MATERI MANAJER proyek pelaksana GEDUNG.pptx

MEdySartana 24 views 109 slides Sep 10, 2025
Slide 1
Slide 1 of 109
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74
Slide 75
75
Slide 76
76
Slide 77
77
Slide 78
78
Slide 79
79
Slide 80
80
Slide 81
81
Slide 82
82
Slide 83
83
Slide 84
84
Slide 85
85
Slide 86
86
Slide 87
87
Slide 88
88
Slide 89
89
Slide 90
90
Slide 91
91
Slide 92
92
Slide 93
93
Slide 94
94
Slide 95
95
Slide 96
96
Slide 97
97
Slide 98
98
Slide 99
99
Slide 100
100
Slide 101
101
Slide 102
102
Slide 103
103
Slide 104
104
Slide 105
105
Slide 106
106
Slide 107
107
Slide 108
108
Slide 109
109

About This Presentation

MATERI MANAJER proyek pelaksana GEDUNG


Slide Content

PELATIHAN DAN SERTIFIKASI SKK JENJANG 6 MANAJER LAPANGAN PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG

Menerapkan Perundang undangan Sistim Manajemen Mutu (SMU) Menerapkan Perundang undangan Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L) Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja Menyusun Rencana Pelaksanaan Melakukan Pekerjaan Persiapan Mengelolah Pekerjaan Pelaksanaan Melakukan Pekerjaan Akhir Materi Pelatihan

Nama : Ir. Suharto, ST, MT, IPM ,Asean Eng ,ACPE Alamat : Jl.Bengkuring Raya 1 D/379 RT. 46 Sempaja Samarinda Hp : 08 21 5 8068376 E-Mail : [email protected] Pekerjaan : Dosen, Tenaga Ahli, Instruktur dan Asesor Sertifikat : SKK Utama Gedung SKK Madya Jalan SKK Madya Jembatan SKK Utama Sumber Daya Air INSTRUKTUR

Tuntutan persyaratan kompetensi Tenaga kerja untuk pekerjaan perencana, pengawas dan pelaksana jasa konstruksi harus bersertifikat keahlian kerja dan atau keterampilan kerja (UU Jakon 18/1999 --> 2/2017) JASTIFIKASI

Proses Sertifikasi Peserta Pelatihan Pembekalan Assesment Rekomendasi S K K LPJKP /BNSP Peserta Pelatihan Pembekalan Assesment Rekomendasi

MENERAPKAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ( SMM )

MANAJEMEN SISTEM 01 02 03 MUTU DAFRTAR ISI

SISTEM 01 Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari beberapa bagian ( komponen ) yang saling berhubungan , bekerja sama , dan terorganisir untuk mencapai tujuan tertentu .

Ciri-Ciri Sistem Memiliki tujuan → setiap sistem pasti diarahkan pada pencapaian hasil tertentu . Terdiri dari komponen → ada bagian-bagian yang saling berkaitan . Ada keterpaduan → tiap bagian saling bekerja sama , tidak bisa berdiri sendiri . Ada input–process–output → menerima masukan (input), diolah (process), menghasilkan keluaran (output). Ada mekanisme pengendalian → untuk menjaga agar sistem berjalan sesuai tujuan . Contoh Sistem dalam Kehidupan Sehari-hari Sistem Tubuh Manusia → terdiri dari sistem pernapasan , pencernaan , peredaran darah , dll , yang bekerja bersama menjaga kehidupan . Sistem Pendidikan → melibatkan kurikulum , guru, siswa , fasilitas , metode , dan evaluasi untuk menghasilkan lulusan yang kompeten . Sistem Drainase Kota → terdiri dari saluran primer, sekunder , tersier , dan pompa agar air hujan bisa terkelola . Sistem Komputer → hardware, software, brainware bekerja bersama menghasilkan informasi .

LOGO Manajemen ( sering diucapkan menegemen dalam bahasa sehari-hari ) adalah proses merencanakan , mengorganisasi , mengarahkan , dan mengendalikan sumber daya ( manusia , uang, material, informasi , teknologi ) untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien . Unsur-Unsur Manajemen Man ( manusia ) → orang yang menjalankan pekerjaan . Money (uang) → modal untuk kegiatan . Material ( bahan ) → bahan baku atau sarana . Machine ( mesin / alat ) → teknologi atau peralatan . Method ( metode ) → cara kerja atau prosedur . Market (pasar) → sasaran atau penerima hasil kerja . MANAJEMEN

Tujuan Manajemen Mencapai tujuan dengan cara yang efektif ( tepat sasaran ) dan efisien ( hemat sumber daya ). Menjamin koordinasi antarbagian dalam organisasi . Meningkatkan produktivitas , mutu , dan kepuasan stakeholder. Contoh dalam Praktik Konstruksi → manajemen proyek mengatur jadwal , biaya , material, dan tenaga kerja agar bangunan selesai tepat waktu dan sesuai mutu . Pendidikan → manajemen sekolah mengatur kurikulum , guru, fasilitas , dan dana agar pembelajaran efektif . Bisnis → manajemen perusahaan mengatur strategi pemasaran , produksi , dan SDM agar laba maksimal .

