MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN ASKEB PRANIKAH.docx

youke1 34 views 11 slides Oct 19, 2024
Slide 1
Slide 1 of 11
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11

About This Presentation

DOC


Slide Content

SEMINAR KASUS STASE PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PRAKONSEPSI PADA NY. N, USIA 39 TAHUN
DENGAN MASALAH HAID TIDAK TERATUR DI PUSKESMAS TIBAWA
DI SUSUN OLEH
YUYUN INDRAMAYA (C04423014)
SYAMSIARRISTY DUHONU (C04423012)
REGITA INDAH CAHYANI LASOMA (C04423004)
ANITA RAUF (C04423001)
JAERATNI SULAEMAN (C04423017)
PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
PROGRAM PROFESI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tanpa suatu halangan. Tanpa pertolonghannya mungkin kami
tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Tugas ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “ HaidTidak Teratur”
Yang disajikan berdasarkan referensi dari berbagai sumber. Kami mengucapkan terimakasih kepada
dosen pembimbing Akademik Fatma Zakaria, S.ST.,M.Keb serta pembimbing klinikal “Julima
Ahaya, S.Tr.Keb” yang telah membimbing dan memberika kesempatan kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan kasus ini. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan dan dukungannya dalam pembuatan laporan kasus ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan kasus ini kurang sempurnah, untukitu kami sagat
mengharapkan kritikan dan saran baik dari dosen pembimbing maupun teman-teman atau pembaca
agar laporan kasus ini dapat lebih sempurnah. Semoga laporan kasus ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas kepada pembaca dan semoga dengan adanya tugas ini allah swt. Senanyiasa
meridhoinya dan akhirnya membawa hikmah untuk semuannya.
Gorontalo, November 2023

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
a.Latar Belakang.......................................................................................................................
b.Tujuan umum dan Khusus.....................................................................................................
c.Ruang Lingkup.......................................................................................................................
d.Masalah..................................................................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI
1.Kajian Teori...........................................................................................................................
2.Tujuan....................................................................................................................................
3.Kesiapan.................................................................................................................................
4.Pelayanan kesehatan Pranikah/Prakonsepsi...........................................................................
5.Kajian Teori Berdasarkan masalah........................................................................................
BAB III TIJAUAN KASUS
A.Metode 7 langkah Varney dan SOAP....................................................................................
B.Metode Pathway.....................................................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN
A.Pengkajian..............................................................................................................................
B.Diagnosa................................................................................................................................
BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan............................................................................................................................
B.Saran .....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................
LAMPIRAN........................................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Masa prakonsepsi merupakan masa sebelum hamil atau masa sebelum terjadinya
pertemuan sel ovum (sel telur) dengan sperma. Wanita prakonsepsi diasumsikan sebagai
wanita dewasa atau wanita usia subur yang siap menjadi seorang ibu. (Nurfailani, 2021)
Pra konsepsi merupakan pertemuan antara sel telur wanita dan sel sperma pria.
Dimana sebelum terjadinya pertemuan sel telur maka di asumsikan wanita usia subur
menjadi orang tua. Olehkarena itu sangat penting pendidikan atau pengetahuan seorang
wanita pada masa pra konsepsi. (nurfailani, 2021)
Pendidikan prakonsepsi salah satu dengan memberikan KIE pada pasangan usia subur
atau untuk meningkatkan pengetahuan bagi PUS & WUS. Dimana pendidikan kesehatan
merupakan proses pendidikan mengenai kesehatan yaitu pelaksanaan suatu proses
perencanaan berdasarlan teori pelaksanaan yang dilaksanakan terhadap individu, kelompok
atauy masyarakat yang dilaksanakan dalam bidang kesehatan (yulianti, 2017)
Pendidikan kesehatan bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran untuk perubahan
perilaku sehingga meningkatkan kesehatan di masa datang yang dapat dilakukan
dilingkungan masyarakat dan pasien (Glanz,2008)
B.TUJUAN MASALAH
1.Tujuan Umum
Untuk mejelaskan gambaran Manajemen asuhan kebidanan dengan masalah Haid tidak
teratur terutama pada kasus polimenore
2.Tujuan Khusus
a.Menjelaskan konsep dasar pendidikan Pranikah/Prakonsepsi
b.Mendeskripsikan pengkajian manajemen asuhan kebidanan pada Ny. N dengan
diagnosa syok hipovolemik
c.Menklimentasikan rencana asuhan pranikah/prakonsespi
d.Menjelaskan pelayanan kesehatan pranikah/prakonsepsi
BAB II

