WEBSITE DAN WEB APPLICATION ANDI ANZANUL ZIKRA, M.Kom
Apa bedanya sih? Kumpulan halaman yang terhubung dan dapat diakses melalui internet menggunakan alamat URL. Website biasanya bersifat informatif, menampilkan konten statis atau dinamis kepada pengunjung. Web Application: Lebih kompleks dibandingkan dengan website biasa. Web application memiliki interaktivitas tinggi, memungkinkan pengguna untuk berinteraksi secara dinamis (seperti melakukan login, mengisi formulir, berbelanja online, dll.). Contoh: Gmail, Facebook, atau aplikasi perbankan online. Website Web Application
Blog: Berisi artikel atau postingan yang diperbarui secara berkala. Contoh: WordPress, Blogger. E-commerce: Digunakan untuk menjual barang/jasa secara online. Contoh: Tokopedia, Amazon. Website Perusahaan: Menyediakan informasi resmi tentang perusahaan, produk, dan layanan. Sosial Media: Digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain secara online. Contoh: Facebook, Instagram. Portal Berita: Menyediakan berita dan informasi terkini. Contoh: CNN, BBC Jenis Website
Website Statis: Kontennya tetap dan tidak berubah secara otomatis. Setiap halaman adalah file HTML yang ditampilkan persis seperti yang ditulis. Contoh: Website portofolio sederhana. Website Dinamis: Kontennya bisa berubah-ubah secara otomatis berdasarkan interaksi pengguna atau data yang diperbarui dari server. Contoh: Blog dengan sistem komentar, media sosial, dan e-commerce Website Statis dan Dinamis
Browser: Pengguna mengetikkan alamat website (URL) di browser. Permintaan HTTP: Browser mengirimkan permintaan ke server melalui HTTP atau HTTPS. Server: Server menerima permintaan dan mencari halaman atau data yang diminta. Pengiriman Konten: Server mengirimkan halaman HTML atau data ke browser. Render di Browser: Browser menerima halaman dari server dan menampilkannya kepada pengguna. Cara Kerja Website
Komponen Pembentuk Website (Front-end dan Back-end)
Front-end Bagian ini adalah sisi antarmuka pengguna, yang terlihat dan langsung berinteraksi dengan pengguna. Teknologi front-end terus berkembang dengan framework dan tools modern untuk membuat pengembangan lebih cepat, responsif, dan interaktif. HTML (Hypertext Markup Language): Digunakan untuk membuat struktur halaman website. CSS (Cascading Style Sheets): Mengatur tampilan dan desain halaman, seperti warna, layout, dan animasi. Tailwind CSS: Framework CSS utility-first yang saat ini sangat populer karena memungkinkan pengembangan UI yang cepat dan responsif dengan menambahkan kelas langsung ke HTML. JavaScript: Digunakan untuk menambahkan interaktivitas ke halaman web. Vue.js: Framework JavaScript progresif yang sedang populer karena kesederhanaannya dan kemampuannya dalam membangun UI interaktif. React.js: Library front-end yang banyak digunakan untuk membuat antarmuka pengguna berbasis komponen. Next.js: Framework React yang mendukung rendering di sisi server dan pengoptimalan otomatis, sangat cocok untuk aplikasi web modern.
back-end Back-end adalah bagian yang menangani logika, data, dan manajemen server. Teknologi back-end menangani bagaimana data diproses dan dikirim ke front-end. Bahasa Pemrograman Back-end: Node.js: Platform berbasis JavaScript yang berjalan di server. Cocok untuk aplikasi berbasis event dan real-time. Golang (Go): Bahasa pemrograman yang berkembang pesat karena efisiensi dan kemampuannya dalam menangani aplikasi yang membutuhkan performa tinggi seperti API dan microservices. Python: Banyak digunakan untuk pengembangan web, terutama dengan framework seperti Django dan Flask. PHP: Masih banyak digunakan, terutama dengan CMS seperti WordPress dan Laravel framework. Database: Menyimpan dan mengelola data aplikasi. SQL: Digunakan untuk database relasional seperti MySQL dan PostgreSQL. NoSQL: Digunakan untuk database non-relasional seperti MongoDB yang lebih fleksibel dalam menyimpan data berbasis dokumen. API (Application Programming Interface): Cara bagi aplikasi untuk berkomunikasi dan bertukar data. RESTful API dan GraphQL adalah teknologi yang banyak digunakan.