Materi BHD & RJP untuk materi KSR Dasar.ppt

mazlan39 0 views 28 slides Oct 03, 2025
Slide 1
Slide 1 of 28
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28

About This Presentation

Materi BHD & RJP


Slide Content

CURRICULUM VITAE
Nama : Deddy Pramana Putra
Tempat/Tanggal Lahir : Tarakan, 01 September 1989
Alamat : Jl. Jend. Sudirman, Gang Rambai, Tanjung Redeb
Pekerjaan : Staf Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Berau
Pendidikan Terakhir : D III Keperawatan Universitas Borneo Tarakan
Agama : Islam
No. Telepon : 08115911989/082157273024
Pengalaman Organisasi : 1. KSR PMI Unit Universitas Borneo Tarakan tahun 2008 s/d 2010
2. Senat Mahasiswa D III Keperawatan Universitas Borneo Tarakan
tahun 2008
3. BEM Universitas Borneo Tarakan tahun 2009
Pengalaman Pelatihan : 1. PLADIKSAR KSR PMI Unit Universitas Borneo Tarakan tahun
2008
2. Pelatihan BTCLS AGD 118 Nasional tahun 2010 dan 2019
3. Pelatihan Spesialisasi Pertolongan Pertama tahun 2013
4. Pelatihan Fasilitator PMR tahun 2015
5. Etc

Riwayat Pekerjaan :
1. Staf Unit Transfusi Darah PMI Kota Tarakan ( 2010 s/d 2011 )
2. Staf Markas PMI Kota Tarakan Bid. Pelayanan Kesehatan Sosial ( 2011 s/d 2014 )
3. Staf Unit Transfusi Darah PMI Kota Tarakan ( 2014 s/d 2017 )
4. Tenaga Pengajar STIKES Nusantara Kota Tarakan ( 2015 s/d 2017 )
5. Staf Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Berau ( 2017 s/d sekarang )

Jika dalam penilaian dini penolong menemukan
Gangguan pada salah satu dari komponen :
Tersumbatnya jalan nafas,Tidak ditemukan
adanya nafas dan nadi maka Penolong harus
melakukan tindakan yang dikenal dengan
Bantuan Hidup Dasar ( BHD )

SISTEM PERNAPASAN DAN SIRKULASI
Komponen yang berhubungan dengan
Sirkulasi adalah ;
Jantung
Pembuluh darah
Darah dan bagiannya
Jantung dapat berhenti karena banyak sebab
diantaranya :
Penyakit jantung
Gangguan Pernafasan
Syok
Komplikasi penyakit lain

M A T I
Dalam istilah kedokteran dikenal dua istilah Mati ;
Mati Klinis dan Mati Biologis.
Mati Klinis :
Tidak ditemukannya adanya pernapasan dan denyut nadi.
Penderita mempunyai kesempatan waktu selama 4 – 6 menit
untuk dilakukan RJP . (Tidak Menetap)
Mati Biologis:
Kematian sel dimulai terutama sel otak, biasa terjadi dalam
waktu 8 – 10 menit dari henti jantung. (menetap)

Tanda – tanda pasti mati :
• Lebam Mayat ( terjadi 20 – 30 menit setelah kematian )
• Kaku Mayat ( terjadi antara 1 – 2 jam kemudian )
• Pembusukan ( terjadi setelah 6 – 12 jam setelah kematian )
• Tanda lainnya / Cedera yang mematikan
Penderita henti nafas dan jantung mempunyai harapan hidup
lebih baik jika semua langkah dalam “ Rantai Penyelamatan /
Rantai survival “ dilakukan bersamaan.
Hal ini diperkenalkan oleh AHA ( American Heart Association )
Yang mempunyai 4 mata rantai :
Kecepatan meminta bantuan
Resusitasi jantung Paru
Defibrilasi
Pertolongan hidup lanjut

Untuk memudahkan pelaksanaannya maka
digunakan akronim A – B – C ( 2005 ) menjadi C – A -
B ( 2010 ) yang berlaku universal.
Airway control ( Penguasaan jalan nafas )
HEAD TILL CHIN LIFT JAW THRUST MANEUVER
BHD terdiri dari beberapa cara sederhana yang
dapat membantu mempertahankan hidup seseorang
untuk sementara.

