Manajemen Modal Kerja Perusahaan Agribisnis

FeisalHa1 6 views 50 slides Oct 23, 2025
Slide 1
Slide 1 of 50
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50

About This Presentation

Materi Perkuliahaan Manajemen Modal Kerja


Slide Content

MANAJEMEN MODAL
KERJA

MODAL KERJA
Yaitu dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan operasianal perusahaan sehari-hari, seperti
pembelian bahan baku, pembayaran upah guru, membayar
hutang, dll.

MASA PERPUTARAN MODAL KERJA
Masa perputaran modal kerja yakni sejak kas ditanamkan pada
elemen-elemen modal kerja hingga menjadi kas kerja lagi adalah
kurang dari satu tahun atau berjangka pendek.
Masa perputaran modal kerja ini menunjukan tingkat efisiensi
penggunaan modal kerja.
Semakin cepat masa perputaran modal kerja, semakin
efisien penggunaan modal kerja dan tentunya investasi pada
modal kerja semakin kecil.

KONSEP MODAL KERJA

KONSEP MODAL KERJA
1.Modal kerja kuantitatif
2.Modal kerja kualitatif
3.Modal kerja fungsional

MODAL KERJA KUANTITATIF
•Menitikberatkan pada segi kuantitas dana yang tertanam dalam
aktiva yang masa perputarannya kurang dari satu tahun.
•Modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan elemen
aktiva lancar.
•Oleh karena semua elemen aktiva lancar diperhitungkan
sebagai modal kerja tampa memperhatikan kewajiban-
kewajiban jangka pendeknya, maka modal kerja ini sering di
sebut modal kerja bruto atau Gross Working Capital.

MODAL KERJA KUALITATIF
•Pada konsep ini, modal kerja bukan semua aktiva lancar tetapi
telah mempertimbangkan kewajiban-kewajiban yang segera
harus dibayar sehingga dana yang digunakan benar-benar
khusus digunakan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-
hari tanpa khawatir terganggu oleh pembayaran-pembayaran
hutang yang segera jatuh tempo.
•Karena menurut konsep ini hutang lancar telah dikeluarkan dari
perhitungan, sehingga modal kerja merupakan selisih antara
aktiva lancar dengan hutang lancarnya.

MODAL KERJA FUNGSIONAL
•Konsep ini lebih menitikberatkan pada funsi dana dalam
menghasilkan penghasilan langsung atau current income.
•Pengertian modal kerja menurut konsep ini adalah dana yang
digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan current
income sesuai dengan tujuan didirikannya perusahaan pada
satu periode tertentu.

MODAL KERJA FUNGSIONAL
•Tiga syarat untuk menjadi modal kerja :
1. current income
2. Sesuai tujuan perusahaan
3. Satu periode akuntansi.
Sehingga, yang masuk sebagai modal kerja adalah kas,
piutang dagang sebesar harga pokokya, persediaan, dan
aktiva tetap sebesar penyusutan periode tersebut.
Sedangkan efek atau surat berharga dan margin laba dari
piutang merupakan modal kerja potensial yang akan menjadi
modal kerja bila piutang sudah dibayar dan efek sudah dijual

CONTOH
AKTIVA LANCAR :
Kas Rp. 15.000.000
Efek Rp. 50.000.000
Piutang Dagang Rp. 75.000.000
Persediaan Barang Rp. 120.000.000 +
Total Aktiva Lancar Rp. 260.000.000.
AKTIVA TETAP:
Tanah Rp. 150.000.000
Bangunan dan Gedung Rp. 300.000.000
Mesin Rp. 250.000.000 +
Total Aktiva Tetap Rp. 700.000.000

CONTOH
KETERANGAN :
•Penyusutan setiap tahunnya :
- Bangunan dan Gedung Rp. 50.000.000
- Mesin-mesin Rp. 40.000.000
•Penjualan kredit dengan profit margin sebesar 30%.
Atas dasar tersebut di atas, dapat dihitung besarnya modal
kerja menurut konsep fungsional seperti yang dapat dilihat pada
hal slide sebelumnya.

