Make Pasuruan Clean Again Agar bisa menjadi kota yang indah
mroykhan106
12 views
4 slides
Dec 05, 2024
Slide 1 of 4
1
2
3
4
About This Presentation
Menjadikan Pasuruan bersih dan indah untuk warga dan masyarakat daerah yang memiliki nilai kebersihan yang tinggi
Size: 250.57 KB
Language: none
Added: Dec 05, 2024
Slides: 4 pages
Slide Content
Make Pasuruan Clean Again
“Aplikasi dan Langkah-langkah mengurangi limbah dan polusi di Kota Pasuruan”
Nama: Qonita Ayu Renata
Kelas: XI-6
Absen: 28
SMA Negeri 1 Pasuruan
Make Pasuruan Clean Again
“Aplikasi dan Langkah-langkah mengurangi limbah dan polusi di Kota Pasuruan”
Keadaan Kota Pasuruan
Kota Pasuruan merupakan kota yang berada di daerah Jawa Timur sekitar 60 kilometer dari
Kota Surabaya, dengan populasi sebanyak 212.466 jiwa pada tahun 2023 dan memiliki luas
area 36,56 km^2 (Wikipedia). Seperti halnya dengan rata-rata kota di Indonesia pembagian
sumber daya tidak sepenuhnya dibagi secara rata dengan sekitar Alun-alun dan taman kota
memiliki konsentrasi pembangunan tertinggi. Kebijakan tersebut membuat wilayah yang jauh
dari pusat kota mengalami pertumbuhan infrastruktur yang sangat lambat, sehingga masalah
sampah di wilayah yang terpencil belum dapat ditangani dengan baik.
Masalah yang hingga saat ini belum dapat ditangani dengan baik yaitu pembuangan sampah
sembarangan dan pengolahan sampah yang efisien. Tercantum dalam Pasal 29 Ayat 1 huruf e
UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah bahwa setiap orang tanpa terkecuali
dilarang membuang sampah secara sembarangan di tempat mana pun, dan pelanggaran
terhadap pasal ini dapat dikenakan penjara ataupun diberi sanksi yang sesuai. Namun,
pembuangan sampah sembarangan masih sering dilakukan oleh Masyarakat, dan tidak hanya
terikat kepada anak kecil, namun juga bagi orang dewasa.
Efek Kurang Adanya Kepekaan Terhadap Sampah
Penyebab dari kurang peka nya Masyarakat terhadap masalah ini timbul dari berbagai hal, yaitu
Pendidikan yang kurang baik, hukum yang kurang menegaskan dan kesediaan tempat
pembuangan sampah yang minimal. Dalam artikel ini akan dibahas terkait dengan letak tempat
sampah. Dari hasil observasi yang telah dilakukan, dapat dinyatakan bahwa tempat sampah
lebih sering dijumpai di pusat kota, yaitu area sekitar taman kota, Alun-alun dan sekitar Jl
Pahlawan. Kenyataan ini menimbulkan pemikiran bagi warga Pasuruan terkait penyebaran
yang terlalu terkonsentrasi pada pusat kota dan mengabaikan daerah yang terpencil.
Telah terbukti dari kondisi pusat Kota Pasuruan dibanding wilayah lainnya bahwa area yang
memiliki tempat pembuangan sampah yang
banyak lebih bersih dibanding tempat yang
mempunyai tempat pembuangan sampah yang
sangat minimal. Namun, saat ini pemerintah
lebih focus terhadap pembangunan
infrastruktur dan tempat wisata yang berada di
pusat kota serta mengabaikan wilayah lain. Hal
tersebut sudah terlihat dari pembangunan
Taman Kota, Gedung Harmonie dan Payung
Madinah yang semua letaknya berada di pusat Kota Pasuruan. Anggaran dana yang dikeluarkan
Pemkot Pasuruan kurang lebih 17 milliar rupiah, Dimana anggaran tersebut dapat digunakan
untuk memperbaiki masalah terbesar saat ini yaitu kebersihan dan kesehatan kota.
Implementasi Kebijakan
Implementasi kebijakan ini bisa dimulai dengan penempatan tempat sampah yang lebih
tersebar di seluruh wilayah kota Pasuruan. Tahap pertama yang dilakukan merupakan observasi
tentang bagaimana kecenderungan Masyarakat terkait pembuangan sampahnya. Hal ini akan
memberi gambaran tentang Langkah yang dapat di ambil selanjutnya, yaitu implementasi
undang-undang yang ketat dan menegaskan agar aksi pembuangan sampah atau pencemaran
lingkungan akan diberi hukuman yang berat. Hal tersebut akan terlihat berlebihan pada
awalnya namun akan meningkatkan kesadaran Masyarakat pada jangka panjangnya. Hasil dari
implentasi 2 kebijakan tersebut dapat dilihat pada skala besar di negara Singapura.
Segala Tindakan yang merusak
lingkungan ataupun membahayakan
Masyarakat pada lingkungan tersebut akan
dikenakan denda yang besar dengan
kemampuan untuk dipenjara lebih dari 1
tahun sesuai dengan tingkat ekstrimitas.
aturan tersebut sudah di terapkan oleh
masyarakat Singapura dan saat ini, negara
tersebut merupakan negara terbersih di
dunia. Namun, kebijakan penyebaran
tempat sampah ataupun aturan yang
mengikat tidak cukup untuk menanggulangi masalah sampah di Pasuruan, kesadaran rakyat
juga perlu di tingkatkan.
Meskipun kegiatan gotong royong tidak jarang dilakukan di berbagai desa, masih banyak
rakyat terutamanya golongan muda yang sering mengabaikan arti sebenar dari kegiatan
tersebut. Mereka menganggap gotong royong sebagai aksi yang memaksa dirinya untuk
membersihkan halaman orang lain, walaupun arti sebenarnya berada kepada kesadaran
diri untuk menjaga lingkungan yang bersih. Jika lingkungan tetap bersih tidak perlu di
adakan kegiatan gotong royong yang berat, bahkan gotong royong yang dilakukan dapat
menjadi alasan bagi golongan muda untuk bersosialisasi dengan warga sekitarnya.
Penutup
Dengan demikian ditarik Kesimpulan bahwa masalah yang besar pada Kota Pasuruan
hingga saat ini belum dapat di Atasi. Dengan anggaran dana yang relatif banyak kiranya
Pemkot Pasuruan dapat mengalirkan lebih dana tersebut terhadap kebersihan dan
kesehatan masyarakat Pasuruan dibanding dengan pembangunan infrastruktur hanya
untuk menarik turis, sebagus apa infrastruktur yang di bangun, jika kotanya kotor dan
tidak sehat maka jumlah turis yang datang akan terus menurun.