Overview Latar Belakang & Sejarah EWSS Definisi EWSS Tujuan Penilaian EWSS Pentingnya Standar Penilaian EWS Metode Penilaian EWS Instrumen/Tools EWS Tatalaksana Lanjut Perburukan Pasien Dengan RRS ( Rapid Response System Evaluasi Keefektifan EWS & RRS
Organisasi RS merupakan institusi yang kompleks, multidisiplin. Bekerja dalam tim menjadi hal yang penting Sistem yang berfungsi efektif sangat diperlukan untuk meningkatkan keselamatan pasien dalan sistem di RS RS merupakan organisasi yang berisiko tinggi Mencegah kejadian yang sering disebut sebagai “tiba- tiba” Latar Belakang
Pasien meninggal dengan tidak semestinya setiap hari di RS Kejadian pasien meninggal oleh karena sesuatu yang tidak diharapkan Kerjasama tim menjadi kunci utama keberhasilan Penelitian banyak menunjukkan EWS efektif Perubahan kondisi pasien sebenarnya sangat dengan mudah diamati EWS merupakan standar yang ditetapkan oleh badan akreditasi Mengapa ini Penting?
EWS adalah metode scoring dari hasil penilaian fungsi fisiologis, yang bisa dilakukan dengan pengukuran secara rutin pada pasien, sebagai upaya deteksi dini dari perubahan kondisi pasien , didkumentasikan, serta bila telah diukur score nya, selanjutnya dilakukan tatalaksana. (NEWS, 2017) Konsep & Definisi EWS EWS diimplementasikan sebagai salah satu cara institusi kesehatan untuk merespon cepat perubahan tiba- tiba pasien, dan dapat di inisiasi oleh siapa saja, termasuk perawat, pasien dan atau keluarganya atau staff lainnya
Deteksi dini perubahan kondisi pasien Mengupayakan respon lebih cepat dan bantuan tatalaksana medis Meningkatkan penanganan dini dan stabilisasi untuk mencagah perubahan klinis pasien yang tiba- tiba seperti serangan jantung atau kondisi yang mengancan nyawa lainnya Menurunkan angka kejadian henti jantung Menurunkan angka kematian Meningkatkan kepuasan pasien, keluarga dan staff Eskalasi protokol penanganan yang lebih tinggi “It does not replace clinical judgement when staff are concerned about a patient” T u j u a n Penilaian EWS
Manfaat : Standarisasi teknik deteksi perburukan kondisi pasien Standarisasi tingkat perburukan kondisi pasien Membantu pengambilan keputusan klinis dengan cepat dan tepat Komponen
01 EWS
Paramater EWS Respiratory Rate (RR) Saturasi O2 (perubahan dari versi 2013) Suplemen O2 Tekanan darah sistolik Heart Rate (HR) Tingkat Kesadaran (perubahan dari versi 2013) Suhu
Aktivitas Kardiovaskuler Pernafasan PEWS (Pediatric Early Warning Score) “Adapted from Children’s of Minnesota Hospital “ dengan 3 parameter 01 02 03
TOTAL SCORE PENANGANAN 0- 2 Pengkajian rutin oleh perawat dilakukan pershift 3 − Hubungi Penanggung Senior (PJ) − Perawat Senior dan perawat penanggung jawab pasien dan dokter jaga membuat rencana pengkajian ulang PEWS dan intervensi − Observasi Setiap 3 jam − Lapor DPJP 4 − Hubungi dokter jaga dan aktifkan RRT − Dokter jaga menghubungi DPJP − Observasi Setiap 15 menit intervensi berlangsung − Pertimbangan masuk PICU sesuai dengan klinis pasien 5 atau skor 3 pada salah satu parameter − Masuk PICU Hasil Skor PEWS & Penanganan
Umur HR Umur Pernafasan <1 tahun 120- 190 < 1 tahun 35- 50 1 tahun – 2 tahun 80- 130 1 tahun – 2 tahun 30- 45 3 tahun – 4 tahun 70- 130 3 tahun – 4 tahun 26- 41 5 tahun– 11 tahun 70- 130 5 – 11 tahun 22- 37 12 tahun – 16 tahun 60- 110 12 tahun– 16 tahun 11-16 Kategori Vital Sign Untuk PEWS
MEOWS: Maternal Early Obstetric Warning System Anaesth 2012;67:12- 18 Swanton, IJOA 2009; 18: 253- 7 Singh, Carle, Anaesth 2013;68:354- 67 Mackintosh N, BMJ Qual Saf 2014;23:26- 34 Modified Early Obstetric Warning System
Modified Early Obstetric Warning System
Modified Early Obstetric Warning System
Modified Early Obstetric Warning System
TEAM
Perawat Petugas RS Pasien Keluarga Dokter spesialis Siapa saja Activator
Responder (RRT) Tim RRT melakukan asesmen pasien bedside Tim RRT memutuskan : memindahkan pasien ke intensif /hand over dengan DPJP/ menambah atau merubah terapi Aktivator bisa juga menjadi responder, dan berkontribusi membantu menstabilisasi pasien Perawat senior Dokter Jaga Perawat Intensif Dokter Spesialis Staff trasnportasi , security Responder / Tim RRT : (Tergantung policy masing2)
Pengaktifan RRT
Komunikasi SBAR SBAR is a standardized way of communicating. It promotes patient safety because it helps individuals communicate with each other with a shared set of expectations. It improves efficiency and accuracy. SBAR stands for: Situation Background Assessment Recommendation
Transfer ke unit lain Hand over antara perawat junior ke senior, antara dokter jaga ke spesialis Hand over ke tim khusus (Code Blue) Perubahan plan of care T r an s f e r Pasien
Tingkatkan kemampuan Vigilance / waspada Tingkatkan kemampuan mengenali EWS Tingkatkan aktivasi RRT Mengurangi aktivasi Code Blue Mengurangi transfer ke Intensif yang tidak perlu Pendidikan & Pelatihan Libatkan keluarga dalam RRS Kolaborasi dan kerjasama dalam tim Pengembangan pola komunikasi Peran Perawat Dalam RRS (Rapid Response System)
REFERENSI National Early Warning Score (NEWS) 2, Standardising the assessment of acute- illness severity in the NHS , Royal College of Physicians, London, 2017 Deonni P Stolldorf, PhD, RN, Rapid Response Teams are perceived : a qualitative study and comparison of the perceptions of nurse leaders, team members, and team end- users . 2017 Nishijima, Oyadomari. Use of Modified Early Warning Score System to Reduce The Rate of In- Hospital Cardiac Arrest , Journal of Intensive Care, 2016 National Early Warning Score (NEWS) 2, Updated report of a working party Executive summary and recommendations , Royal College of Physicians, London, 2017 National Early Warning Score, National Clinical Guideline, National Clinical Effectiveness Committee , Ireland, 2014 Leach, PhD, RN . Rapid Response Teams : Qualitative Analysisi of Their Effectiveness . 2013 Training Manual for The National Early Warning Score & associated Education Programme , Australia, 2011