di
lingkungan internal dan eksternal. Penetapan tujuan yang spesifik dan terukur memberikan arah
yang jelas bagi seluruh anggota organisasi, sementara pengelolaan sumber daya yang efisien
membantu meminimalkan risiko dan memaksimalkan peluang.
Pentingnya evaluasi berkala terhadap kinerja melalui indikator kinerja kunci (KPI)
memungkinkan organisasi untuk mengukur kemajuan dan melakukan penyesuaian yang
diperlukan. Dengan demikian, strategi perencanaan manajemen tidak hanya berfungsi sebagai
panduan administratif, tetapi juga sebagai elemen vital dalam memastikan keberhasilan jangka
panjang organisasi di tengah dinamika lingkungan bisnis yang terus berubah. Keseluruhan proses
perencanaan ini berkontribusi pada peningkatan kinerja organisasi dan kemampuannya untuk
beradaptasi dengan perubahan, sehingga menciptakan keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan.

17


2.8 DAFTAR PUSTAKA
Setiyati, R., & Hikmawati, E. (2019). Pentingnya perencanaan SDM dalam organisasi. Forum
Ilmiah, 16(2), 215-219.
Priansa, D. J. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Publik dan Bisnis
Nasution, M. I., & Alamsyah, T. (2017). "Penerapan Perencanaan Manajemen dalam Menghadapi
Perubahan Lingkungan Organisasi." Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 19(2), 45-53.
Sedarmayanti, M. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan
Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Refika Aditama.
Kasmir. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia. Raja Grafindo Persada.
Tags