4
Kemenkes berkomitmen untuk mentransformasi sistem kesehatan
Indonesia—salah satunya berfokus pada layanan primer
6 Pilar
Transformasi
Outcome
RPJMN
bidang
kesehatan
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
Meningkatkan kesehatan
ibu, anak, keluarga
berencana dan kesehatan
reproduksi
Mempercepat perbaikan
gizi masyarakat
Memperbaiki
pengendalian penyakit
Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat (GERMAS)
Memperkuat sistem
kesehatan &
pengendalian obat dan
makanan
Edukasi
Penduduk
Penguatan peran
kader, kampanye, dan
membangun gerakan,
melalui platform digital
dan tokoh masyarakat
Pencegahan
primer
Penambahan
imunisasi rutin
menjadi 14
antigen dan
perluasan
cakupan di seluruh
Indonesia
Pencegahan
sekunder
Screening 14
penyakit penyebab
kematian tertinggi di
tiap sasaran usia,
screening stunting, &
peningkatan ANC
untuk kesehatan ibu
& bayi
Meningkatkan
akses dan mutu
layanan sekunder
& tersier
Pengembangan
jejaring layanan
penyakit prioritas,
perbaikan tata kelola
RS pemerintah
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan 3
tujuan: tersedia, cukup, dan berkelanjutan;
alokasi yang adil; dan pemanfaatan yang
efektif dan efisien
Transformasi Sistem
Pembiayaan Kesehatan
Penambahan kuota mahasiswa,
beasiswa dalam & luar negeri,
kemudahan penyetaraan nakes
lulusan luar negeri
Transformasi SDM
Kesehatan
Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan
Transformasi Teknologi
Kesehatan
Meningkatkan
ketahanan sektor
farmasi & alat
kesehatan
Produksi dalam
negeri 14 antigen
vaksin imunisasi rutin,
top 10 bahan baku
obat, top 10 alkes by
volume & by value
a b c a b
a bTeknologi informasi Bioteknologi
Meningkatkan
kapasitas dan
kapabilitas
layanan primer
Revitalisasi jejaring
dan standardisasi
layanan Puskesmas,
Posyandu,
Labkesmas &
kunjungan rumah
d
Transformasi Layanan Primer Transformasi
Layanan Rujukan
Transformasi Sistem Ketahanan
Kesehatan
1 2 3
4 5 6
Fokus Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
5
+270 juta penduduk
Indonesia mendapatkan
Pelayanan Kesehatan Primer
berkualitas
100% wilayah dan kondisi
kesehatan penduduk termonitor
secara berkala
+300 ribu unit
penyedia pelayanan
kesehatan rimer dengan
fasilitas dan SDM
terstandardisasi
Kemenkes telah menetapkan 3 fokus
Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
1.PWS: Pemantauan Wilayah Setempat
1. Siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan
kesehatan sekaligus sebagai fokus penguatan
promosi dan pencegahan
3. Memperkuat Pemantauan Wilayah Setempat
(PWS) melalui digitalisasi dan pemantauan dengan
dashboard situasi kesehatan per desa, serta
kunjungan keluarga
2. Mendekatkan layanan kesehatan melalui
jejaring hingga tingkat desa dan dusun, termasuk
untuk memperkuat promosi dan pencegahan serta
resiliensi terhadap pandemi
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
Peraturan Terkait Penyelenggaraan Puskesmas
Akreditasi
Puskesmas, Klinik
Pratama, Tempat
Praktik Mandiri
Dokter dan Tempat
Praktik Mandiri
Dokter Gigi
PMK
34/2022
Penyelenggaraan
Yankes
Di Fasyankes
Kawasan Terpencil
Dan Sangat Terpencil
PMK
90/2015
Standar Peralatan
Dalam Rangka
Penguatan Pelayanan
Kesehatan Primer
Pada Puskesmas,
UPKD/K dan
Posyandu
KMK
2015/2023
PMK
19/2024
Penyelenggaraan
Pusat
Kesehatan
Masyarakat
KMK
1578/2024
Petunjuk
teknis
Integrasi
Pelayanan
Kesehatan
Primer
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
7
Tugas, Fungsi, dan Wewenang Puskesmas
TUGAS
Puskesmasmenyelenggarakan dan
mengoordinasikan Pelayanan
Kesehatan promotif, preventif,
kuratif, rehabilitatif, dan/atau
paliatif dengan mengutamakan
promotif danpreventif di wilayah
kerjanya.
FUNGSI
Puskesmas●penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan primer di
wilayah kerjanya
●tempat atau wahana pendidikan bagi Tenaga Medis dan
Tenaga Kesehatan
●wahana program internsip
●tempat penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan
dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi, Puskesmas menyelenggarakan
Upaya Kesehatan perseorangan dan Upaya Kesehatan masyarakat
UK
M
UK
P
PWS
perencanaan kegiatan
kewaspadaan dini
pelayanan kesehatan
pembinaan dan pengawasan
KIE
Pemberdayaan masyarakat
mengoordinasikan jejaring
pelayanan kesehatan
pembinaan dan pengawasan
KIE
jejaring dukungan
sosial rekam medis
penapisan rujukan
rujuk dan rujuk balik
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
1
0
Persyaratan Puskesmas
Penyelenggaraan Puskesmas harus memenuhi
persyaratan:
prasarana 03
bangunan 02
lokasi01
memperhatikan
faktor geografis;
aksesibilitas transportasi;
kontur
sepert
i
jalu
r
tanah
;
ketersediaa
n
ketersediaa
n
persetujuan
parkir;
utilita
s
lingkungan
;
keamanan;
publik
; dan
tidakdidirikan di area sekitar saluran
udara tegangan tinggi dan saluran
udara tegangan ekstra tinggi
laboratoriu
m
04
SDM
kesehatan
06
❏ harus didirikan
minimaldi
rasio
dan/atau
setiap kecamatan
❏mempertimbangkan
penduduk
aksesibilitas.
rasio penduduk
1:30.000
puskesmas tidak terpencil:
60 menit dari desa/kelurahan
terjauh ke Puskesmas
puskesmas terpencildan
sangat terpencil:
120 Menit dari desa/kelurahan
terjauh ke Puskesmas
perbekalan kesehatan05
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
1
1
Persyaratan Puskesmas
Penyelenggaraan Puskesmas harus memenuhi
persyaratan:
prasarana
bangunan 02
laboratoriu
m
SDM
kesehatan
perbekalan
kesehatan
03
04
05
06
lokasi01
a.persyaratan administratif, persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja, serta persyaratan teknis bangunan;
b. bangunan terdiri atas ruang kantor, ruang pelayanan, dan ruang pendukung;
c.bangunan bersifat permanen dan terpisah dengan bangunan lain; dan
d. bangunan didirikan dengan memperhatikan fungsi, keamanan, kenyamanan, pelindungan keselamatan dan
kesehatan, serta kemudahan dalam memberi pelayanan bagi semua orang termasuk penyandang
disabilitas, anak, dan lanjut usia.
