Mata kuliah Asuransi membahas konsep dasar, prinsip, dan praktik pengelolaan risiko melalui mekanisme asuransi. Materi meliputi jenis-jenis asuransi, fungsi dan peranannya dalam perekonomian, manajemen risiko, penentuan premi, serta aspek hukum dan regulasi yang mengatur industri asuransi. Melalui m...
Mata kuliah Asuransi membahas konsep dasar, prinsip, dan praktik pengelolaan risiko melalui mekanisme asuransi. Materi meliputi jenis-jenis asuransi, fungsi dan peranannya dalam perekonomian, manajemen risiko, penentuan premi, serta aspek hukum dan regulasi yang mengatur industri asuransi. Melalui mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami pentingnya asuransi sebagai instrumen perlindungan finansial, menganalisis produk asuransi secara kritis, serta mengaitkannya dengan kebutuhan individu maupun dunia usaha.
Size: 876.87 KB
Language: none
Added: Sep 16, 2025
Slides: 31 pages
Slide Content
ASURANSI
Oleh : Sutrisna,SE.,MM
ASURANSI ?
Pada prinsipnya asuransi bertujuan untuk memberikan
perlindungan kepada keluarga
Mekanisme Asuransi
Asuransi yang ada di
indonesia
Unsur Asuransi
PENGERTIAN ASURANSI
Asuransi atau pertanggungan adalah
suatu perjanjian, dimana seorang
penanggung mengikat diri pada
tertanggung dengan menerima suatu
premi, untuk memberi penggantian
kepadanya karena suatu kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan
yang diharapkan, yang mungkin akan
dideritanya karena suatu peristiwa
Klasifikasi ASURANSI
Berdasarkan SIFAT
Asuransi Wajib
Asuransi Sukarela
Berdasarkan TUJUAN
Asuransi Jiwa
Asuransi Sosial
Asuransi Kerugian
Berdasarkan KEPEMILIKAN
Asuransi milik Pemerintah
Asuransi milik Swasta
Berdasarkan BENTUK HUKUM
Perseroan Terbatas
Persero
Koperasi
Usaha Bersama
Berdasarkan OBYEK
Obyek Manusia
Obyek Harta Benda
Berdasarkan KEGIATAN
Proteksi pada kegiatan Individu
Proteksi pada kegiatan Usaha
MACAM-MACAM USAHA
ASURANSI
A.Berdasarkan sifat:
1.Asuransi Wajib dimana untuk ikut serta dalam
asuransi tersebut terdapat unsur paksaan. Asuransi
ini diusahakan oleh pemerintah dan BUMN.Contoh :
TASPEN
2.Asuransi Sukarela, dalam asuransi ini tidak ada
paksaan bagi siapa pun untuk menjadi anggota/
peserta. Asuransi ini diusahakan oleh BUMN dan
Swasta. Contoh : PT. Jiwasraya dan Jamsostek
Bumiputra dan lainnya
b. Berdasarkan Objek:
1.ASURANSI ORANG
Obyek pertanggungannya manusia
Contoh: Asuransi Jiwa, Asuransi Kesehatan,
Asuransi Pendidikan
2.ASURANSI UMUM/KERUGIAN
Obyek pertanggungannya harta/hak atau milik
kepentingan
Contoh: Asuransi Kebakaran, Asuransi
Pengangkutan Barang dll.
MACAM-MACAM USAHA ASURANSI
C. Berdasarkan Tujuan :
1.ASURANSI KERUGIAN
Asuransi yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko
atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga, yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti
2. ASURANSI JIWA
Asuransi yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko
yang dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya seseorang
yang dipertanggungkan
3. ASURANSI SOSIAL
Untuk memberikan perlindungan dasar bagi kesejahteraan
masyarakat, tidak bertujuan untuk mendapatkan
keuntungan komersial
MACAM-MACAM USAHA ASURANSI
AASURANSISURANSI J JIWA vsIWA vs A ASURANSISURANSI K KERUGIANERUGIAN
Perbedaan terletak pada: obyek pertanggungan
–Obyek pertanggungan asuransi jiwa: jiwa manusia
–Obyek pertanggungan asuransi kerugian: barang atau properti
(rumah, mobil, pabrik, dll) dan kewajiban hukum terhadap
pihak ketiga
Risiko Asuransi
1.Resiko Murni (Pure Risk):
Resiko murni adalah resiko yang hanya memiliki dua kemungkinan
hasil: kerugian atau tidak adanya kerugian.
