analisa kajian dampak bencana dalam penanganan bencana
Size: 4.3 MB
Language: none
Added: Sep 11, 2025
Slides: 55 pages
Slide Content
KAJIAN DAMPAKBENCANA
PelatihanGizi BencanaKabupatenMesuji
Tahun2025
MATA PELATIHAN INTI 3 (MPI 3)
A.Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta mampu melakukan kajian
dampak bencana.
B.Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu:
1.Menjelaskan jenis dan tahapan pelaksanaan kajian dampak
bencana
2.Menjelaskan tahapan manajemen informasi subklaster gizi
3.Melakukan kajian dampak bencana
Tujuan Pembelajaran
Materi Pokok 1
JenisdanTahapanPelaksanaan
Kajian DampakBencana
Mengapa kajian dampak bencana perlu dilakukan?
Peran Kajian Dampak Bencana
Penentu
kebijakan
Siapa yang
paling
terdampak?
Dimana area
yang paling
terdampak /
berisiko?
Apa sektor
yang paling
terdampak?
Sejauh mana
dampaknya?
Menentukan
sasaran
Menentukan
titik kegiatan
Menentukan koordinasi
lintas sektor yang
diperlukan
Menentukan besaran
sumber daya yang
perlu dikerahkan
Dasar
penyusunan
rencana
respon
gizi
Apa saja tantangan dalam pelaksanaan kajian dampak bencana?
Alur Kegiatan Kunci Kajian Dampak Bencana dan Analisis Kebutuhan
Gizi
Analisis data
prabencana &
penilaian
kebutuhan awal
Sumberdata status gizi prabencana
https://sigiziterpadu.gizi.kemkes.go.id/p
pgbm/index.php/Dashboard/
Analisis → Estimasi jumlah dan
sebaran kelompok sasaran, status
layanan kesehatan, status gizi, akses
terhadap makanan bergizi, akses
layanan dasar (Data al.: TAG,
konselor, sebaran SDM, kapasitas,
potensi bencana, obat dan
perbekalan, dll.)
•RHA gizi merupakan bagian dari
RHA yang dilaksanakan oleh klaster
kesehatan
•RHA dilaksanakan oleh dinas
kesehatan setempat dan dilaporkan
pada 24 jam setelah kejadian dan di
perbaharui secara berkala sampai
dengan 72 jam setelah kejadian.
•RHA gizi bertujuan untuk
memberikan gambaran awal
tentang dampak bencana terhadap
kelompok sasaran gizi, jumlah
sasaran gizi yang terdampak, serta
sebarannya.
Rapid Health Assessment - Gizi
Foto RHA - Gizi
Informasi yang dilaporkan pada RHA mencakup:
1.Jumlah dan sebaran sasaran di wilayah terdampak
2.Respon gizi yang sudah dilakukan
3.Infrastruktur kesehatan yang terdampak dan yang masih
beroperasi
4.Ketersediaan SDM
5.Ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan
Rapid Health Assessment - Gizi
Lihat contoh Form RHA
•Penapisan dilaksanakan melalui
pengumpulan data antropometri, dengan
menggunakan pita LiLA dan alat
antropometri lainnya pada sasaran
kelompok rentan.
•Penapisan perlu dilaksanakan segera setelah
bencana untuk mengidentifikasi jumlah dan
sebaran balita gizi kurang dan gizi buruk
•Identifikasi lokasi pengungsian dapat
dilaksanakan melalui kunjungan lapangan
atau melalui daftar lokasi pengungsian
Penapisan Ibu Hamil dan Balita
Data yang perlu dilaporkan
1. Jumlah Balita yang diskrining
2. Jumlah Balita Gizi Kurang dan
Jumlah Balita Gizi Buruk
3. Jumlah Balita Gizi Kurang dan
Jumlah Balita Gizi Buruk yang
telah dirujuk
4. Jumlah Ibu Hamil KEK
5. Jumlah Ibu Hamil KEK yang telah
dirujuk
Pelaporan penapisan
Kajian Multi Sektor
Memastikan
indikator gizi
masuk dalam
kajian multi
sektor
Kajian multi sektor merupakan kajian
lanjutan dari pelaksanaan RHA dan
dilaksanakan segera setelah
situasi memungkinkan, idealnya pada
minggu pertama kejadian bencana (hari ke
3-7 setelah bencana)
Kajian Multi Sektor : JNA
•Survei cepat gizi dilakukan
pada saat kondisi sudah mulai
stabil memasuki fase transisi
darurat ke pemulihan (paling
cepat dalam 7-14 hari setelah
bencana).
