materi 6_kespro pada lansia lansia sehat

BebyYohanaOktaAyunin 2 views 35 slides Sep 02, 2025
Slide 1
Slide 1 of 35
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35

About This Presentation

materi 6_kespro pada lansia lansia sehat


Slide Content

KESEHATAN REPRODUKSI USIA LANJUT Oleh : BEBY YOHANA

Gerontologi dan Geriatri Gerontologi adalah suatu pendekatan ilmiah dari berbagai aspek yang mempelajari seluruh aspek penuaan, yaitu biologis, psikologis, sosial, ekonomi, kesehatan, lingkungan dll (Depkes RI, 2001) Geriatri merupakan cabang ilmu gerontologi yang mempelajari aspek kesehatan lansia yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

Definisi Usia Lanjut Seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun yeng mengalami perubahan fisik, kejiwaan dan sosial (UU Kesehatan no 23.tahun 1992) Klasifikasi usia lanjut (Depkes RI, 2003) : pra senile/pra lanjut usia (45-59), lanjut usia (60-69), lanjut usia risiko tinggi (70 tahun keatas) Klasifikasi WHO : usia pertengahan (middle age : 45-59), lanjut usia (elderly : 60-74), lanjut usia tua (old age : 75-90), usia sangat tua (very old : lebih dari 90 tahun)

Proses Menua Proses menua adalah proses menghilangnya secra perlahan kemampuan tubuh untuk mengganti sel yang rusak dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak tahan terhadap rangsangan ( misalnya penyakit ) dan tidak mampu memperbaiki kerusakan yang diderita

Klasifikasi Umur Lansia : WHO Usia lanjut : 60 – 74 tahun Usia Tua : 75 – 89 tahun Usia sangat lanjut : > 90 tahun Depkes RI : Masa virilitas : 45 -54 tahun Masa prasenium / usia lanjut : 55-64 tahun Masa Senium / lanjut : > 65 tahun

Fase Penuaan Fase Subklinis (25-35 tahun) Fase Transisi (35-45 tahun) Fase Klinis ( > 45 tahun)

1. Fase subklinis Fase yang terjadi di usia 25-35 tahun . Pada fase ini sebenarnya sudah mulai terjadi proses penuaan tapi tidak disadari karena tidak ada gejala . 2. Fase transisi Fase yang terjadi di usia 35-45 tahun . Pada fase ini gejala penuaan mulai terlihat , hormon tubuh akan mengalami penurunan hingga 25 %, gula darah mulai meningkat , massa otot menjadi lebih kecil , dan mulai timbul gangguan jantung serta kegemukan .

3. Fase klinis Fase yang terjadi di usia >45 tahun. Ketika seseorang memasuki fase klinis, berbagai tanda penuaan semakin berlanjut. Tanda yang perlu diwaspadai antara lain yaitu terjadinya gangguan penyerapan nutrisi dan mineral, menurunnya kepadatan tulang, mulai timbul gejala penyakit kronis, serta menurunnya fungsi seksual.

Masalah yang terjadi Menopause terjadi penurunan atau hilangnya estrogen sehingga akan menyebabkan gangguan dan keluhan yang mengganggu aktivitas sehari-hari dan dapat menurunkan kualitas hidupnya Andropause berkaitan dengan penurunan fungsi hormon androgen dan testosteron Gangguan kesehatan yang timbul masa menopause yaitu nyeri tulang dan sendi, nyeri waktu senggama, dementia, insiden keganasan (prostat, cervik, mamae), penyakit jantung koroner, impotensi

Kemunduran fungsi reproduksi : Terhentinya produksi hormon estrogen, genitalia interna dan eksterna mengalami atrofi Vagina mengalami kontraktur, panjang dan lebar mengalami pengecilan Uterus mengalami atrofi setelah klimakterium Setelah menopause ovarium mengecil dan keriput PADA WANITA : MENOPAUSE LAKI-LA K I : ANDROPAUSE