TINJAUAN TEORI
A.Kajian teori pendidikan pranikah/prakonsepsi
Pendidikan kesehatan merupakan proses pendidikan seseorang mengenai kesehatan yaitu
pelaksanan dari suatu proses perencanaan berdasarkan teori-teori pendidikan yang dilaksanakan
terhadap individu, kelompok, atau masyarakat yang dilaksanakan dalam bidang kesehatan yang
bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran untuk perubahan perilaku sehingga meningkatkan
kesehatan di masa datang yang dapat dilakukan di lingkungan masyarakat, sekolah, dan
terhadap pasien.( Glanz dalam Yuliyawati, 2017).
Prakonsepsi merupakan penggabungan dua kata, yaitu pra yang berarti sebelum,
konsepsi yang berarti pertemuan sel telur wanita dan sel sperma pria. Prakonsepsi adalah masa
sebelum terjadi pertemuan sel telur atau diasumsikan sebagai wanita usia subur yang siap
menjadi seorang ibu (Nurfailani, 2021), Masa prakonsepsi merupakan masa sebelum hamil atau
masa sebelum terjadi pertemuan sel ovum (sel telur) dengan sperma. Wanita prakonsepsi
diasumsikan sebagai wanita dewasa atau wanita usia subur yang siap menjadi seorang ibu.
(Nurfailani, 2021).
Pendidikan kesehatan prakonsepsi merupakan bagian dari pendidikan kesehatan secara
keseluruhan antara perempuan dan laki-laki selama masa reproduksinya yang berguna untuk
mengurangi risiko dan mempromosikan gaya hidup sehat untuk mempersiapkan kehamilan
sehat (Yulizawati, dkk. 2017), salah satunya dengan memberikan KIE pada pasangan usia subur
atau ibu yang diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan bagi PUS & WUS.
B.Tujuan asuhan pranikah/prakonsepsi
Asuhan prakonsepsi merupakan bagian dari upaya preventif dan promotif yang menjadi
tombak untuk menghilangkan penyebab kematian ibu dan anak. Faktor risiko yang
mempengaruhi kehamilan seseorang dapat dikurangi dengan cara mengidentifikasi faktor risiko
tersebut sebelum dimulainya kehamilan. Sehingga pelayanan kesehatan pada calon pengantin
yang komprehensif merupakan momentum yang tepat untuk mengawali pencegahan kehamilan
berisiko.
Asuhan kesehatan prakonsepsi merupakan asuhan kesehatan bagi laki-laki dan
perempuan yang diberikan oleh dokter atau tenaga kesehatan profesional lainya (Yulizawati,
dkk. 2017), Menurut Arifa U dkk dalam Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pra-Nikah Dan Pra-
Konsepsi Tahun 2023 asuhan kesehatan prakonsepsi merupakan layanan untuk menilai dan
mengurangi risiko kehamilan melalui penyediaan perawatan medis dan dukungan mental.
Pelayanan prakonsepsi dianggap sebagai komponen utama pelayanan kesehatan pada
wanita usia subur. Tujuan pelayanan prakonsepsi adalah menyediakan sarana promosi, skrining,
dan intervensi pada wanita usia subur dalam rangka menurunkan faktor resiko yang
mempengaruhi kehamilan yang akan datang.
Penelitian (Yulizawati, dkk., 2016) tujuan pemberian perawatan pada masa prakonsepsi antara
lain:
a.Mengurangi angka kematian ibu dan anak
b.Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
c.Mencegah komplikasi selama kehamilan dan persalinan
d.Mencegah bayi lahir mati, lahir premature, dan berat bayi lahir rendah
e.Mencegah bayi lahir cacat
f.Mencegah infeksi neonatal
g.Mencegah berat badan rendah dan stunting
h.Mencegah penularan vertikal HIV/IMS

