##__Materi_KULIAH SURVEY PEMETAAN_Sesi_3_.pptx

AdiCokroaminoto1 11 views 16 slides Sep 08, 2025
Slide 1
Slide 1 of 16
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16

About This Presentation

Survey Pemetaan


Slide Content

Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UHAMKA 2 020 SURVEY PEMETAAN ILMU UKUR TANAH Materi Kuliah Sesi-3

Kenyataannya bahwa jarum magn e t tidak mengarah ke kutub Utara-Selatan bumi tetapi menyimpang ke Utara-Selatan kutub magn e t bumi . Kutub magn e t merupakan daerah yang luas dan pada daerah tsb jarum magn e t akan berdiri tegak . Tempat-tempat yang menjauh dari daerah magn e t umumnya akan membentuk sudut deklinasi yang umumnya dengan besaran yang berlainan , namun ada pula yang mempunyai sudut deklinasi sama . Penyimpangan terjadi karena posisi kutub magn e t Utara-Selatan bumi tidak tepat berada di kutub Utara-Selatan bumi dan akibat pengaruh medan magn e t besar yang merupakan gabungan semua gaya magn e t dipermukaan bumi menarik jarum magnit untuk mengarah ke kutub magn e t. Penyimpangan tsb dinyatakan sebagai deklinasi . Kutub Utara Magnet pada Kompas

UB S 20 º T U 20 º T B T S 20 º B Deklinasi Timur UM UB S 20 º B U 20 º B B T S 20 º T Deklinasi Barat UM Deklinasi ( sudut penyimpangan ) merupakan sudut yang dibentuk dari arah jarum magn e t terhadap Utara-Selatan bumi yang sesungguhnya .

Tempat-tempat yang berdeklinasi sama ditarik garis ( maya ) dan garis tsb dinyatakan sebagai isogonic . Garis isogonic di peta dinamakan isogonic chart . Sudut deklinasi setiap tahunnya berubah-ubah , bahkan setiap hari terjadi perubahan . Ini akibat rotasi bumi dan kejadian-kejadian alam . Sehingga peta isogonic pun terjadi perubahan-perubahan . Disamping itu ada pula tempat-tempat yang mempunyai deklinasi nol ( tepat mengarah Utara-Selatan kutub bumi ) dan garis yang menghubungkannya dinamakan agonic . UB UM B T S

Tahun 1960 diperkirakan letak areal magn e t Utara sekitar titik perpotongan 75 º LU dan 101 º BB. Letak areal magnit Selatan sekitar perpotongan 67 º LS dan 148 º BT. Local attraction ( pengaruh lokal ) = gaya tarik setempat merupakan pengaruh suatu kejadian yang biasa terjadi pada daerah-daerah pegunungan atau vulkanik . Garis gaya magnetik yang mengarahkan jarum magn e t pada kompas sering berubah arah dengan adanya tambang , deposit mineral atau kabel transmisi listrik . Bahkan benda-benda yang terbuat dari logam seperti tiang listrik , alat-alat berat , tangkai payung , pulpen / pensil logam dapat mempenagruhi arah jarum magnit .

JARAK Yang dimaksud adalah jarak datar bukan jarak miring jarak datar jarak miring

Metode Pengukuran Jarak 1. Pengukuran Jarak Langsung 2. Pengukuran Jarak Optis 3. Pengukuran Jarak Elektronik Menggunakan meteran Menggunakan t h eodolit e / waterpass Menggunakan Pengukur Jarak Elektronik

Metode pengukuran langsung JARAK yang dilaksanakan sangat tergantung pada ketelitian yang diperlukan. Ketelitian ini dipengaruhi oleh metode pengukuran dan alat ukur yang digunakan. Pengukuran yang menghendaki ketelitian rendah dapat digunakan metode pengukuran dan alat ukur sederhana . Pengukuran yang menghendaki ketelitian tinggi harus menggunakan metode pengukuran dan alat ukur yang bagus (akurat) Akan membuang waktu dan biaya apabila kita melaksanakan pengukuran teliti, tetapi hanya sedikit ketelitian yang kita perlukan, sebaliknya tidak ada gunanya mencoba dan mencapai ketelitian tinggi dengan hanya menggunakan alat ukur rantai atau pita ukur (meteran) dari bahan plastik . Pita ukur (meteran) dari baja biasanya lebih tinggi ketelitiannya dibandingkan dengan pita ukur (meteran) yang terbuat dari plastik.

