materi bu Dr.erna_ Presentasi Webinar_Kegawatdaruratan PGA dan PGK.pptx
agustrianaskw01
0 views
59 slides
Sep 28, 2025
Slide 1 of 59
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
About This Presentation
-
Size: 11.89 MB
Language: none
Added: Sep 28, 2025
Slides: 59 pages
Slide Content
Deteksi Dini dan Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Gagal Ginjal Akut dan Kronik Webinar Keperawatan Nasional Dr. Erna Melastuti , S. Kep ., Ns., M. Kep
Angka Kejadian Penyakit Ginjal Kronis di Dunia Data WHO menunjukkan bahwa 10% populasi dunia menderita PGK, dengan prevalensi tertinggi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah . 2 Wilayah Prevalensi (%) Afrika 12 Amerika Latin 10 Asia Tenggara 11 Eropa 8 Amerika Utara 10
Angka Kejadian Penyakit Ginjal Kronis di Indonesia Di Indonesia penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi . Data Riskesdas 2018, prevalensi PGK di Indonesia mencapai 1,7%, dengan 3,8 juta orang menderita PGK stadium akhir . Kemenkes penderita penyakit ginjal di Indonesia mencapai lebih dari 700.000 orang. Pada tahun 2023 terdapat 1,5 juta penderita gagal ginjal Kasus tertinggi di Indonesia ada di Kalimantan Utara, Maluku, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, NTB, Aceh, Jawa Barat, Maluku, DKI Jakarta, Bali, dan Yogyakarta 3
Permasalahan di Indonesia Belum semua fasilitas pelayanan kesehatan memiliki pemeriksaan penunjang laboratorium dan radiologi Belum semua tenaga kesehatan mampu mengidentifikasi penyakit ginjal kronik secara dini dan menempatkannya sesuai stadium penyakit dan memahami permasalahan di tiap stadium penyakit Belum semua tenaga kesehatan mengenal deteksi dini risiko dan faktor risiko penyakit ginjal kronik Belum semua tenaga kesehatan mampu memberi edukasi mengenai deteksi dini risiko penyakit ginjal kronik dan faktor risikonya kepada pasien dan keluarga Belum semua pelayanan kesehatan mampu menata laksana penyakit ginjal kronik sesuai stadiumnya dengan tepat, termasuk pentingnya sistem rujukan apabila sudah sesuai indikasi Presentation title 4
Deteksi Dini Gagal Ginjal Akut Presentation title 5
Gagal Ginjal Akut : Definisi Gagal ginjal akut (GGA) adalah kondisi serius di mana ginjal tiba-tiba berhenti berfungsi dengan baik . Kondisi ini dapat berujung fatal jika tidak ditangani dengan tepat . Deteksi dini GGA sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan dan mencegah komplikasi serius . 6
Penyebab Gagal Ginjal Akut Gagal ginjal akut dapat disebabkan oleh berbagai faktor , baik yang terkait dengan penyakit lain, cedera , atau efek samping obat . Penyakit Diabetes, hipertensi , dan penyakit infeksi dapat menyebabkan kerusakan ginjal . Cedera Trauma, kecelakaan , dan operasi besar dapat memicu kerusakan ginjal . Obat Beberapa jenis obat , seperti antibiotik dan obat kemoterapi , dapat menyebabkan efek samping pada ginjal . Kondisi Lain Dehidrasi , sepsis, dan syok juga dapat menyebabkan gagal ginjal akut .
