ETIKA DALAM PROFESI AKUNTANSI Sri Mulyati, SE, M.Si Disampaikan dalam Sharing Discussion di Universiti Islam Selangor (UIS) Malaysia, ..... September 2023
Profesi akuntan telah ada sejak abad ke-15, di Inggris pihak yang bukan pemilik dan bukan pengelola yang sekarang disebut auditor diminta untuk memeriksa mengenai kecurigaan yang terdapat di pembukuan laporan keuangan yang disampaikan oleh pengelola kekayaan pemilik harta. Keadaan inilah yang membuat pemilik dana membutuhkan pihak ketiga yang dipercaya oleh masyarakat untuk memeriksa kelayakan atau kebenaran laporan keuangan pengelola dana. Pihak itulah yang dikenal sebagai Auditor. Pengantar
Akuntan sebagai suatu profesi dituntut untuk mengikuti perkembangan dunia yang semakin global. Pada era masa kini di Revolusi Industri ini, profesi akuntan Indonesia harus menanggapi tantangan tersebut dengan memperkuat keahlian, membuka wawasan baik secara mandiri maupun berkelompok, menanamkan nilai dan etika yang tinggi untuk berkontribusi agar bisa bertahan menghadapi tekanan dan memenangkan persaingan.sebagai salah satu profesi yang sangat penting dalam dunia ekonomi, seorang akuntan dituntut untuk memahami kode etik untuk menjaga mutu dan kepercayaan para pengguna jasa didalamnya.
Brooks dan Dunn (2010) menggunakan definisi dari Encyclopedia of Philosophy, melihat etika dari 3 definisi : Pola umum atau cara pandang kehidupan Sekumpulan aturan perilaku atau kode moral Pertanyaan engenai cara pandang kehidupan dan aturan prilaku
Mengapa Kode Etik Diperlukan? Brown (1971) menyatakan bahwa: “Etika profesional melambangkan suatu bagian penting dari sistem disiplin yang kompreh e nsif dalam masyarakat yang berada b . Sistem disiplin ini perlu sekali agar kesejahteraan kelompok dapat dilindungi dari tindakan-tindakan individu yang tidak bertanggung jawab. Tanggung jawab adalah harga kelangsungan hidup suatu kelompok”
Code Of Ethics - Global https://www.ifac.org/
Pedoman Kode Etik Akuntan di Indonesia dan Malaysia
Duty to Society, Serve the Public Interest Objectives: Meet Expectations for Professionalism, Performance, Public Interest Basic Needs: Credibility, Professionalism, Highest Quality Services, Confidence Fundamental Principles: Integrity, Objectivity, Professional Competence and Due Care, Confidentiality, Professional Behavior, Technical Standards IFAC CODE OF ETHICS VALUES
Fundamental Principles: 4. Confidentiality /Kerahasiaan Integrity - Integritas 2. Objectivity/ Objektivitas 3. Professional Competence & Due Care/Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional 5. Professional Behavior/ Perilaku Profesional
Kode Etik Akuntan Berdasarkan Perspektif Islam Kode etik menurut pandangan islam ini didasari oleh beberapa teori yaitu : Keadilan, Kebajikan, Kejujuran, Bertanggung jawab dan dapat dipercaya Teliti, dan tidak lepas didasari dari etika islam secara umum yaitu etika bergaul, berbicara dan bekerja yang semua telah diatur dalam Al Quran dan Hadist.
Kode Etik Akuntan Berdasarkan Perspektif Islam Kode etik untuk akuntan dalam pandangan syariah islam telah ada yang membuat yaitu dari AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions) sebuah organisasi internasional yang menyusun kode etik untuk akuntan berdasarkan syariah islam. Kode etik tersebut meliputi Dapat Dipercaya, Legitimasi, Objektivitas, Kompetensi profesi dan rajin, Perilaku yang didorong keimanan, Perilaku profesional dan standar teknik.
Contoh Kasus yang Menunjukkan Pentingnya Etika Dalam Akuntansi
1.Kasus Enron Enron adalah sebuah perusahaan energi Amerika Serikat yang mengalami kebangkrutan pada tahun 2001. Kasus ini menjadi sorotan publik karena adanya kecurangan dalam pencatatan keuangan yang dilakukan oleh para eksekutif perusahaan, termasuk CEO Jeff Skilling. Para eksekutif melakukan pencatatan keuangan yang tidak akurat dan melakukan praktik-praktik akuntansi yang tidak etis untuk menutupi kerugian dan meningkatkan pendapatan perusahaan. Akibatnya, Enron kehilangan kepercayaan publik, dan reputasi profesi akuntansi ikut tercoreng.
2.Kasus WorldCom Kasus WorldCom terjadi pada tahun 2002, di mana perusahaan telekomunikasi Amerika Serikat ini mengalami kebangkrutan karena praktik-praktik akuntansi yang tidak etis. CEO WorldCom, Bernie Ebbers, dan CFO Scott Sullivan melakukan pencatatan keuangan yang salah dan menutupi kerugian perusahaan dengan menggeser biaya operasional ke investasi. Praktik ini membantu meningkatkan pendapatan perusahaan, tetapi akhirnya terbongkar dan memperlihatkan adanya penipuan akuntansi. Kasus WorldCom menjadi contoh bagaimana ketidakberesan etika dalam akuntansi dapat merugikan banyak pihak, termasuk investor dan masyarakat.
3.Kasus Satyam Computer Services Satyam Computer Services adalah perusahaan layanan teknologi informasi asal India yang mengalami kegagalan pada tahun 2009. Kasus ini terungkap ketika pendiri dan CEO perusahaan, Ramalinga Raju, mengakui bahwa ia telah melakukan praktik akuntansi yang tidak etis selama bertahun-tahun. Raju mengakui telah memalsukan laporan keuangan dan menutupi kerugian perusahaan yang mencapai miliaran dolar. Akibatnya, Satyam Computer Services kehilangan kepercayaan publik dan menjadi salah satu kasus terbesar penipuan akuntansi dalam sejarah.
Kesimpulan Etika akuntansi penting karena menjaga integritas, keandalan, dan transparansi informasi keuangan. Hal ini melindungi kepentingan publik, mencegah penipuan, dan membangun kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntansi Akuntan merupakan salah satu profesi yang rawan masalah, maka dari itu kode etik sangatlah dibutuhkan agar dijadikan acuan.
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SUTAATMADJA My Choice For Better And Brighter Future @stiesa.subang Stiesa Subang @stiesa STIE Sutaatmadja Subang