•Modal kerja (working Capital)
Kas Rp 15.000.000
PiutangDagang(70%) Rp 52.500.000
Persediaan Barang Rp 120.000.000
Penyusutan Bangunan & Gedung Rp. 50.000.000
Penyusutan Mesin Rp 40.000.000 +
Total Modal Kerja Rp 277.500.000.
•Modal Kerja Potensial (potensial working capital):
Efek Rp 50.000.000,-
Margin laba (30%) Rp 22.500.000.-+
Total Rp 77.500.000.-
Bukan Modal Kerja (non working capital):
Tanah Rp 150.000.000,-
Bangunan & Gedung Rp 250.000.000,-
Mesin-mesin Rp 210.000.000.-+
Total Rp 610.000.000.-

JENIS MODAL KERJA

JENIS MODAL KERJA
1.Modal Kerja Permanen
2.Modal Kerja Variabel

MODAL KERJA PERMANEN
•Yaitu modal kerja yang selalu harus ada dalam perusahaan
agar perusahaan dapat menjaiankan kegiatannya untuk
memenuhi kebutuhan konsumen.
•Modal kerja permanen dibagi menjadi dua macam yakni:
a. Modal Kerja Primer
b. Modal Kerja Normal

MODAL KERJA PERMANEN
a. Modal Kerja Primer
Modal kerja primer adalah modal kerja minimal yang harus ada
dalam perusahaan untuk menjamin agar perusahaan tetap bisa
beroperasi.
b. Modal Kerja Normal
Merupakan modal kerja yang harus ada agar perusahaan bisa
beroperasi dengan tingkat produksi normal.
Produksi normal merupakan kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan barang sebesar kapasitas normal
perusahaan

MODAL KERJA VARIABEL
•Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan
perubahan kegiatan ataupun keadaan lain yang mempengaruhi
perusahaan.
•Modal kerja variabel terdiri dari:
a. Modal Kerja Musiman
b. Modal Kerja Siklis
c. Modal Kerja Darurat

MODAL KERJA VARIABEL
a. Modal Kerja Musiman
Merupakan sejumlah dana yang dibutuhkan untuk
mengantisipasi apabila ada fluktuasi kegiatan perusahaan,
misalnya perusahaan biscuit harus menyediakan modal kerja
lebih besar pada saat musim hari raya.

MODAL KERJA VARIABEL
b. Modal Kerja Siklis
Yaitu modal kerja yang jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh
fluktuasi

MODAL KERJA VARIABEL
c.Modal Kerja Darurat
Modal kerja ini jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh
keadaan-keadaan yang terjadi diluar kemampuan
perusahaan.
Bila digambarkan, jenis-jenis modal kerja akan tampak
seperti pada gambar di slide berikutnya.

Rp
Modal Kerja Normal
Modal Kerja Primer
waktu

KEBIJAKSANAAN MODAL
KERJA

KEBIJAKSANAAN MODAL KERJA
•Kebijaksanaan modal kerja merupakan strategi yang diterapkan
oleh perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan modal
kerja dengan berbagai alternatif sumber dana.
•Kebijaksanaan modal kerja merupakan strategi yang diterapkan
oleh perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan modal
kerja dengan berbagai alternatif sumber dana

KEBIJAKSANAAN MODAL KERJA
•Kebijaksanaan modal kerja apa yang harus diambil oleh
perusahaan, tergantung dari seberapa besar manajer berani
mengambil risiko. Kebijaksanaan modal kerja yang bisa diambil
oleh perusahaan adalah:
1 Kebijaksanaan Konservatif
2 Kebijaksanaan Moderat atau hedging
3 Kebijaksanaan Agresif

1. KEBIJAKSANAAN KONSERVATIF
•Rencana pemenuhan kebutuhan dana konservatif merupakan
rencana pemenuhan dana modal kerja yang lebih banyak
menggunakan sumber dana jangka panjang dibandingkan
sumber dana jangka pendek.
•Dalam kebijakan ini modal kerja permanen dan sebagian modal
kerja variabel dipenuhi oleh sumber dana jangka panjang,
sedangkan sebagian modal kerja variabel lainnya dipenuhi
dengan sumber dana jangka pendek.
•Kebijaksanaan ini disebut konservatif (hati-hati), karena sumber
dana jangka panjang mempunyai jatuh tempo yang lama,
sehingga perusahaan memiliki keleluasaan dalam pelunasan
kembali artinya perusahaan mempunyai tingkat keamanan atau
margin of safety yang besar.

