Materi Ekskresi Obat di dalam tubuh dan Klirens Ginjal
lywardani84
0 views
25 slides
Oct 01, 2025
Slide 1 of 25
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
About This Presentation
Materi mempelajari ekskresi obat di dalam tubuh beserta klirens ginjal
Size: 466.92 KB
Language: none
Added: Oct 01, 2025
Slides: 25 pages
Slide Content
EKSKRESI OBAT dan klirens ginjal Elly Wardani , M . Farm. , Apt Materi 6
Pada umumnya obat dimetabolisme oleh enzim mikrosom di retikulum endoplasma sel hati. Pada proses metabolisme molekul obat dapat berubah sifat antara lain menjadi lebih polar . Metabolit yang lebih polar ini menjadi tidak larut dalam lemak sehingga mudah diekskresi melalui ginjal. Pendahuluan
EKSKRESI adalah pengeluaran obat atau metabolitnya dari dalam tubuh . Ekskresi suatu obat dan metabolitnya: menyebabkan penurunan konsentrasi bahan berkhasiat dalam tubuh. Pengertian
K ulit : bersamaan dgn keringat, mis; paraldehid, bromida A si: obat & metabolitnya d a p a t dieksresikan m elalui asi dan d a p a t membahayakan p a d a bayi (keracunan) . M isal; obat tidur, nikotin, penicilin, kloramfenikol, INH, ergotamin G injal (dengan urin) E mpedu dan usus (feses) P aru-paru (udara ekspirasi) Eksresi dapat berlangsung melalui:
Eliminasi melalui ginjal Ginjal merupakan organ eksresi terpenting . Kebanyakan obat dikeluarkan melalui air seni, dan lazimnya tiap obat dieksresi berupa metabolitnya, dan hanya sebagian kecil dalam keadaan asli. Zat2x dalam keadaan ion yg mudah larut di air seni, dieksresi dgn mudah. Zat lipofil dan yg tak terionisasi, lebih lambat eksresinya, maka untuk meningkatkan sifat hidrofilnya, maka pada biotransformasi dimasukkan gugus –OH dan atau –COOH ke dalam molekulnya.
Obat larut dalam air Mempunyai BM < 300 Mengalami biotransformasi secara lambat oleh hati Kebanyakan obat , biasanya metabolitnya , diekskresi melalui air seni yaitu Sebagian kecil dalam keadaan aslinya yang utuh . contoh penisilin , tetrasiklin , digoksin , salisilat
MEKANISME EKSKRESI GINJAL : Transport pasif ( Filtrasi glomeruli, reabsorbsi tubulus ) Transport aktif ( sekresi tubulus ) Kecepatan dan besar ekskresi ditentukan oleh : filtrasi glomerolus , reabsorbsi tubulus , sekresi tubulus
Filtrasi Glomerolus Tidak tergantung sifat kelarutan Tergantung pada kenaikan tekanan darah dalam kapiler , luas permukaan filtrasi , ikatan protein plasma Laju filtrasi glomerolus diukur dengan menggunakan suatu obat yang dieliminasi hanya dengan filtrasi , contoh inulin, kreatinin Laju fitrasi glomerolus berbanding lurus dengan luas permukaan tubuh , konsentrasi obat bebas
Reabsorbsi Tubulus Tergantung pada sifat kelarutan , pKa obat , pH urin , laju aliran urin Jika suatu obat direabsorbsi sempurna maka klirens obat mendekati nol Jika suatu obat direabsorbsi sebagian maka klirens obat < 125-130 ml/ mnt
Obat -obat yang meningkatkan aliran urin akan menurunkan waktu reabsorbsi obat Proses reabsorbsi obat dapat mengurangi jumlah obat yang diekskresi pH urin berubah-ubah antara 4,5-8 tergantung diet, patofisiologi , masukan obat Diet sayuran , KH, natrium bikarbonat pH urin tinggi Diet protein, obat asam askorbat , ammonium klorida pH urin rendah
Sekresi Tubulus Sekresi tubulus merupakan sistem yang diperantarai pembawa yang memerlukan energi Sistem pembawa ada 2, sistem untuk asam lemah dan basa lemah Laju sekresi tergantung pada aliran plasma ginjal Ikatan protein punya efek sangat kecil terhadap waktu paruh eliminasi obat yg disekresi aktif
Pembersihan obat dari volume darah per satuan waktu Ukuran flow rate yang mempunyai satuan volume per waktu Bukan merupakan jumlah obat yang dibersihkan, tapi merupakan volume darah yang dibersihkan dari kandungan obat dalam satu periode waktu KLIRENS Clr = laju filtrasi + laju sekresi – laju reabsorbsi Cp
Eksresi obat yg benar2x melalui usus jarang terjadi (masuknya dari darah ke dalam lumen usus), tapi hal ini dapat ditunjukkan pada hewan percobaan untuk basa amonium kuarterner, asam lemah serta glikosida jantung. Hanya beberapa logam berat yang dieliminasi dgn cara ini. Walaupun demikian, jika kadang 2x dalam feses dapat ditunjukkan jumlah bahan obat yg besar, maka ini hampir selalu disebabkan oleh absorpsi yang kurang sempurna atau eksresi yang melalui empedu tanpa reabsorpsi.
Hubungan klirens , t ½, Vd Cl = k.Vd K = 0,693 t ½ Cl = 0,693. Vd t ½
Hubungan nilai t1/2 dg % obat yang dieliminasi Nilai waktu paro % obat yang dieliminasi 1 50 2 75 3 87,5 4 93,75 5 96,88 6 98,44 7 99,22 Parameter T1/2 eliminasi
Selama proses ADME berjalan sesuai orde pertama, t1/2 eliminasi tidak berubah Jika dosis dinaikkan, nilai t1/2 berubah maka farmakokinetik tidak lagi mengikuti orde pertama tetapi non linear
Eksresi melalui empedu dan usus Yang dieksresi melaui empedu, terutama senyawa2x yang mempunyai bobot molekul > 500 dan juga senyawa yang diperoleh melalui metabolisme. Sedangkan senyawa dgn BM <500, dieksresikan baik dalam urin. Penetrasi ke dalam kapiler empedu dr suatu sel hati terjadi baik melalui difusi ataupun transpor aktif .
Dalam usus, konjugat yang dieksresi melalui empedu, sebagian akan diuraikan lagi dan sebagian besar akan direabsorpsi seperti halnya bahan2x yg larut dalam lemak yg dieksresi dg empedu. D en g an cara ini bahan - bahan ini berhasil kembali kembali ke dalam hati melaui vena porta. Baru setelah pembentukan metabolit yang larut dalam air yg dapat melewati ginjal, senyawa ini benar2x dieksresi.
Contoh melalui usus : obat yang diekskresi sbg konjugat glukuronida akan mengalami hidrolisis dalam dinding usus kembali ke obat induk oleh enzim glukuronidase Contoh obat yang diekskresi ke empedu : Glikosida digitalis, kolesterol steroid, indometasin , penisilin , eritromisin,rifampisin
Eksresi melalui paru-paru Yang dieksres i kan melalui paru - paru adalah y an g berupa gas ( senyawa - senyawa yang menguap), misalnya; alkohol, paraldehida dan anestetika (kloroform, halotan, siklopropan). Prosesnya: difusi murni Eksresi dapat ditingkatkan melalui kenaikan volume pernafasan serta volume jantung per satuan waktu dan dengan demikian terjadi kenaikan pasokan darah ke paru - paru .