•Survei cepat gizi bertujuan
untuk mendapatkan informasi
yang relevan sebagai dasar
intervensi penanganan gizi
pada masa transisi ke
pemulihan serta rencana
intervensi paska bencana
(rehabilitasi dan rekonstruksi).
Survei Cepat Gizi
Materi Pokok 2
Melakukan Kajian Dampak Bencana
1. Pelaksanaan Kegiatan Kajian Dampak
Bencana
Siklus Kajian Dampak Bencana
Perencanaan
Pengumpulan
Data
AnalisisPelaporan
Diseminasi
24
Siklus Kajian Dampak Bencana
Perencanaan
Pengumpulan
Data
AnalisisPelaporan
Diseminasi
25
Siklus Kajian Dampak Bencana:
Perencanaan kajian
Tujuan Pengkajian
Target
Lokasi/Sampling
Metode
Pengumpulan
Data & Pelaporan
Pembagian Tugas
Waktu
Pelaksanaan &
Pelaporan
Sumberdaya yang
diperlukan
Siklus Kajian Dampak Bencana
Perencanaan
Pengumpulan
Data
AnalisisPelaporan
Diseminasi
27
Siklus Kajian Dampak Bencana: Pengumpulan data
PRIMER
•Data diperoleh secara langsung dari narasumber
•Diperoleh melalui kuesioner, FGD, diskusi panel, narasumber
•Hanya bisa didapat menunggu kondisi stabil, umumnya setelah
akhir fase 2 assessment
SEKUNDER
•Data diperoleh dari sumber yang sudah ada
•Diperoleh melalui catatan atau dokumentasi, laporan
rutin, data survei, dsb
•Sumber data utama di pekan awal setelah bencana
Berikut cara memastikan variasi responden dapat diperoleh:
1.Wawancara jumlah perempuan dan laki-laki yang seimbang
2.Gunakan informan kunci dari berbagai perwakilan kelompok
masyarakat
3.Sertakan LSM atau jaringan yang bekerja dengan kelompok yang
sulit dijangkau
4.Adakan wawancara pengkajian dengan berbagai segmen populasi
secara bersamaan (mis. Pria dan wanita)
Variasi Responden
Siklus Kajian Dampak Bencana
Perencanaan
Pengumpulan
Data
AnalisisPelaporan
Diseminasi
30
Analisis - Kerangka Konseptual UNICEF
Tujuan analisis situasi gizi
Penentu
kebijakan
Siapa yang
paling
terdampak?
Dimana area
yang paling
terdampak /
berisiko?
Apa sektor
yang paling
terdampak?
Sejauh mana
dampaknya?
Menentukan
sasaran
Menentukan
titik kegiatan
Menentukan koordinasi
lintas sektor yang
diperlukan
Menentukan besaran
sumber daya yang
perlu dikerahkan
Analisis
Trend Kesenjangan Pengembangan
Skenario
Tingkat keparahan situasi saat ini dan yang sudah
diperhitungkan
Wilayah sasaran
Besaran dan banyaknya (jumlah dan persentase orang)
Karakteristik sosial
Penyebab langsung
Faktor penyebab
Tingkat keakuratan informasi
HAL APA
SAJA YANG
DIANALISIS?
Siklus Kajian Dampak Bencana
Perencanaan
Pengumpulan
Data
AnalisisPelaporan
Diseminasi
35
1.Pelaporan dibuat menggunakan contoh format yang ada (RHA) atau yang
disepakati pada saat perencanaan kajian
2.Gunakan pertemuan rutin klaster kesehatan dan sub klaster gizi
3.Dalam lingkungan yang tidak aman, hasil kajian mungkin mengandung
informasi sensitif yang tidak dapat dibagikan secara publik
4.Ingat, kurang berbagi informasi dapat menyebabkan pemrograman yang
tidak efisien dan tidak terencana, kemungkinan terjadinya duplikasi
pengkajian ataupun kelelahan (fatigue) di antara penduduk yang terkena
dampak
5.Media informasi yang efektif di masyarakat (toa masjid, broadcast pesan
singkat kader, papan informasi di pengungsian, dll)
Pelaporan dan Diseminasi
•Evaluasi harus menjadi bagian tak terpisahkan dalam
strategi penanganan gizi dalam penanggulangan
bencana
•Anggota Sub Klaster Gizi harus bersama-sama
memantau dan mengevaluasi kesenjangan
pelaksanaan respon gizi.
•Evaluasi harus mempertimbangkan masalah tiap
daerah terdampak untuk dibawa dalam kajian
dampak
•Evaluasi harus bersifat partisipatif dengan
mengakomodir pendapat pemangku kepentingan dari
sektor kesehatan termasuk komunitas setempat.