LOGO Mutu adalah tingkat baik buruknya suatu produk , jasa , proses, atau sistem yang diukur berdasarkan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan , harapan , dan kepuasan pelanggan atau pihak terkait . MUTU

LOGO Ciri- ciri Mutu Memenuhi standar yang berlaku ( misalnya SNI, ISO). Konsisten dan dapat dipertanggungjawabkan . Memberikan kepuasan kepada pelanggan . Meningkatkan nilai dan daya saing . Contoh Mutu dalam Kehidupan Sehari-hari Produk : Semen dengan standar SNI memiliki mutu yang baik karena kuat tekan sesuai syarat . Jasa: Pelayanan rumah sakit yang cepat , ramah , dan sesuai prosedur mencerminkan mutu layanan . Pendidikan: Perguruan tinggi bermutu jika kurikulumnya sesuai standar BAN-PT dan menghasilkan lulusan kompeten . MUTU

LOGO Sistem Manajemen Mutu (SMM) adalah suatu kerangka kerja terstruktur yang digunakan oleh organisasi untuk mengarahkan dan mengendalikan semua kegiatan yang berkaitan dengan kualitas , sehingga produk atau jasa yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan , standar , dan harapan pelanggan secara konsisten . Sistem Manajemen Mutu (SMM)

1. Identifikasi Dasar Hukum dan Standar yang Berlaku Nasional: UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen . UU No. 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian . Peraturan Pemerintah No. 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional. Permen terkait mutu di masing-masing sektor ( misalnya Kementerian PUPR untuk konstruksi , Kemenkes untuk rumah sakit , dll ). Internasional: ISO 9001:2015 sebagai standar global SMM. Kesimpulan : ISO 9001:2015 di proyek konstruksi membantu menjaga mutu , waktu , biaya , dan keselamatan dengan pendekatan sistematis . 2. Menyusun Kebijakan Mutu sesuai Regulasi Menetapkan visi , misi , dan kebijakan mutu organisasi yang sejalan dengan undang-undang . Contoh : Perusahaan konstruksi wajib memastikan spesifikasi material sesuai SNI ( Standar Nasional Indonesia). Penerapan Perundang-undangan Sistem Manajemen Mutu

4. Pelatihan dan Sosialisasi Memberikan pemahaman kepada seluruh karyawan terkait aturan hukum , standar mutu , serta tanggung jawab mereka . Contoh : Pelatihan ISO 9001, K3L ( Keselamatan , Kesehatan Kerja , dan Lingkungan ), serta kepatuhan hukum . 5. Audit Internal dan Eksternal Melakukan audit internal secara berkala untuk mengecek kepatuhan terhadap regulasi . Mengikuti audit eksternal dari lembaga sertifikasi ( misalnya BSN atau Lembaga Sertifikasi ISO ). 3. Membangun Proses Berbasis Regulasi Membuat SOP (Standard Operating Procedure) yang merujuk ke standar hukum . Contoh : Produk pangan harus mengikuti BPOM dan SNI, sehingga SOP produksi wajib mencantumkan uji laboratorium sebelum distribusi .

MENERAPKAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN ( SMK3L )

Penerapan Perundang-Undangan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (SMK3L): 1. Dasar Hukum SMK3L di Indonesia Penerapan SMK3L memiliki landasan hukum yang kuat , antara lain: Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja . Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan ( digantikan sebagian oleh UU Cipta Kerja ). Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3. Permenaker terkait K3 ( misalnya Permenaker No. 5 Tahun 2018 tentang K3 Lingkungan Kerja ). ISO 45001 ( untuk sistem manajemen K3 internasional ) dan ISO 14001 ( untuk sistem manajemen lingkungan ).

Melindungi pekerja dari potensi kecelakaan dan penyakit akibat kerja . Menjamin operasional perusahaan berjalan aman , sehat , dan ramah lingkungan . Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku . Meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan perusahaan . 2. Tujuan Penerapan SMK3L

a. Komitmen Manajemen dan Kepatuhan Regulasi Membuat kebijakan K3L sesuai UU dan PP yang berlaku . Menyediakan sumber daya manusia , finansial , dan sarana pendukung . Mendaftarkan program K3 ke instansi ketenagakerjaan . 3. Langkah-Langkah Penerapan Perundangan SMK3L