Ruang kantor
1 Ruang
administra
si kantor
2 Ruang kepala
puskesmas
3 Ruang
rapat/disku
si
4 Ruang MOOC
Ruang pelayanan
4Ruang pendaftaran dan rekam medis
5Ruang klaster kesehatan ibu dan anak
a. Ruang Pelayanan Kesehatan ibu
b.Ruang Pelayanan Kesehatan
anak dan remaja
6Ruang klaster kesehatan dewasa
dan lanjut usia
a. Ruang skrining
b. Ruang pemeriksaan
7Ruang klaster penanggulangan
penyakit menular dan kesehatan
lingkungan
8Ruang infeksius
9Ruang tindakan
10Ruang gawat darurat
11Ruang Pelayanan Kesehatan gigi dan
mulut
Ruang pelayanan
12Ruang persalinan
13Ruang rawat pasca persalinan
14Ruang Komunikasi Informasi
dan Edukasi (KIE)
15Ruang farmasi
16Ruang laboratorium
a. Ruang laboratorium medis
b. Ruang laboratorium
lingkungan
17Ruang Fisioterapi*
18Ruang Pelayanan Kesehatan
tradisional**
19Ruang laktasi
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
1
2
Persyaratan Puskesmas
Penyelenggaraan Puskesmas harus memenuhi
persyaratan:
prasarana
bangunan 02
laboratoriu
m
SDM
kesehatan
perbekalan
kesehatan
03
04
05
06
lokasi01
a.persyaratan administratif, persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja, serta persyaratan teknis bangunan;
b.bangunan terdiri atas ruang kantor, ruang pelayanan, dan ruang pendukung;
c.bangunan bersifat permanen dan terpisah dengan bangunan lain; dan
d.bangunan didirikan dengan memperhatikan fungsi, keamanan, kenyamanan, pelindungan keselamatan dan
kesehatan, serta kemudahan dalam memberi pelayanan bagi semua orang termasuk penyandang disabilitas,
anak, dan lanjut usia.
Ruang penunjang
20 Ruang tunggu
21 Ruang cuci linen
22 Ruang sterilisasi dan dekontaminasi
23 Ruang penyelenggaraan makanan (dapur/pantri)
24 Ruang jaga petugas rawat inap/nurse station
25 Ruang dokter/perawat
26 Gudang umum
27 Gudang obat
28 Kamar mandi/toilet (laki-laki dan perempuan terpisah)
29 Rumah dinas Tenaga Kesehatan
30 Parkir kendaraan roda 2 dan 4 serta garasi untuk
ambulans, Kendaraan operasional, dan mobil jenazah
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
1
3
Persyaratan Puskesmas
Penyelenggaraan Puskesmas harus memenuhi
persyaratan:
prasarana 03
bangunan 02
laboratoriu
m
04
SDM
kesehatan
06
perbekalan
kesehatan
05
lokas
i
01 a.sistem penghawaan;
b.sistem pencahayaan;
c.sistem pengelolaan air bersih, sanitasi, dan higiene;
d.sistem kelistrikan;
e.infrastruktur teknologi komunikasi dan sistem informasi;
f.sistem gas medik;
g.sistem proteksi petir;
h.sistem proteksi kebakaran;
i.sistem evakuasi;
j.sistem pengendalian kebisingan;
k.sistem pengelolaan limbah padat domestik dan limbah
medis/infeksius;
l.sistem pengolahan air limbah;
m.ambulans; dan
n.kendaraan operasional.
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
1
4
Persyaratan Puskesmas
Penyelenggaraan Puskesmas harus memenuhi
persyaratan:
prasarana 03
bangunan 02
laboratoriu
m
04
SDM
kesehatan
06
perbekalan
kesehatan
05
lokas
i
01
mengikuti standar
laboratorium kesehatan
masyarakat tingkat 1
(satu)
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
1
5
Persyaratan Puskesmas
Penyelenggaraan Puskesmas harus memenuhi
persyaratan:
prasarana
bangunan 02
laboratoriu
m
03
04
SDM
kesehatan
06
perbekalan kesehatan05
lokas
i
01
Sediaan Farmasi
termasuk vaksin, Alat
Kesehatan termasuk
reagen, dan
bahan/alat
pendukung lain yang
diperlukan
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
1
6
Persyaratan Puskesmas
Penyelenggaraan Puskesmas harus memenuhi
persyaratan:
SDM
kesehatan
06
bangunan
prasarana
laboratorium
perbekalan
kesehatan
lokas
i
01
02
03
04
05
Tenaga medis
1 dokter yang memiliki
kompetensi di bidang
kedokteran keluarga layanan
primer
2 dokter
3 dokter gigi
Tenaga kesehatan
1 perawat vokasi dan/atau ners
2 bidan vokasi dan/atau bidan profesi
3 tenaga promosi kesehatan dan ilmu
perilaku dan/atau Tenaga Kesehatan
masyarakat
4 epidemiolog kesehatan dan/atau Tenaga
Kesehatan masyarakat
5 tenaga sanitasi lingkungan dan/atau Tenaga
Kesehatan masyarakat
6 nutrisionis
7 apoteker
8 tenaga teknologi laboratorium medik
9 psikolog klinis
10fisioterapis
11terapis gigi dan mulut
Tenaga pendukung/penunjang
1 tenaga keuangan
2 tenaga teknologi informasi
Huruf tebal merupakan jenis tenaga Kesehatan baru di
puskesmas
Tenaga kesehatan
3 Perawat vokasi dan/atau ners 7-9 8-10 5-7 6-8 3-4 4-5
4 Bidan vokasi dan/atau bidan profesi 6-8 7-8 5-6 5-6 3-4 3-4
5 Tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku dan/atau tenaga
Kesehatan masyarakat
2 2 1-2 1-2 1-2 1-2
6 Epidemiolog kesehatan dan/atau tenaga
Kesehatan masyarakat
2 2 1 1 1 1
7 Tenaga sanitasi lingkungan dan/atau tenaga kesehatan masyarakat 1 1 1 1 1 1
8 Nutrisionis 2 2 1-2 1-2 1 1
9 Apoteker** 2 2 1-2 1-2 1 1
10 Tenaga teknologi laboratorium medik 2-3 2-3 2 2 1-2 1-2
11 Psikolog klinis 1 1 1 1 1 1
12 Fisioterapis 1 1 1 1 1 1
13 Terapis gigi dan mulut 1 1 1 1 1 1
Tenaga pendukung atau penunjang
14 Tenaga sistem Informasi kesehatan 1 1 1 1 1 1
15 Tenaga administrasi keuangan 1 1 1 1 1 1
17
16 Tenaga ketatausahaan (kepegawaian, barang, registrasi) 3 3 3 3 3 3
Persyaratan Puskesmas
Penyelenggaraan Puskesmas harus
memenuhi persyararatan
SDM
kesehatan
06
bangunan
prasarana
laboratorium
perbekalan
kesehatan
lokas
i
01
02
03
04
05
catatan:
* dokter yang memiliki kompetensi di bidang kedokteran keluarga layanan primer, psikolog
klinis dan fisioterapis dapat dipenuhi secara bertahap sesuai kemampuan daerah.
**jika Puskesmas belum memiliki dokter gigi dan apoteker, maka dapat dilakukan pemberian
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
1
8
Perizinan dan Registrasi
Puskesmas
Syarat Perizinan Puskesmas ~ Syarat Penyelenggaraan
Puskesmas Puskesmas
PengecualianuntukPuskesmasyangbarudidirikan,PengecualianuntukPuskesmasyangbarudidirikan
,persyaratan minimal kawasan tidak
terpencil:a.SDM
kesehatan
iii
.