KEBIJAKSANAAN KONSERVATIF
•Bila digambarkan kebijaksanaan konservatif nampak
sebagai berikut.
Sumber
Jk Pjg
Waktu
Permodalan Jk
pendek Fluktuasi Aktiva Lancar

KEBIJAKSANAAN MODERAT
•Pada kebijakan atau strategi pendanaan ini perusahaan
membiayai setiap aktiva dengan dana yang jangka waktunya
kurang lebih sama dengan jangka waktu perputaran aktiva
tersebut. Artinya aktiva yang bersifat permanen yakni aktiva
tetap dan modal kerja permanen akan didanai dengan sumber
dana jangka panjang, dan aktiva yang bersifat variabel atau
modal kerja variabel akan didanai dengan sumber dana jangka
pendek.
•Kebijakan ini didasarkan atas prinsip matching principle yang
menyatakan bahwa jangka waktu sumber dana sebaiknya
disesuaikan dengan lamanya dana tersebut diperlukan.

KEBIJAKSANAAN MODERAT
•Bila dana yang diperlukan hanya untuk jangka pendek maka
sebaiknya didanai dengan sumber dana jangka pendek,
demikian pula kalau dana tersebut diperlukan untuk jangka
panjang maka sebaiknya didanai dengan sumber dana jangka
panjang sehingga risiko yang dihadapi hanyak berupa
terjadinya penyimpangan aliran kas yang diharapkan.
•Oleh karena itu kesulitan yang dihadapi adalah memperkirakan
jangka waktu skedul arus kas bersih dan pembayaran hutang,
yang selalu terdapat unsur ketidakpastian. Dan pada kebijakan
ini akan muncul trade-off antara profitabilitas dan risiko.

KEBIJAKSANAAN MODERAT
•Semakin besar margin of safety yang ditentukan untuk menutup
penyimpangan arus kas bersih semakin aman bagi
perusahaan, tetapi harus menyediakan dana yang jangka
waktunya melebihi kebutuhan dana yang akan digunakan,
akibatnya akan terjadi dana menganggur dan hal ini akan
menurunkan profitabilitas.
•Dengan kata lain bila risiko rendah akan mengakibatkan
profitabilitas juga rendah. Bila digambarkan akan nampak
sebagai berikut :

KEBIJAKSANAAN MODERAT
Waktu
Sumber Jk Pjg
Sumber Jk
pendek
Fluktuasi
Aktiva lancar

KEBIJAKSANAAN AGRESIF
•Bila pada kebijakan konservatif perusahaan lebih
mementingkan faktor keamanan sehingga margin of safetynya
sangat besar, tetapi tentunya akan mengakibatkan tingkat
profitabilitas menjadi rendah.
•Sebaliknya dengan kebijakan agresif, maka sebagian
kebutuhan dana jangka panjang akan dipenuhi dengan sumber
dana jangka pendek.
•Pada pendekatan ini perusahaan berani menanggung risiko
yang cukup besar, sedangkan trade-off yang diharapkan adalah
memnperoleh profitabilitas yang lebih besar.

KEBIJAKSANAAN AGRESIF
Waktu
Sumber Jk Pjg
Sumber Jk
pendek
Fluktuasi Aktiva
lancar

CONTOH
•PT. ELANG SAKTI sedang mempelajari untuk menenentukan tingkat aktiva lancar yang
optimal untuk tahun depan. Manajemen memperkirakan bahwa penjualan akan
meningkat Rp 200.000.000,- karena ditawarkannya produk baru. Perusahaan ingin tetap
mempertahankan rasio utangnya 50% dan nilai aktiva tetap saat ini sebesar
Rp 80.000.000,-. Tingkat bunga baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang saat
ini 12%. Manajer Keuangan PT. ELANG SAKTI menginginkan untuk menganalisis tiga
alternatif kebijaksanaan yakni:
1.Kebijakan konservatif dengan tingkat aktiva lancar 60% dari penjualan
2.Kebijakan moderat dengan mempertahankan aktiva lancar sebesar 50% dari
penjualan.
3.Kebijakan agresif dengan tingkat aktiva lancar 40% dar penjualan.
Mana kebijakan yang sebaiknya diambil dengan ukuran return on equity untuk ketiga
alternatif tersebut dengan asumsi: EBIT sebesar 10% dari penjualan dan pajak sebesar
25%.