b. Identifikasi Bahaya dan Aspek Lingkungan Melakukan HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control). Menentukan aspek dan dampak lingkungan ( misalnya limbah , emisi , kebisingan ) Identifikasi bahaya (hazard identification) adalah proses sistematis untuk mengenali , mendokumentasikan , dan memahami berbagai potensi sumber bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan kerugian , seperti cedera , penyakit , atau kerusakan property Risk assessment adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi potensi bahaya , menganalisis risiko yang dapat terjadi , dan mengevaluasi dampaknya agar dapat dirancang tindakan pengendalian yang efektif untuk meminimalkan risiko tersebut . Determining control adalah langkah akhir dalam proses HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control) yang bertujuan untuk menentukan atau menetapkan upaya pengendalian risiko berdasarkan penilaian risiko yang sudah dilakukan sebelumnya 3. Langkah-Langkah Penerapan Perundangan SMK3L

c. Perencanaan dan Implementasi Membuat SOP sesuai standar UU dan peraturan teknis (APD, izin kerja , penanganan limbah ). Pelatihan K3L bagi pekerja . Penyediaan sarana P3K, alat pemadam , jalur evakuasi , dan alat pengendalian lingkungan . 3. Langkah-Langkah Penerapan Perundangan SMK3L

d. Pengawasan dan Audit Melakukan inspeksi rutin K3 dan lingkungan . Audit internal & eksternal sesuai PP No. 50 Tahun 2012 dan ISO. Pelaporan ke pemerintah ( misalnya laporan LK3, UKL-UPL, PROPER). e. Tinjauan Manajemen dan Peningkatan Berkelanjutan Evaluasi kinerja K3L. Mengkaji kembali kebijakan berdasarkan perubahan regulasi . Melakukan tindakan korektif dan preventif .

4. Contoh Penerapan di Lapangan Konstruksi → Wajib ada safety induction, APD, sistem izin kerja , pengelolaan limbah B3. Industri manufaktur → Penerapan SMK3, pengelolaan limbah padat / cair , pengendalian kebisingan dan pencemaran udara . Kantor/Perusahaan jasa → Kesehatan kerja ( ergonomi ), manajemen kebakaran , penghematan energi , dan manajemen sampah . 5. Manfaat Penerapan Perundangan SMK3L Mengurangi risiko kecelakaan dan pencemaran lingkungan . Memberikan perlindungan hukum bagi perusahaan dan pekerja . Meningkatkan citra perusahaan di mata stakeholder dan masyarakat . Mendukung pembangunan berkelanjutan .

Pengertian-pengertian KESELAMATAN : Keadaan dimana orang bebas dari kecelakaan dan atau nyaris celaka . KESEHATAN : Sehat secara fisik , mental dan sosial . Tujuan K3 di tempat kerja : Menciptakan sistem kerja yg aman . Menjamin tercapainya kesejahteraan pekerja , properti dan lingkungan dalam melaksanakan pekerjaan . Pengertian Hazard dan Resiko : Hazard ( Bahaya ) : adalah suatu bahan / kondisi yg berpotensi menimbulkan kerusakan / kerugian , muncul krn adanya kontak dengan manusia , melalui beberapa cara : - Manusia yang menghampiri bahaya . - Bahaya yang menghampiri manusia . - Manusia dan Bahaya saling menghampiri . Resiko : adalah terjadinya dampak akibat Hazard/ bahaya . Perlu menajemen resiko ( Risk Management ).

10/09/2025 26 K3 Pekerjaan Pembesian Identifikasi bahaya ; Ujung besi mencuat Terjatuh , tertusuk Tergencet , Terpeleset Tersengat listrik Anyaman besi roboh Pengendalian Risiko : Ujung- ujung besi ditutup Beri papan untuk jalan akses Gunakan APD yang sesuai Pasang instalasi listrik dg benar Beri topangan /stud/ steger

10/09/2025 27 LUBANG LANTAI TIDAK DIPROTEKSI Guardrails Guardrails

10/09/2025 28

10/09/2025 29 Koordinasi Saling mengingatkan Pergantian kerja & shift Kes esuai an kapasitas alat Struktur penunjang Penerangan di malam hari Terpal pelindung jika hujan Pengamanan bahaya jatuh Identifikasi bahaya : Iritasi kulit Tersengat listrik Kejatuhan benda Jatuh Tertusuk besi , paku Hubungan pendek listrik , Bunga api Pek las , K3 P ekerjaan Beton Pengendalian Risiko : Sarung tangan , sepatu , helmet, baju rapat Instalasi harus memenuhi syarat /standard Gunakan helmet, safety shoes Pagar pelindung , safety net/deck, harness Tutup / lindungi ujung besi , singkirkan paku Kabel harus terisolasi rapat Gunakan tabir pelindung

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu usaha untuk melaksanakan pekerjaan tanpa mengakibatkan kecelakaan atau nihil kecelakaan dan penyakit akibat kerja atau zero accident. Keselamatan Kerja pada hakekatnya merupakan upaya perlindungan guna melindungi tenaga kerja atau keselamatannya selama melakukan tugas-tugas pekerjaan sehari-hari ditempat kerja demi kesejahteraan hidup dan peningkatan produksi dan produktivitas