i.Menurunkan resiko beberapa bentuk kangker pada anak
j.Menurunkan resiko diabetes tipe 2 dan kardiovaskuler penyakit dikemudian hari.
C.Pelayanan kesehatan prakonsepsi
Skrining prakonsepsi dilakukan sebagai langkah pertama untuk memastikan kesehatan
calon ibu serta calon anak sedini mungkin, bahkan sebelum proses pembuahan terjadi. Yang
termasuk dalam Perawatan masa prakonsepsi yaitu pada masa sebelum konsepsi dan masa
antara konsepsi yang dapat dimulai dalam jangka waktu dua tahun sebelum konsepsi (WHO,
2013).
Pelayanan prakonsepsi dianggap sebagai komponen utama pelayanan kesehatan pada wanita
usia subur.
Penelitian (Yulizawati, dkk., 2016) mengemukakan bahwa pelayanan kesehatan masa sebelum
hamil (Pra Konsepsi) dilakukan untuk mempersiapkan perempuan dalam menjalani kehamilan
dan persalinan yang sehat dan selamat serta memperoleh bayi yang sehat. Sasaran pelayanan
kesehatan masa sebelum hamil berdasarkan Permenkes No.21 Tahun 2021 adalah remaja, calon
pengantin (Catin) dan pasangan usia subur (PUS).
Kegiatan pelayanan kesehatan masa sebelum hamil berdasarkan Permenkes No.21 Tahun 2021
dilakukan melalui:
1.Pemberian Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE), diberikan melalui ceramah tanya
jawab, diskusi kelompok terarah, dan diskusi interaktif. dengan menggunakan sarana dan
media KIE sesuai tahapan tumbuh kembang dan kebutuhan masing-masing kelompok umur
2.Pelayanan konseling; dapat diberikan secara individual, berpasangan, atau kelompok, sesuai
kebutuhan klien dan diberikan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan/atau fasilitas lainnya
3.Pelayanan skrining kesehatan dilakukan melalui:
a.Anamnesis; dilakukan untuk memperoleh informasi tentang keluhan, penyakit yang
diderita, riwayat penyakit, faktor risiko, termasuk deteksi dini masalah kesehatan jiwa
b.Pemeriksaan fisik; paling sedikit meliputi: pemeriksaan tanda vital, pemeriksaan status
gizi, pemeriksaan tanda dan gejala anemia; dan pemeriksaan fisik lengkap sesuai
indikasi medis
c.Pemeriksaan penunjang, merupakan pelayanan kesehatan yang dilakukan berdasarkan
indikasi medis dan/atau kebutuhan program Kesehatan. Apabila pada hasil pelayanan
skrining ditemukan permasalahan kesehatan, wajib ditindaklanjuti sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
4.Pemberian imunisasi dilakukan dalam upaya pencegahan dan perlindungan terhadap
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dalam rangka menyiapkan kehamilan yang
sehat bagi ibu dan bayi, didasarkan pada hasil skrining status imunisasi dan dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
5.Pemberian suplementasi gizi bertujuan untuk mengoptimalkan asupan gizi pada masa
sebelum hamil
6.Pelayanan medis dan atau pelayanan kesehatan lainnya; merupakan tata laksana untuk
menindaklanjuti masalah kesehatan yang ditemukan pada masa sebelum hamil,
dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan dan ketentuan peraturan perundang-
undangan
D.Kajian teori berdasarkan daftar masalah
1)Menstruasi
a.Pengertian

Mentruasi adalah keluarnya darah dari dalam uterus yang diakibatkan oleh
terlepasnya dinding rahim disertai pelepasan endometrium. Perdarahan ini terjadi secara
periodik dalam uterus. Panjang siklus menstruasi yang normal atau yang sering disebut
dengan siklus haid normal adalah 28 hari dengan variasi yang cukup luas bukan hanya
antara beberapa wanita namun juga pada wanita yang sama.
Panjang siklus yang biasa pada seorang wanita adalah 25-32 hari, dan kirakira
97% wanita yang berevolusi siklusnya berada diantara 18-42 menstruasi normalnya
teratur tiap bulan dengan rentang waktu antara 21-35 hari setiap kali periode
menstruasi.
Siklus menstruasi yang tidak teratur menunjukkan adanya ketidakefektifan
pada sistem metabolisme dan hormonal yang terjadi pada tubuh, dampaknya yaitu jadi
lebih sulit untuk hamil (infertilitas). Siklus menstruasi yang memendek dapat
menyebabkan wanita tidak mengalami proses pelepasan ovum dari ovarium karena sel
telur tidak terlalu matang sehingga sulit untuk dibuahi (Manurung, 2019)
b.Kelainan dalam Banyaknya Darah dan Lamanya Perdarahan pada Menstruasi
1)Hiperminorea atau Menoragia : Perdarahan haid lebih banyak dari normal atau
lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari), kadang disertai dengan bekuan darah
sewaktu menstruasi
2)Hiperminorea : Perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari
biasa
3)Poliminorea atau Epimenoragia adalah siklus haid yang lebih memendek dari biasa
kurang dari 21 hari, sedangkan jumlah perdarahan relatif sama atau lebih banyak
dari biasa
4)Oligomenorea adalah siklus menstruasi memanjang lebih dari 35 hari, sedangkan
jumlah perdarahan berkurang
5)Aminorea adalah keadaan tidak datang haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut
c.Gangguan Lain yang Ada Hubungan Dengan Menstruasi
1)Pre Menstrual Tension (ketegangan Pra menstruasi) : ketegangan sebelum
menstruasi terjadi beberapa hari sebelum menstruasi bahkan sampai menstruasi
berlangsung. Terjadi karena ketidakseimbangan hormone estrogen dan progesteron
menjadi menstruasi. Pre menstrual tension terjadi pada umur 30-40
2)Mastodinia atau Mastalgia : adalah rasa tegang pada payudara menjelang
menstruasi ,penyebab Dominasi hormon estrogen sehingga terjadi retensi air dan
garam yang di sertai hiperemia si daerah payudara
3)Mittelschmerz (Rasa Nyeeri pada Ovulasi) adalah rasa sakit yang timbul pada
wanita pada saat ovulasi, berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari di
pertengahan siklus menstruasi. Hal ini terjai karena pecahnya Folikel De Graff.
Lamanya bisa beberapa jam bahkan sampai 2-3 hari. Terkadang mittelschmerz
diikuti oleh perdarahan yang berasaldari prpses ovulasi dengan gejala klinis seperti
kehamilan ektopik yang pecah
4)Disminorea adalah nyeri sewaktu menstruasi. Dismenorea terjadi pada 30-75%
wanita dan memerlukan pengobatan
5)Poliminorea adalah siklus haid yang lebih memendek dari biasa yaitu kurang dari
21 hari, swdangkan jumlah perdarahan relatif sama atau lebih banyak dari biasa
(Marmi, 2015), penyebab - gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan
ovulasi atau korpus luteum memendek sehingga siklus menstruasi lebih pendek.
Penyebab perdarahan yang tidak normal umumnya adalah ketidakseimbangan
hormon. Menstruasi terjadi karena adanya hormon FSH, LH, estrogen,