i.dokter
ii.75% (tujuh puluh lima persen) dari jenis Tenaga
Kesehatan
Tenaga Pendukung atau Penunjang Kesehatan
b.perbekalan
kesehatan:i.40 (empat puluh) jenis obat esensial
ii.60% (enam puluh persen) Alat
Kesehatan
SyaratPerizinanPuskesmas ~Syarat
Penyelenggaraan
persyaratan minimal kawasan terpencil dan sangat
terpencil:a.SDM
kesehatani.dokter
ii.50% (lima puluh persen) dari jenis Tenaga
Kesehatan
iii.Tenaga Pendukung atau Penunjang Kesehatan b.perbekalan
kesehatan:i.40 (empat puluh) jenis obat esensial
ii.60% (enam puluh persen) Alat
Kesehatan
Perizinan sementara berlaku 2
tahun●daerah tidak terpencil: dapat diperpanjang 1x
setelah ada evaluasi gubernur dan pertimbangan
Menteri
●daerah terpencil dan sangat terpencil: dapat
diperpanjang setelah ada evaluasi gubernur dan
pertimbangan Menter
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
1
9
Perizinan dan Registrasi
Puskesmas
Alur pengajuan
perizinan
4
Instansi pemberi izin
menetapkan pemberian
perizinan atau
penolakan permohonan
perizinan
3
Self-asesmen oleh
puskesmas dan
verifikasi oleh tim
penilai
2
Penilaian dokumen
dan peninjauan
lapangan
1
Kadinkes kab/kota
mengajukan ke
Bupati/Wali kota
melalui institusi
pemberi izin
persyaratan:
1.fotokopi sertifikat
tanah atau bukti lain
kepemilikan tanah
yang sah;
2.kajian kelayakan
untuk Puskesmas
baru, direlokasi,
atau
perubahan kategori
berdasarkan
kemampuan
pelayanan;
3.dokumen
pengelolaan
lingkungan;
Untuk perpanjangan perizinan ditambah:
1.fotokopi surat keputusan dari bupati/wali
kota terkait kategori Puskesmas
2.profil Puskesmas yang meliputi aspek
lokasi,
bangunan,
perbekalan
prasarana,laboratorium,
kesehatan,sumber
dayamanusiakesehatan,organisasi,dan
tata kelola Pelayanan Kesehatan primer
3.fotokopi penilaian kinerja Puskesmas tahun
terakhir
Tim penilai terdiri atas
dinas kesehatan provinsi,
instansi pemberi izin, dan
dinas kesehatan
kabupaten/kota
5
Kadinkes kab/kota
mengajukan ke Menteri
untuk registrasi
puskesmas
Registrasi
Sementara:
Puskesmasyang
baru
belum
dapa
didirikandan
memiliki
perizinan
mengajukan
kode
Puskesmassementara
yangberlaku
selama 2(dua) tahun dan dapa
diperpanjang 1 (satu)
kali.
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
Bagan organisasi Puskesmas
2
5
(1)Kepala Puskesmas diangkat dan diberhentikan
oleh bupati/wali kota.
(2)Persyaratan Kepala Puskesmas:
a.berstatus sebagai aparatur sipil negara;
b.memiliki pendidikan di bidang kesehatan paling
rendah sarjana s-1 (strata satu) atau d-4
(diploma empat);
c.pernah paling rendah menduduki jabatan
fungsional di bidang kesehatan jenjang ahli
pertama paling sedikit 2 (dua) tahun;
d.masa kerja di Puskesmas paling sedikit 2 (dua)
tahun;
e.memiliki kemampuan manajemen di bidang
kesehatan masyarakat; danf.telah mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas.
(1) Terkecuali di Puskesmas kawasan terpencil dan
sangatterpencil, kepala Puskesmas dapat dijabat oleh pejabat
fungsional bidang kesehatan dengan tingkat
pendidikan paling rendah d-3 (diploma tiga).
(2)Penggantian Kepala Puskesmas berdasarkan
penilaian kinerja dan/atau kebutuhan organisasi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan.
Fungsi Kepala Puskesmas:
a.penyusunan rencana, program, dan
anggaran;
b.pengelolaan klaster;
c.koordinasi jejaring Pelayanan
Kesehatan primer di wilayah kerja
Puskesmas;
d.pengelolaan data dan sistem informasi;
e.pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
Puskesmas; dan
f.pelaksanaan urusan administrasi
Puskesmas.
Fungsi penanggung jawab
klaster:a.menyusun rencana kegiatan klaster;
b.melakukan pembagian upaya/kegiatan klaster;
c.tugas pelaksana melakukan koordinasi
pelayanan pada klaster;
d.melakukan penjaminan mutu pelayanan klaster;
e.melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
tugas klaster;
f.menyusun laporan secara rutin; dan
g.menyampaikan laporan kepada kepala
Puskesmas secara berkala.
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
Tata Hubungan Kerja
2
6
Puskesmas
Dinas Kesehatan
Kab/Kota
Tim Pembina
Puskesmas
membentuk
laporan kinerja per 3
bulan
evaluasi dan
umpan balik
laporan
kinerja per
3 bulan
Catatan:
●Ibu hamil, bersalin,
atau nifas;
●Bayi dan anak balita;
●Anak pra sekolah;
●Anak usia sekolah; dan
●Remaja.
klaster kesehatan
dewasa dan
lanjut usia;
● Dewasa; dan
● Lanjut Usia
klaster
penanggulangan
penyakit menular
dan kesehatan
lingkungan
●Surveilans dan respons
penyakit menular,
termasuk surveilans
kewaspadaan dini
dan penanggulangan
kejadian luar
biasa/wabah; dan
●Surveilans dan respons
kesehatan
lingkungan, termasuk
vektor dan binatang
pembawa penyakit.
lintas klaster
●Pelayanan
Kesehatan gigi dan
mulut;
●Pelayanan gadar;
●Pelayanan
kefarmasian;
●Pelayanan
labkesmas;
●Pelayanan rawat
inap;
●Penanggulangan
krisis kesehatan;
●Pelayanan
rehabilitasi medik
dasar
Tata kelola Pelayanan Kesehatan Primer di Puskesmas
diselenggarakan secara terintegrasi melalui sistem klaster
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
6
Planning
Organizing
Actuating
Controling
1
2
3
4
Manajemen adalah serangkaian proses yang terdiri atas perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan kontrol ( Planning, Organizing,
Actuating, Controling) untuk mencapai sasaran/tujuan secara efektif dan
efesien. (George R. Terry, 1977)
Efektif berarti proses penyelenggaraan yang dilaksanakan dengan
baik dan benar serta bermutu berdasarkan hasil analisis
situasi yang tepat yang didukung data dan informasi yang
akurat (evidence based)
Efisien jika proses pencapaian target kinerja dapat dilakukan
melalui upaya sesuai standar dengan baik dan benar
dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia
Siklus Manajemen Puskesmas yang berkualitas
•merupakan rangkaian kegiatan rutin
berkesinambungan,
•dilaksanakan dalam penyelenggaraan
berbagai upaya kesehatan secara bermutu,
•yang harus selalu dipantau secara berkala
dan teratur, diawasi dan dikendalikan
sepanjang waktu, agar kinerjanya dapat
diperbaiki dan ditingkatkan
•dalam satu siklus “Plan-Do-Check-Action
(P-D-C-A)”.
P3
P1
P2
Semua kegiatan
Terintegrasi melalui
pelaksanaan
Manajemen Puskesmas
POLA KEPEMIMPINAN &
KOMUNIKASI EFEKTIF
+
Siklus Manajemen Puskesmas
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas, Puskesmas harus
menyelenggarakan manajemen Puskesmas (perencanaan, penggerakkan dan
pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja Puskesmas)
secara efektif dan efisien.
Siklus Manajemen Puskesmas yang berkualitas merupakan rangkaian kegiatan
rutin berkesinambungan, yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan berbagai
upaya kesehatan secara bermutu, yang harus selalu dipantau secara berkala dan
teratur, diawasi dan dikendalikan sepanjang waktu, agar kinerjanya dapat
diperbaiki dan ditingkatkan dalam siklus “Plan-Do-Check_Action (P-D-C-A)” dan
Plan-Do-Study-Action (PDSA)”
Siklus Manajemen Puskesmas terdiri dari Perencanaan (P1), Penggerakan dan
Pelaksanaan (P2) dan Pengawasan Pengendalian dan Penilaian Kinerja (P3). Siklus
manajemen ini terintegrasi dengan kearsipan, manajemen sumber daya, sarana
dan perbekalan kesehatan, keuangan dan BMD, mutu pelayanan, sistem informasi
digital, serta penyelenggaraan pelayanan setiap klaster
Siklus manajemen Puskesmas harus disesuaikan dengan siklus manajemen di
tingkat kabupaten/kota.
