GIZI
DALAM INTEGRASI LAYANAN PRIMER
(ILP)
Oleh:
UPT PUSKESMAS PAMOTAN
Tatalaksana / Penanganan Kasus pada ANC
Ibu Hamil Anemia dan Kurang Energi Kronis
(KEK)
Deteksi ibu hamil anemia dan
KEK
melalui ANC:
Jika ditemukan kadar Hb <7
gr/dl atau kenaikan BB di
bawah 1 kg/bulan (T1) atau di
bawah 2 kg/bulan (T2, T3),
maka harus dirujuk
Penjelasan
algoritma
1▪Jika KEK saja: diberi MT
1 disertai
konseling gizi
2▪Jika KEK + Anemia: diberi MT
1
sesuai usia kehamilan,
konseling gizi dan tatalaksana
anemia (MT
1 tidak
menggantikan kebutuhan
dasar makanan bergizi
seimbang sesuai kebutuhan
ibu hamil)
3▪Jika KEK + penyakit: diberi MT
1
sesuai usia hamil, konseling
gizi, tatalaksana penyakit
penyerta
Ibu hamil
ANC terpadu
▪ANC rutin
▪Konseling gizi
▪ANC Rutin
▪Tatalaksana
anemia
▪Konseling gizi
▪ANC rutin
2
▪Tatalaksana
anemia
▪Konseling gizi
▪ANC rutin
2
▪Konseling gizi
▪ANC rutin
2
▪Tatalaksana
penyakit
▪Konseling gizi
Pemberian Makanan Tambahan
Normal Anemia KEK +
Penyakit
KE
K 1
KEK + Anemia
2 3
1.MT = makanan tambahan
2.Pemberian suplementasi tablet tambah darah (TTD) termasuk dalam protokol
ANC
sesuai Permenkes No 21 Tahun 2021
Pelayanan Kesehatan
Balita dan Anak Pra
Sekolah
3
5
Paket Pelayanan Kesehatan Bayi, Balita dan Anak Pra
Sekolah
Pemantauan Pertumbuhan dan
Perkembangan
BB/U
-2 SD < BB/U < +1 SD
BB/U
< -2SD atau > +1 SD
Kembali ke
Posyandu
bulanberikutny
a
PB/U atau
TB/U
3 SD < PB/U atau TB/U > -2 SD
•Status Gizi: BB/U, PB/U atau TB/U, BB/PB, dan atau BB/TB, IMT/U
•Weight Increment (0-24 bulan) & Length/Height increment (0-24
bulan)
•Tren IMT/U
BB/PB atau
BB/TB
Kenaikan BB kurang
dari standar weight
increment 10-24 bulan
< -2SD atau < -3 SD
> + 1 SD atau
Pada usia anak >7-8 bulan: jika tren
IMT meningkat dibandingkan IMT
sebelumnya
< -2 SD > +3 SD
IMT/
U
PB/U atau TB/UBB/U
Proses Asuhan Gizi
Kembali ke
Posyandu bulan
berikutnya
Posyand
u Dusun,
RT/RW
Pustu
Puskesma
s FKTP
Lain
ALUR RUJUKAN HASIL PENGUKURAN ANTROPOMETRI
Berdasarkan Permenkes No 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri
Anak
FKRTL
TINDAK LANJUT PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
Tenaga kesehatan (dokter/bidan/perawat/ahli gizi) berkolaborasi menindaklanjuti hasil
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan melalui Manajemen Terpadu Balita Sakit
(MTBS) untuk mencari adakah penyakit atau kondisi lainnya yang mendasari sebagai
etiologi masalah gizi dan perkembangan, untuk selanjutnya:
-Tata Laksana Masalah Gizi (termasuk edukasi/konseling dan stimulasi perkembangan)
-Pemantauan Rutin
- Rujukan (jika diperlukan)
Setelah balita memasuki episode sembuh (jika sebelumnya ada penyakit penyerta),
maka dapat dilakukan penilaian perkembangan mengacu pada Pedoman Stimulasi
Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) di Puskesmas dan Pustu.
