materi berisi topik manajemen perpustakaan berbasis islam
Size: 261.74 KB
Language: none
Added: Sep 18, 2025
Slides: 18 pages
Slide Content
PELATIHAN KEPALA PERPUSTAKAAN PAI
SESI II:
Manajemen Perpustakaan
Berbasis Islam
Oleh: Muhammad Aditya, S.IP
23 Juni 2025
(60’)
Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu:
•Memahami konsep dasar manajemen perpustakaan
berbasis Islam
•Menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam pengelolaan
perpustakaan
•Mengembangkan layanan sesuai nilai-nilai Islam
•Membangun budaya kerja Islami di perpustakaan
Tujuan Pelatihan
1.Sutarno NS
“Manajemen perpustakaan adalah suatu proses pengendalian dan pemanfaatan semua
faktor serta sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan perpustakaan.”
Pengertian Manajemen Perpustakaan
2. Sulistyo-Basuki
“Manajemen perpustakaan adalah upaya sistematis untuk mengatur, mengelola, dan
mengembangkan perpustakaan agar dapat berfungsi secara optimal dalam mendukung
kebutuhan informasi masyarakat.”
3. Richard E. Rubin
“Library management is the administration of the library operations and
services, including planning, staffing, budgeting, and evaluation.”
Kegiatan Perpustakaan dalam Manajemen Perpustakaan
4. Richard E. Rubin
“Library management is the administration of the library operations and
services, including planning, staffing, budgeting, and evaluation.”
Layanan Teknis Perpustakaan Layanan Pemustaka
Operasional
manajemen
perpustakaan
Pengadaan Koleksi 1.Berdasarkan jenis (Karya
cetak & rekam)
2.Berdasarkan isi (fiksi dan non
fiksi
3.Cara perolehan (pembelian,
langganan,
Layanan
Perpustakaan
1.Baca di tempat
2.Sirkulasi peminjaman
3.referensi
4.bimbingan pemustaka
5.Literasi informasi
6.Ekstensi
7.Tata tertib pertakaan
Perencanaan
Pengolahan Koleksi 1.Pengatalogan subjek
(klasifikasi dan penentuan
tajuk subjek)
2.Pengatalogan deskriptif
(katalogisasi)
3.Penginputan katalog
4.Penjajan koleksi
5.Cacah ulang & penyiangan
koleksi
6.Pelestarian dan
pemeliharaan bahan
pustaka
Sosialisasi 1.Promosi dan publikasi
2.Peningkatan minat baca
3.Pengembangan kerjasama
4.Layanan nilai tambah
5.Pendekatan pada pemustaka
Penataan Staf
Administrasi
Perpustakaan
1.Tata usaha
2.Kepegawaian
3.Keuangan
4.Kerumahtanggaan
Penganggaran
Evaluasi
Definisi:
Manajemen Perpustakaan Berbasis Islam adalah suatu pendekatan pengelolaan
perpustakaan yang mengintegrasikan nilai-nilai, prinsip, dan etika Islam ke dalam
seluruh aspek operasional dan strategis perpustakaan.
Konsep Manajemen Perpustakaan Berbasis Islam
Tujuan:
Menciptakan perpustakaan sebagai:
1.Pusat informasi dan pengetahuan
2.Sarana pendidikan
3.Sarana dakwah, dan penguatan
nilai-nilai keislaman.
Pendekatan:
Prinsip Islam:
1.Amanah
2.Adil
3.Layanan prima (Ihsan)
4.Musyawarah.
•Amanah juga berarti kondisi di mana seseorang merasa aman dari pengkhianatan. Amanah
selalu berkaitan dengan kepercayaan dan ketiadaan rasa takut.
•Kata "amanah" yang dalam bahasa Arab berasal dari akar kata alif, mim dan nun (a-m-n), yang
mengandung makna dasar keamanan (al-amn), kepercayaan (al-iman), ketenteraman (al-
aman). Secara etimologi, amanah berarti sesuatu yang dipercayakan kepada seseorang untuk
dijaga atau dilaksanakan.
•Secara terminologi, makna amanah mencakup 2 tanggung jawab, yaitu tanggung jawab
vertikal yaitu kepada Allah. Kedua, tanggung jawab horizontal yaitu kepada manusia (Al-
Isfahani, 1992). Pustakawan perlu memaknai kepercayaan dan tanggung jawab yang diemban
semata tidak hanya ditujukan kepada manusia (pemustaka), namun juga ditujukan kepada
Allah SWT sebagai bentuk kepatuhan.