•Pemantauan dan evaluasi berkala harus berfokus
pada beberapa indikator utama respon gizi untuk
memutakhirkan data dalam kajian dampak dan
analisis kebutuhan di lapangan
•Evaluasi dapat dilakukan kapanpun sesuai kebutuhan.
Mitra subklaster gizi harus berpartisipasi dalam
evaluasi respon gizi yang sudah dilakukan.
2. Evaluasi Respon Gizi dalam Kajian Dampak Bencana
Materi Pokok 3
Tahapan Manajemen Informasi Subklaster Gizi
•Mendapatkan analisis yang
dilakukan secara sistimatis dan terus
menerus terhadap masalah gizi
serta faktor-faktor yang
berpengaruh.
•Memberikan informasi terkait upaya
respon gizi pada Tim Data dan
Informasi Klaster Kesehatan
Nasional
Peran Manajemen Informasi Subklaster Gizi
Alur Manajemen Informasi
NoProduk
Informasi
Sumber DataFrekwensi
pembaruan
Penanggung
Jawab
Diseminasi
kepada
Status
1Peta sasaran
2Peta siapa
melakukan
apa dimana
3Infografis/
peta
kesenjangan
respon
4Laporan
situasi
5Daftar kontak
Rencana Manajemen Informasi
Data yang diperlukan dalam pelaksanaan manajemen informasi dan
surveilans gizi adalah:
1.Data pengungsi, jumlah sasaran yang terdampak berdasarkan usia, jenis
kelamin, kerentanan termasuk disabilitas
2.Data penyakit
3.Data status layanan kesehatan (fasilitas kesehatan, SDM kesehatan)
4.Status gizi masyarakat sebelum dan setelah bencana dan praktik yang
terkait seperti praktik PMBA dan PHBS
5.Sumber daya terkait penanganan gizi yang tersedia termasuk sumberdaya
mitra (SDM, alat dan bahan, dukungan operasional)
6.Ketersediaan logistik gizi
Pengumpulan Data
1.RHA Gizi
2.Penapisan/pengukuran antropometri
3.Kajian multi sektor
4.Kajian sektor kesehatan dan sektor lain yang terkait (sektor air
bersih, pangan dll)
5.Survei Gizi
6.Informasi dari mitra sub klaster gizi dan instansi terkait
7.Data sekunder yang tersedia sebelum bencana (pra-bencana)
Sumber Data
Tim data dan informasi sub
klaster gizi mengolah dan
menyajikan data yang
dikumpulkan berupa produk-
produk informasi dalam
bentuk, diagram, tabel, peta,
infografis dan lain sebagainya
Pengolahan dan Penyajian Data
Produk informasi sub klaster gizi
sasaran
1.Peta jumlah dan sebaran kelompok
2.Peta Intervensi Gizi yang sudah dilakukan,
misalnya: peta dapur PMBA yang sudah
dilaksanakan, peta sebaran kasus gizi
kurang dan gizi buruk yang diidentifikasi
dan ditangani, dan peta sebaran sasaran
suplementasi gizi
3.Pemetaan 4W: siapa melakukan apa,
dimana, dan kapan
4.Infografis Kemajuan dan Kesenjangan
respon gizi
Contoh Pemetaaan yang perlu dilakukan
Analisis dan Pemanfaatan Data
No.
WHO WHAT WHERE WHEN WHOM
Agensi Pelaksana | Implementing
Agency
Sektor/Klaster
Sector/Cluster
Tipe Bantuan Nutrition Sub activity
Keterangan Aktifitas
Activity Description
Kabupaten
Regency
Kecamatan
District
Kelurahan/ Desa
Village
RT/RW/Dusun Place Name (location in
the village in case of relocation)
Lintang
Lat
Bujur
Long
Status
Tanggal Dimulai
Start Date
Tanggal
Berakhir
End Date
Jenis Penerima M anfaat | Type
of Beneficiaries
Total Penerima
Manfaat yang
Dijangkau | Total
Beneficiaries
Reached
(Individuals)
Format 4W dapat diunduh di: https://bit.ly/4Wgizi
Aspek-aspek yang dianalisis antara lain:
•Status gizi kelompok rentan (meningkat/menurun/sama saja, faktorfaktor yang mempengaruhi perubahan tersebut);
•Kesenjangan intervensi (kelompok sasaran atau wilayah yang belum tertangani);
•Kesenjangan implementasi respon gizi (sejauh mana rencana respons gizi sudah terlaksana, apakah diperlukan
penyesuaian intervensi); dan