Pemeriksaan Kesehatan , Kotak P3K dan Kebersihan Lingkungan

Papan Informasi Papan Informasi Papan Informasi Papan Informasi sarana Komunikasi CONTOH 32

KETENTUAN TEKNIS

Bentuk-bentuk Alat Pelindung Diri (APD) :

menurut jenis kecelakaan ; Terjatuh Tertimpa benda Terjepit oleh benda Pengaruh suhu tinggi Terkena arus listrik Macam-Macam Kecelakaan kerja. . .

menurut penyebab ; Mesin, misalnya: mesin pembangkit tenaga listrik, mesin penggergajian, dan sebagainya. Alat angkut, misalnya: alat angkut darat, alat angkut air. Bahan-bahan, zat-zat, dan radiasi, misalnya : bahan peledak, gas, zat-zat kimia, dan sebagainya. Lingkungan kerja (di luar bangunan, di dalam bangunan dan di bawah tanah). Macam-Macam Kecelakaan kerja

menurut luka atau kelainan ; Patah tulang Dislokasi (keseleo) Regang otot (urat) Memar dan luka dalam yang lain Amputasi Luka di permukaan Gegar dan remuk Luka bakar Pengaruh radiasi Macam-Macam Kecelakaan kerja . . .

menurut letak kelainan atau luka di tubuh ; Kepala Leher Badan Anggota atas/bawah Banyak tempat Macam-Macam Kecelakaan kerja

PENYEBAB KECELAKAAN KERJA Perilaku yang tidak aman melingkupi : 1. sembrono dan tidak hati-hati 2. tidak mematuhi peraturan 3. tidak mengikuti standar prosedur kerja 4. tidak memakai alat pelindung diri 5. kondisi badan yang lemah Kondisi lingkungan yang tidak aman termasuk didalamnya lingkungan dan alat-alat yang digunakan

Video Penerapan K3L

SEKIAN & TERIMA KASIH

Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

Komunikasi di tempat kerja konstruksi adalah proses penyampaian informasi , instruksi , peringatan , dan koordinasi antara pekerja , mandor , pengawas , kontraktor , konsultan , serta pihak terkait lainnya agar pekerjaan berjalan aman , efektif , dan sesuai rencana . 1. Pengertian

2. Tujuan Komunikasi di Proyek Konstruksi Menyampaikan instruksi kerja dengan jelas . Mencegah kesalah pahaman yang bisa menyebabkan kecelakaan atau kerugian . Menjamin koordinasi antar -divisi ( arsitek , struktur , MEP, keselamatan kerja ). Mendukung kedisiplinan K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja ) Membuat alur kerja lebih efektif dan efisien .

Lisan Briefing harian (toolbox meeting). Instruksi langsung di lapangan . Diskusi antar pekerja . Tertulis Gambar kerja (shop drawing, as-built drawing). Surat menyurat (RFI, surat perintah kerja , laporan harian ). I nstruksi tertulis dari konsultan / pengawas . 3. Jenis Komunikasi di Proyek

Visual Rambu K3 ( dilarang masuk , wajib helm, jalur evakuasi ). Signboard proyek . Peta lokasi kerja atau layout lapangan . Elektronik WhatsApp/Email untuk koordinasi cepat . Software manajemen proyek (MS Project, Primavera). Sistem dokumentasi digital (BIM, cloud sharing). 3. Jenis Komunikasi di Proyek

4. Teknik Komunikasi Efektif Gunakan bahasa sederhana agar mudah dipahami oleh semua pekerja . Pastikan kontak mata dan periksa pemahaman (feedback). Gunakan alat bantu visual seperti gambar , simbol , atau demo langsung . Dokumentasikan instruksi penting secara tertulis . Sampaikan pesan dengan tegas , singkat , dan jelas . Terapkan aktif mendengar (active listening).

5. Hambatan Komunikasi di Proyek Konstruksi Perbedaan bahasa atau tingkat pendidikan pekerja . Kebisingan di lokasi proyek . Kurangnya alat komunikasi (HT, pengeras suara ). Informasi tidak lengkap atau terlambat . Kurangnya budaya safety communication.

6. Contoh Penerapan di Lapangan Toolbox Meeting sebelum memulai pekerjaan ( bahas bahaya kerja , instruksi harian , penggunaan APD). Koordinasi antar divisi melalui rapat mingguan . Instruksi lapangan menggunakan walkie-talkie atau pengeras suara . Dokumentasi pekerjaan melalui laporan harian dan foto progres . Rambu keselamatan terpasang di area berbahaya .

7. Manfaat Komunikasi yang Baik Mengurangi kecelakaan kerja . Meningkatkan produktivitas . Mempercepat penyelesaian masalah . Menjaga hubungan harmonis antar pekerja dan manajemen . Meningkatkan kualitas hasil pekerjaan konstruksi .

Menyusun Rencana Pelaksanaan adalah proses menyusun langkah-langkah kerja secara sistematis agar suatu kegiatan / proyek dapat terlaksana sesuai dengan waktu , biaya , mutu , dan sasaran yang telah ditentukan .

