Materi 1.pptxEtika Pemerintahan dalam seluruh bangsa didun

dastanalkomar 6 views 17 slides Aug 31, 2025
Slide 1
Slide 1 of 17
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17

About This Presentation

Etika Pemerintahan dalam seluruh bangsa didunia


Slide Content

Inisiasi Tuton Ke-1 Pengantar Etika Pemerintahan BMP IPEM4430 Mata Kuliah Etika Pemerintahan Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik D.A. Jatnika [email protected] www.ut.ac.id

Deskripsi Mata Kuliah www.ut.ac.id Mata kuliah Etika Pemerintahan ini secara umum menyajikan materi tentang konsep-konsep etika pemerintahan dan kajian tentang etika pemerintahan dalam filsafat Barat dan Timur (terutama Indonesia), serta aneka masalah pengembangan etika pemerintahan dalam era good governance dewasa ini. Melalui mata kuliah Etika Pemerintahan ini, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan menganalisis permasalahan dan pengembangan E tika P emerintahan , sehingga penyelenggaraan kepemerintahan negara yang baik (Good Gonernance) dan akuntabel dapat diwujudkan .

Tinjauan Mata Kuliah www.ut.ac.id Capaian pembelajaran yang harus dikuasai mahasiswa: Mampu menjelaskan perkembangan istilah etika Mampu menjelaskan etika termasuk pengetahuan tentang kejiwaan Ma mpu menjelaskan asal-usul etika pemerintahan dan konsep pemerintahan Mampu menjelaskan tentang Etika Pemerintahan Mampu menjelaskan perkembangan etika pemerintahan Mampu menjelaskan pengertian pemerintah dan pemerintahan Mampu menjelaskan istilah government dan bestuur tidak identik dengan istilah pemerintah dan pemerintahan Mampu menjelaskan tentang pemerintahan yang baik (Good Governance) Mampu menjelaskan ciri-ciri atau indikator dari pemerintahan yang baik .

Beberapa Definisi www.ut.ac.id Etika , ( Yunani ) → ethos (tunggal) atau ta etha (jamak) : berarti kebiasaan , watak dan adat istiadat. E tiket ( Perancis ) → Etiquette : berarti kebiasaan atau cara bergaul, berperilaku yang baik. Moral ( Latin ) → mos (jamak: mores ) : ber arti cara hidup atau kebiasaan/adat . Norma (I nggris ) → norm : berarti aturan atau kaidah. Nilai ( Inggris ) → value : berarti konsep tentang baik dan buruk , yang berkenaan dengan proses (instrumental) atau hasil ( terminal ) .

Pengertian Etika www.ut.ac.id Etika lebih merupakan pola perilaku atau kebiasaan yang baik dan dapat diterima oleh lingkungan, pergaulan seseorang atau sesuatu organisasi tertentu, pandangannya, seseorang dapat menilai apakah etika yang digunakan atau diterapkan itu bersifat baik atau buruk Berkaitan dengan kebiasaan hidup baik, baik pada diri seseorang maupun suatu masyarakat yang mewariskan dari satu generasi ke generasi yang lain M engutip dari Bertens 2000 , etika mempunyai arti : I lmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak); K umpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; N ilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat .

Etika dan Moralitas www.ut.ac.id Etika identik dengan moralitas Moralitas berasal dari bahasa latin, mos (tunggal) atau mores (jamak) yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Jadi etika dan moralitas mempunyai arti yang sama sebagai sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang konstan dan terulang dalam kurun waktu sehingga menjadi sebuah kebiasaan Etika lebih merupakan pola perilaku atau kebiasaan yang baik dan dapat diterima oleh lingkungan, pergaulan seseorang atau sesuatu organisasi tertentu, pandangannya, seseorang dapat menilai apakah etika yang digunakan atau diterapkan itu bersifat baik atau buruk Etika dipahami sebagai filsafat moral atau ilmu yang menekankan pada pendekatan kritis dalam melihat dan memahami nilai dan norma moral serta permasalahan-permasalahan moral yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat.

Etika dan Etiket www.ut.ac.id Kamus Umum Bahasa Indonesi a “etiket”, yaitu : Etiket → Etiquette ( Perancis ): adat sopan santun atau tata krama yang perlu selalu diperhatikan dalam pergaulan agar hubungan selalu baik . K . Bertens : “ empat macam perbedaan etiket dengan etika ” Etiket menyangkut cara (tata acara) suatu perbuatan harus dilakukan manusia . Misal: Ketika saya menyerahkan sesuatu kepada orang lain, saya harus menyerahkannya dengan menggunakan tangan kanan. Jika saya menyerahkannya dengan tangan kiri, maka saya dianggap melanggar etiket . Etika menyangkut cara dilakukannya suatu perbuatan sekaligus memberi norma dari perbuatan itu sendiri . Misal: Dilarang mengambil barang milik orang lain tanpa izin karena mengambil barang milik orang lain tanpa izin sama artinya dengan mencuri. “Jangan mencuri” merupakan suatu norma etika. Di sini tidak dipersoalkan apakah pencuri tersebut mencuri dengan tangan kanan atau tangan kiri.