Mengukur jarak antara dua titik yang lurus dengan permukaan rata, mudah dilakukan apabila jarak yang kita ukur kurang (lebih pendek) dari pita ukur yang kita pakai untuk mengukur. Apabila jarak yang diukur, panjangnya melampaui pita ukur yang kita pakai, maka perlu dibantu ranging rods (Yalon) untuk mengontrol posisi dari pita ukur agar tetap pada garis lurus. Proses peletakan ranging rods pada garis lurus antar dua titik tersebut disebut me- ranging (membanjar = meluruskan garis ukur). 1. Mengukur Jarak Langsung menggunakan Meteran/Pita Ukur Ranging rods (Yalon) biasanya terbuat dari besi atau kayu yang dicat dengan warna merah dan putih, diseling tiap 25 cm, panjang yalon biasanya antara 2 – 2,5 m, dapat berbentuk segitiga, segiempat, atau bulat dengan diameter 3 cm dan runcing di ujung bawahnya.

Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam metode pelurusan perlu beberapa langkah-langkah sebagai berikut: Tancapkan yallon pada tiap ujung dari garis ukur antara dua titik misalnya titik AB, dengan kedudukan vertikal. Dengan sedikit membungkuk badan di belakang di A untuk mendapatkan garis pandangan yang rendah, mengincar kedua sisi yallon-yallon tersebut Dengan pertolongan seorang pembantu peganglah sebuah yalon dan letakkan kira-kira pada garis AB sejauh panjang pita ukur dan diletakkan vertikal dengan ibu jari dan telunjuk. Dengan mengincar sisi yalon di A, instruksikan pada pembantu, bergerak ke kanan atau ke kiri, sampai tiga yallon tersebut segaris dan baru yallon ditancapkan. Dengan cara yang sama dilakukan lagi beberapa pelurusan, jika jarak AB demikian panjang. A B 1 2

Pengukuran pada Bidang Miring Dalam survei ukur tanah untuk pemetaan, jarak antara dua titik berarti jarak horisontal. Jika titik-titik berada pada ketinggian yang berbeda, maka yang dimaksud jarak adalah panjang horizontal antara titik-titik tersebut. Terdapat dua cara dalam menentukan jarak antara dua titik pada bidang miring, yaitu a. Pengukuran Per Bagian Pengukuran dilakukan secara bertahap, untuk kemudian dijumlahkan. Jarak horisontal antara titik A dan titik B adalah hasil penjumlahan pengukuran pada bagian 1, 2, 3, dan 4. A B 1 2 3 4

3 2 1

b. Pengukuran dengan Bantuan Sudut Pengukuran dilakukan pada bidang miringnya, kemudian mengukur sudut vertikal dari bidang miring tersebut. Jarak pada bidang miring dapat diukur dengan menggunakan pita ukur/meteran, kemudian sudut vertikal dapat diukur dengan menggunakan kompas brunton, klinometer, atau abney level. Kemudian jarak horisontal maupun beda tinggi dapat dihitung dengan menggunakan rumus Jarak Horizontal : D = d cos α Beda Tinggi : BT = d sin α A B d D α BT : meteran d : jarak miring D : jarak horizontal/datar BT : beda tinggi α : sudut kemiringan lereng

α d D BT

Sumber - sumber kesalahan pada pengukuran langsung Pengukuran secara langsung memiliki tingkat gangguan yang besar, diantaranya disebabkan oleh: P ita ukur (meteran) kurang direntangkan secara horisontal Adanya angin yang meniup pegas ukur Pelurusan (ranging) kurang benar Panjang pita ukur /meteran yang tidak b e nar Kesalahan menghitung jumlah rentangan Kesalahan recorder ( pencatat ) Kesalahan menghitung kemiringan dll

Praktikum 1 Pemetaan dengan Pengukuran Menggunakan Alat Sederhana Kompas, Pita Ukur (meteran), dan clinometer Petunjuk ada di lembar tersendiri