1. Pendahuluan Latar Belakang Proyek Tujuan Pekerjaan Lokasi dan Lingkup Proyek Dasar Hukum dan Acuan Teknis (UU Jasa Konstruksi , SNI, Spesifikasi Teknis, Kontrak ) 2. Identitas Proyek Nama Proyek Pemilik Proyek (Owner) Konsultan Perencana Konsultan Pengawas Kontraktor Pelaksana Nilai Kontrak dan Jangka Waktu Pelaksanaan

3. Organisasi Pelaksanaan Proyek Struktur Organisasi Proyek (Owner, Konsultan , Kontraktor ) Job Description / Tugas dan Tanggung Jawab Mekanisme Koordinasi 4. Rencana Metode Pelaksanaan Uraian Metode Kerja untuk tiap item pekerjaan ( misalnya pekerjaan tanah , pondasi , struktur , arsitektur , mekanikal-elektrikal , finishing). Penggunaan tenaga kerja , peralatan , dan material. Alur kerja (flowchart) pelaksanaan pekerjaan . Pengendalian mutu (quality control).

5. Rencana Jadwal Pelaksanaan Jadwal keseluruhan proyek (time schedule). Kurva S ( jadwal rencana vs realisasi ). Network Planning (CPM/PERT bila diperlukan ). 6. Rencana Sumber Daya Tenaga Kerja : jumlah , kualifikasi , pembagian shift. Material : jenis , volume, waktu kedatangan , penyimpanan . Peralatan : daftar alat berat dan alat bantu yang digunakan . Biaya : rencana penggunaan anggaran (cash flow).

7. Rencana K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja ) Identifikasi bahaya dan risiko kerja (HIRADC). Penyediaan APD (helm, rompi , sepatu , dll ). Tata cara evakuasi dan penanganan kecelakaan . Papan informasi dan rambu K3. Prosedur safety induction dan toolbox meeting. 8. Rencana Pengelolaan Lingkungan (K3L) Penanganan limbah ( padat , cair , B3). Pengendalian kebisingan dan debu . Drainase dan pengendalian air hujan . Rehabilitasi lahan setelah proyek .

9. Rencana Pengendalian Mutu Standar mutu material (uji laboratorium , sertifikat ). Tahapan inspeksi dan uji (inspection test plan). Dokumentasi mutu (shop drawing, as-built drawing). Sistem laporan mutu . 10. Rencana Dokumentasi & Pelaporan Laporan harian , mingguan , bulanan . Foto progres pekerjaan . Berita acara rapat koordinasi . Laporan akhir pelaksanaan proyek .

11. Penutup Ringkasan Rencana Pelaksanaan . Komitmen kontraktor terhadap mutu , waktu , biaya , K3, dan lingkungan . Pernyataan kesanggupan melaksanakan proyek sesuai kontrak .

Melakukan Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan adalah tahap awal sebelum pelaksanaan pekerjaan utama proyek ( misalnya proyek konstruksi , gedung , atau infrastruktur ). Tahap ini penting agar pelaksanaan berjalan lancar , aman , sesuai rencana , dan tidak ada hambatan di lapangan .

1. Administrasi & Legalitas Menyelesaikan dokumen perizinan (IMB/PBG, izin lingkungan , AMDAL/UKL-UPL). Menandatangani kontrak kerja dengan owner/ konsultan . Menyusun Rencana Pelaksanaan Proyek (RPPK / Metode Pelaksanaan ). Menyusun Rencana Mutu Proyek (RMP) dan rencana K3L. 2. Survey dan Pengukuran Ulang Melakukan survey lapangan ( topografi , kontur , elevasi , utilitas yang ada ). Mengadakan stake out / pengukuran ulang sesuai gambar kerja (shop drawing). Menentukan titik referensi (bench mark). Menandai batas area kerja dengan patok / palang .

3. Pembersihan dan Penataan Lokasi Membersihkan lahan dari semak, pohon, bangunan lama, dan material sisa. Melakukan land clearing dengan alat berat bila diperlukan. Pembuangan sampah/limbah sesuai ketentuan lingkungan . 4. Pembuatan Fasilitas Pendukung Mendirikan kantor lapangan untuk manajemen proyek . Membangun barak pekerja atau mess ( bila proyek besar ). Menyediakan gudang material dan area penyimpanan . Menyediakan toilet portable, air bersih , listrik sementara . Membuat pagar proyek dan pos keamanan .

5. Akses dan Transportasi Membuat jalan kerja / jalan sementara untuk kendaraan dan alat berat . Menentukan area parkir dan manuver alat berat . Menyediakan jalur evakuasi darurat . 6. Sarana K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja ) Pemasangan rambu-rambu keselamatan di area kerja . Menyediakan APD (helm, rompi , sepatu , kacamata ). Menyediakan kotak P3K dan pos kesehatan . Melakukan safety induction bagi pekerja baru .