A. KLIMAKTERIUM Klimakterium adalah masa peralihan antara masa reproduksi ke masa senium (40-55 tahun) Masa klimakterium sebelum menopause/pramenopause dan sesudah menopause/pasca menopause Perubahan fisik : penurunan hormon estrogen, terhentinya fungsi ovarium, haid tidak teratur, rahim mengecil Perubahan psikologis : cemas. Gelisah, mudah tersinggung, takut tanpa sebab, susah tidur, mudah lelah, berdebar-debar

Menopause Menopause adalah waktu terhentinya siklus haid secara alamiah selama 12 bulan berturut-turut Usia menopause wanita Indonesia rata-rata 49 tahun (rentang 48-52 tahun) Semakin dini menarke terjadi makin lambat menopause terjadi Perubahan saat menopause : perubahan organ reproduksi, perubahan fungsi reproduksi, perubahan kejiwaan

Gejala Menopause Gangguan neurovegetatif (gejolak panas) : keringat banyak, kedinginan, sakit kepala, berdebar-debar, susah bernafas, rasa panas di dada dan menjalar ke wajah  h ot flush Gangguan psikis : depresi, kurang PD, mudah tersinggung, sulit berkonsentrasi, menurun daya ingat, kehilangan gairah seksual, murung, cemas, merasa tidak berharga, sulit mengambil keputusan Gangguan organik : infark jantung, osteoporosis, infeksi Gangguan siklus menstruasi

Fase -fase : 1. Premenopause : Merupakan masa peralihan dari masa reproduksi ke masa senium dimulai beberapa tahun (1-2 tahun) sebelum tanda-tand a menopause (sekitar usia 40 tahun) keadaan ini diserta i dengan perubahan-perubahan hormonal, tanda-tanda : siklus haid tak teratur , perdarahan haid memanjang, dan keluhan vasomotor

2. Perime n opause :  Mrpk masa segera sebelum menopuse dan satu tahun setelah menopuse (terjadi perubahan endokrinologik, biologik dan klinik) 3. Menopause  berhentinya menstruasi

4. Pasca menopause (senium) Masa setelah menstruasi berakhir Biasanya terjadi pada setelah umur 50 thn Kadar FSH tingg i Fase ini dimulai waktu menopause dan berakhir awal masa seniu m Endometrium menjadi atrofi

Macam-macam menopause 1. Menopuse premature (dini) dikenal dengan istilah premature ovarian failure (pof) terjadi sebelum usia 40 tahun penyebab : penggunaan obat diet yang bekrja sentral sehingga menaikan kadar prolaktin, kemoterapi dan penyakit auto imune

2. Menopause normal terjadi di akhir usia 40 tahun – 50 tahun secara fisiologis disebabkan karena jumlah folikel yang mengalami atresia semakin meningkat sehingga folikel habis , estrogen turun dan tidak menstruasi 3. Menopause terlambat Jika usia diatas 52 tahun masih mendapat menstruasi faktor penyebab : konstitusional (obesitas) fibromioma uteri, dan tumor ovarium

Menopause karena operasi  karena pengangkatan rahim secara total atau pembedahan kedua indung telur Menopuse medis  karena menjalani kemoterapi  menopause sementara

PERUBAHAN YANG TERJADI : ORGAN REPRODUKSI Ovarium mengecil, endometrium atrofi, epitel vagina menipis HORMON Meningkatnya hormon FSH dan LH PERUBAHAN VASOMOTORIK PERUBAHAN EMOSI

Keluhan hot flushes Kekeringan vagina Perubahan kulit Pertumbuhan rambut di wajah dan tubuh Perubahan pada mulut dan hidung Kerapuhan tulang Nyeri otot dan sendi Timbulnya penyakit degenaratif

PENATALAKSANAAN SINDROMA MENOPAUSE Non Hormonal → Pengaturan pola hidup dan lingkungan Hormonal → Terapi Sulih Hormon (TSH / HRT)

Penanganan Menopause Memenuhi makanan bergizi Mengurangi stress Menghentikan kebiasaan merokok dan minuman beralkohol Berolahraga secara terukur dan teratur Mendapat dukungan keluarga Pemeriksaan kesehatan secara berkala Terapi hormon pengganti

