Manajemen Sistem Informasi dan Komunikasi Bencana Mata Kuliah: Disaster Nursing - D3 Keperawatan
Pendahuluan Indonesia rawan bencana alam dan non alam. Gempa, tsunami, banjir, longsor, kebakaran, dan kegagalan teknologi. Perlunya manajemen sistem informasi dan komunikasi dalam penanggulangan bencana.
Tujuan Pembelajaran Meningkatkan kecepatan dan ketepatan informasi. Meningkatkan akurasi dan reliabilitas data. Mendukung koordinasi antar instansi dan stakeholder.
Peran Komunikasi dalam Bencana Pra bencana: edukasi dan mitigasi risiko. Saat bencana: koordinasi antar tim dan masyarakat. Pasca bencana: pemulihan dan rekonstruksi. Komunikasi efektif dapat menyelamatkan nyawa.
Pengelolaan Data Informasi BPBD memiliki peran penting dalam pendataan bencana. Sistem manual masih sering lambat dan kurang akurat. Perlu sistem informasi berbasis komputer untuk efisiensi. Data mendukung perencanaan, evakuasi, dan logistik.
Komunikasi Risiko Bencana Berbagi makna tentang bahaya fisik dan risiko. Membangun kepercayaan: kompetensi, obyektivitas, keadilan. Mempengaruhi perilaku dan kesiapan masyarakat. Kesiapan fisik dan mental penting dalam menghadapi risiko.
Peran Media dalam Penanggulangan Bencana Media menyebarkan informasi cepat dan luas. Membantu relawan, pihak terkait, dan masyarakat. Informasi harus akurat dan objektif. Media berperan membangun empati dan mobilisasi bantuan.
Aktivasi Sistem Manajemen dan Komando Komando, operasi, perencanaan, logistik, keuangan. Komunikasi internal melalui radio, telepon, pusat operasi darurat. Kontrol informasi dan media sangat penting. Koordinasi lintas sektor: kesehatan, polisi, pemadam, relawan.
Kesimpulan Komunikasi kunci pada pra, saat, dan pasca bencana. Sistem informasi mendukung ketepatan dan kecepatan respon. Media berperan penting dalam membentuk opini publik. Koordinasi yang baik menyelamatkan lebih banyak jiwa.