Gejala dan Tanda Gagal Ginjal Akut 1) Penurunan produksi urine Frekuensi buang air kecil berkurang , volume urine sedikit , atau bahkan tidak ada urine sama sekali . 2) Pembengkakkan Tangan , kaki, wajah , atau perut membengkak akibat penumpukan cairan tubuh . 3) Kelelahan dan lemas Merasa lelah dan lemas , bahkan tanpa melakukan aktivitas berat . 4) Mual dan muntah Perasaan mual dan muntah , yang bisa diiringi kehilangan nafsu makan . Presentation title 8
Gejala dan Tanda Gagal Ginjal Akut Gejala Lainnya Perubahan warna urine Sesak napas Sakit dada Gejala Serius Kejang Koma Kardiomiopati Perdarahan 9
Pemeriksaan untuk Deteksi Dini Gagal Ginjal Akut 1) Pemeriksaan urine Menghitung jumlah protein, sel darah merah , dan sel darah putih dalam urine. 2) Pemeriksaan darah Mengukur kadar kreatinin , urea nitrogen darah (BUN), dan elektrolit dalam darah . 3) Pemeriksaan pencitraan Ultrasonografi , CT scan, atau MRI untuk melihat kondisi ginjal secara detail. Presentation title 10
Pentingnya Deteksi Dini Gagal Ginjal Akut a. Meningkatkan peluang kesembuhan Penanganan dini GGA dapat membantu mengembalikan fungsi ginjal dan mencegah komplikasi . b. Mencegah komplikasi serius GGA yang tidak tertangani dapat menyebabkan komplikasi serius , seperti gagal jantung , stroke, dan kematian . c. Meningkatkan kualitas hidup Deteksi dini GGA membantu pasien mendapatkan perawatan yang tepat dan mempertahankan kualitas hidup mereka . Presentation title 11
Penanganan Awal Gagal Ginjal Akut Hidrasi Minum banyak cairan untuk membantu ginjal membersihkan zat-zat sisa dalam tubuh . Obat-obatan Meminum obat-obatan sesuai resep dokter untuk mengatasi penyebab GGA, seperti infeksi atau tekanan darah tinggi . Dialisis Proses penyaringan darah untuk membersihkan zat-zat sisa dan mengatur keseimbangan cairan tubuh . Presentation title 12
Peran Tenaga Kesehatan dalam Deteksi Dini
14 Identifikasi faktor risiko Tanyakan riwayat medis pasien dan identifikasi faktor risiko GGA. Pemeriksaan fisik Lakukan pemeriksaan fisik untuk mendeteksi tanda-tanda GGA, seperti pembengkakan dan penurunan produksi urine. Pemeriksaan laboratorium Lakukan pemeriksaan urine dan darah untuk mengkonfirmasi diagnosis GGA. Konsultasi dan rujukan Berikan konsultasi dan rujukan ke dokter spesialis ginjal jika diperlukan .
Pencegahan Gagal Ginjal Akut 1) Kontrol penyakit kronis Atasi diabetes, tekanan darah tinggi , penyakit jantung , dan penyakit hati dengan baik . 2) Minum cukup cairan Hindari dehidrasi , terutama saat berolahraga atau dalam kondisi cuaca panas . 3) Hindari penggunaan obat-obatan yang berbahaya Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan tertentu , terutama jika memiliki riwayat penyakit ginjal . 4) Makan makanan sehat Konsumsi makanan rendah garam, rendah lemak, dan kaya buah dan sayur . Presentation title 15
Deteksi Dini Gagal Ginjal Kronik Presentation title 16
Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan kondisi serius yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi yang serius dan meningkatkan hasil pengobatan . Presentation title 17
Gagal Ginjal kronis : Definisi dan Klasifikasi Penyakit ginjal kronis (PGK) didefinisikan sebagai kerusakan ginjal yang berlangsung setidaknya tiga bulan . Klasifikasi PGK didasarkan pada tingkat keparahan kerusakan ginjal dan laju filtrasi glomerulus (GFR). Presentation title 18
Klasifikasi Presentation title 19 Stadium 1 Kerusakan ginjal ringan dengan GFR ≥ 90 ml/ menit /1,73 m2 Stadium 2 Kerusakan ginjal sedang dengan GFR 60-89 ml/ menit /1,73 m2 Stadium 3 Kerusakan ginjal sedang hingga berat dengan GFR 30-59 ml/ menit /1,73 m2 Stadium 4 Kerusakan ginjal berat dengan GFR 15-29 ml/ menit /1,73 m2 Stadium 5 Gagal ginjal stadium akhir (ESRD) dengan GFR < 15 ml/ menit /1,73 m2
