BUDAYA ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN 6 097 – RINA ANINDITA PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ESA UNGGUL MAN 637 | PERILAKU ORGANISASI PERTEMUAN # 7
VISI DAN MISI UNIVERSITAS ESA UNGGUL FEB 305 - Manajemen SDM 6097 - Rina Anindita 2
BUDAYA ORGANISASI
PENGERETIAN BUDAYA ORGANISASI Robbins dan Judge (2008:256) kultur organisasi mengacu ada sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lainnya . Sistem makna bersama adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi . 6/3/2023 4 (Luthans, 2006:47) budaya dapat didefinisikan sebagai pengetahuan yang diperoleh untuk menginterpretasikan pengalaman dan mengha-silkan perilaku sosial Siagian, ( 1995:126). Budaya organisasi m erupakan kesepa - katan ( komitmen ) bersama tentang nilai-nilai bersama dalam kehidupan organisasi dan mengikat semua orang dalam organisasi yang bersangkutan
Pentingnya budaya organisasi Budaya dipelajari dan membantu manusia dalam usaha mereka berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain dalam masyarakat 6/3/2023 5 Ketika nilai dan kepercayaan dalam budaya berbeda, beberapa orang memiliki masalah penyesuaian. Jika hal ini tidak diantisipasi, maka akan menjadi penyebab kegagalan usaha dalam organisasi yang disebut “ culture shock ”
Robbins dan Judge (2008:256) ada tujuh karakteristik utama yang secara keseluruhan merupakan hakekat kultur sebuah organisasi yaitu : Inovasi dan keberanian mengambil resiko . Sejauhmana karyawan didorong untuk bersikap inovatip dan berani mengambil resikio Perhatian pada hal hal yang rinci . Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan presisi . Analisis , dan perhatian pada hal-hal kecil . Orientasi hasil . Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketim -bang pada teknik dan proses yg digunakan utk mencapai hasil tersebut . Orientasi orang . Sejauh manakeputusan-keputusan manajemen memper-timbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada dalam organisasi . Orientasi tim . Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja diorganisasi pada tim ketimbang pada individu-individu . Keagresifan . Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang santai . Stabilitas . Sejauh mana kegiatan organisasi menekankan dipertahan-kannya status quo dalam perbandingannya dengan pertumbuhan . 6/3/2023 6
16 Symbols, Heroes, Rituals, and Values Rituals Heroes Values Symbols Practices The ‘onion diagram’ : manifestations of culture at different levels of depth
17 Symbols : word, gestures, pictures or objects that carry a particular meaning which is only recognized by those who share the culture Heroes : persons, alive or dead, real or imaginary, who possess characteristics which are highly prized in a culture, and who thus serve as models for behavior Rituals : collective activities, technically superfluous in reaching desired ends, but which, within a culture, are considered as socially essential, they are therefore carried out for their own sake Symbols, Heroes, Rituals, and Values (Cont.)
18 Values : broad tendencies to prefer certain states of affairs over others feelings with an arrow to it, they have a plus and a minus side among the first things children learn-not consciously, but implicitly Symbols, Heroes, Rituala, and Values (Cont.)
19 A national level according to one’s country (or countries for people who migrated during their lifetime) A regional and/or ethnic and/or religious and/or linguistic affiliation level, as most nations are composed of culturally different regions and/or ethnic and/or religious and/or language groups A gender level, according to whether a person was born as a girl or as a boy Layers of Culture
20 A generation level, which separates grandparents from parents from children A social class level, associated with educational opportunities and with a person’s occupation or profession For those who employees, an organizational or corporate level according to the way employees have been socialized by their work organization Layers of Culture (Cont.)
21 A dimension is as aspect of a culture that can be measured relative to other cultures The basic problem areas correspond to dimensions which named Power distance (from small to large) Collectivism versus individualism Feminine versus masculinity Uncertainly avoidance (from weak to strong) Dimensions of National Cultures
22 Power distance : the extent to which the less powerful members of institutions and organizations within a country expect and accept that power is distributed unequally Individualism pertains to societies in which the ties between individuals are loose: everyone is expected to look after himself or herself and his or her immediate family Dimensions of National Cultures (Cont.)
23 Collectivism as its opposite pertains to societies in which people from birth onward are integrated into strong, cohesive in-groups, which throughout people’s lifetimes continue to protect them in exchange for unquestioning loyalty A society is called masculine when emotional gender roles are clearly distinct: men are supposed to be assertive, tough, and focused on material success, whereas women are supposed to be more modest, tender and concerned with the quality of life Dimensions of National Cultures (Cont.)
24 A society is called feminine when emotional gender roles overlap: both men and women are supposed to be modest, tender, and concerned with the equality of life Uncertainly avoidance can therefore be defined as the extent to which the members of a culture feel threatened by ambiguous or unknown situations Dimensions of National Cultures (Cont.)