7. Pengadaan Material & Peralatan Menyusun daftar material sesuai spesifikasi . Menentukan jadwal kedatangan material (delivery schedule). Menyiapkan peralatan utama ( alat berat , scaffolding, genset). 8. Koordinasi dan Sosialisasi Melakukan rapat koordinasi awal dengan owner, konsultan , kontraktor . Sosialisasi kepada masyarakat sekitar bila proyek berdampak pada lingkungan pemukiman . Menetapkan alur komunikasi proyek ( rapat mingguan , laporan harian ).

9. Dokumentasi Awal Foto kondisi existing sebelum pekerjaan. Catatan survey topografi, geoteknik, dan utilitas. Pembuatan laporan persiapan pekerjaan. Setelah semua pekerjaan persiapan selesai , barulah proyek masuk ke tahap pekerjaan tanah , pondasi , dan struktur utama .

Mengelola Pekerjaan Pelaksanaan Mengelola pekerjaan pelaksanaan berarti mengatur , mengendalikan , dan mengawasi jalannya pekerjaan utama suatu proyek agar sesuai dengan rencana , spesifikasi teknis , waktu , biaya , mutu , dan aturan keselamatan .

. Persiapan Pelaksanaan Pemeriksaan gambar kerja , kontrak , dan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Mobilisasi tenaga kerja , peralatan , dan material. Pembuatan direksi keet , gudang , workshop, dan fasilitas pendukung . Pekerjaan pengukuran dan patok awal (setting out). Penyusunan rencana kerja mingguan dan bulanan . 2. Organisasi Proyek Menyusun struktur organisasi pelaksanaan proyek : Project Manager : pengendali utama pelaksanaan . Site Manager/Engineer : pengawas teknis lapangan . Quality Control (QC) : memastikan mutu sesuai spesifikasi . Safety Officer (HSE) : menjaga keselamatan kerja . Administrasi & Logistik : urusan dokumen dan material.

3. Pengelolaan Sumber Daya Tenaga kerja : manajemen tukang , mandor , dan operator sesuai kebutuhan . Material : pengadaan , penyimpanan , dan distribusi tepat waktu . Peralatan : memastikan peralatan tersedia , terawat , dan sesuai spesifikasi . Waktu : penjadwalan dengan tools ( misalnya bar chart, CPM, atau MS Project). Biaya : kontrol cash flow agar tidak overbudget. 4. Pelaksanaan Pekerjaan Dilaksanakan berdasarkan metode kerja yang disetujui (Metode Pelaksanaan ). Dibagi sesuai tahapan pekerjaan , misalnya : Pekerjaan tanah (cut & fill, pondasi ). Pekerjaan struktur ( beton bertulang , baja, dinding ). Pekerjaan arsitektur (finishing, pengecatan , plafon , lantai ). Pekerjaan mekanikal , elektrikal , plumbing (MEP). Pekerjaan eksterior & landscape.

5. Pengendalian Mutu Memastikan semua material sesuai dengan spesifikasi (Material Approval Sheet). Melakukan uji laboratorium (beton, baja, tanah). Menyusun Inspection & Test Plan (ITP) . Dokumentasi harian/laporan harian, mingguan, bulanan. 6. Pengelolaan K3L ( Keselamatan , Kesehatan Kerja , dan Lingkungan ) Penerapan APD wajib . Safety induction untuk pekerja baru . Penempatan rambu K3 di lokasi proyek . Pengelolaan limbah konstruksi agar ramah lingkungan .

7. Koordinasi dan Komunikasi Rapat koordinasi mingguan dengan owner, konsultan , dan kontraktor . Rapat harian dengan tim lapangan . Sistem pelaporan progres dengan dokumentasi foto dan grafik kurva -S. 8. Pekerjaan Akhir (Handover) Pembersihan area proyek . Uji fungsi (testing & commissioning) untuk instalasi listrik , AC, air, dan lift. Serah terima pekerjaan (PHO – Provisional Hand Over). Masa pemeliharaan (maintenance) sebelum FHO (Final Hand Over).

1. Perencanaan Awal Membuat Rencana Pelaksanaan Proyek (RPPK) atau Metode Pelaksanaan . Menyusun jadwal pelaksanaan (time schedule, kurva S, CPM). Menentukan anggaran biaya (cash flow, RAB detail). Menyusun rencana mutu proyek (RMP) . Membuat rencana K3L ( Keselamatan , Kesehatan Kerja & Lingkungan ). 2. Pengorganisasian Menetapkan struktur organisasi proyek ( manajer proyek , site engineer, HSE officer, logistik , administrasi ). Menentukan job description dan tanggung jawab masing-masing. Menetapkan jalur komunikasi dan koordinasi ( rapat mingguan , laporan harian ).