Faktor Risiko Penyakit Ginjal Kronis 1) Diabetes Penyakit kronis yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur kadar gula darah 2) Tekanan Darah Tinggi Kondisi yang memengaruhi aliran darah dan dapat merusak ginjal 3) Penyakit Jantung Kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal , terutama jika disertai dengan hipertensi 4) Obesitas Kondisi yang dapat menyebabkan resistensi insulin dan meningkatkan risiko diabetes dan tekanan darah tinggi Presentation title 20
Konsep Keperawatan dalam Deteksi Dini Penyakit Ginjal Kronis Presentation title 21 Pengkajian Meliputi riwayat penyakit , pemeriksaan fisik , dan pemeriksaan penunjang Diagnosa Mendiagnosis PGK berdasarkan data pengkajian Perencanaan Merencanakan intervensi keperawatan untuk mencegah dan mengontrol PGK Implementasi Melaksanakan intervensi keperawatan , termasuk edukasi pasien dan keluarga Evaluasi Mengevaluasi efektivitas intervensi keperawatan dan memodifikasi rencana tindakan
Pentingnya Deteksi Dini Penyakit Ginjal Kronis a. Menurunkan Risiko Komplikasi Komplikasi PGK meliputi penyakit jantung , anemia , dan gangguan tulang b. Meningkatkan Peluang Pengobatan Efektif Penatalaksanaan PGK lebih efektif pada stadium awal c. Meminimalkan Biaya Pengobatan Biaya pengobatan PGK stadium akhir jauh lebih mahal d. Meningkatkan Kualitas Hidup Deteksi dini memungkinkan pasien untuk menjalani kehidupan yang lebih sehat 22
Metode Deteksi Dini Penyakit Ginjal Kronis a. Pemeriksaan Skrining Meliputi pemeriksaan tekanan darah , kadar gula darah , dan pemeriksaan urin b. Pemeriksaan Fisik Meliputi pemeriksaan tanda vital, pemeriksaan fisik sistemik , dan pemeriksaan kulit c. Pemeriksaan Penunjang Meliputi pemeriksaan darah , urin , dan USG Presentation title 23
Peran Perawat dalam Deteksi Dini Penyakit Ginjal Kronis a. Edukasi Pasien dan Keluarga Memberikan edukasi mengenai faktor risiko PGK dan pentingnya deteksi dini b. Pelaksanaan Pemeriksaan Skrining Melaksanakan pemeriksaan tekanan darah , kadar gula darah , dan pemeriksaan urin c. Identifikasi Pasien Berisiko Mengenali pasien yang berisiko tinggi menderita PGK d. Rujukan ke Dokter Spesialis Merujuk pasien yang dicurigai menderita PGK ke dokter spesialis Presentation title 24
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pasien Penyakit Ginjal Akut
Penyakit ginjal akut (PGA) merupakan kondisi medis serius yang membutuhkan penanganan segera . Asuhan keperawatan gawat darurat pada PGA bertujuan untuk menstabilkan kondisi pasien , mencegah komplikasi , dan mendukung proses penyembuhan .
Proses yang terjadi : a. Penurunan Filtrasi Ginjal tidak mampu menyaring limbah dan cairan dari darah secara efisien . b. Penumpukan Toksin Limbah dan racun menumpuk dalam darah , berpotensi menyebabkan kerusakan organ lain. c. Gangguan Keseimbangan Cairan Ginjal tidak dapat mengatur keseimbangan cairan tubuh , menyebabkan retensi cairan dan pembengkakan . 27
Tanda dan Gejala Penyakit Ginjal Akut Gejala PGA dapat bervariasi tergantung pada penyebab dan keparahannya . Gejala awal mungkin ringan dan sulit dikenali , tetapi dapat memburuk dengan cepat . a. Edema Penumpukan cairan di tubuh menyebabkan pembengkakan , terutama di kaki, tangan , dan wajah . b. Kelelahan Penurunan fungsi ginjal menyebabkan kelelahan dan kurang energi . c. Sesak Napas Penumpukan cairan di paru-paru menyebabkan kesulitan bernapas . d. Mual dan Muntah Penumpukan racun dalam darah menyebabkan mual dan muntah .
Penilaian Awal Pasien dengan Penyakit Ginjal Akut Penilaian awal sangat penting untuk menentukan keparahan PGA, mengidentifikasi penyebabnya , dan memulai pengobatan yang tepat . a. Riwayat Pasien Melakukan anamnesis terkait riwayat penyakit , pengobatan , dan faktor risiko . b. Pemeriksaan Fisik Mengevaluasi tanda vital, status hidrasi , dan gejala klinis . c. Pemeriksaan Laboratorium Menentukan kadar kreatinin , urea darah , dan elektrolit untuk menilai fungsi ginjal . d. Pemeriksaan Penunjang Melakukan pemeriksaan penunjang seperti USG ginjal , biopsi ginjal , dan CT scan.