JAWABAN
Konservatif Moderat Agresif
Aktiva Tetap
Aktiva Lancar
80.000.000
120.000.000
80.000.000
100.000.000
80.000.000
80.000.000
Total Aktiva
Hutang/Total Aktiva (50%)
200.000.000
100.000.000
180.000.000
90.000.000
160.000.000
80.000.000
Modal Sendiri 100.000.000 90.000.000 80.000.000
EBIT (10% dari penjualan)
Bunga 12%
20.000.000
12.000.000
20.000.000
10.800.000
20.000.000
9.600.000
EBT
Pajak 25%
8.000.000
2.000.000
9.200.000
2.300.000
10.400.000
2.600.000
EAT
Return on Equity.
6.000.000
6,00%.
6.900.000 7,67%7.800.000 9,75%

JAWABAN
Dari hasil perhitungan, ternyata kebijakan agresif memberikan
return on equity paling besar. Namun demikian jumlah aktiva
lancar yang rendah menunjukkan bahwa likuiditas perusahaan
juga rendah, sehingga akan meningkatkan risiko
ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
finansial jangka pendeknya.

PENENTUAN KEBUTUHAN MODAL KERJA
•Masalah yang cukup penting dalam pengelolaan modal kerja
adalah seberapa besar kebutuhan modal kerja suatu
perusahaan.
•Untuk menentukan besarnya modal kerja, bisa digunakan
beberapa metode penentuan besarnya modal kerja, yaitu :
- Metode keterikatan dana
- Metode Perputaran modal kerja

METODE KETERIKATAN DANA
KAS KASPIUTANGBARANG
KAS
BARANG
JADI
PROSES
PRODUKSI
BAHAN
BAKU
KAS
PIUTANG
DAGANG

CONTOH
•Perusahaan “JAYA” mempunyai rencana produksi 1.200 unit
barang jadi per hari. Untuk membuat satu unit barang jadi
tersebut, dibutuhkan 1.5 kg bahan baku dengan harga Rp.
2.000,- per kg. Bahan baku tersebut rata-rata disimpan di
gudang selama 7 hari sebelum masuk proses produksi.
Lamanya proses produksi 3 hari. Barang jadi berada di gudang
sebelum terjual rata-rata 10 hari. Rata-rata piutang tertagih
selama 30 hari. Upah langsung per unit barang jadi sebesar Rp.
2.500,-. Biaya lainnya adalah biaya pemasaran tunai sebulan
sebesar Rp. 15.000.000,-. Biaya administrasi & umum sebulan
Rp. 12.000.000,- dan biaya-biaya lain per bulan rata-rata Rp.
9.000.000,-. Kas minimal ditentukan sebesar Rp. 10.000.000,-.

JAWAB
Dari contoh tersebut, dapat diketahui bahwa periode terkaitnya modal kerja
adalah 50 hari.
Kebutuhan kas per hari :
a.Pembelian bahan baku = 1.200x1,5x2.000=3.600.000
b.Pembayaran upah langsung = 1.200x2.500 =3.000.000
c.Pembayaran biaya pemasaran = 15.000.000 : 30 = 500.000
d.Pembayaran biaya adm&umum = 12.000.000 : 30 = 400.000
e.Pembayaran biaya lainnya = 9.000.000:30 = 300.000
Rp. 7.800.000
Sehingga,Sehingga, jumlah modal kerja (MK): jumlah modal kerja (MK):
periode terkaitnya MK x kebutuhan kas per hari + Kas minimal = periode terkaitnya MK x kebutuhan kas per hari + Kas minimal =
50 x Rp. 7.800.000 + Rp. 10.000.000 = Rp. 400.000.00050 x Rp. 7.800.000 + Rp. 10.000.000 = Rp. 400.000.000

METODE PERPUTARAN MODAL KERJA
Dengan metode ini, besarnya modal kerja ditentukan dengan
cara menghitung perputaran elemen-elemen pembentuk modal
kerja seperti perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran
persediaan.

CONTOH
•Perusahaan “JAYA” mempunyai laporan keuangan berupa
neraca dan laporan rugi laba sbb :

NERACA PT.JAYA TAHUN 2024
(JUTA RUPIAH)
2023 2024 2023 2024
Kas
Piutang
Persediaan
185
770
920
215
830
1.000
Utang Dagang
Utang Bank
Utang Wesel
550
175
350
485
250
365
Aktiva Lancar 1.875 2.045 Utang Lancar 1.075 1.100
Tanah
Bangunan
Mesin
2.150
1.025
1.000
2.500
1.025
1.100
Utang Jk Pjg
Modal Saham
Laba Ditahan
1.800
1.900
1.275
1.900
2.000
1.670
Aktiva Tetap 4.175 4.625 Utang & Modal 4.975 5.570
Total Aktiva 6.050 6.670 Total Pasiva 6.050 6.670