Breathing Support ( Bantuan Pernafasan )
Frekuensi pernafasan :
Dewasa : 10 –12 X / menit
Anak ( 1-8 th ) ; 20 X / menit
Bayi : lebih dari 20 X /menit
Bayi baru lahir ; 40 X/ menit

Circulatory Support
D
ewasa
A
nak - anak
B
ayi

MEMBERSIHKAN JALAN NAFAS
1.Posisi Pemulihan
Posisi ini dilakukan bila penderita dapat bernafas dengan
baik dan tidak ada kecurigaan cedera yang dapat
bertambah parah akibat tindakan ini.

2. Sapuan jari
Teknik ini hanya dilakukan pada penderita tidak
sadar. Pada tindakan ini penolong menggunakan
jarinya untuk membuang benda padat yang
mengganggu jalan nafas. Jangan memasukan jari
terlalu dalam, khusus bayi dilakukan bila benda
yang menyumbat terlihat.

SUMBATAN JALAN NAFAS
Secara umum sumbatan dapat terjadi akibat benda
asing (makanan, mainan, darah, dll) atau dari
struktur anatomis penderita ( lidah, penyempitan
saluran pernafasan, kerusakan jaringan ,dll).
Khusus untuk mengatasi sumbatan total dikenal
adanya perasat Heimlich ( Heimlich Manuever )

Perasat Heimlich
•Hentakan Perut ( pada penderita dewasa & anak, ada respon )
•Hentakan Perut ( pada penderita dewasa & anak, tidak ada respon )

Hentakan dada – pada penderita dewasa
yang kegemukan atau hamil, ada respon

Kalau penderita tidak sadar, dilakukan seperti
hentakan perut orang tidak sadar, namun penolong
berada disamping penderita

RESUSITASI JANTUNG PARU
RJP harus dimulai sesegera mungkin.
Tindakan ini merupakan gabungan dari ketiga
Komponen ABC.

PERSIAPAN RJP
Jangan melakukan RJP sebelum melakukan penilaian penderita.
Sebelum melakukan RJP anda harus menentukan bahwa tidak
ada respon, tidak ada nafas, dan denyut nadi tidak teraba.
Persiapan untuk RJP :
1.Tentukan Kesadaran Penderita ( ASNT / AVPU )
2.Periksa ABC

TEKNIK RJP PADA BAYI & ANAK
Henti jantung pada anak & bayi jarang disebabkan oleh
masalah Jantung. Biasanya penyebabnya karena kekurangan
O2 ( hypoksia ) yang terjadi karena cedera, sesak nafas,
asap rokok, dll. Oleh karena alasan ini, maka anda harus
melakukan RJP pada bayi / anak selama 1 menit sebelum
Mengaktifkan sistem SPGDT / EMS ( Jika anda sendiri )
 Posisikan Penderita
 Menyiapkan dada penderita
 Tentukan titik tekan
 Lakukan Penekanan Dada

Frekuensi pernafasan :
Anak ( 1-8 th ) ; 20 X / menit
Bayi : lebih dari 20 X /menit
Bayi baru lahir ; 40 X/ menit
Pemeriksaan Nadi Brachialis pada bayi
B
ayi Anak
Bayi & Anak dilakukan 20 Siklus dalam 1 menit