Diagnosa Keperawatan Berdasarkan SDKI Diagnosa keperawatan berdasarkan SDKI dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) membantu perawat dalam menentukan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah keperawatan .
Diagnosa Keperawatan 1) Defisit Volume Cairan Memberikan cairan intravena (IV) sesuai kebutuhan . 2) Intoleransi Aktivitas Membatasi aktivitas pasien dan memberikan istirahat yang cukup . 3) Risiko Infeksi Melakukan teknik aseptik dan memberikan antibiotik jika diperlukan . 31
Intervensi Keperawatan 1) Monitoring Pantau tanda vital pasien , intake dan output cairan , dan tingkat kesadaran . 2) Pemberian Cairan Berikan cairan intravena (IV) sesuai kebutuhan untuk mengganti cairan yang hilang . 3) Medikasi Berikan obat-obatan sesuai resep dokter untuk mengendalikan gejala dan mencegah komplikasi . 4) Pendidikan Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang GGA, perawatan di rumah , dan pencegahan komplikasi . 32
Intervensi Keperawatan Gawat Darurat Pada Penyakit Ginjal Akut Intervensi keperawatan gawat darurat pada PGA bertujuan untuk menjaga stabilitas pasien , mencegah komplikasi , dan mendukung proses penyembuhan . 5) Penanganan Jalan Napas Memastikan jalan napas pasien tetap terbuka dan bebas obstruksi . 6) Penanganan Sirkulasi Memantau tekanan darah , detak jantung , dan volume cairan untuk menjaga sirkulasi yang memadai . 7) Penanganan Perdarahan Memantau perdarahan , jika ada , dan melakukan tindakan yang diperlukan .
Penatalaksanaan Cairan dan Elektrolit Pada Penyakit Ginjal Akut Penatalaksanaan cairan dan elektrolit penting untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh dan mencegah komplikasi . a. Pemberian Cairan Intravena Menghidrasi pasien dengan cairan intravena untuk mengatasi dehidrasi dan meningkatkan volume darah . b. Monitor Keseimbangan Cairan Memantau asupan dan pengeluaran cairan , berat badan, dan tekanan darah untuk menilai status hidrasi . c. Pemberian Elektrolit Memberikan suplemen elektrolit untuk mengoreksi ketidakseimbangan elektrolit seperti natrium, kalium, dan kalsium .
Pemantauan dan Evaluasi Pasien dengan Penyakit Ginjal Akut Pemantauan dan evaluasi secara ketat sangat penting untuk memantau perkembangan kondisi pasien , mengidentifikasi komplikasi , dan menyesuaikan rencana perawatan .
Tanda Vital Tekanan Darah Detak Jantung Suhu Tubuh Frekuensi Pernapasan Status Hidrasi Volume Urin Berat Badan Edema Warna Kulit Pemeriksaan Laboratorium Kreatinin Urea Darah Elektrolit Hemoglobin
Komplikasi yang Mungkin Terjadi Pada Penyakit Ginjal Akut Komplikasi PGA dapat terjadi akibat penurunan fungsi ginjal dan penumpukan limbah dalam tubuh . Komplikasi ini dapat membahayakan kesehatan pasien dan bahkan mengancam jiwa .
a. Hipertensi Penumpukan cairan dalam tubuh menyebabkan peningkatan tekanan darah . b. Edema Paru Penumpukan cairan di paru-paru menyebabkan kesulitan bernapas . c. Ensefalopati Penumpukan limbah dalam darah menyebabkan gangguan fungsi otak . d. Osteomalasia Penurunan kadar kalsium dalam tubuh menyebabkan kelemahan tulang .
Evaluasi Keperawatan Perubahan Tanda Vital Perubahan tanda vital pasien menunjukkan respon terhadap terapi yang diberikan . Status Hidrasi Peningkatan status hidrasi menunjukkan bahwa terapi cairan berhasil . Tingkat Kesadaran Peningkatan tingkat kesadaran menunjukkan perbaikan fungsi ginjal . Edukasi Pasien dan keluarga memahami tentang GGA, perawatan di rumah , dan pencegahan komplikasi . 39
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pasien Penyakit Ginjal Kronis
Penyakit ginjal kronis (PGK) adalah penyakit progresif yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang bertahap , yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius . Pengaturan asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien PGK yang mengalami komplikasi membutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus untuk mengelola kondisi tersebut .