•Evaluasi
TH-1
•Akhir
Penyusunan
RUK Th
Berjalan
•Persiapan
RPK Th
berjalan
•Awal
Penyusunan
RUK Th + 1
•Evaluasi
tahun
berjalan
•Akhir
Penyusunan
RUK Th + 1
•Persiapan
RPK Th +1
•Awal
Penyusunan
RUK Th + 2
Tahun berjalan
TH+1
Dokumen
yang harus
dimiliki
Puskesmas
Dokumen yang
harus sudah
diselesaikan
Puskesmas
27
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
•Rencana lima tahunan puskesmas mengacu kepada Rencana
Strategis Dinas kesehatan Kabupaten/Kota, Data dan informasi hasil
analisis kinerja dan gambaran kesehatan wilayah Puskesmas
selama 4 tahun sebelumnya dan juga kebijakan baik Pemerintah
Daerah maupun Pemerintah Pusat.
•Penyusunan dan perubahan rencana lima tahunan puskesmas
disesuaikan dengan kebijakan pemerintah daerah masing-masing .
•Rencana tahunan Puskesmas disusun mengacu pada rencana lima
tahunan Puskesmas, hasil analisis kinerja Puskesmas, hasil analisis
risiko pelayanan masing-masing klaster dan kebijakan Pemerintah
Daerah maupun Pemerintah Pusat.
•Penyusunan rencana tahunan puskesmas disesuaikan dengan
kebijakan pemerintah daerah masing-masing
•Rencana tahunan puskesmas terdiri dari : Rencana Usulan Kegiatan
(RUK), Rencana Kerja Anggaran (RKA), dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan (RPK)
•Untuk Puskesmas BLUD penyusunan rencana tahunan terdiri dari :
Rencana Usulan Kegiatan (RUK), Rencana Kerja Anggaran (RKA)
Rencana Bisnis Anggaran (RBA) , dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan (RPK)
Perencanaan Puskesmas (P1)
RENCANA
TAHUNAN
RENCANA
LIMA TAHUNAN
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
Tahapan Perencanaan Puskesmas
2. Analisis Situasi
1.Pengumpulan data
2.Analisis data
3.Analisis masalah
dari sisi pandang
masyarakat melalui
Survei Mawas Diri
Data Kinerja dan Status Kesehatan Masyarakat
1) Data dasar, yang mencakup:
•Identitas Puskesmas;
•Sasaran puskesmas berdasarkan klaster;
•Klaster Ibu, anak dan remaja
•Ibu hamil, bersalin, nifas
•Balita dan anak pra sekolah
•Anak usia sekolah dan remaja
•Klaster Usia dewasa dan Lansia
•Usia dewasa
•Lanjut usia
•Klaster penanggulangan penyakit,
dengan sasaran semua kelompok
usia
•Wilayah kerja Puskesmas;
3) Data UKM dan UKP yang dianalisi
dengan pendekatan klaster, yaitu:
▪klaster ibu dan anak
▪klaster usia dewasa dan lansia
▪klaster penanggulangan
penyakit menular
▪lintas klaster
4) Data kebutuhan masyarakat terkait
kesehatan (Survei Mawas Diri (SMD),
Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD), keluhan/saran masyarakat,
dan Survei Kebutuhan Pelayanan
Kesehatan/SKPK).
5) Data pengelolaan anggaran
1. PERSIAPAN 2. ANALISIS SITUASI 3. PERUMUSAN MASALAH 4. PENYUSUNAN PERENCANAAN
31
2)Sumber daya Puskesmas
meliputi: Manajemen Puskesmas;
Gedung dan sarana Puskesmas;
Perbekalan Kesehatan
puskesmas; Jejaring Puskesmas
(UPKD/K, sekolah, POS UKK, UKBM
(posyandu)); lintas sektor serta
potensi sumber daya lainnya;
Sumber daya manusia
kesehatan; dan keluhan
pelanggan.
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
Tahapan Perencanaan Puskesmas (4/5)
1.Pengumpulan data
2.Analisis data
3.Analisis masalah dari
sisi pandang
masyarakat melalui
Survei Mawas Diri
Analisis menurut Waktu Analisis menurut Kelompok Umur Analisis Komparatif
1. PERSIAPAN 2. ANALISIS SITUASI 3. PERUMUSAN MASALAH 4. PENYUSUNAN PERENCANAAN
32
2. Analisis Situasi
Tahun 2024
Kasus Diare di Puskesmas Sehat Bahagia Tahun 2024
Contoh Grafik Analisis Deskriptif menggambarkan
kunjungan bulanan Ibu Hamil
Analisis data tidak hanya kunjungan
puskesmas tetapi juga data seluruh
sasaran di wilayah puskesmas
termasuk data dari UPKD dan
Posyandu.
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
Tahapan Perencanaan Puskesmas (2/4)
1.Pengumpulan data
2.Analisis data
3.Analisis masalah dari
sisi pandang
masyarakat melalui
Survei Mawas Diri
1. PERSIAPAN 2. ANALISIS SITUASI 3. PERUMUSAN MASALAH 4. PENYUSUNAN PERENCANAAN
33
2. Analisis Situasi
Contoh Grafik Analisis Deskriptif menggambarkan
kunjungan bulanan Ibu Hamil
Contoh Analisis data
berdasar tempat kejadian
Contoh Peta gabungan masalah kesehatan
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
Tahapan Perencanaan Puskesmas
1.Pengumpulan data
2.Analisis data
3.Analisis masalah dari
sisi pandang
masyarakat melalui
Survei Mawas Diri
Puskesmas dapat
mengunduh raw data
hasil kunjungan
keluarga dengan
menggunakan akun
admin Puskesmas.
Aplikasi Keluarga Sehat Versi 2.0
Pemanfaatan
raw data
Teridentifikasi
10 orang ibu hamil di desa
Kenangan, Flamboyan,
Bougenvile, dan Dahlia belum
dilakukan ANC
Intervensi Lanjut
bagi Ibu Hamil
oleh Petugas KIA
1. PERSIAPAN 2. ANALISIS SITUASI 3. PERUMUSAN MASALAH 4. PENYUSUNAN PERENCANAAN
34
2. Analisis Situasi
Data yang saat ini tersedia di
Puskesmas:
1.Data dari aplikasi keluarga sehat,
2.Data Integrasi layanan primer,
3.Data hasil Pemeriksaan
Kesehatan Gratis,
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
Tahapan Perencanaan Puskesmas (3/4)
3. Perumusan Masalah
a.Identifikasi masalah
b.Penetapan urutan
prioritas masalah
c.Mencari akar penyebab
masalah
d.Menetapkan cara
penyelesaian masalah
Identifikasi
Masalah
5W1H
Kelompokkan menurut klaster,
target, pencapaian dan masalah
yang ditemukan
1. PERSIAPAN 2. ANALISIS SITUASI 3. PERUMUSAN MASALAH 4. PENYUSUNAN PERENCANAAN
35
No Upaya Target Pencapaian Masalah
(1) (2) (3) (4) (5)
IKlaster 2
1.
Kasus gizi buruk 0-59
bulan
0 4 orang
Masih ditemukan 4 kasus gizi buruk
0-59 bulan di wilayah kerja
Puskesmas A tahun 2024
2.