Kader melalui pelaksanaan Posyandu dusun/RT/RW melakukan pemantauan dan edukasi
tumbuh kembang.
Pelaksanaan kunjungan rumah oleh kader atau nakes untuk sweeping balita yang tidak
datang ke Posyandu.
Pelayanan Pemantauan Pertumbuhan dan
Perkembangan
4
5
Algoritma Tatalaksana Masalah Gizi Balita (6 -59
Bulan)
PMT Lokal 4-8 minggu
PMT Lokal 4-8 minggu
Pelayanan Kesehatan Anak
Usia Sekolah dan Remaja
Pelayanan : Skrining Kesehatan Anak Usia Sekolah dan
Remaja
Sasaran Waktu/
Frekuensi
Tempat
Skrining
anemia
•Anamnesis: 5L, sering pusing
•P.fisik: konjungtiva & telapak tangan anemis
•P.penunjang: hb meter POCT, dikonfirmasi dg hemato
analyzer (bila anemia)
•Tatalaksana: anemia ringan, anemia sedang, anemia
berat
remaja putri usia
≥12
- ≤18 tahun,
dengan/ tanpa
gejala anemia
1 x dalam
setahun
Puskesmas
Pustu
Skrining
HIV
•Metode skrining dengan Pemeriksaan Rapid R0 lalu
melihat hasil positif atau negatif. Jika hasil R0
(skrining) positif pasien akan dirujuk ke Puskesmas
atau RS PDP agar bisa dilakukan pemeriksaan
diagnosis (R1, R2 dan R3 untuk menegakkan
diagnosa.
•Tindak lanjut jika hasil pemeriksaan R1, R2 dan R3
Positif maka pasien dinyatakan sebagai orang
penderita HIV (ODHIV) dan bisa diberikan ARV.
remaja dengan HIV
/ AIDS (ODHA),
remaja yang kontak
serumah dengan
pasien TBC paru
yang terkonfirmasi
bakteriologis,
remaja yang
beresiko lainnya
(penyakit
imunokompromais,
dll)
ketika
ditemukan
indikasi atau
ditemukan
kasusnya
atau
beresiko
tertular dari
orang lain
Puskesmas
Sasaran:
1.anak usia sekolah ( 6-18 tahun)
≥
2.remaja (10-18 tahun)
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
(PKPR)
di Dalam Gedung
Skrining Kesehatan Anak Usia Sekolah dan
Remaja
Pelayanan Sasaran Waktu/
Frekuensi
Tempat
Skrining
Obesitas
•Anamnesi
??????
Pemeriksaan Fisik
??????
P.
Antropometri
•Cara menghitung IMT
•Interpretasi IMT
•Tatalaksana sesuai IMT
??????
edukasi
lifestyle khususnya terkait konsumsi makanan
≥ 6-18 tahun Setiap
berkunjung
Puskesmas
Pustu
Skrining
Diabetes
Melitus
(DM)
•Skrining DM meliputi anamnesis riwayat
penyakit keluarga dan diri sendiri; pengukuran
tinggi badan, berat badan, lingkar perut,
pemeriksaan tekanan darah; pemeriksaan
kadar gula
•Skrining untuk deteksi dini DM dapat dilakukan
di Posyandu melalui anamnesis faktor risiko
PTM, pengukuran BB, TB, LP, TD, dan
pemeriksaan kadar gula darah dengan
menggunakan glukometer
•Skrining DM di Posyandu dilaksanakan oleh
kader terlatih dan penegakan diagnosa
dilakukan di FKTP.
≥ 6-18 tahun
dengan
mengompol,
poliuria, polifagi,
polidipsia,
penurunan berat
badan yang cepat
dalam 2-6 minggu
sebelum diagnosis
ditegakkan
1 x dalam
setahun
Puskesmas
Pustu
Sasaran:
1.anak usia sekolah ( 6-18 tahun)
≥
2.remaja (10-18 tahun)