Patofisiologi Penyakit Ginjal Kronis a. Kerusakan Nefron Kerusakan pada nefron , unit fungsional ginjal , mengakibatkan penurunan fungsi ginjal . b. Penurunan Filtrasi Menurunnya filtrasi glomerulus menyebabkan penumpukan produk sisa metabolisme dan cairan dalam tubuh . c. Komplikasi Sistemik Penumpukan produk sisa , perubahan elektrolit , dan gangguan hormon menyebabkan komplikasi sistemik . 42
Manifestasi Klinis Penyakit Ginjal Kronis Edema Penumpukan cairan di jaringan tubuh dapat menyebabkan pembengkakan pada kaki, tangan , atau wajah . Hipertensi Penurunan fungsi ginjal dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah , yang berisiko menyebabkan kerusakan jantung dan pembuluh darah . Anemia Kurangnya produksi eritropoietin , hormon yang merangsang produksi sel darah merah , menyebabkan anemia . Kelelahan Penumpukan produk sisa metabolisme dan gangguan elektrolit dapat menyebabkan kelelahan dan kelemahan . 43
Diagnosa Keperawatan pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis dengan Kondisi Gawat Darurat
Diagnosa Keperawatan berdasarkan SDKI dan SIKI SDKI ( Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) dan SIKI ( Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) merupakan pedoman untuk mengidentifikasi dan menangani masalah keperawatan . SDKI Menjelaskan masalah keperawatan berdasarkan manifestasi klinis. SIKI Menyediakan pedoman untuk intervensi keperawatan yang tepat .
Identifikasi Masalah Keperawatan pada Pasien PGK dengan Kondisi Gawat Darurat 1) Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Penurunan fungsi ginjal dapat menyebabkan retensi cairan dan elektrolit , yang dapat menyebabkan edema , hiperkalemia , dan gangguan keseimbangan asam-basa . 2) Gangguan Pernapasan Penumpukan cairan di paru-paru ( edema paru ) dapat menyebabkan sesak napas dan kesulitan bernapas . 3) Risiko Infeksi Sistem imun yang lemah pada pasien PGK meningkatkan risiko infeksi , seperti infeksi saluran kemih , pneumonia, dan sepsis.
Prioritas Diagnosa Keperawatan berdasarkan Kegawatdaruratan 1) Gangguan Pernapasan Prioritas utama jika pasien mengalami kesulitan bernapas . 2) Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Prioritas kedua jika pasien mengalami edema , hiperkalemia , atau gangguan keseimbangan asam-basa . 3) Risiko Infeksi Prioritas ketiga jika pasien menunjukkan tanda-tanda infeksi , seperti demam , nyeri , atau kemerahan .
Rencana Intervensi Keperawatan Berdasarkan Diagnosa SDKI dan SIKI 48 Diagnosa Intervensi Tujuan Gangguan Pernapasan Monitoring pernapasan, pemberian oksigen, posisi semi-Fowler Mempertahankan jalan napas yang paten dan meningkatkan ventilasi. Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Monitoring cairan tubuh, pemberian cairan intravena, monitoring elektrolit serum Menstabilkan keseimbangan cairan dan elektrolit. Risiko Infeksi Hygiene tangan, monitoring suhu tubuh, pemberian antibiotik Mencegah dan mengontrol infeksi .
Implementasi Asuhan Keperawatan pada Pasien PGK dengan Kondisi Gawat Darurat Implementasi asuhan keperawatan melibatkan tindakan yang terencana , terkoordinasi , dan berkelanjutan . 1) Pengkajian Mengumpulkan data tentang kondisi pasien . 2) Diagnosa Menganalisis data dan menentukan masalah keperawatan . 3) Perencanaan Menentukan intervensi keperawatan yang tepat . 4) Implementasi Melaksanakan intervensi keperawatan yang direncanakan . 5) Evaluasi Mengevaluasi efektivitas intervensi keperawatan . 49
Evaluasi Hasil Asuhan Keperawatan Evaluasi hasil asuhan keperawatan penting untuk memastikan keberhasilan intervensi dan untuk memodifikasi rencana asuhan jika diperlukan . Evaluasi Subjektif Mengumpulkan data tentang kondisi pasien dari pasien sendiri . Evaluasi Objektif Mengumpulkan data tentang kondisi pasien dari hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium . Evaluasi Perilaku Memperhatikan perubahan perilaku pasien sebagai hasil dari intervensi .