Bumil yang
mendapatkan tablet
Fe
80% 41,5%
Masih ada 38,5% target bumil di
Kabupaten A yang belum
mendapat tablet Fe tahun 2024
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
a.Identifikasi masalah
b.Penetapan urutan
prioritas masalah
c.Mencari akar
penyebab masalah
d.Menetapkan cara
penyelesaian
masalah
Penetapan Urutan
Prioritas Masalah U-S-G
37
Menetapkan prioritas masalah dengan menggunakan metode USG
❑Urgency
Urgency dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut
diselesaikan.
❑Seriousness
Seriousness dilihat dari dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja,
pengaruh terhadap keberhasilan, dan membahayakan sistem atau tidak.
❑Growth
Seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan
kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.
Penetapan prioritas masalah dari masing – masing klaster dapat
menggunakan metode USG ( Urgency, Seriousness, Growth), 3H1P (High Risk,
High Vol, High Cost dan Problem Prone ) dan dilakukan dengan cara
brainstorming.
•Skala Likert digunakan dalam metode USG misalnya skala 1-5 atau 1-10
•Penentuan prioritas permasalahan ditentukan oleh hasil pertambahan/
perkalian nilai yang didapatkan oleh masing-masing isu/permasalahan.
Isu/masalah dengan nilai yang lebih besar dari isu yang lain memiliki pioritas
yang lebih tinggi.
•Penentuan nilai USG didasarkan pada hasil kesepakatan diskusi peserta
rapat atau nilai rata-rata.
3. Perumusan Masalah
1. PERSIAPAN 2. ANALISIS SITUASI 3. PERUMUSAN MASALAH 4. PENYUSUNAN PERENCANAAN
•Analisis dengan metode High Risk, High Volume High
Cost, dan Problem Prone (HRHVHC-PP)
•pendekatan yang digunakan dalam manajemen risiko,
untuk mengidentifikasi prioritas area yang memerlukan
perhatian lebih.
❑High Risk (Risiko Tinggi)
Definisi: Area atau aktivitas yang berisiko tinggi
menyebabkan dampak negatif, seperti kerugian besar,
kegagalan operasional, atau bahaya terhadap
keselamatan.
❑High Volume (Volume Tinggi)
Definisi: Area yang melibatkan aktivitas dengan volume
tinggi, seperti transaksi, produk, atau layanan.
❑High Cost (Biaya Tinggi)
Definisi: Area yang memerlukan biaya besar untuk
operasional, pengadaan, atau pelaksanaan.
❑Problem Prone (Rentan Masalah)
Definisi: Area atau aktivitas yang memiliki kecenderungan
mengalami kesalahan, masalah, atau keluhan berulang.
Penentuan prioritas permasalahan ditentukan oleh hasil
pertambahan/ perkalian nilai yang didapatkan oleh
masing-masing isu/permasalahan. Isu/masalah dengan
nilai yang lebih besar dari isu yang lain memiliki pioritas
yang lebih tinggi.
Contoh Form tabel 3H1P
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
a.Identifikasi masalah
b.Penetapan urutan
prioritas masalah
c.Mencari akar
penyebab masalah
d.Menetapkan cara
penyelesaian
masalah
Mencari Akar Penyebab Masalah
40
Masalah
Utama
Manusia Metode
Sarana
Prasarana
KeuanganMaterialLingkungan
a)Diagram Ishikawa b)Pohon Masalah (Problem Tree)
Dampak yang
ditimbulkan
oleh masalah
Masalah Utama
Penyebab Masalah
Brainstorm penyebab dari masing-masing
kategori
a.Tanyakan "Mengapa?" pada setiap
kategori untuk mencari faktor
penyebab yang lebih rinci.
b.Tuliskan faktor-faktor ini sebagai
cabang kecil dari garis kategori
(tulang ikan).
3. Perumusan Masalah
1. PERSIAPAN 2. ANALISIS SITUASI 3. PERUMUSAN MASALAH 4. PENYUSUNAN PERENCANAAN
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 23541
Ajukan Pertanyaan "Mengapa?"
Ajukan pertanyaan "Mengapa?" secara berulang
untuk setiap jawaban yang diberikan. Pastikan
jawaban mengarah pada penjelasan logis dan
spesifik.
c. Analisis Five Why (5W)
adalah metode sederhana dan efektif untuk
menemukan akar penyebab suatu masalah
dengan mengajukan pertanyaan "Mengapa?"
hingga lima kali atau sampai akar masalah
ditemukan. Dalam konteks kesehatan, ini bisa
digunakan untuk mengidentifikasi akar penyebab
masalah kesehatan individu, komunitas, atau sistem
layanan kesehatan.
Masalah Utama:
Belum tercapainya persentase ibu hamil yang mendapatkan
pelayanan ANC 6 kali di Puskesmas Sehat Bahagia pada tahun 2021
– 20234 rata-rata sebesar 4 %
Mengapa Bumil tidak
menyelesaikan kunjungan K6
Karena Bumil jarang datang ke
Fasilitas Kesehatan
Mengapa Bumil jarang datang
ke Fasilitas Kesehatan
Karena mereka merasa tidak
perlu atau tidak tahu pentingnya
kunjungan K6
Mengapa mereka merasa tidak
perlu atau tidak tahu pentingnya
kunjungan K6
Karena edukasi kesehatan
kepada ibu hamil masih kurang
optimal
Mengapa edukasi kesehatan
kepada ibu hamil masih kurang
optimal
Karena jumlah tenaga
kesehatan yang memberikan
penyuluhan terbatas atau tidak
melakukan pendekatan aktif di
komunitas
Mengapa jumlah tenaga
kesehatan yang memberikan
penyuluhan terbatas atau tidak
melakukan pendekatan aktif di
komunitas
Karena adanya keterbatsaan
sumber daya tenaga kesehatan
dan minimnya program
penyuluhan di daerah tertentu
Tabel Mencari Akar Penyebab Masalah dengan metode Five Why
3. Perumusan Masalah
1. PERSIAPAN 2. ANALISIS SITUASI 3. PERUMUSAN MASALAH 4. PENYUSUNAN PERENCANAAN
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
Tahapan Perencanaan Puskesmas
1.Identifikasi
masalah
2.Penetapan urutan
prioritas masalah
3.Mencari akar
penyebab
masalah
4.Menetapkan cara
penyelesaian
masalah
Menetapkan Cara
Penyelesaian Masalah
Brainstorming
42
3. Perumusan Masalah
1. PERSIAPAN 2. ANALISIS SITUASI 3. PERUMUSAN MASALAH 4. PENYUSUNAN PERENCANAAN
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
Tahapan Perencanaan Puskesmas (4/4)
4. Penyusunan Perencanaan
Bergantung pada kondisi “bio-psiko-sosio-kultural”
menghasilkan pemecahan masalah local specific
Penetapan cara pemecahan masalah terpilih kemudian
dituangkan ke dalam rencana 5 tahunan yang akan disusun
Puskesmas
Bahan dalam penyusunan Rencana Tahunan Puskesmas
Rencana Lima Tahunan
1. PERSIAPAN 2. ANALISIS SITUASI 3. PERUMUSAN MASALAH 4. PENYUSUNAN PERENCANAAN
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
Tahapan Perencanaan Puskesmas (4/4)
Bergantung pada kondisi “bio-psiko-sosio-kultural”
menghasilkan pemecahan masalah local specific
Rencana Tahunan
Pelajari Rencana Lima
Tahunan Puskesmas, Data
Kinerja & gambaran status
kesehatan tahun lalu
Penelaahan kembali jika ada Kebijakan
Kesehatan Baru (midterm evaluation)
Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Rencana Kerja Anggaran (RKA)
RENCANA
TAHUNAN
PUSKESMAS
44
4. Penyusunan Perencanaan
1. PERSIAPAN 2. ANALISIS SITUASI 3. PERUMUSAN MASALAH 4. PENYUSUNAN PERENCANAAN
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
Tahapan Perencanaan Puskesmas (4/4)
Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
45
4. Penyusunan Perencanaan
Keterangan
1.Matriks ini diisi sesuai dengan usulan kegiatan permasing – masing klaster dengan tidak mengurangi variabel kolom yang ada
2.Kegiatan yang diinputkan di matriks ini adalah kegiatan yang dibiayai dan tidak dibiayai
3.Kolom (2) Pelayanan diisi dengan jenis klaster
4.Kolom (3) Kegiatan diisi dengan penjabaran kegiatan dari masing-masing klaster yang harus dilaksanakan dalam rangka mencapai target
yang telah ditetapkan.
