Materi Infeksi Saluran Pernafasan Akut..

pristarusdini 7 views 16 slides Sep 12, 2025
Slide 1
Slide 1 of 16
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16

About This Presentation

ppt


Slide Content

ISPA ( Infeksi saluran Pernafasan Acut )

Latar Belakang ISPA adalah infeksi akut yang menyerang salah satu bagian/lebih dari saluran pernapasan mulai hidung – alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga tengah, pleura) yang disebabkan oleh > 300 jenis mikro-organisme Bakteri Virus Salah satu Penyakit ISPA yang penting adalah Pneumonia Pneumonia banyak terjadi pada usia anak maupun pada dewasa . Kelompok rentan (Bayi, Balita dan Lansia), Pneumonia sering mengakibatkan kematian N eglected T ropical D isease “ F orgo t ten C ommunicable D isease ” Porsi belanja kesehatan terbesar pada Pengendalian Penyakit Menular di JKN adalah pada infeksi saluran pernapasan sebesar 5,2 T dari total 13,0 T ( Sumber: NHA,2019)

Paru Alveoli Kondisi sehat Pneumonia Cairan Dalam kondisi sehat , alveoli dapat menjalankan fungsinya dengan baik , tetapi dalam kondisi pneumonia, alveoli terendam oleh cairan sehingga susah untuk bernapas . Apabila kondisi ini terjadi terus menerus maka paru kekurangan oksigen dan berakibat fatal yaitu kematian . Kondisi Paru Balita yang terkena Pneumonia

Situasi (1) Global: Pneumonia masih menjadi masalah kesehatan terutama pada anak Nasional: Berdasarkan RISKESDAS 2007 Pneumonia masih menjadi penyebab kematian bayi (23.8%) dan balita (15.5%). RISKESDAS 2018, prevalensi pneumonia berdasarkan diagnosis oleh tenaga kesehatan adalah 2% dan 4% berdasarkan diagnosis oleh tenaga kesehatan dan gejala. 70% disebabkan oleh bakteri , dan 30% disebabkan oleh sebab lain (jamur, virus) (WHO, 2004) Survei Sample Registration System Balitbangkes 2014 Pneumonia menempati urutan ke 3 sebagai penyebab kematian pada balita (9.4%)

Situasi (3) Pandemi COVID-19

Pencegahan dan pengendalian ISPA merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program pembangunan kesehatan . Tujuan Program Pencegahan dan Pengendalian ISPA “ Menurunkan angka kesakitan ( morbiditas ), angka kematian ( mortalitas ) dan disabilitas serta mengurangi beban ekonomi akibat ISPA dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan kesehatan dan pembangunan nasional ” 01 02 03 Menurunkan angka ke sakitan dan kematian karena pneumonia pada balita Melakukan pengendalian fa ktor risiko kejadian pneumonia pada balita Meningkatkan kesiapsiagaan terhadap ancaman terjadinya pandemi influenza

Upaya Promotif Pneumonia (Koordinasi Lintas Program/Lintas Sektor) Penyakit pneumonia erat kaitannya dengan factor risiko yang berupa faktor lingkungan, gizi dan perilaku orang tua/keluarga, oleh karena itu perlu upaya promotif lintas sektor/lintas program untuk pencegahan dan pengendalian pneumonia balita. Oleh karena banyak nya faktor risiko yang berkontribusi terhadap kejadian pneumonia, maka tidak ada intervensi tunggal yang bisa menurunkan beban Penyakit karena pneumonia. Polusi udara Kepadatan Anggota Keluarga dalam rumah Asap Rokok Lingkungan ASI Eksklusif Kecukupan Gizi Seimbang Berat Badan Lahir Rendah Lingkungan Rumah Gizi Perilaku Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Stop merokok didalam rumah

Koordinasi dan Kolaborasi dalam Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ISPA Penanggulangan ISPA memerlukan dukungan dan keterlibatan semua program pembangunan, baik pembangunan kesehatan maupun program pembangunan nasional lainnya . Perbaikan atau peningkatan upaya kesehatan pada faktor risiko akan berdampak pada upaya penanggulangan ISPA Penyehatan Linkungan Perbaikan kualitas udara dan Promosi Rumah Sehat Imunisasi Pemenuhan Program Imunisasi dasar lengkap pada anak Gizi Perbaikan Gizi melalui program ASI Ekslusif dan Gizi yang seimbang Penyakit Tidak Menular Perubahan Perilaku Merokok

Vaksin difteri, pertus sis dan tetanus (DPT) Vaksin Haemophilus Influenzae tipe B ( Hib) Vaksin Pneumococcal Cojugate Vaccine (PCV) Mencegah pneumonia yang diakibatkan oleh bakteri pertussis Mencegah pneumonia yang diakibatkan oleh bakteri Haemophilus Influenzae tipe B Mencegah pneumonia akibat 13 jenis bakteri pneumokokus Bayi usia 2 bulan Bayi usia 3 bulan Bayi usia 12 bulan Bayi usia 2 bulan Bayi usia 3 bulan Bayi usia 4 bulan Bayi usia 2 bulan Bayi usia 3 bulan Bayi usia 4 bulan Upaya Preventif Pneumonia (Program Imunisasi) Upaya preventif pneumonia balita berupa pemberian imunisasi untuk meningkatkan kekebalan atau imunitas pada tubuh balita yang belum secara sempurna membentuk kekebalan aktif secara mandiri.

KLASIFIKASI

IW 2

IW NAPAS CEPAT Umur ( Bulan ) Napas cepat (x/ menit ) 0-2 ≥ 60 2 - <12 ≥ 50 12 - 59 ≥ 40

IW <2 Bulan ≥ 60 x/ menit Ulang : ≥ 60 x/ menit NAPAS CEPAT

Deteksi dini kasus pneumonia balita standar Deteksi dini lekat dengan pendekatan MTBS ( Manajemen Terpadu Balita Sakit ). Kenali Gejala Berat Apakah ada retraksi / tarikan dinding dada ke dalam (TDDK)?, atau Hitung saturasi oksigen nya ? Apabila ≤92% PNEUMONIA BERAT Hitung Napas * Jika iya , klasifikasikan Jika tidak , lakukan Hitung napas dalam 1 menit penuh Napas cepat apabila : < 2 bulan : 60 x atau lebih / menit 2 - < 12 bulan : 50 x atau lebih / menit 12 - < 5 tahun : 40 x atau lebih / menit PNEUMONIA RUJUK SEGERA Berikan amoksisilin 2x sehari selama 3 hari Apabila tidak ada tanda gejala berat dan/ atau napas cepat BATUK BUKAN PNEUMONIA Jika ada napas cepat , klasifikasikan * Pastikan anak dalam kondisi tenang / stabil

Terima Kasih
Tags