Cont:
Seseorang yang memiliki mobil kemudian mengasuransikan
mobilnya. Pemilik mobil akan memperoleh asuransi bila
mobilnya mengalami kecelakaan, namun mengalami kerugian
karena mobilnya rusak. Disisi lain, bila mobilnya tidak
mengalami kecelakaan, ia akan “rugi” mengikuti asuransi.
Risiko Asuransi
2. Resiko Spekulatif (Speculative Risk):
Resiko spekulatif adalah resiko yang juga memiliki 2 kemungkinan
yaitu mendapatkan keuntungan atau mengalami kerugian.
Cont: investasi saham, perdagangan mata uang, atau memulai bisnis
baru
Risiko Asuransi
3. Resiko Individu (Particular Risk):
Resiko ini timbul dari kegiatan sehari hari yang dalam dikelompokan
sebagai berikut:
a. Resiko Pribadi (Personal Risk):
Berkaitan dengan masing-masing pribadi seperti : sakit kronis, cacat
fisik
b. Resiko Harta (Property Risk):
Berkaitan dengan kerugian atau kerusakan terhadap aset atau properti
milik individu atau perusahaan. Cont: kebakaran, pencurian.
c. Resiko Tanggung Gugat (Liability Risk):
Resiko yang timbul sebagai suatu tanggung jawab karena
menyebabkan kerugiab pihak lain. Cont, kecelakaan kerja
Syarat-syarat Risiko yang dapat
Diasuransikan
1.Persyaratan dari sudut Pandang Perusahaan
Asuransi.
a.Jumlah obyek pertanggungan harus memenuhi syarat baik
kuantitas maupun kualitas, agar dapat diperhitungkan
besarnya kemungkinan kerugian yang seimbang
b.Kerugian yang terjadi harus secara kebetulan dan bersifat
tidak disengaja
c.Kerugiannya bila terjadi harus dapat ditentukan dan
diukur
d.Kerugiannya tidak berkenaan dengan hal-hal yang
keadaannya sangat membahayakan
Risiko Yang Tidak Dijamin
Akibat perbuatan yang disengaja
Akibat sifat alamiah dari obyek
Akibat peperangan
Akibat act of God
Akibat reaksi nuklir atau radio aktif
Akibat bertentangan dengan Undang-
Undang
Prinsip-Prinsip Asuransi
1.Prinsip adanya kepentingan yang dapat diasuransikan
(Principle of insurable interest)
Adalah dasar penting dalam industri asuransi untuk memastikan
bahwa seseorang atau entitas memiliki kepentingan finansial
yang jelas dalam suatu subjek asuransi.
Ex: Seseorang yang memiliki mobil, memiliki kepentingan finansial
dalam kendaraan mereka karena mereka akan mengalami
kerugian jika mobil tersebut terlibat dalam kecelakaan atau dicuri.
Prinsip-Prinsip Asuransi
2. Prinsip Indemnitas (Principle of indemnitas)
Merupakan konsep mengembalikan pihak yang diasuransikan
ke posisi finansial yang seharusnya mereka miliki sebelum
terjadinya kerugian.
Ex: Ketika seseorang mengasuransikan kesehatannya yang
memerlukan perawatan medis, perusahaan asuransi akan
membayar biaya perawatan medis yang sesuai dengan
ketentuan polis. Tujuannya adalah untuk membantu pemegang
polis mengatasi biaya perawatan medis yang timbul akibat
penyakit atau cedera, bukan memberikan keuntungan
tambahan.
Prinsip-Prinsip Asuransi
3. Prinsip Subrogasi (Principle of subrogation)
Hak perusahaan asuransi untuk menuntut pihak lain yang
mengakibatkan terjadinya kerugian pada pemegang asuransi.
Asuransi Kebakaran: Jika sebuah bangunan terbakar dan
pemiliknya memiliki polis asuransi kebakaran, perusahaan
asuransi akan membayar klaim untuk memperbaiki atau mengganti
bangunan tersebut. Namun, sesuai prinsip subrogasi ,
perusahaan asuransi tersebut memiliki hak untuk mengejar pihak
yang bertanggung jawab atas kebakaran, seperti penyewa yang
menyebabkan kebakaran karena kelalaian mereka, untuk
mendapatkan ganti rugi.