5.Kolom (4) Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan
6.Kolom (5) Sasaran diisi dengan jumlah populasi yang akan dicakup dalam kegiatan ini
7.Kolom (6) Target sasaran diisi dengan jumlah target sasaran berdasarkan target capaian indikator kinerja kegiatan tersebut
8.Kolom (7) Penanggung jawab diisi oleh penanggung jawab pelaksanaan kegiatan tersebut tidak dicantumkan nama
9.Kolom (8) Kebutuhan sumber daya diisi dengan koordinator pelayanan Puskemas yang terlibat dalam kegiatan(man), alat atau bahan yang
digunakan dalam mendukung kegiatan (material) dan metode yang digunakan dalam kegiatan (metode)
10.Kolom (9) Mitra kerja diisi dengan lintas sektor yang terlibat dalam kegiatan
11.Kolom (10) Waktu pelaksanaan diisi dengan periode pelaksanaan kegiatan dalam satu tahun
12.Kolom (11) Kebutuhan anggaran diisi dengan rincian dan total kebutuhan anggaran untuk 1 tahun
13.Kolom (12) Indikator kinerja diisi dengan indikator kinerja dan target pelayanan yang telah ditetapkan disesuaikan dengan kegiatan yang
direncanakan
14.Kolom (13) Sumber biaya diisi dengan sumber pembiayaan dari APBD, BLUD, BOK, CSR atau lainnya
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
Tahapan Perencanaan Puskesmas (4/4)
Rencana Pelaksanaan Kegiatan Bulanan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Pendekatan keterpaduan lintas program dan lintas sektor
dalam lingkup siklus kehidupan.
47
4. Penyusunan Perencanaan
Keterangan
1.Matriks ini diisi sesuai dengan usulan kegiatan permasing – masing klaster dengan tidak mengurangi variabel kolom yang ada
2.Kegiatan yang diinputkan di matriks ini adalah kegiatan yang dibiayai dan tidak dibiayai
3.Kolom (2) Pelayanan diisi dengan jenis klaster
4.Kolom (3) Kegiatan diisi dengan penjabaran kegiatan dari masing-masing klaster yang harus dilaksanakan dalam rangka mencapai target yang telah ditetapkan.
5.Kolom (4) Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan
6.Kolom (5) Sasaran diisi dengan jumlah populasi yang akan dicakup dalam kegiatan ini
7.Kolom (6) Target sasaran diisi dengan jumlah target sasaran berdasarkan target capaian indikator kinerja kegiatan tersebut
8.Kolom (7) Penanggung jawab diisi oleh penanggung jawab pelaksanaan kegiatan tersebut tidak dicantumkan nama
9.Kolom (8) Volume kegiatan diisi jumlah kegiatan yang dilaksanakan dalam kurun waktu 1 tahun
10.Kolom (9) Waktu pelaksanaan diisi dengan periode pelaksanaan kegiatan dalam satu tahun
11.Kolom (10) Rincian pelaksanaan diisi dengan rincian pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan
12.Kolom (11) Lokasi pelaksanaan diisi dengan lokasi tempat kegiatan dilaksanakan
13.Kolom (12) Alokasi Anggaran diisi dengan jumlah anggaran yang sudah ditetapkan sesuai dengan DPA
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 23551
Penggerakan Pelaksanaan (P2)
•Dilaksanakan setiap bulan
•Dihadiri seluruh staf internal Puskesmas
•Peserta :
•Kepala Puskesmas, Seluruh pegawai Puskesmas,
termasuk pegawai yang bertugas di Pustu dan
Poskesdes, Jejaring Fasyankes di wilayah kerja
Puskesmas.
•Agenda:
•Menilai pencapaian & hambatan yang dijumpai
pada bulan atau periode yang lalu
•Pemantauan pelaksanaan rencana yang akan
datang
•Melakukan evaluasi Pemantauan Wilayah Setempat
(PWS), termasuk pelayanan yang dilaksanakan di
Pustu, posyandu dan kunjungan rumah oleh kader
serta hasil evaluasi mingguan di Pustu
LOKAKARYA MINI BULANAN
Bulanan
•Dilaksanakan setiap 3 bulan
•Dihadiri internal Puskesmas dan Lintas sektor terkait
•Peserta :
•Camat, Kepala Puskesmas, Pegawai Puskesmas, Perwakilan Dinkes Kab/Kota,
Tim penggerak PKK kecamatan. Perwakilan Puskesmas di wilayah
kecamatan/distrik, Staf kecamatan, Lintas Sektor di kecamatan, antara lain
pertanian, agama, pendidikan, petugas KB, sosial (sesuai dengan LS yang ada
di kecamatan), Lembaga/organisasi kemasyarakatan lain bila perlu.
•Agenda:
•Menggalang dan meningkatkan kerja sama antar sektor terkait dalam
pembangunan kesehatan
•Menginformasikan & mengidentifikasi capaian hasil kegiatan Triwulanan
sebelumnya, membahas & memecahkan masalah serta hambatan oleh LS
•Menyusun RTL dan kesepakatan/komitmen Lintas Sektor untuk menjalankan RTL
secara bersama-sama
Triwulanan
LOKAKARYA MINI TRIWULANAN
Penggerakan dan pelaksanaan kegiatan Puskesmas dapat dilakukan melalui:
1.Apel Pagi
2.Rapat dan Pertemuan
3.Sarasehan, pertemuan warga
4.Lokakarya Mini Bulanan dan Lokakarya Mini Triwulanan
Hal-hal yang dibahas dalam lokmin bulanan pertama terdiri dari:
1)Pengenalan kebijakan baru;
2)Penerapan Integrasi pelayanan Kesehatan primer : Pengenalan
paket layanan tiap klaster dan pelayanan kesehatan menurut
klaster
3)Kegiatan bulanan puskesmas;
4)Analisis beban kerja;
5)Pembagian tugas dan daerah binaan;
6)Penyusunan RPK tahunan;
7)Penyusunan RPK bulanan;
8)Penyusunan bahan musrenbangdes;
9)Penyusunan draft RUK untuk tahun selanjutnya;
10)Kesepakatan dan komitmen untuk melaksanakan RPK bulanan.
Penyelenggaraan lokmin bulanan harus tercatat dalam notulen.
Notulen lokmin bulanan paling sedikit harus mencantumkan:
1)Tanggal dan waktu dilaksanakan lokmin
2)Pemimpin lokmin
3)Peserta lokmin
4)Permasalahan yang dibahas dalam lokmin
5)Usulan pemecahan masalah
6)Kesimpulan
7)Rencana tindak lanjut
8)Dokumentasi (foto kegiatan, daftar hadir)
Lokakarya Mini Bulanan Rutin
Diselenggarakan sebagai:
•tindak lanjut dari lokakarya mini Bulanan pertama.
•untuk memantau pelaksanaan kegiatan puskesmas yang
dilakukan setiap bulan secara teratur.
