Konsep dan Urgensi Bimbingan dan Konseling Multikultural
Size: 68.27 KB
Language: none
Added: Sep 24, 2025
Slides: 13 pages
Slide Content
Konsep dan Urgensi BK Multikultural Pertemuan 2 : BK Multikultural Prodi BK FKIP Universitas Nias
Definisi BK Multikultural - Layanan konseling yang berlandaskan pengakuan, pemahaman, dan penghargaan terhadap keragaman budaya. - Interaksi konseling = hubungan antarbudaya. - Konselor dan konseli membawa nilai, norma, bahasa, dan tradisi.
Hakikat BK Multikultural 1. Universalitas budaya: setiap individu terikat kultur. 2. Keberagaman: setiap komunitas unik. 3. Kesetaraan: semua budaya bernilai sama. 4. Interaksi timbal balik: konselor menghargai perbedaan.
Landasan Normatif (Permendikbud 111/2014) - Individualisasi: setiap konseli unik. - Nondiskriminatif: tanpa membeda-bedakan. - Humanistik: mengutamakan martabat manusia. - Fleksibilitas: menyesuaikan konteks budaya konseli.
Latar Belakang BK Multikultural - Indonesia: bangsa multikultural dengan ratusan suku, adat, bahasa. - Banyak masalah siswa bersumber dari kesenjangan budaya. - BK tradisional terlalu fokus akademik → tidak cukup. - BK multikultural hadir sebagai jawaban.
Urgensi BK Multikultural di Sekolah - Sekolah = miniatur masyarakat. - Peserta didik menghabiskan 5–8 jam/hari di sekolah. - BK berfungsi membangun kesadaran, toleransi, dan keterampilan sosial. - Membantu siswa menghadapi perbedaan dengan sehat.
Landasan Urgensi 1. Filosofis: menghormati hakikat kemanusiaan. 2. Psikologis: perkembangan individu terkait budaya. 3. Sosiologis: keragaman budaya bisa memicu konflik → BK hadir sebagai mediasi.
Tujuan BK Multikultural - Meningkatkan kualitas layanan pendidikan & konseling. - Membantu peserta didik: • Menyadari dan menghargai keragaman. • Mengurangi prasangka & diskriminasi. • Hidup harmonis di masyarakat majemuk.
Fungsi Praktis BK Multikultural - Preventif: mencegah konflik sosial akibat perbedaan. - Kuratif: membantu siswa yang diskriminasi. - Pengembangan: membekali keterampilan komunikasi lintas budaya. - Penyaluran: mengarahkan studi/karier sesuai latar budaya.
Peran Konselor Multikultural 1. Fasilitator: ruang aman untuk ekspresi identitas budaya. 2. Mediator: menjembatani perbedaan. 3. Pendidik: menanamkan nilai toleransi. 4. Advokat: membela hak siswa minoritas.
Contoh Kasus - Siswa minoritas agama merasa diasingkan. • BK membantu adaptasi & edukasi teman-teman. - Siswi dilarang memilih jurusan karena gender. • BK memberi pendampingan & edukasi kesetaraan.
Kesimpulan - BK Multikultural = layanan berbasis penghargaan perbedaan budaya. - Urgensi: mencegah diskriminasi, memperkuat persatuan. - Konselor perlu kompetensi multikultural untuk menghadapi era global.
Tugas Reflektif Tulislah esai (2–3 halaman) tentang: 1. Mengapa konselor di Indonesia wajib kompetensi multikultural? 2. Dampak jika konselor tidak memiliki wawasan multikultural.