B. ANDROPAUSE Penurunan fungsi reproduksi akibat penurunan hormon testosteron , androgen, hormon pertumbuhan, melatonin (kemunduran secara bertahap) Dampaknya : keluhan seksual, kekuatan otot menurun (perubahan fisiologis tdk terlihat) Osteoporosis Kepikunan/demensia tipe alzheimer

Cara menilai andropause Penurunan libido-impotensi Kekurangan tenaga/lemah Penurunan kekuatan/ketahanan otot (kaku pada otot, sendi dan tulang) Mudah tersinggung Daya konsentrasi terganggu Sedih atau sering marah tanpa alasan yang jelas Berkurangnya kemampuan ereksi Mudah letih, lesu dan lemah, Penurunan massa tulang Rambut rontok, kulit kering

Perubahan yang terjadi : 1. Gangguan vasomotor: tubuh terasa panas, berkeringat, insomnia, rasa gelisah dan takut. 2. Gangguan fungsi kognitif dan suasana hati: mudah lelah, menurunnya motivasi, berkurangnya ketajaman mental/institusi, keluhan depresi, hilangnya rasa percaya diri dan menghargai diri sendiri

3. Gangguan virilitas: menurunnya kekuatan dan berkurangnya tenaga, menurunnya kekuatan dan massa otot, kehilangan rambut tubuh, penumpukan lemak pada daerah abdominal dan osteoporosis 4. Gangguan seksual: menurunnya minat terhadap seksual/libido, perubahan tingkah laku dan aktifitas seksual, kualitas orgasme menurun, berkurangnya kemampuan ereksi / disfungsi ereksi / impotensi, berkurangnya kemampuan ejakulasi, dan menurunnya volume ejakulasi.

KAPAN ANDROPAUSE ? Umumnya andropause dimulai pada umur 50-60 tahun. Keluhan atau gejala-gejala pada andropause tidak terjadi sekaligus dan bisa terjadi pada umur yang sangat bervariasi. Perubahan hormonal dan biokimiawi tubuh secara pasti akan terjadi dengan bertambahnya usia, tetapi tidak semua pria akan mengalami keluhan andropause

PENYEBAB ANDROPAUSE? 1. Faktor lingkungan a. Bersifat fisik : bahan kimia yang bersifat estrogenik yang sering digunakan dalam bidang pertanian, pabrik dan rumah tangga. b. Bersifat psikis : suasana lingkungan (tidak erotis), kebisingan dan perasaan tidak nyaman.

2. Faktor Organik (Perubahan hormonal) Penyakit-penyakit tertentu dapat menyebabkan perubahan hormonal yang dapat mempercepat penurunan hormon testosteron dan hormon-hormon lainnya. Penyakit tersebut antara lain : diabetes mellitus (kencing manis), varikokel (pelebaran pembuluh darah testis), prostatitis kronis (Infeksi pada prostat), kolesterol yang tinggi, obesitas, atropi testis dsb.

3. Faktor Psikogenik Penyebab psikogenik sering dianggap sebagai faktor timbulnya berbagai keluhan andropause setelah terjadi penurunan hormon testosteron.

Kebijakan KR Usia Lanjut Meningkatkan dan memperkuat peran keluarga dan masyarakat dalam penyelenggaraan upaya KR usia lanjut dan menjalin kemitraan dengan LSM, duania usaha secara berkesinambungan Meningkatkan koordinasi dan integrasi pusat maupun daerah yang mendukung KR usia lanjut Membangun serta mengembangkan sistem jaminan dan bantuan sosial agar usia lanjut dapat mengakses pelayanan KR Meningkatkan dan memantapkan peran kelembagaan dalam KR yang mendukung peningkatan kualitas hidup usia lanjut

Strategi KR usia lanjut Melakukan advokasi, sosialisasi untuk membangun kemitraan dalam upaya KR usia lanjut Mendorong dan menumbuhkembangkan partisipasi dan peran serta keluarga dan masyarakat dalam pelayanan KR usia lanjut Peningkatan profesionalisme dan kinerja tenaga serta penerapan kendali mutu pelayanan Membangun sistem pelayanan KR usia lanjut Melakukan survei/peneliian untuk mengetahui permasalahan KR usia lanjut dan tindak lanjutnya untuk memantapkan pelayanan KR usia lanjut

Terima kasih
Tags