Ringkasan RJP pada Anak ( Usia 1 – 8 tahun )
• Kedalaman Penekanan 3 – 4 Cm ( 1/3 – 1/2 kedalaman dada )
• Jumlah Penekanan 100 X / Menit
• Setiap Ventilasi 1 – 1,5 detik
• Lokasi nadi : nadi carotis
• 1 Orang Penolong 5 : 1
• 2 Orang Penolong 5 : 1
Ringkasan RJP pada Bayi (Kurang/sama dengan 1 tahun)
• Kedalaman Penekanan 1,5 – 2,5 Cm ( 1/3 – 1/2 kedalaman dada )
• Jumlah Penekanan 100 X / menit atau lebih
• Setiap ventilasi : 1 – 1,5 detik
• Lokasi nadi : Brachialis
• 1 Orang Penolong 5 : 1

Tanda dari keberhasilan RJP
Keberhasilan RJP tidak berarti penderita hidup – ini hanya
berarti bahwa RJP telah dilakukan dengan benar.
Sangat sedikit penderita yang akan selamat bila RJP
Tidak diikuti oleh ACLS. Tujuan RJP adalah mencegah
Kematian sel otak & organ untuk beberapa menit sambil
menunggu ACLS. Keadaan penderita perlu dipantau
selama RJP untuk menentukan apakah RJP itu Efektif.
• Mintalah seseorang untuk meraba denyut nadi
selama penekanan.
• Dada harus naik turun pada saat ventilasi
• Pupil akan mulai bereaksi secara normal
• Warna kulit akan berkurang pucatnya
• Penderita mencoba untuk bergerak / menelan
• Denyut jantung kan kembali

Kapan RJP tidak dilakukan
• Lebam Mayat
• Kaku mayat
• Pembusukan
• Luka yang mematikan
• Penyakit Kronis
• Bayi yang mati dalam kandungan
Efek Samping dari RJP
• Fraktur sternum dan tulang dada
• Pneumotorax
• Hemotorax
• Robekan atau memar paru
• Robekan pada hati

MASALAH DALAM MELA
KUKAN RJP
MASALAH
•Penderita tidak tidur dialas keras
•Penderita tidur tidak Horizontal
•HTCL tidak dilakukan
•Penutupan tidak rapat
•Mulut tidak terbuka dg baik
•Letak tangan tdk baik atau
kompresi tidak tepat
•Letak tangan tidak sempurna
•Kompresi terlalu dalam & cepat
•Perbandingan Kompresi &
ventilasi tidak benar
AKIBAT
•RJP Kurang efektif
•Bila kepala lebih tinggi aliran
darah ke otak kurang
•Airway tidak terbuka
•Ventilasi tidak efektif
•Ventilasi tidak efektif
•Patah sternum,iga, robek pd
jantung
•Darah yang terpompa kurang
•Oksigenisasi darah kurang

MEMBEBASKAN SUMBATAN JALAN NAFAS
PADA BAYI
1.Pastikan adanya sumbatan jalan nafas total ( Bukan infeksi )
2.Atur Posisi bayi ( telungkup )
3.Lakukan 5 X hentakan punggung & 5 X pijatan dada
4.Ulangi Poin 1- 3 sampai efektif atau bayi pingsan
Jika Pingsan
5.Airway, Ventilasi 1X, Jika tidak maksimal reposisi kepala
beri 1 X ventilasi lagi
6.Lakukan gerakan pada point 3
7.Tongue Jaw Lift ( Jika object nampak lakukan sweep finger )
8.Ulangi gerakan point 5 – 7 samapi berhasil
9.Jika lebih 1 menit tidak berhasil aktifkan sistem SPGDT

TINDAKAN RJP PADA BAYITINDAKAN RJP PADA BAYI
1.Periksa Kesadaran
2.Buka Jalan Nafas ( Airway )
3.Berikan 2 X tiupan lembut ( PUF )
4.Periksa nadi
5.Tindakan RJP 5 : 1 ( 20 siklus / 1 menit )
6.Setelah 1 menit Periksa nadi, jika sendiri aktifkan
SPGDT,jika nadi tidak teraba ulangi tindakan RJP
dimulai dari kompresi.
Tags