Menyusun program Pelaksanaan Contoh Uraian Pekerjaan yang akan dilaksanakan Nilai Bobot tiap uraian pekerjaan

Jangka waktu Pelaksanaan 4 Bulan

Memasukan durasi pelaksanaan di tiap uraian pekerjaan

Kurva S

Pengelolahan Tenaga Kerja , Peralatan , Material dalam Pelaksanaan di setiap uraian pekerjaan Notasi Tenaga Kerja Peralatan Material

EXCEL RAB RUMAH

3. Pelaksanaan di Lapangan Mobilisasi : membawa tenaga kerja , material, dan peralatan ke lokasi . Metode kerja : melaksanakan pekerjaan sesuai shop drawing, spesifikasi teknis , dan SOP. Koordinasi harian : briefing/toolbox meeting sebelum mulai kerja . Pengendalian K3L : memastikan semua pekerja memakai APD, area aman , dan rambu K3 terpasang . 4. Pengendalian Proyek Pengendalian Waktu : memantau progres sesuai jadwal ( kurva S, laporan mingguan ). Pengendalian Biaya : memastikan penggunaan anggaran sesuai rencana (cash flow monitoring). Pengendalian Mutu : melakukan uji material, inspeksi pekerjaan , quality control & quality assurance. Pengendalian K3L : inspeksi rutin, safety patrol, penerapan prosedur darurat .

. 2. Struktur Bawah 2.1. Galian Tanah Pondasi 2.2. Urugan Kembali 2.3. Urugan Pasir Bawah Pondasi 2.4. Pemasangan Aanstamp i ng 2.5. Pemasangan Pondasi Batu Gunung

5. Pelaporan & Dokumentasi Laporan harian : volume pekerjaan , jumlah tenaga , kondisi cuaca , kendala . Laporan mingguan : progres pekerjaan , evaluasi , foto dokumentasi . Laporan bulanan : capaian waktu , biaya , dan mutu . Dokumentasi teknis : shop drawing, as-built drawing, berita acara. 6. Koordinasi & Komunikasi Rapat koordinasi rutin dengan owner, konsultan , dan kontraktor . Sosialisasi ke masyarakat sekitar bila ada dampak pekerjaan . Mekanisme penyelesaian masalah atau perubahan desain .

LAPORAN HARIAN Laporan harian adalah bagian dari administrasi sebuah proyek dan menjadi laporan yang wajib dibuat oleh pihak pelaksana maupun pihak pengawas pekerjaan . Laporan harian secara garis besar berisi tentang laporan hasil pekerjaan selama satu hari , dan tujuan pembuatan laporan harian adalah untuk mengetahui sejauh mana progres pekerjaan yang sedang dilakukan . Laporan harian akan direkap menjadi Laporan Mingguan .

Laporan mingguan berupa tabel perhitungan pencapaian kemajuan fisik pekerjaan (volume dan bobot) setiap mata pembayaran selama satu minggu dengan memperbandingkan hasil tersebut terhadap Dokumen Kontrak, rencana kerja dan deviasi, hasil minggu yang lalu, dan kumulatif pencapaian kemajuan fisik terakhir. Selain hal tersebut di atas, perlu dicantumkan juga mengenai hasil analisa atas identifikasi permasalahan yang telah dilakukan, dengan mengelompokkan permasalahan: personil, material, peralatan, dan metoda kerja, beserta upaya pemecahan permasalahan yang berupa tindakan nyata sesuai action plan yang telah ditetapkan dalam rapat mingguan. Penyusunan laporan mingguan ini sangat dipengaruhi oleh kelengkapan dan akurasi laporan harian yang bersangkutan serta laporan mingguan sebelumnya. LAPORAN MINGGUAN

LAPORAN MINGGUAN Laporan mingguan adalah laporan rekapan dari laporan harian . Jadi setelah kita membuat laporan harian , maka setiap minggu kita harus merekap laporan harian tersebut menjadi sebuah laporan mingguan . Dalam laporan mingguan ini , kita bisa mengetahui seberapa besar progres pekerjaan yang tercapai dalam satu minggu pekerjaan tersebut berlangsung . Kemudian laporan mingguan ini direkap lagi selama satu bulan , untuk dijadikan laporan bulanan .

Laporan bulanan secara umum merupakan rangkuman laporan mingguan yang berisi hasil kemajuan pekerjaan bulanan. Penyusunan laporan bulanan ini juga sangat dipengaruhi oleh kelengkapan dan keakurasian laporan mingguan yang telah disusun sebelumnya. Secara garis besar, laporan bulanan merupakan rangkuman informasi mengenai kemajuan pelaksanaan pekerjaan bulanan secara teknis, finansial, dan manajemen, yang antara lain terdiri dari: Ringkasan kemajuan pelaksanaan pekerjaan; Sketsa kemajuan pelaksanaan pekerjaan; Perbandingan realisasi dan rencana kemajuan pelaksanaan pekerjaan (kurva-S), serta deviasi yang terjadi; Sertifikat dan perincian pembayaran bulanan; Foto dokumentasi, rangkuman kondisi cuaca harian, Review design, CCO, dan perubahan Kontrak (bila ada); Rangkuman tentang berbagai permasalahan yang timbul beserta upaya pemecahannya sesuai dengan hasil penetapan dalam rapat bulanan. Seyogyanya, hal ini dibuat dalam suatu format yang berisi, antara lain: Rencana kerja, realisasi kemajuan pekerjaan, dan deviasi yang terjadi; Permasalahan yang timbul, beserta cara dan tingkat penyelesaiannya; Tindak lanjut penyelesaian permasalahan, yang mencakup penunjukan penanggung jawab dan batas waktu penyelesaian permasalahan. LAPORAN BULANAN