Penatalaksanaan Kedaruratan pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis
Penatalaksanaan Kedaruratan pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis Perawatan Suportif Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit , serta mengontrol tekanan darah dan kadar gula darah . Dialisis Prosedur pembersihan darah untuk menghilangkan produk sisa metabolisme dan mengembalikan keseimbangan elektrolit . Pengobatan Simtomatik Mengatasi gejala seperti mual, muntah, sesak napas, dan nyeri. 52
Prioritas Intervensi Keperawatan Gawat Darurat Pemantauan Tanda Vital Memantau tekanan darah , suhu tubuh , pernapasan , dan denyut jantung secara berkala untuk mendeteksi perubahan kondisi pasien . Pemantauan Cairan dan Elektrolit Memantau keseimbangan cairan dan elektrolit pasien , termasuk intake dan output cairan , dan melakukan tindakan korektif jika terjadi ketidakseimbangan . Pengelolaan Nyeri Menilai tingkat nyeri dan memberikan tindakan pengurang nyeri yang tepat , seperti pemberian analgesik dan teknik relaksasi . Pendidikan Kesehatan Memberikan informasi dan edukasi tentang penyakit , pengobatan , dan cara-cara untuk mencegah komplikasi . 53
Peran Perawat dalam Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pengkajian Mengumpulkan data yang komprehensif mengenai kondisi pasien , termasuk riwayat penyakit , gejala , dan tanda vital. Perencanaan Menentukan tujuan dan intervensi keperawatan berdasarkan kebutuhan pasien . Implementasi Melakukan intervensi keperawatan yang direncanakan , seperti pemantauan tanda vital, pemberian obat , dan perawatan luka . Evaluasi Mengevaluasi efektivitas intervensi keperawatan dan memodifikasi rencana perawatan sesuai kebutuhan . 54
Monitoring dan Evaluasi Asuhan Keperawatan Gawat Darurat 55 Aspek yang Dievaluasi Metode Evaluasi Indikator Keberhasilan Stabilitas Hemodinamik Pemantauan Tekanan Darah Tekanan darah dalam batas normal Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Pemantauan Intake dan Output Cairan, Pemeriksaan Laboratorium Keseimbangan cairan dan elektrolit terjaga , nilai laboratorium dalam batas normal Kontrol Nyeri Skala Nyeri Tingkat nyeri berkurang atau hilang Pengetahuan Pasien Evaluasi Kognitif Pasien memahami kondisi penyakitnya dan mampu mengelola kesehatannya sendiri
Prinsip Komunikasi Efektif dalam Asuhan Keperawatan Gawat Darurat pada PGK Empati Menunjukkan perhatian dan empati terhadap pasien dan keluarga mereka , memahami perasaan mereka dan memberikan dukungan . Komunikasi yang Jelas Menjelaskan informasi tentang kondisi pasien , rencana perawatan , dan prosedur medis dengan bahasa yang mudah dipahami . Mendengarkan Aktif Memberikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya dan mengungkapkan kekhawatiran mereka , serta mendengarkan dengan saksama . Kerjasama Tim Bekerja sama dengan anggota tim kesehatan lainnya , termasuk dokter , perawat , dan terapis , untuk memberikan asuhan yang terkoordinasi .
Pentingnya Dokumentasi Keperawatan Rekam Perkembangan Pasien Dokumentasi mencatat perkembangan pasien dan respon terhadap terapi . Komunikasi Antar Tim Catatan keperawatan membantu tim medis dalam berkomunikasi dan berkolaborasi . Evaluasi dan Riset Data yang tercatat dapat digunakan untuk mengevaluasi kualitas asuhan keperawatan dan penelitian . 57
Kesimpulan dan Rekomendsi Asuhan keperawatan yang komprehensif pada pasien PGK dengan kondisi gawat darurat penting untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan pasien . 1. Peningkatan Kesadaran Masyarakat Memperkuat edukasi tentang PGK dan pentingnya penanganan dini . 2. Peningkatan Sumber Daya Meningkatkan ketersediaan tenaga medis dan fasilitas kesehatan . 3. Penelitian Lebih Lanjut Mengembangkan strategi baru untuk pencegahan , diagnosis, dan terapi PGK.