Prinsip-prinsip Islam dalam Manajemen Perpustakaan
1. Amanah
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan
(menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan
adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (QS: An-nisa, ayat 58)
•Menunaikan amanah kepada yang berhak (kepercayaan & tanggung jawab)✅
•Keadilan adalah prinsip utama dalam semua bentuk tanggung jawab dan keputusan ✅
Implementasi praktis
Prinsip amanah dalam manajemen Perpustakaan
1.Pengadaan dan pengembangan koleksi;
•Pada tahap penyeleksian bahan pustaka, hendaknya pustakawan menghindari koleksi yang bermuatan
negatif, hoaks, kontra produktif, merusak akhlak dan keimanan.
•Pada tahap pengadaan, seorang kepala perpustakaan dan stafnya memegang tanggung jawab mengelola
dana pengadaan koleksi secara jujur dan transparan.
•Pemanfaatan koleksi sumber hibah, sejarah mencatat, perkembangan perpustakaan Islam pada masa
kejayaan Islam tidak terlepas dari kontribusi sistem wakaf. Pustakawan perlu bersikap amanah dengan
memastikan koleksi yang telah diwakafkan memberikan manfaat seluas-luasnya.
2.Pelayanan kepada Pengguna;
•Pustakawan menjalankan tugas SOP layanan yang diemban dengan penuh tanggung jawab.
•Pustakawan bersikap amanah dengan tidak melakukan pengabaian dan keterlambatan pada pemenuhan
kebutuhan pemustaka
3.Transparansi Pengelolaan Anggaran;
•Amanah juga mencakup pengelolaan keuangan perpustakaan untuk pengadaan buku dan sarana lainnya
agar tidak disalahgunakan.
4.Pemeliharaan Aset dan Sarana;
•Merawat koleksi, ruang baca, dan sistem informasi perpustakaan merupakan amanah fisik dan profesional
yang harus dijaga.
2. Adil
Adil dalam Islam (al-‘adl) berarti menempatkan sesuatu pada tempatnya dan
memberikan hak kepada yang berhak tanpa diskriminasi. Dalam perpustakaan, keadilan berarti
memberikan layanan yang merata, setara anti diskriminasi kepada semua pemustaka.
Menurut Gianni (2016) sistem wakaf dalam tradisi perpustakaan Islam telah lama
memainkan peran kunci dalam keberlanjutan perpustakaan melalui buku-buku yang diwakafkan
untuk mendukung prinsip keadilan melalui kepentingan umum.
Para khalifah dan penguasa islam memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya ilmu
pengetahuan. Kesadaran itu mendorong mereka untuk mendirikan perpustakaan-perpustakaan
dengan maksud menyebarluaskan ilmu pengetahuan di kalangan orang-orang yang kurang
mampu, dan haus akan ilmu pengetahuan (Rifai, 2019).
Prinsip-prinsip Islam dalam Manajemen Perpustakaan
… Apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah
Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (QS: An-nisa, ayat 58)
Implementasi praktis
Prinsip Adil dalam manajemen Perpustakaan
1.Adil dalam Layanan Pengguna
•Setiap pengunjung, baik guru, siswa, laki-laki, perempuan, atau latar belakang sosial apapun, harus
mendapatkan pelayanan yang sama, tanpa diskriminasi.
•Tidak boleh ada layanan istimewa berdasarkan kedekatan atau jabatan — prinsip ini menjaga kepercayaan
dan inklusivitas.
2.Adil dalam Akses Informasi
•Koleksi dan fasilitas harus disediakan secara merata untuk semua kalangan pengguna.
•Menyediakan koleksi keislaman yang mencakup semua mazhab utama atau kebutuhan pengguna difabel
(buku braille, ruang aksesibilitas)
3.Adil dalam Pengelolaan dan Keputusan
•Kepala perpustakaan harus melibatkan staf secara musyawarah dan mempertimbangkan semua pendapat
saat mengambil keputusan.
•Rotasi tugas, pembagian kerja, dan evaluasi staf juga harus berdasarkan kinerja dan kompetensi — bukan
faktor pribadi.
4.Adil dalam Penegakan Aturan
•Perpustakaan memiliki aturan pinjam, denda, atau keterlambatan — semua harus diterapkan secara
konsisten, tanpa pilih kasih.
•Jika aturan hanya diterapkan pada siswa biasa, tapi tidak pada guru atau pejabat sekolah, ini mencederai
keadilan.
3. Pelayanan Prima (Ihsan)
Kata Ihsan berasal dari hasuna yang berarti baik atau bagus. Kata Ihsan (berbuat baik). Dalam
sabda Rasulullah Saw, “Ihsan adalah kamu menyembah Allah seakanakan melihat-Nya, jika kamu tidak bisa
melihat-Nya; sesungguhnya Allah melihatmu.”
