RPS Menentukan unsur intrinsik Menganalisis unsur intrinsik 2
HAKIKAT PROSA FIKSI karya naratif yang menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan , tidak sungguh-sungguh terjadi di dunia nyata 3
Cerpen Cerpen Fabel Parabel Cerira Rakyat Anekdot Genre Prosa Fiksi Novel Novel Novelet Roman 4
Prosa lama dan prosa baru
Prosa lama hikayat berisikan cerita kehidupan para dewi, peri, pangeran, putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib. sejarah Sejarah (tambo) adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah kisah cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat lain dongeng suatu cerita yang bersifat khayal. Dongeng sendiri banyak ragamnya
dongeng Presentation title 7 Fabel adalah cerita lama yang menokohkan binatang sebagai lambang pengajaran moral Mite ( mitos ) adalah cerita-cerita yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap sesuatu benda atau hal yang dipercayai mempunyai kekuatan gaib . cerita lama yang mengisahkan tentang riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah. Sage adalah cerita lama yang berhubungan dengan sejarah , yang menceritakan keberanian , kepahlawanan , kesaktian dan keajaiban seseorang
dongeng Presentation title 8 Parabel adalah cerita rekaan yang menggambarkan sikap moral atau keagamaan dengan menggunakan ibarat atau perbandingan . Dongeng jenaka adalah cerita tentang tingkah laku orang bodoh , malas atau cerdik dan masing-masing dilukiskan secara humor
Prosa baru roman bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya . novel melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting , paling menarik , dan yang mengandung konflik novelet sebuah karya sastra yang memiliki bentuk lebih kecil dari novel. cerpen menceritakan sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik
Jenis Prosa Fiksi 10 Jenis prosa fiksi yang banyak dikenal orang yaitu cerita pendek ( cerpen ) dan novel. Dahulu orang membedakan antara bentuk novel dengan roman . Pada dasarnya kedua prosa ini (R-N) berbentuk sama panjang , yang membedakannya hanya pada akhir cerita . Istilah ‘ roman ’ diambil dari bahasa Belanda . 1 2 3 4
PROSA DULU CERITA PENDEK NOVEL ROMAN 11
PROSA SEKARANG NOVEL CERPEN 12
APRESIASI PROSA FIKSI 13
Hakikat Apresiasi Prosa Fiksi aktivitas mental untuk (a) memahami dan menyenangi prosa fiksi , (b) meletakkan penghargaan dengan nilai tinggi terhadap prosa fiksi , (c) menjadi peka terhadap nilai-nilai prosa fiksi , dan (d) menaksirkan dan menghargai secara kritis pada prosa fiksi . 14
Langkah-Langkah Apresiasi membaca karya prosa tersebut hingga ia dapat merasakan keterlibatan jiwa dengan apa yang disampaikan dan diceritakan pengarang menilai dan melihat hubungan antara gagasan pengalaman yang ingin disampaikan pengarang dengan kemampuan teknis penggarang itu mengolah unsur prosa menemukan relevansi karya itu dengan pengalaman pribadi dan kehidupan pada umumnya 15
Langkah-Langkah Apresiasi menyimak / menonton pembacaan atau dramatisasi cerpen /novel cerita rakyat , atau bentuk lainnya seperti monolog, yang dilakukan secara langsung atau lewat media elektronik mendengarkan dongeng , baik secara langsung , maupun melalui rekaman membaca cerpen /novel/ cerita rakyat secara langsung dari teks-nya 16
UNSUR PROSA FIKSI Unsur Intrinsik Prosa tema , amanat , alur , plot, latar , tokoh dan penokohan , watak dan perwatakan , bahasa , dan sudut pandang . Unsur tersebut secara bersama-sama membentuk kepaduan cerita . 18
Tema dan Amanat Tema adalah masalah pokok atau gagasan sentral yang mendasari sebuah karya sastra. Tema harus ditentukan oleh pengarang sebelum kegiatan menulis karya sastra dimulai . Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui karyanya kepada pembaca . Amanat dapat berbentuk tersurat maupun tersirat . TEMA AMANAT
ALUR DAN PLOT Alur yaitu rangkaian cerita yang dijalin berdasarkan sifat logis . Berdasarkan urutan peristiwanya , alur dapat digolongkan menjadi : (1) alur maju ( progresif ), (2) alur mundur ( regresif ), serta (3) alur gabungan ( compound ). Plot yaitu rangkaian cerita yang terjadi karena adanya hubungan sebab akibat (kausalitas) ALUR PLOT
Latar Cerita G ambaran tempat atau segala situasi di tempat terjadinya peristiwa . Latar yang baik akan ikut membantu unsur pembangun yang lain seperti alur , penokohan , dan perwatakan . 21
PEMBAGI AN LATAR
PEMBAGIAN LATAR Latar tempat , mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi . Latar waktu , berhubungan dengan waktu atau saat terjadinya peristiwa . 3) Latar situasi , berhubungan dengan situasi penceritaan 4) Latar sosial . Mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat yang diceritakan dalam karya tersebut
TOKOH Identitas Fungsi Peran jelas u tama /sentral protagonis tidak jelas pembantu antagonis tambahan tritagonis bayangan
PENOKOHAN Penokohan adalah cara kerja pengarang untuk memunculkan tokoh. Pengarang akan menggambarkan tokohnya secara dinamis atau statis, bulat atau pipih, sesuai dengan berubah tidaknya watak tokoh sejak awal hingga akhir cerita.
WATAK - PERWATAKAN WATAK Watak atau biasa juga disebut karakter , berhubungan erat dengan tokoh . Watak / karakter adalah ciri , sifat , sekaligus sikap yang dimiliki oleh tokoh dalam karya sastra . PERWATAKAN Perwatakan merupakan cara kerja pengarang untuk menggambarkan watak tokoh . Perwatakan merupakan unsur intrinsik yang dilihat berdasarkan dimensi atau sudut pandang pengarang .
PERWATAKAN Dimensi Fisiologis Pengarang menggambarkan watak tokoh melalui ciri fisik tokoh yang meliputi : jenis kelamin , umur , ciri tubuh , ciri khas yang menonjol , cacat jasmani , bentuk tubuh , raut muka, ras, dll. Dimensi Psikologis Penggarang menggambarkan keadaan psikis tokoh yang meliputi: kesukaan, kegemaran, temperamen, moral, ambisi, keadaan emosi, dll. Dimensi Sosiologis Pengarang menggambarkan keadaan dan hubungan sosial antartokoh yang meliputi: pekerjaan, jabatan, kelas sosial, suku bangsa /suku , agama, ideologi, dll.
SUDUT PANDANG AKUAN ( author participant ) ‘ aku ’ sebagai tokoh utama ‘ aku ’ bukan sebagai tokoh utama DIAAN ‘ dia ’ untuk pelaku utama namun pengarang tidak mengetahui jalan pikiran pelaku utama ( author observer) ‘ dia ’ untuk pelaku utama dan pengarang mengetahui / menyumbangkan pikiran bagi pelakunya ( author omniscient) CAMPURAN ( author multiple)
LATIHAN! ANALISIS UNSUR INTRINSIK PADA CERPEN “ KARTU POS DARI SURGA ” KARYA AGUS NOOR 29