progesterone, prolaktin dan testosterone. Hormon FSH dan LH itu keluar atas
perintah hipotalamus dan hipotalamus memerintahkan indung telur untuk
mengeluarkan estrogen dan progesteron. Estrogen dan progesteron memiliki
pengaruh terhadap selaput dalam rahim untuk mengeluarkan menstruasi.
Seandainya regulasi ini bermasalah, outputnya jadi bermasalah juga.
2)Anemia
Anemia adalah suatu keadaan dimana jumlah sel darah merah atau kadar hemoglobin
(Hb) di dalam darah lebih rendah daripada nilai normal untuk kelompok orang menurut
umur dan jenis kelamin. Pada orang sehat butir-butir darah merah mengandung hemoglobin,
yaitu sel darah merah yang bertugas untuk membawa oksigen serta zat gizi lain seperti
vitamin dan mineral ke otak dan ke jaringan tubuh. Kadar Hb normal pada laki-laki dan
perempuan terdapat perbedaan. Kadar Hb untuk pria anemia yaitu kurang dari 13,5 g/dl,
sedangkan kadar Hb pada wanita kurang dari 12 g/dl.1,2 Anemia dapat menimbulkan
beberapa gejala klinis.
Gejala Anemia Menurut Natalia Erlina Yuni (2015) dalam bukunya yang berjudul
kelainan darah menyebutkan gejala anemia sebagai berikut:
a.Kulit Pucat
b.Detak Jantung Meningkat
c.Sulit Bernafas
d.Kurang Tenaga atau cepat lelah
e.Pusing terutama saat berdiri
f.Sakit kepala
g.Siklus menstruasi tidak menentu
h.Lidah yang bengkak dan nyeri
i.Kulit mata dan mulut berwarna kuning, limpa atau hati membesar, penyembuhan luka
atau jaringan yang terganggu.
Faktor yang dapat menyebabkan anemia adalah perdarahan hebat, kurangnya zat besi
dalam tubuh, kekurangan asam folat, kekurangan vitamin B12 dan C, penyakit malaria,
infeksi cacing, leukemia, penyakit kronis, status gizi, lamanya menstruasi, tingkat
pendidikan orang tua, tingkat pengetahuan, dan tingkat ekonomi
Dampak Anemia memiliki dampak buruk pada kesehatan bagi penderitanya, terutama pada
golongan rawan gizi yaitu, anak balita, anak sekolah, remaja, wanita usia subur,ibu hamil
dan menyusui dan juga pekerja. Menurtut (Fikawati, Syafiq, & Veretamala, 2017) dampak
anemia sebagai beritkut:
a.Menurunkan Daya tahan terhadap infeksi Defisiensi zat besi menyebabkan menurunnya
daya tahan terhadap penyakit infeksi (Thompson & Ward, 2008) dan meningkatnya
kerentanan mengalami keracunan (Bersamin et al., 2008). Pada populasi yang
mengalami kekurangan zat besi, kematian akibat penyakit infeksi meningkat karena
kurangnya zat besi berdampak pada system imun
b.Mengganggu Produktivitas kerja Selain itu, anemia juga berdampak pada produktivitas
kerja dan juga menyebabkan kelelahan
c.Berdampak saat kehamilan Anemia yang terjadi pada massa hamil berhubungan dengan
kejadian BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) dan peningkatan risiko kematian ibu dan
bayi perinatal. Selama kehamilan, anemia diasosiasikan dengan peningkatan kesakitan
dan kematian.Anemia tingkat berat diketahui merupakan faktor risiko kematian
ibu.Untuk janinnya sendiri, anemia selama kehamilan dapat meningkatkan risiko BBLR,
kelahiran prematur, dan defisiensi zat besi serta anemia pada bayi nantinya.