GAYA KEPEMIMPINAN
bagaimana para pemimpin dapat mempengaruhi budaya . Karakteristik tersebut adalah: Persepsi dan wawasan Motivasi Kekuatan Emosional Kemampuan untuk Menciptakan Budaya FEB 305 - Manajemen SDM 6097 - Rina Anindita 17
Pemimpin sebagai Penggerak Organisasi Peran yang sering kali dianggap paling penting adalah memberikan visi, arah dan tujuan ke mana organisasi menuju. Yang tidak kalah penting adalah sebagai pusat dan pemberi energi bagi seluruh karyawan di kala mencoba berbagai strategi, menghadapi berbagai kegagalan, dalam upaya membangun sebuah organisasi yang tangguh FEB 305 - Manajemen SDM 6097 - Rina Anindita 18
Pemimpin sebagai Pencipta Budaya • Ia hanya merekrut orang-orang yang memiliki nilai-nilai, memiliki visi, dan pola tingkah laku yang sama dengannya; • Ia mengkomunikasikan, mensosialisasikan, serta melakukan doktrinasi kepada para bawahannya tentang nilai-nilai dan cara berpikir dan bertingkah laku yang ia inginkan; • Ia memberikan contoh kepada para bawahannya bagaimana seharusnya berpikir dan bertingkah laku, sehingga para bawahannya akan menjadikannya tokoh panutan dan menginternalisasi nilai-nilai yang dianut pemimpinnnya FEB 305 - Manajemen SDM 6097 - Rina Anindita 19
Pemimpin sebagai Pemelihara Budaya Apa yang tercipta dengan baik pada masa muda sebuah energi organisasi yang besar dan visi yang kuat dari sang pemimpin meluntur pada saat organisasi tersebut bertambah usianya. Kegagalan seorang pemimpin pendiri sering kali terjadi pada masa ini, di mana ia tidak berhasil menciptakan para pemimpin penerus, yang mampu memelihara budaya organisasi yang telah terbentuk FEB 305 - Manajemen SDM 6097 - Rina Anindita 20
Pemimpin sebagai Agen Perubahan Pemimpin pada sebuah organisasi yang sudah dewasa harus terus-menerus mengevaluasi, apakah nilai dan budaya yang dianut masih mendukung pada saat perubahan terjadi. Perubahan nilai dan budaya justru harus dimulai dari sang pemimpin. Pemimpin menjadi orang pertama dan yang paling ingin untuk berubah. Ia adalah orang yang berdiri di garis paling depan upaya perubahan. Seorang pemimpin perubahan FEB 305 - Manajemen SDM 6097 - Rina Anindita 21
ENAM PERILAKU PEMIMPIN GLOBAL /IDEAL Kepemimpinan karismatik atau berbasis nilai mencerminkan kemampuan untuk menginspirasi, memotivasi, dan mengharapkan kinerja tinggi dari orang lain berdasarkan nilai-nilai inti yang dipegang kuat. Model kepemimpinan yang termasuk menjadi visioner, ilham - rasional, rela berkorban, dapat di percaya, tegas, dan berorientasi pada kinerja. Kepemimpinan berorientasi Tim menekankan membangun tim dan tujuan yang sama di antara anggota tim. Model kepemimpinan yang termasuk menjadi kolaboratif, integratif, diplomatik, dan administrasi kompeten. FEB 305 - Manajemen SDM 6097 - Rina Anindita 22
Kepemimpinan partisipatif mencerminkan sejauh mana pemimpin melibatkan orang lain dalam membuat dan melaksanakan keputusan. Ini termasuk menjadi partisipatif dan anti yang bersifat otokrasi. Kepemimpinan berorientasi manusiawi menekankan bersikap mendukung, perhatian, penyayang, dan murah hati. Jenis kepemimpinan mencakup kesopanan dan kepekaan terhadap orang. FEB 305 - Manajemen SDM 6097 - Rina Anindita 23
Kepemimpinan Otonomi mengacu mandiri dan individualistis kepemimpinan, yang meliputi menjadi otonom dan unik. Kepemimpinan melindungi diri mencerminkan perilaku yang menjamin keselamatan dan keamanan pemimpin dan kelompok. Ini mencakup kepemimpinan yang egois, berdasarkan pada status, merangsang konflik, menyelamatkan imej, dan prosedural FEB 305 - Manajemen SDM 6097 - Rina Anindita 24
Budaya perusahaan dapat dipertahankan melalui: Kesinambungan atas kepemimpinan . Pemilihan para pekerja baru berdasarkan pada bagaimana baiknya mereka secara personalitas . Indoktrinasi sistematik atas para pekerja baru . Pemberdayaan kembali atas nilai-nilai inti para pekerja senior . FEB 305 - Manajemen SDM 6097 - Rina Anindita 25
Menceritakan-cerita atas legenda-legenda perusahaan . Upacara-upacara pemberian penghargaan para pekerja bagi siapa yang menunjukkan kebudayaan yang ideal . Memungkinkan pemberian balas jasa kepada mereka yang mengikuti norma-norma kebudayaan. FEB 305 - Manajemen SDM 6097 - Rina Anindita 26
PENUTUP Budaya menstimulasi orang untuk menghadapi tantangan demi usaha merealisasi visi perusahaan, dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan mereka secara kompeten dengan antusiasme dan berkolaborasi dengan yang lain untuk mengeksekusi atau melaksanakan strategi FEB 305 - Manajemen SDM 6097 - Rina Anindita 27
SEKIAN DAN TERIMA KASIH FEB 305 - Manajemen SDM 6097 - Rina Anindita 28