•Sebagai bentuk kesinambungan antara kegiatan dengan hal-hal
yang telah direncanakan, integrasi kegiatan dalam
menyelesaikan masalah puskesmas, pelaksanaan serta hasil yang
telah dicapai.
Hal-hal yang dibahas dalam lokakarya mini bulanan rutin terdiri dari:
1)Inventarisasi laporan (pelaksanaan dan hambatan kegiatan)
bulan lalu;
2)Pembahasan data dashboard PWS, Aplikasi Sehat Indonesiaku
(ASIK) dan Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS)
3)Isu/permasalahan kegiatan masing-masing Klaster
Jika ada hasil indikator yang belum tercapai, segera dilakukan
intervensi, perlu digerakkan koord Pustu dan Posyandu
4)Analisis pemecahan masalah;
5)Penyusunan kegiatan bulan berikutnya;
6)Penyusunan bahan untuk lokakarya mini triwulanan;
7)Pembagian tugas bulan berikutnya;
8)Pemantauan RTL (Rencana Tindak Lanjut) lokakarya mini
bulanan sebelumnya;
9)Kesepakatan untuk melaksanakan RPK bulan berikutnya.
Lokakarya Mini Puskesmas
Hal – hal yang perlu dibicarakan :
1.Kebijakan program dan konsep baru tentang Puskesmas
2.Data capaian Puskesmas periode sebelumnya;
3.Masalah kesehatan yang tidak mampu ditangani sendiri oleh
Puskesmas dan memerlukan bantuan/dukungan dari lintas sector,
Kebijakan dan rencana kegiatan dari masing-masing sektor yang
berhubungan dengan kesehatan;
4.Menganalisis dan memutuskan kegiatan berdasarkan masalah dan
rencana kegiatan yang sudah ada di masing-masing sektor;
5.Menyepakati usulan kegiatan bidang kesehatan yang akan dibawa ke
musrenbang kecamatan;
6.Rekomendasi kontribusi dari masing-masing lintas sektor untuk
mendukung penyelesaian masalah kesehatan yang dibutuhkan
Puskesmas.
7.Dalam lokakarya mini Triwulanan pertama juga akan diidentifikasi nama
calon anggota tim yang mewakili masing-masing sektor
8.Luaran :
1.Rencana kegiatan masing sektor yang terintegrasi
2.Komitmen bersama untuk menindaklanjuti hasil lokmin dalam
penandatanganan kesepakatan
3.Usulan bidang kesehatan yang disepakati untuk dibawa pada
Musrenbang Kecamatan
Lokakarya mini triwulanan rutin merupakan tindak lanjut dari
penggalangan kerja sama lintas sektoral yang telah dilakukan dan
selanjutnya dilakukan tiap triwulan secara rutin.
Hal-hal yang dibahas dalam Lokakarya mini lintas sektor antara
lain :
1.Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan
dukungan dari lintas sektor terkait.
2.Inventarisasi masalah/hambatan dari masing-masing sektor
dalam pelaksanaan program kesehatan.
3.Merumuskan cara penyelesaian masalah.
4.Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
5.Menyepakati kontribusi dari masing-masing lintas sektor
dalam mendukung penyelesaian masalah
6.Menyepakati kegiatan berikutnya.
7.Luaran :
1.Rencana pelaksanaan kegiatan berikutnya
2.Kesepakatan bersama untuk menindaklanjuti rencana
Lokakarya Mini Triwulanan
Lintas Mini Triwulanan Pertama Lokakarya Mini Triwulanan Rutin
Catatan :
Sebelum pelaksanaan Lokmin Triwulanan, PJ Klaster melakukan
pertemuan dengan jejaring untuk menampung/mengidentifikasi
jika ada permasalahan yang perlu ditangani/diintervensi
53
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 23554
Pengawasan Pengendalian
dan
Penilaian Kinerja Puskesmas
Internal
Pengukuran
Indikator Mutu
Audit Internal
Eksternal
Dinas
Kesehatan
Lembaga
Independen
Pengendalian
•adalah serangkaian aktivitas
untuk menjamin kesesuaian
pelaksanaan kegiatan dengan
rencana yang telah ditetapkan
•membandingkan capaian saat
ini dengan target yang telah
ditetapkan sebelumnya.
•Jika terdapat ketidaksesuaian,
maka harus dilakukan upaya
perbaikan (corrective action).
•secara terus menerus.
•berjenjang oleh Dinas kesehatan
kabupaten/kota, Kepala
Puskesmas, maupun
penanggung jawab program.
Pengawasan kegiatan yang untuk
memantau, mengukur dan bila perlu
melakukan perbaikan atas
pelaksanaan pekerjaan sehingga
apa yang telah direncanakan
dapat dilaksanakan sesuai dengan
tujuan
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 23555
Mekanisme Pengawasan
1.Kepala Puskesmas secara langsung
mengawasi kinerja dari penangggung
jawab masing-masing klaster
2.Rapat tinjauan manajemen:
•dihadiri oleh Kepala Puskesmas dan
seluruh staf Puskesmas
•tujuan mengevaluasi hasil kegiatan dari
masing–masing penanggung jawab
klaster dan hasil evaluasi dari tim audit
internal.
3.Tim audit internal: audit ke masing-masing
klaster dan bertanggung jawab secara
langsung kepada Kepala Puskesmas, yang
dilaporkan pada rapat tinjauan
manajemen.
4.Penanggung jawab masing-masing klaster
mengawasi kinerja dari anggota tim
masing-masing klaster
5.Masing-masing anggota klaster melaporkan
kegiatan kinerja kepada penanggung
jawab klaster dengan pengawasan dari
audit internal.
Kepala Puskesmas
Pertemuan
Tinjauan
Manajemen
Tim Audit Internal
Klaster 1
Manajemen
Klaster 2
Ibu, Anak dan
Remaja
Klaster 3
Usia Dewasa
dan Lansia
Klaster 4
Penanggulangan
Penyakit Menular
Lintas Klaster
Pengawasan
Pelaporan
100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
Penilaian Kinerja Puskesmas
100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 23556
Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu proses
yang obyektif dan sistematis dalam
mengumpulkan, menganalisis, dan menggunakan
informasi untuk menentukan seberapa efektif dan
efisien cakupan pelayanan kesehatan serta
cakupan manajemen puskesmas sebagai
penilaian hasil kerja/prestasi puskesmas.
Penilaian Kinerja Puskesmas dilaksanakan oleh
puskesmas untuk kemudian hasil penilaian akan
diverifikasi dan diberikan feedback oleh dinas
kesehatan kabupaten/kota.
Tujuan dari Penilaian Kinerja Puskesmas adalah:
1.Mendapatkan gambaran tingkat kinerja
puskesmas pada akhir tahun kegiatan;
2.Melakukan identifikasi dan analisis masalah
kesehatan di wilayah kerja puskesmas
berdasarkan adanya kesenjangan
pencapaian kinerja;
3.Menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan
untuk dilaksanakan segera pada tahun yang
akan datang berdasarkan prioritasnya;
4.Mendapatkan masukan untuk penyusunan
rencana kegiatan di tahun yang akan
datang.
100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 23557
Ruang lingkup dan tahap pelaksanaan penilaian kinerja
Puskesmas sebagai berikut:
1.Pencapaian cakupan pelayanan kesehatan klaster 1,
klaster 2, klaster 3, klaster 4 dan lintas klaster
2.Pelaksanaan manajemen Puskesmas dalam
penyelenggaraan kegiatan, meliputi:
a.Proses penyusunan perencanaan, penggerakkan
pelaksanaan, dan pelaksanaan penilaian kinerja;
b.Manajemen sumber daya termasuk manajemen
sarana, pra sarana, alat, obat, sumber daya
manusia, dan lain-lain;
c.Manajemen keuangan dan Barang Milik Negara/
Daerah;
d.Manajemen pemberdayaan masyarakat;
e.Manajemen data dan informasi;
f.Manajemen program, termasuk Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga; dan
g.Mutu pelayanan Puskesmas.