Etika dan Etiket www.ut.ac.id 2 . Etiket hanya berlaku dalam situasi dimana kita tidak seorang diri (ada orang lain di sekitar kita). Bila tidak ada orang lain di sekitar kita atau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku . Misal: Saya sedang makan bersama bersama teman sambil meletakkan kaki saya di atas meja makan, maka saya dianggap melanggat etiket. Tetapi kalau saya sedang makan sendirian (tidak ada orang lain), maka saya tidak melanggar etiket jika saya makan dengan cara demikian. Etika selalu berlaku, baik kita sedang sendiri atau bersama orang lain. Misal: Larangan mencuri selalu berlaku, baik sedang sendiri atau ada orang lain. Atau barang yang dipinjam selalu harus dikembalikan meskipun si empunya barang sudah lupa . 3. Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam satu kebudayaan, bisa saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain . Misal: makan dengan tangan atau bersendawa waktu makan. Etika bersifat absolut. “Jangan mencuri”, “Jangan membunuh” merupakan prinsip-prinsip etika yang tidak bisa ditawar-tawar.

Etika dan Etiket www.ut.ac.id 4 . Etiket memandang manusia dari segi lahiriah saja. Orang yang berpegang pada etiket bisa juga bersifat munafik . Misal: Bisa saja orang tampil sebagai “manusia berbulu ayam”, dari luar sangat sopan dan halus, tapi di dalam penuh kebusukan. Etika memandang manusia dari segi dalam. Orang yang etis tidak mungkin bersifat munafik, sebab orang yang bersikap etis pasti orang yang sungguh-sungguh baik.

Etika Pemerintahan www.ut.ac.id Ajaran untuk berperilaku yang baik dan benar sesuai dengan nilai-nilai keutamaan yang berhubungan dengan hakikat manusia Selalu terkait dengan pertanyaan: Apakah yang sebaiknya (sesuatu yang baik dan benar) yang saya lakukan ?

Etika Profesi www.ut.ac.id Suatu profesi selalu memerlukan landasan etika yang menjadi acuan bertindak para anggotanya sehingga citra, kehormatan, dan eksistensi profesinya terjaga. Etika profesi merupakan salah satu wujud kontrol terhadap para penyelenggara negara dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi, dan kewenangannya. Dalam konteks penyelenggaraan negara, etika merupakan nilai-nilai moral yang mengikat seseorang atau sekelompok orang dalam mengatur sikap, tindakan ataupun ucapannya di dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan kewenangannya.

Makna Etika Pemerintahan www.ut.ac.id

Etika Pemerintahan www.ut.ac.id Sumber dasar: Filsafat, ilmu pengetahuan, sistem, moral, norma, dan aturan. Berlandaskan sistem : Nilai, Norma dan Aturan Pemerintahan (Nilai filosofi dan Konstitusional ); Konteks membangun dan mewujudkan Good Governance (Pemerintahan yang baik, bersih dan sehat); Fokus pada penyelenggaraan sistem pemerintahan negara dalam mencapai tujuan negara; Pendekatan pada Sistem, Struktur, Kultur dan Perilaku Birokrasi Kelembagaan Pemerintahan ( Birokrasi Politik dan Birokrasi Administrasi Pemerintahan )

Etika Pemerintahan www.ut.ac.id Membahas keutamaan yang harus dilaksanakan oleh pejabat Merealisasikan nilai-nilai: * nilai kelembagaan (constitutional values) * nilai pemerintahan (regime values) Membahas masalah utama dalam pelaksanaan kekuasaan : * Masalah korupsi * Masalah kolusi * Masalah nepotisme.

Etika Pemerintahan dan Good Governance www.ut.ac.id Pemerintahan yang konstitusional (C onstitutional ); Pemerintahan yang legitimasi dalam proses politik dan administrasinya (L egitimate ); Pemerintahan yang digerakkan sektor publik, swsata dan masyarakat (p ublic , private and society sector ); Pemerintahan yang ditopang dengan prinsip-prinsip pemerintahan: 1. Prinsip Penegakkan Hukum, 2. Akuntabilitas, 3. Demokratis, 4. Responsif, 5. Efektif dan Efisensi, 6. Kepentingan Umum, 7. Keterbukaan, 8. Kepemimpinan Visoner dan 9. Rencana Strategis

Etika Pemerintahan dan Good Governance www.ut.ac.id Etika Dalam Proses Kebijakan Publik (P ublic Policy Ethic ); Etika dalam Pelayanan Publik (P ublic Service Ethic ); Etika dalam Pengaturan dan Penataan Kelembagaan Pemerintahan (R ule and administer institutional ethic ) ; Etika dalam Pembinaan dan pemberdayaan Masyarakat (G uide and social empowering ethic ); Etika dalam Kemitraan antar pemerintahan, pemerintah dengan swasta, dan dengan masyarakat (P artnership governmental, private and sosiety ethic ). Pemerintahan yang menguatkan fungsi: kebijakan publik (Public Policy) , pelayanan publik (Public Service) , otonomi daerah (L ocal Authonomy ) , pembangunan (Development) , pemberdayaan masyarakat (Social Empowering) , dan privatisasi ( Privatization ).

Terima Kasih .. [email protected] 081321445590
Tags