Prinsip-Prinsip Asuransi
4. Prinsip Utmost good faith (Principle Utmost good faith )
Prinsip ini menyatakan bahwa kontrak asuransi didasarkan
kepercayaan bersama. Standar kejujuran yang tinggi dipegang
untuk kontrak asuransi, jika terjadi pelanggaran terhadap standar
kejujuran kontrak tersebut batal.
Pengungkapan Informasi: Calon tertanggung memiliki kewajiban
untuk mengungkapkan semua informasi yang relevan kepada
perusahaan asuransi saat mengajukan aplikasi asuransi. Seperti
riwayat kesehatan, riwayat klaim asuransi sebelumnya, dan faktor
risiko lainnya yang mungkin memengaruhi keputusan perusahaan
asuransi dalam menentukan premi dan persyaratan polis.
Manfaat Asuransi
–Rasa aman dan perlindungan
–Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil
–Polis asuransi dapat dijadikan jaminan untuk
memperoleh kredit
–Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan
–Alat penyebaran resiko
–Membantu meningkatkan kegiatan usaha
Fungsi yang Dilakukan oleh
Perusahaan Asuransi
1.Produksi (Penjualan)
2.Underwriting ( Memilih risiko yang akan
diasuransikan)
3.Penentuan premi asuransi
4.Mengelolah tagihan (klaim)
5.Investasi oleh perusahaan asuransi
6.Fungsi lain (Riset pemasaran,manajemen
SDM, pendanaan dan akuntansi
KETENTUAN DALAM ASURANSI
Polis Asuransi : bentuk perjanjian atau
kontrak dari suatu asuransi.
Tingkat Premi : jumlah uang yang harus
dibayarkan oleh tertanggung kepada
penanggung.
Klaim : bentuk penggantian atas peristiwa
yang dialami oleh tertanggung, yang mana
besarnya ditentukan pada saat perjanjian.
KESIMPULAN
PERHITUNGAN PREMI
Suatu daerah diperkirakan perusahaan
asuransi akan membayar kerugian karena
kecelakaan mobil yang mencapai Rp. 1
milyar pertahun. Perusahaan memperkirakan
bisa memperoleh 1.000 kontrak asuransi,
dengan mentargetkan laba dan cadangan
menutupi biaya sebesar Rp. 200.000
perkontrak asuransi.
Penyelesaian :
Premi sebelum target laba = 1 milyar/1.000
= 1 juta
Premi setelah target laba = 1 juta + 200 ribu
= 1,2 juta
Jadi perusahaan asuransi tersebut akan
membebankan Rp 1,2 juta pertahun pada
nasabahnya
Bila cadangan laba dinyatakan
dalam persentase
Bila perusahaan asuransi menargetkan gross
profit margin sebesar 30% dari premium
untuk menutupi biaya dan target keuntungan,
maka premi yang dibebankan:
Premi = Premi sebelum margin + (margin x
premi)
Premi = 1 juta + (0,3 X 1 juta) = 1,3 juta
PERHITUNGAN KLAIM
Untuk menghitung klaim, rumus yang digunakan adalah
:
X = (L x I) / (P x V)
Dimana :
X = Nilai klaim
L = Kerugian pada saat kejadian
I = Jumlah Pertanggungan
P = Persentase (dihitung dari nilai sesungguhnya)
V = Nilai sesungguhnya dari barang
CONTOH
Tn. Ahmad mempertanggungkan gedung miliknya
dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp. 100.000,-.
Pada suatu waktu terjadi kebakaran terhadap
gedungnya tersebut, jumlah kerugian yang diderita Tn.
Ahmad sebesar Rp. 50.000,- nilai sesungguhnya dari
barang sebesar Rp. 200.000,- kerusakan yang terjadi
sebesar 80 % dari gedung tersebut.
Berapa nilai klaim yang dibayarkan asuransi ??
PENYELESAIAN (Nilai Klaim)
X = (50.000 x 100.000) / (80 % x 200.000)
= Rp. 31.250,-
Karena kerugian yang diderita (Rp. 50.000) lebih besar dari nilai
klaim (Rp. 31.250), maka dirasakan kurang adil.
Agar besarnya kerugian sama dengan penggantian kerugian,
maka jumlah pertanggungan perlu dihitung ulang yaitu :
I = 80 % x Rp. 200.000,- = Rp. 160.000,- sehingga
X = (50.000 x 160.000) / (80 % x 200.000)
= Rp. 50.000,-