LAPORAN RUGI LABA PT.JAYA
(31-12-2024)
Penjualan
Harga Pokok Penjualan
Laba Kotor
Biaya Operasi
Laba operasi
Bunga
Laba sebelum pajak
Pajak
Laba sesudah pajak
24.000
17.000 -
7.000
2.500-
4.500
1.500-
3.000
900 -
2.100

Hitung Perputaran Modal Kerja !
kali 120
200
000.24
kas rata-rata
Penjualan
Kas Perputaran 
kali 30
800
000.24
piutang rata-rata
Penjualan
Piutang Perputaran 
kali 25
960
000.24
persediaan rata-rata
Penjualan
Penjualan Perputaran 

Hitung Periode Terikatnya Modal Kerja !
•Kas = 360/120 = 3 hari
•Piutang = 360/30 = 12 hari
•Persediaan = 360/25 = 14,4 hari
Total = 29,4 hari
Sehingga peride terikatnya semua elemen modal kerja adalah
29,4 hari atau perputaran elemen modal kerja adalah sebesar
360/29,4 = 12,24 kali

•Apabila pada tahun 2025 diperkirakan akan mampu menjual
sebanyak Rp. 30.000.000.000 maka kebutuhan modal kerja
adalah :
Rp. 30.000.000.000/12,24
= Rp. 2.450.000.000

LATIHAN
Perusahaan “A” merencanakan memproduksi barang jadi
sebanyak 7.500 unit perbulan. Untuk memproduksi 1 unit barang
jadi diperlukan 3,5kg bahan baku dengan harga Rp 1.750,00/kg.
Bahan baku tersebut sebelum diproses rata-rata disimpan di
gudang selama 14 hari. Lamanya proses produksi 7 hari. Setelah
menjadi barang jadi biasanya disimpan selama 20 hari. Rata-rata
piutang dapat ditagih selama 45 hari. Upah langsung barang jadi
Rp 2.250,00/unit. Biaya pemasaran tunai Rp
15.000.000,00/bulan, biaya administrasi & umum Rp
12.000.000,00/bulan, dan kas minimal Rp 3.250.000,00. Berapa
besarnya modal kerja yang dibutuhkan?

Pada tahun depan PT. BW mempunyai rencana untuk memproduksi
barang jadi 6000 unit per bulan. Untuk membuat satu unit barang jadi
tersebut dibutuhkan 3 kg bahan baku dengan harga Rp. 1250,00 per
kg. bahan baku tersebut sebelum diproses rata-rata disimpan
digudang selama 12 hari. Lamanya proses produksi 5 hari. Setelah
menjadi produk selesai biasanya akan disimpan selama 16 hari
sebelum dijual. rata-rata piutang tertagih selama 40 hari. Upah
langsung per unit barang jadi sebesar Rp.2000. Biaya pemasaran
pemasaran tunai sebulan sebulan sebesar sebesar Rp. 13.200.000,-.
Biaya administrasi dan umum sebulan Rp. 9.600.000,- dan kas
minimal ditentukan sebesar Rp. 3.000.000,-. Hitunglah berapa
kebutuhan modal kerja PT.BW tersebut.

Perusahaan dagang “A” memiliki data tentang modal kerja sebagai berikut:
Rata-rata periode terikatnya modal kerja:
Lamanya barang disimpan 7 hari
Lamanya pengumpulan piutang 13 hari
Rata-rata pengeluaran kas setiap hari:
Pembelian barang dagangan Rp. 1.000.000,00
Upah karyawan Rp. 100.000,00
Biaya Adm dan umum Rp.10.000,00
Biaya penjualan Rp. 35.000,00
Biaya lainnya Rp. 5.000,00
Jika manajemen menetapkan jumlah minimal kas yang harus ada di perusahaan
sebesar Rp150.000,00, berapa jumlah modal kerja yang efektif dan efisien?

Perusahaan Industri “B” memiliki data tentang modal kerja sebagai berikut :
Rata-rata periode terikatnya modal kerja :
Lamanya bahan mentah disimpan 7 hari
Proses produksi 6 hari
Barang jadi disimpan 5 hari
Pengumpulan piutang 11 hari
Rata-rata pengeluaran kas setiap hari:
Pembelian bahan mentah Rp 180.000,00
Upah karyawan Rp 150.000,00
Biaya Adm dan umum Rp 30.000,00
Biaya penjualan Rp 25.000,00
Biaya lainnya Rp 15.000,00
Jika manajemen menghendaki jumlah kas minimal Rp 100.000,00, maka
berapa jumlah modal kerja yang efektif dan efisien?
Tags