Alternatif Asuhan Keperawatan Indonesia Pelayanan Asuhan Keperawatan Jarak Jauh
D efinisi Telenursing adalah Penggunaan teknologi telekomunikasi dan informasi untuk memberikan pelayanan keperawatan yang dipisahkan dengan jarak fisik antara pasien dan perawat, antara perawat dan pelaku kesehatan lain, atau antar perawat itu sendiri Telenursing adalah bagian dari Telehealth , dan memiliki banyak kaitan dengan aplikasi medis dan non medis lainnya, seperti telediagnosa, telekonsultasi, telemonitoring, telelearning, dll
F low D iagra m
Misal, Pasien bergerak dalam perjalanan, atau tinggal di rumah, di daerah terpencil yang sulit dijangkau Pasien memiliki penyakit paru kronik, diabetes, penyakit jantung kongestif, atau degeneratif saraf seperti parkinson Atau bahkan pasien pasca-bedah, perawatan luka, ostomies, cacat individu, dll Pasien dapat dibantu secara rutin oleh perawat melalui video conference, atau photo dan teks interaktif Selama proses ini Pasien dapat menggunakan SmartPhone, Tablet PC, atau Komputer yang memiliki akses internet contoh penerapan aplikasi T elenursing dala m ru m ah perawatan
contoh lain aplikasi T elenursing Telenursing juga dapat digunakan oleh call center dioperasikan oleh organisasi managed care, yang dikelola oleh perawat yang bertindak sebagai manajer kasus atau konseling pasien. Telenursing juga dapat melibatkan kegiatan lain seperti pendidikan pasien, telekonsultasi keperawatan, tele pemeriksaan hasil tes medis, dan bantuan kepada dokter dalam pelaksanaan protokol pengobatan medis.
beberapa faktor penyebabnya Mahalnya biaya pelayanan kesehatan Banyak kasus penyakit kronik dan lansia Sulitnya mendapatkan pelayanan kesehatan di daerah terpencil Penyebaran pelayanan kesehatan belum merata Kesadaran pemeliharaan kesehatan makin tinggi Dukungan teknologi dan infrastruktur semakin baik Kemudahan menerapkan layanannya Menyenangkan dalam pengerjaannya Kenapa Telenursing Berkembang Sangat Cepat? adalah :
K euntungan T elenursing Dapat menjadi jalan keluar kurangnya jumlah perawat Mengurangi jarak tempuh Menghemat waktu tempuh menuju pelayanan kesehatan Mengurangi jumlah hari rawat dan jumlah pasien di RS Menghambat infeksi nosokomial. Tingkat “kunjungan”perawat terhadap pasien menjadi lebih tinggi
P erke m bang an T ele nursing Telah diterapkan di Amerika, Yunani, Israel, Jepang, Italia, Denmark, Belanda, Norwegia, Jordania dan India bahkan Malaysia. Dikabarkan, di Amerika Serikat 36% peningkatan kebutuhan perawat home care, dapat ditanggulangi oleh Telenursing Sedangkan di Inggris, 15% pasien home care dilaporkan memerlukan teknologi telekomunikasi, sebab sejumlah besar pasien mendapatkan pelayanan telekomunikasi di rumah dengan Telenursing
Untuk perawatan jarak jauh, seperti perawatan pasien di rumah. Perawat dapat memonitor tanda-tanda vital pasien seperti: tekanan darah, gula darah, berat badan, atau peak flow pernapasan pasien. Bahkan Pasien juga dapat berkonsultasi untuk perawatan luka, injeksi insulin, penanganan sesak napas, dll
Telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif pasien dan keluarga, terutama dalam manajemen pribadi penyakit kronik. Karena dukungan Online , Telenursing dapat memberikan pelayanan akurat, cepat, perawatan yang berkelanjutan, serta kontak antara perawat dan pasien yang hampir tidak terbatas
beberapa keuntungan telenursing M enurut B ritton , K eehner , S till & W alden Efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan, karena pasien dan keluarga dapat mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan, seperti: Dokter Praktek, Ruang Gawat Darurat dan Rumah Sakit Dengan sumber daya minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis Telenursing dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari rawat di RS
Dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, tanpa memerlukan banyak biaya Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan. Telenursing dapat pula digunakan dalam pembelajaran di kampus, video conference, pembelajaran online dan multimedia distance learning. Keterampilan klinik keperawatan dapat dipelajari dan dipraktekkan melalui model simulasi secara interaktif. beberapa keuntungan telenursing M enurut B ritton , K eehner , S till & W alden
H uku m, etika dan peraturan Telenursing masih memiliki banyak masalah hukum, etika dan peraturan Seperti yang terjadi dengan telehealth keseluruhan. Di banyak negara, praktek antar negara menggunakan telenursing masih dilarang Perawat sebagai pelaku telenursing harus memiliki lisensi dari kedua negara, negara tempat perawat tinggal dan negara dimana pasien menerima telecare tinggal Masalah hukum seperti akuntabilitas, malpraktik, dll juga sebagian besar masih belum terpecahkan dan sulit untuk menanganinya.