•Kesenjangan sumberdaya (apakah sumberdaya yang tersedia baik SDM, obat dan perbekalan kesehatan terkait gizi telah
mencukupi, sumber daya apa saja yang masih dibutuhkan, apa yang mungkin terjadi apabila kebutuhan tersebut tidak
terpenuhi dalam kurun waktu satu, dua atau tiga minggu kedepan)
Tabulasi pengolahan data untuk visualisasi
No Nama Organisasi: Area kerja Jenis bantuan Nutrisi Kegiatan yang dikerjakan: Wilayah Kerja (Provinsi):
Informasi Detail Wilayah Kerja
(seperti Nama
Kabupaten/Kota,jika level
Kabupaten/Kota):
Tanggal Mulai
Kegiatan:
Tanggal Selesai
Kegiatan:
1UNICEF Nutrisi
Bukan Bantuan Non Tunai (in
kind/barang)
Kerjasama dengan sektor lain untuk memastikan
bantuan pangan memiliki nilai gizi cukup SUPLAI DAN LOGISTIK Nasional
2UNICEF Nutrisi
Bukan Bantuan Non Tunai (in
kind/barang)
Layanan gizi di Fasilitas Kesehatan/RS untuk pasien
COVID-19 KESEHATAN,GIZI, Nasional
3
Gerakan Masyarakat
Indonesia Melawan
Intoleransi (GEMAYOMI) Nutrisi
Bukan Bantuan Non Tunai (in
kind/barang)
Kerjasama dengan sektor lain untuk memastikan
bantuan pangan memiliki nilai gizi cukup
Penyediaan dukungan logistik dan pendampingan
masyarakat Nasional 3/10/2020 5/23/2020
4
Yayasan Realino Seksi
Pengabdian Masyarakat Nutrisi
Bukan Bantuan Non Tunai (in
kind/barang)
Layanan gizi di Fasilitas Kesehatan/RS untuk pasien
COVID-19 Bantuan bahan pangan dan dapur umum JAWA TENGAH
Kota Yogyakarta, Kabupaten
Bantul, Kabupaten Sleman 3/20/2020 3/30/2020
5Nasi Bagoes Nutrisi
Bukan Bantuan Non Tunai (in
kind/barang)
Kerjasama dengan sektor lain untuk memastikan
bantuan pangan memiliki nilai gizi cukup
Bantuan paket makanan bernutrisi sehat dan bersih
untuk mereka yang bekerja di Wisma Atlet Kemayoran,
personil BNPB untuk logistik dan dukungan penanganan
Covid - 19 serta pekerja media yang bertugas di Graha
BNPB.
4/3/2020 4/3/2020
6Yayasan Bumi Tangguh Nutrisi
Bukan Bantuan Non Tunai (in
kind/barang)
Memastikan keberlangsungan layananan gizi
masyarakat pada masa pandemi COVID-19 (layanan
terkait gizi pada remaja, gizi pada ibu hamil dan
menyusui, dan gizi pada bayi dan balita)
Membagikan vitamin C 500mg dan vitamin E IU300 bagi
semua pekarya selama 90 hari
SULAWESI TENGAH Sigi Kec Dolo Selatan 3/9/2020
7
Caritas Indonesia (KARINA-
KWI) Nutrisi
Bukan Bantuan Non Tunai (in
kind/barang)
Kerjasama dengan sektor lain untuk memastikan
bantuan pangan memiliki nilai gizi cukup Distribusi bantuan sembako, nutisi tambahan, 3/16/2020 5/29/2020
8Wahana Visi Indonesia Nutrisi
Bukan Bantuan Non Tunai (in
kind/barang)
Kerjasama dengan sektor lain untuk memastikan
bantuan pangan memiliki nilai gizi cukup Pengawasan nutrisi 3/16/2020 8/31/2020
Dashboard Respon Sub Klaster Gizi [Nama Bencana] — Periode [Bulan & Tahun]
[Masukan nama/Togo organisas/instansi yang terlibat dalam respons gizi} •g
BumiI
KEK
Balita Gizi
Ku an
KEK: Kurang Energi Kronik
Baduta: Bayi berusia di bawah 2 tahun
PMBA: Pemberian Makan Bayi dan Ariak
Balita G izi
B uruk
Baduta Lan sia
Penderita Penyakit
Kronik
Penyebaran dan Dokumentasi Produk Informasi
Sub Klaster Gizi
Sub Klaster Gizi
Mitra sub
klaster gizi
1.Menjelaskan jenis dan tahapan pelaksanaan kajian dampak
bencana
2.Menjelaskan tahapan manajemen informasi subklaster gizi
3.Melakukan kajian dampak bencana
Hasil belajar
1.Pedoman Pelaksanaan Respon Gizi Pada Masa Tanggap Darurat,
Direktorat Gizi, Kementerian Kesehatan RI: 2020
2.Buku Saku Petugas Lapangan Penanggulangan Krisis Kesehatan.
Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia: 2020.
Referensi