LAPORAN BULANAN Laporan Bulanan adalah laporan yang dibuat berdasakan data rekapan dari laporan mingguan . Laporan bulanan akan berisi laporan bulan lalu dan juga bulan hingga saat ini . Pada bagian akhir dari laporan bulanan ini maka perlu diberikan keterangan tentang yang membuat laporan , dan pihak yang mengetahui dan menyetujui laporan tersebut .

. Evaluasi & Perbaikan Membandingkan progres realisasi dengan rencana . Identifikasi masalah (delay, over budget, kualitas tidak sesuai ). Mengambil tindakan korektif ( percepatan kerja , revisi metode , tambahan tenaga / alat ). 8. Serah Terima & Pemeliharaan Pemeriksaan akhir (final inspection). Penyusunan laporan akhir dan dokumen as-built drawing. Uji coba fungsi (commissioning) bila ada pekerjaan mekanikal / elektrikal . Serah terima sementara (PHO) dan masa pemeliharaan . Serah terima akhir (FHO).

Prinsip Penting Tepat waktu → sesuai jadwal . Tepat mutu → sesuai spesifikasi teknis & standar . Tepat biaya → sesuai anggaran . Tepat K3L → aman , sehat , dan ramah lingkungan . .

Melakukan Pekerjaan Akhir Pekerjaan akhir adalah tahap penyelesaian proyek setelah struktur utama selesai . Tahap ini meliputi pekerjaan finishing, pemeriksaan kualitas , pembersihan , hingga serah terima proyek .

1. Pekerjaan Finishing ( Bangunan Gedung) Arsitektur Plesteran , acian , pengecatan dinding dan plafon . Pemasangan keramik , granit , atau marmer . Pemasangan kusen , pintu , jendela , kaca , railing. Pemasangan plafon gypsum, akustik , atau PVC Mekanikal & Elektrikal (MEP) Pemasangan lampu , saklar , stop kontak . Instalasi AC, plumbing, dan sanitary. Pengujian sistem pompa , lift, fire hydrant, alarm kebakaran Eksterior & Lanskap Paving block, jalan lingkungan , drainase . Pagar, taman , dan penataan lanskap . Pekerjaan signage dan marka jalan ( untuk proyek jalan / gedung publik ).

2. Pemeriksaan & Quality Control Uji mutu pekerjaan sesuai spesifikasi (cat, keramik , instalasi listrik , plumbing). Pengecekan hasil akhir pekerjaan terhadap shop drawing & as-built drawing . Inspeksi bersama dengan konsultan pengawas . Pembuatan daftar perbaikan ( punch list ) untuk pekerjaan yang belum sesuai . 3. Pembersihan Proyek (Cleaning) Membersihkan sisa material dan limbah konstruksi . Pembersihan interior ( lantai , dinding , plafon ). Pembersihan eksterior ( halaman , saluran drainase ). Penataan ulang gudang dan pembongkaran fasilitas sementara .

4. Dokumentasi & Administrasi Menyusun laporan akhir proyek . Menyerahkan as-built drawing ( gambar kondisi akhir ). Menyerahkan manual operasional & pemeliharaan (O&M manual). Melengkapi berita acara pekerjaan . 5. Serah Terima Pekerjaan Uji fungsi (commissioning) untuk instalasi listrik , plumbing, AC, dan peralatan mekanikal . Serah terima sementara (PHO – Provisional Hand Over) kepada owner. Masa pemeliharaan : kontraktor bertanggung jawab memperbaiki kerusakan yang muncul . Serah terima akhir (FHO – Final Hand Over) setelah masa pemeliharaan selesai .

6. Penutupan Proyek Evaluasi proyek ( waktu , biaya , mutu , K3, lingkungan ). Pembongkaran base camp dan fasilitas sementara . Pengembalian lahan ke kondisi sesuai kesepakatan . Penyusunan laporan evaluasi akhir untuk pelajaran proyek berikutnya . Prinsip Penting dalam Pekerjaan Akhir Rapi → tampilan finishing sesuai estetika . Fungsional → semua sistem ( listrik , plumbing, AC) berfungsi . Aman → memenuhi standar K3 dan kelayakan bangunan . Lengkap → dokumen , gambar , laporan , dan berita acara terpenuhi .