Wanita prakonsepsi yang mengalami anemia berisiko mengalami berbagai masalah saat
kehamilan. Untuk itu skiring kesehatan sangat diperlukan untuk memberikan layanan
kesehatan yang baik sehingga saat perencanaan kehamilan selanjutnya tidak menjadi
masalah.
Anemia dapat dicegah dengan cara:
a.Meningkatkan konsumsi makanan bergizi
b.Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan makanan hewani
(daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan makanan nabati (sayuran berwarna hijau tua,
kacang-kacangan, tempe
c.Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin c (daun
katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk dan nenas) sangat bermanfaat untuk
meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus
d.Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum Tablet Tambah Darah
(TTD)
e.Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia seperti: kecacingan,
malaria, dan penyakit TBC

BAB IV
PEMBAHASAN
A.Berdasarkan jurnal yang relevan sesuai dengan kasus yang diambil
1.Jurnal oleh Winda H dengan judul Asuhan Kebidanan Kesehatan Reproduksi Dengan
Dengan Polimenorea Di Asrama Puteri Universitas Aufa Royhan Padangsidimpuan Tahun
2020 bahwa dengan memberikan penjelsan tentang maslah yang dialami membuat ibu
memahami tentang kondisinya sehingga ibu tidak terlalu cemas dengan apa yang terjadi hal
ini sejalan dengan intervensi awal yang telah kami lakukan
2.Penanganan enemia dengan mengkonsumsi kelor untuk meningkatkan hb selama 1 minggu
diaanggap efektif dalam meningkatkan HB, terbukti hb awal 5,5 gr/dl, pada saat
pemeriksaan hb kembali tanggal 21 november dengan hasil 8,6 gr/dl sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Evi S & Hartini dengan judul penelitian Efektivitas
Konsumsi Daun Kelor Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil
Dengan Anemia tentunya hal ini juga disertai dengan mengkonsumsi makanan yang tinggi
akan kandungan dan zat besi
3. Jurnal Implementasi Terapi Herbal Kombinasi Jus Buah Naga Dan Jus Jambu Biji
Terhadap Derajat Anemia Pada Ibu Hamil Trimester Iii Di Wilayah Kerja Puskesmas Puri
Kabupaten Mojokerto oleh indah & fifin terbukti dapat meningkatkan kadar hb namun
sehingga hal itu pula kami implementasikan dalam intervensi layanan

BAB V
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data kami memperoleh kesimpulan
bahwa
1.Penggunaan KB hormonal dapat menggangu siklus menstruasi bagi wus
sehingga hal ini perlu diwaspadai dan diberikan eduaksi sehingga hal ini tidak
menjadi maslah yang serius saat masa prakonsepsi
2.Bahwa layan skirining kseahatan pada wanita prakonsepsi sangat penting guna
untuk mempersiapkan perncanaan kehamilan yang sehat sehingga dapat sampai
pada fase persalinan, nifas yang sehat serta melihrakan bayi yang sehat pula
3.Bebrapa intervensi yang dilakukan sejalan dengan jurnal penelitian yang kami
ambil sehubungan penatlaksaan masalah anemia dengan menggunakan terapi
non farmakologi seperti herbal, hal ini diudukung oleh berbagai jurnal yang
telah kami kaji.
B.SARAN
1.Bagi mahasiswa
Menjadi salah satu metode untuk dapat mengembangkan ketrampilan dan menambah
pengetahuan
2.Bagi lahan praktek
Dapat meningkatkan kinerja khusunya dalam hal skrining kesehatan mslah prakonsepsi
yang memang sudah berjalan dengan baik sebelumnya
Tags