Ruang Lingkup Penilaian Kinerja Puskesmas
penilaian prestasi kerja Puskesmas
dengan mengelompokkan Puskesmas
dalam 3 strata yaitu:
1.Strata Puskesmas dengan prestasi
kerja baik
2.Strata Puskesmas dengan prestasi
kerja cukup
3.Strata Puskesmas dengan prestasi
kerja kurang
Stratifikasi Puskesmas dinilai dari
pencapaian Cakupan kegiatan lima
klaster
100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 23558
Contoh Tabel Penilaian Cakupan Manajemen (Kaster 1)
No Jenis Variabel
Skala Nilai
Hasil
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A. Manajemen Inti 8.5
1
Mempunyai Rencana Lima
Tahunan
Tidak Punya - - Punya 10
2
Ada RUK, disusun berdasarkan
Rencana Lima Tahunan, dan
melalui analisis situasi dan
perumusan masalah
Tidak
menyusun
Ya,
beberapa
ada analisis
dan
perumusan
Ya, sebagian
ada analisa
dan
perumusan
Ya, seluruhnya
ada analisa
dan
perumusan
7
BManajemen Arsip 10
1Ada SOP Pengelolaan Arsip Tidak ada
Ada
dilaksanaan
< 50 %
Ada
Dilaksanakan
50 – 99 %
Ada
Dilaksanakan
100 %
10
C. Manajemen Sumber Daya Manusia 10
1
Ada pembagian tugas dan
tanggung jawab tenaga
puskesmas
Tidak ada Ada 10
2
Ada Rencana Pengembangan
Pegawai
Tidak Ada Ada 10
100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 23559
Contoh Tabel Penilaian Cakupan Manajemen (Klaster 1)
Lanjutan
No Jenis Variabel
Skala
Nilai Hasil
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
CManajemen Sarana, Prasarana dan Perbekalan Kesehatan 8.5
1
Dilakukan pemeliharaan alat
kesehatan
<20 % 20-40 % 41-60% >60 % 10
2Dilakukan Pegisian ASPAK <20 % 20-40 % 41-60% >60 % 7
E. Manajemen Data dan Informasi Digital 10
1Ketersediaan RME Tidak Ada Ada 10
2Adanya Web site Puskesmas Tidak ada Ada
FManajemen Mutu Pelayanan Kesehatan 10
1Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat Buruk Cukup Baik Sangat Baik 10
2
Pelaporan Indeks Keselamatan
Pasien
Tidak Ada
Ada
Pelaporan saja
Ada Pelaporan,
Investigasi dan
analisis
Ada pelaporan,
investigasi,
analisis dan
tindak lanjut
10
100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 23560
Contoh Tabel Penilaian Cakupan Manajemen (Klaster 1)
Lanjutan
No Jenis Variabel
Skala Nilai
Hasil
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
H. Manajemen Keuangan dan Aset BMD 10
1
Ketepatan waktu membuat
laporan bulanan keuangan per
bulan
Tidak tepat
waktu
Tepat Waktu 10
2Penyerapan Anggaran
Realisasi
anggaran <
85 %
Penggunaan Antibiotika pada Ispa Non
Pneumonia Jika ≤ 20% Maka Persentase
Capaian 100%
% ≤ 20 0 100,00
Penggunaan Antibiotika pada Diare Non
Spesifik Jika ≤8% Maka Persentase Capaian
100%
% ≤ 8 0 100,00
Tepat Identifikasi pasien dalam proses
pemeriksaan laboratorium
Sampel23486 23486 100,00
2
Laboratorium
Waktu Tunggu Layanan Pemeriksaan
Laboratorium Ibu Hamil ≤ 2 Jam
Pasien 2224 2224 100,00
Contoh Tabel Penilaian Cakupan Klaster
Kategori
Cakupan Hasil Manajemen
Baik
> 8.4
Cukup
5.5 – 8.4
Kurang
< 5.5
Cakupan
Pelayanan
Kesehatan
Baik > 90 % Baik Cukup Kurang
Cukup 81 – 90 % Cukup Cukup Kurang
Kurang < 81 % Kurang Kurang Kurang
NoJenis manajemen Nilai
Klaster 2 96.9 %
Klaster 3 100 %
Klaster 4 82.9 %
Lintas Klaster 100 %
Cakupan Pelayanan Klaster 94.95 %
Tabel Rekapitulasi
Penilaian Kinerja
Puskesmas Klaster 2, 3, 4
dan Lintas Klaster
Hasil Penilaian Kinerja
Puskesmas
Sehubungan dengan laporan Penilaian Kinerja Puskesmas ABCD tahun 2024, kami sampaikan hasil verifikasi sebagai
berikut:
Maka hasil penilaian kinerja puskesmas ABCD tahun 2024 masuk dalam kategori puskesmas dengan tingkat kinerja
Baik/Cukup/Kurang.
Kami sampaikan ucapan selamat untuk Puskesmas ABCD atas kinerjanya selama tahun 2024. Untuk pencapaian
yang lebih baik di tahun 2025, ada beberapa rekomendasi yang ingin kami sampaikan sebagai berikut:
NoKlaster Hasil verifikasi Rekomendasi
1.Ibu, Anak, dan
Remaja
Persentase ibu hamil
mendapatkan pelayanan
antenatal sesuai standar
masih rendah (72%).
Dilakukan penyegaran bagi semua bidan Puskesmas ABCD (termasuk
bidan yang berada di Posyandu) agar semua ibu hamil mendapat
pelayanan antenatal sesuai standar dan target dapat tercapai.
2.Dewasa dan
Lanjut Usia
Pelayanan kesehatan lansia
masih rendah (63,8%)
Dilakukan inovasi agar lansia dapat memperoleh pelayanan kesehatan
yang mereka butuhkan, mungkin melalui antar-jemput yang difasilitasi
puskesmas ke posyandu prima, atau kunjungan rumah bagi yang tidak
memungkinkan untuk datang ke puskesmas atau posyandu.
3.Dst
Demikian kami sampaikan, untuk dapat ditindaklanjuti , atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
75 0 45 0
20 0 100 0
74 0 21 0
58 50 51 19
45 38 39 3
3 52 100 0
100 31 46 8
17 11 100 0
69 0 68 0
244 247 194
192 0 0
191 191 191
Kesimpulan
100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 23568
1.Permenkes No.19 Tahun 2024 Tentang Penyelenggaraan Puskesmas mengatur
terkait persyaratan-persyaratan puskesmas, termasuk terkait Manajemen
Puskesmas
2.Manajemen Puskesmas adalah serangkaian proses yang terdiri atas
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan kontrol pada
keseluruhan aktivitas puskesmas.
3.Perencanaan di Puskesmas dilakukan melalui tahap persiapan, analisis situasi,
perumusan masalah dan penyusunan perencanaan puskesmas.
4.Penggerakan Pelaksanaan Puskesmas dilakukan melalui aktivitas puskesmas
yang di monitoring dan di rencanakan setiap bulan dan penggerakan lintas
sektor melalui lokakrya mini tribulanan.
5.Melakukan Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja Puskesmas
dilakukan secara internal dan eksternal melalui Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
6.Dinas Kesehatan melakukan verifikasi terhadap pelaporan kinerja puskesmas
dan diberikan feedback
7.Diperlukan pembinaan dan pengawasan oleh dinas kesehatan provinsi, dinas
kesehatan kabupaten/kota, terkait manajemen Puskesmas sesuai kebijakan
terbaru dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi puskesmas di
wilayahnya