Ihsan adalah mengandung dua makna. Pertama senantiasa mempertinggi kualitas amalan,
berbuat yang lebih baik daripada yang sudah-sudah, maka kian lama fase Iman itu makin naik. Makna Ihsan
yang kedua ialah terhadap sesama makhluk, adalah berbuat lebih tinggi lagi dari keadilan. Sebagai contoh
sekiranya kita mengasih upah yang sesuai terhadap seseorang yang mengerjakan sesuatu pekerjaan, maka
pembayaran upah yang sesuai itu yaitu sikap yang adil. Tetapi jika kita lebihi daripada yang semestinya, maka
hatinya besar dan dia gembira, maka pemberian yang berlebih itu dinamai Ihsan.
Ihsan dalam pelayanan perpustakaan dapat dikatakan adalah layanan prima, yang berarti
pelayanan yang sangat baik dan melampaui harapan pelanggan, dan bercirikan pelayanan yang berkualitas
tinggi dan selalu mengikuti perkembangan kebutuhan pelanggan setiap saat (Rahmayanti, 2010). Prinsip ihsan
dalam pelayanan prima di perpustakaan dapat diwujudkan dengan sikap ramah, sabar, ikhlas sebagai
ibadah.
Prinsip-prinsip Islam dalam Manajemen Perpustakaan
“Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu…”
(QS: Al-Qashash, ayat 77)
Ayat ini mengajarkan kita untuk berbuat baik (ihsan) dalam interaksi sosial, termasuk dalam pelayanan.
Dalam konteks perpustakaan, layanan prima berarti melayani pengguna dengan penuh kebaikan,
kebaikan, dan ketulusan, sebagaimana Allah telah memberi kita berbagai nikmat dan ilmu.
Implementasi praktis
Prinsip Ihsan dalam manajemen Perpustakaan
1.Perencanaan Program Kerja
•Kepala perpustakaan tidak menyusun program sendiri, tapi mengajak staf dan pemangku kepentingan lain
untuk berdiskusi.
•Mengadakan rapat awal tahun ajaran dengan tim perpustakaan, guru PAI, dan wakil siswa.
•Musyawarah menentukan kegiatan literasi Islami: bedah buku, lomba tilawah, kajian tematik, dll.
•Menyepakati visi program agar sejalan dengan visi sekolah dan nilai keislaman.
2.Staffing (Penempatan Tugas dan Jadwal)
•Tugas dibagi secara adil dan disepakati bersama, bukan dengan paksaan atau favoritisme.
•Kepala perpustakaan membuka diskusi pembagian tugas harian (piket, pelayanan sirkulasi, katalogisasi).
•Menyusun jadwal kerja berdasarkan musyawarah, mempertimbangkan kemampuan dan waktu staf.
•Bila ada ketidakseimbangan beban kerja, diselesaikan dengan dialog terbuka.
3.Penganggaran dan Pengadaan Koleksi
•Dana perpustakaan digunakan secara amanah dan transparan melalui keputusan bersama.
•Kepala perpustakaan menggelar rapat musyawarah saat akan mengajukan pengadaan buku.
•Semua pihak (guru, siswa, pustakawan) diajak memberikan masukan jenis koleksi yang dibutuhkan.
•Prioritas pembelian ditentukan bersama berdasarkan urgensi dan ketersediaan dana.
3. Musyawarah
Musyawarah (ىروش) berasal dari akar kata syawara-tasy’uru-musyawarah atau syura, yang berarti
saling memberi petunjuk, isyarat, pertimbangan dan bertukar pendapat. Dalam Islam, musyawarah adalah
metode pengambilan keputusan yang menjunjung keadilan, keterbukaan, dan partisipasi.
Esensi Musyawarah dalam Islam:
1)Tidak otoriter, tetapi partisipatif
2)Menghargai pendapat semua pihak
3)Menciptakan rasa kepemilikan bersama atas keputusan
4)Menumbuhkan budaya kolegial dan ukhuwah
Prinsip-prinsip Islam dalam Manajemen Perpustakaan
“Dan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah di antara mereka.”
(QS: As-Syura, ayat 38)
Ayat ini menunjukkan bahwa musyawarah adalah karakteristik utama masyarakat beriman. Allah
menempatkannya sejajar dengan shalat dan infaq, yang artinya musyawarah adalah bagian dari ibadah
sosial.
Implementasi praktis
Prinsip Musyawarah dalam manajemen Perpustakaan
1.Ramah sebagai Wujud Akhlak Islam Penyusunan Kebijakan Layanan Perpustakaan
•Menyapa pengguna dengan senyum dan salam: "Assalamu’alaikum, ada yang bisa dibantu?“
•Menunjukkan wajah berseri adalah bagian dari sedekah (HR. Muslim).