S yarat p e m berian asuhan keperawatan j arak jauh : Praktek Telenursing SOP / Prosedur Standar Operasional Etika dan Profesionalisme Jaminan keamanan dan kerahasiaan informasi pasien Dukungan teknologi yang sesuai dan memadai K egiatan telenursing terwujud karena adanya integrasi antara : Strategi dan kebijakan praktek keperawatan Sistem pendidikan dan pelatihan keperawatan, serta Peran dari teknologi telekomunkasi dan informasi
Membuka peluang bagi seorang perawat untuk dapat memberikan layanan kesehatan kepada orang yang sebelumnya tidak terjangkau, bahkan tanpa batasan waktu dan jarak Telenursing
C Robot Tele-nursing
Robot dan layanan kesehatan Masa depan layanan kesehatan akan melibatkan integrasi robotika dan telemedis yang kami sebut tele-nursing. Tele-nursing adalah gagasan bahwa perawat manusia dapat mengendalikan robot dari jarak jauh untuk melakukan sebagian besar ( atau banyak ) tugas yang terlibat dalam perawatan pasien . Dengan kata lain, robot menjadi mata , telinga , dan tubuh perawat . Komponen yang diperlukan untuk memungkinkan tele-nursing— manipulasi robot, telekonferensi , augmented reality, sensor kesehatan , dan jaringan komunikasi berlatensi rendah — kini semakin matang . Ketika tele-nursing menjadi lebih mampu , perawat akan dapat melakukan sebagian besar perawatan pasien melalui robot, sehingga mengurangi tingkat penggunaan APD dan meningkatkan pembatasan sosial .
Apakah realistis bagi robot untuk layanan kesehatan ? Bayangkan bila robot seperti Baymax dalam film animasi “Big Hero 6” yang mendiagnosis , merawat , dan bahkan menghibur pasien .
Secara keseluruhan , robot tele-nursing memiliki lima fungsi utama : Komunikasi ( hubungan audio dan video dua arah antara staf dan pasien ) Mobilitas ( dalam satu ruangan atau antar ruangan ) Pengukuran ( pengumpulan dan penilaian data klinis ) Manipulasi umum ( dari akurasi sentimeter hingga sub- milimeter ) Penggunaan alat ( alat khusus manusia atau robot)
Tele-Robotic Intelligent Nursing Assistant, atau TRINA . Awalnya disponsori oleh National Science Foundation sebagai respons terhadap wabah Ebola pada tahun 2014 TRINA adalah robot manipulasi bergerak dengan kemampuan telepresence yang dirancang agar staf medis dapat melakukan berbagai tugas rutin , seperti membawa makanan dan obat-obatan , memindahkan peralatan , membersihkan , dan memantau tanda-tanda vital, saat berkomunikasi dengan pasien .
Penerapan Tele nursing Pediatric telenursing masyarakat bisa mendapatkan fasilitas edukasi , skrining dan konsultasi mengenai seluk beluk keperawatan anak mulai dari perawatan bayi baru lahir , perawatan tali pusat , tumbuh kembang anak , perawatan anak sakit dan bahkan dapat di gunakan untuk melakukan rujukan
Aplikasi sederhana sistem telenursing dapat tergambar dari tahapan sebagai berikut : Keluarga menelepon melalui call center dengan keluhan kesehatan anak mereka . Perawat triase klinik mengidentifikasi keluhan pasien dan kondisi yang dikeluhkan dapat ditampilkan melalui video. Percakapan dimulai melalui telepon menggunakan Pediatric Telephone Protocols (Barton Schmitt). Jika jaringan internet tersedia di rumah pasien maka tautan (text link) aplikasi konferensi akan dikirim untuk berinteraksi dengan pasien dan keluarga untuk meningkatkan proses triage keperawatan .
Hasil Penelitian oleh Ramelet . et al (2017) tentang dampak pemberian intervensi yang diberikan melalui telpon (telenursing) terhadap kepuasan dan kesehatan anak yg menderita penyakit peradangan reumatik berserta keluarganya . menunjukan hasil yang signifikan tentang kepuasan anak dan keluarga terhadap cara pemberian intervensi Penelitian oleh Bradford. et al (2014) tentang hambatan dan manfaat yang dirasakan dari program telehealth pada perawatan paliatif pada anak di rumah . Hasil yang didapatkan adalah kurangnya kemampuan mengelola hubungan , mempercayai teknologi sebagai kompromi dalam pemanfaatan telehealth. Penelitian controlled trial yang dilakukan oleh Wang. et al (2016) tentang pengembangan aplikasi smartphone untuk monitoring pada pasien anak berserta pelaporan dan evaluasi kegunaannya . Penelitian ini merupakan penelitian multidisiplin diantaranya dokter , perawat anak , dan ahli IT. Semua peserta merasa bahwa aplikasi ini mudah digunakan dan ramah anak . Penelitian ini merupakan salah satu instrumen yang bisa digunakan pada pelayanan telenursing. Meskipun memerlukan suatu protokol tertentu didalam penerapannya