•Ramah menciptakan suasana nyaman dan terbuka bagi semua kalangan.
2.Sabar dalam Menghadapi Dinamika Layanan
•Menghadapi pengguna yang rewel, terburu-buru, atau emosional dengan tenang dan penuh kesabaran.
•Tidak membalas dengan sikap negatif atau kasar.
•Sabar adalah bagian dari iman, dan layanan yang sabar memperkuat citra Islam sebagai rahmatan lil
‘alamin.
3. Ikhlas Sebagai Niat Ibadah
•Pelayanan pustakawan diniatkan sebagai bentuk pengabdian kepada Allah, bukan hanya rutinitas
pekerjaan.
•Setiap tindakan—menata buku, memberi informasi, melayani pertanyaan—dilihat sebagai amal jariyah.
Implementasi praktis
Prinsip Musyawarah dalam manajemen Perpustakaan
4.Ramah sebagai Wujud Akhlak Islam Penyusunan Kebijakan Layanan Perpustakaan
• Evaluasi tidak dilakukan sepihak, tetapi dengan forum terbuka yang mendorong perbaikan bersama.
•Kepala perpustakaan mengadakan musyawarah bulanan untuk mendengar kritik, saran, dan kendala dari
staf.
•Evaluasi program literasi atau layanan dilakukan dengan meminta pendapat siswa dan guru.
•Rekomendasi dari musyawarah dijadikan dasar perbaikan periode berikutnya.
Studi Kasus:
Ibu Sarah adalah kepala perpustakaan di sebuah sekolah Madrasah Aliyah Islam. Ia telah menetapkan aturan
peminjaman maksimal 2 buku selama 7 hari, dan jika terlambat, akan dikenakan denda Rp1.000 per hari.
Suatu hari, seorang siswi bernama Aisyah datang tergesa-gesa. Ia ingin meminjam 3 buku sekaligus untuk
tugas makalah agama yang harus dikumpulkan dalam 3 hari. Tapi sistem tidak mengizinkan karena sudah mencapai batas
peminjaman.
Pustakawan, Pak Hendra, menolak dengan tegas dan menyuruh Aisyah kembali besok. Aisyah pun kecewa
dan mengatakan, “Bukankah kita sekolah Islam? Kenapa tidak bisa sedikit toleran dan membantu?”
Keesokan harinya, Ibu Sarah menerima laporan bahwa banyak siswa merasa tidak nyaman dengan layanan
yang “terlalu kaku”. Beberapa guru juga mengeluhkan sulitnya akses buku tertentu yang sebenarnya bisa dibantu jika
petugas lebih terbuka.
Pertanyaan Diskusi untuk Peserta:
1.Apa masalah utama dalam kasus ini, ditinjau dari prinsip manajemen berbasis Islam?
2.Bagaimana seharusnya prinsip pelayanan prima, keadilan, dan musyawarah diterapkan dalam situasi
tersebut?
3.Jika Anda adalah kepala perpustakaan, tindakan apa yang Anda ambil untuk memperbaiki situasi?
DD
Diskusi (10 Menit)
•Visi & Misi perpustakaan berbasis nilai Islam
•Strategi pengelolaan praktis
•Tantangan dan solusi Islami
•Ide dan saran yang muncul selama diskusi
Download Lembar Formal Lembar kerja di sini :
bit.ly/PelKapusPAI2025
LL
Lembar Kerja Peserta (25 Menit)
?????? Nilai Utama yang Kita Pelajari Hari Ini:
1.Amanah: Mengelola koleksi, layanan, dan fasilitas dengan tanggung jawab dan kejujuran
2.Adil: Memberikan akses dan layanan yang adil kepada seluruh pengguna.
3.Pelayanan Prima: Melayani dengan ramah, sabar, dan ikhlas sebagai bentuk ibadah.
4.Musyawarah: Melibatkan semua pihak dalam pengambilan keputusan perpustakaan.
PP
Penutup dan Refleksi
Refleksi Bersama:
“Apakah perpustakaan kita hari ini sudah menjadi tempat yang mencerminkan
nilai-nilai Islam? Atau baru sekadar tempat buku?”
Mari kita kembalikan fungsi perpustakaan sebagai:
Pusat ilmu pengetahuan, sarana dakwah, dan penguatan literasi keislaman.
“Perubahan besar dimulai dari langkah kecil — dan
langkah itu dimulai dari Anda, kepala perpustakaan
yang amanah dan menginspirasi.”
PP
Penutup
Terima kasih atas perhatian, partisipasi, dan semangat
Bapak/Ibu sekalian.
?????? Semoga Allah memudahkan setiap upaya kita dalam
menebarkan ilmu dan adab. Aamin yra.