Materi Mata Kuliah Resolusi Konflik Sektor Publlik.pdf

fadhilhardiansyah3 0 views 37 slides Sep 30, 2025
Slide 1
Slide 1 of 37
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37

About This Presentation

Materi Mata Kuliah Resolusi Konflik Sektor Publlik


Slide Content

MK. ResolusiKonflik
SektorPublik
Konflik

Definisi Konflik ??
1.Menurut Nardjana (1994)
Konflik adalah akibat situasi dimana keinginan atau
kehendak yang berbeda atau berlawanan antara satu
dengan yang lain, sehingga salah satu atau keduanya
saling terganggu.
2.Menurut Killman dan Thomas (1978),
Konflik merupakan satu kondisi terjadinya ketidakcocokan
antar nilai atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik yang
ada dalam diri individu maupun dalam hubungannya
dengan orang lain.
Kondisi yang telah dikemukakan tersebut dapat
mengganggu bahkan menghambat tercapainya emosi atau
stres yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja
(Wijono,1993, p.4)

Pendapat lain mengatakan bahwa
konflik adalah :
Proses yang bermulaketikasatupihak
menganggappihaklain
secaranegatifdan akan
mempengaruhisesuatuyang
menjadikepedulianatau
kepentingan pihakpertama.

ContohKonflik

ContohKonflik

Perbedaan Konflik
1.KonflikIndividu adalah suatu pertentangan yang
terjadi antara apa yang diharapkan oleh seseorang
terhadap dirinya, orang lain, organisasi dengan
kenyataan apa yang diharapkannya.
2.Konflikorganisasi ( organizational conflict ) adalah
ketidak sesuaian antara dua atau lebih anggota –
anggota atau kelompok –kelompok organisasi yang
timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus
membagi sumber daya –sumber daya yang terbatas
atau kegiatan –kegiatan kerjadanatau karena
kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan
status, tujuan, nilai atau persepsi.

Pandangan Tentang Konflik
1.PandanganTradisional/lama(1930 –1940 an)
Berkeyakinanbahwasemuakonflikmembahayakandan
harusdihindari
artinya :
a)Konflik harus dihindari karena menggangu organisasi dan
menghalangi pencapaian tujuan organisasi secara maksimal
b)Pada prinsipnya konflik yang terjadi tersebut dikarenakan
kesalahan –kesalahan manajemen dalam perancangan
danpengelolaan organisasi
c)Tugas manajemen adalah menghilangkan konfllik karena
pelaksanaan kegiatan organisasi yang optimal
membutuhkan penghapusankonflik.

Konflikitumerusak…

2.PandanganHubunganManusia(1940 –1970)
Berkeyakinanbahwakonflikmerupakanhasil
alamiahdantidakterhindarkanolehkelompokyang
melakukan interaksi
artinya :
a)Konfliktidak dapat dihindarkan karena pelaksanaan
kegiatan organisasi yang optimal membutuhkan tingkat
konflik yang moderat
b)Konfliktimbul karena banyak sebab, termasuk struktur
organisasi, perbedaan tujuan yang tidak dapat
dihindarkan, perbedaan dalam persepsi dannilai –nilai
pribadi dsb
c)Konflikdapat membantu atau menghambat
pelaksanaan kegiatan organisasi dalam berbagai
tingkatan dan tugas manajemen adalah mengelola
berbagai tingkatan konflik dan penyelesaiannya

Konfliksebagaikompetisi

3.PandanganInteraksionis
Berkeyakinanbahwakonfliktidakhanyamenjadi
kekuatanpositifdalamkelompoknamunkonflik
jugasangatdiperlukanagar kelompok
berkinerjaefektif.
Menurut pandangan ini konflik dibedakan menjadi
dua yaitu :
a)KonflikFungsional
Konflikyang mendukungsasarankelompok
danmemperbaikikinerjanya.
b)KonflikDisfungsional
Konflikygmenghambatkinerjakelompok.

PenguatSolidaritas& Pemersatu
IdentitasKelompok

Kriteria yang membedakan konflik
fungsional dan disfungsional
Dampakkonfliktersebut terhadap kinerja
kelompok, bukan pada kinerja individu.
Artinya Jikakonfliktersebut dapat
meningkatkan kinerja kelompok, walaupun
kurang memuaskan bagi individu,
makakonfliktersebut dikatakanfungsional.
Demikian sebaliknya, jikakonfliktersebut
hanya memuaskan individu saja, tetapi
menurunkan kinerja kelompok
makakonfliktersebut disfungsional.
Contoh konflik yang terjadi antar departement

Penyebab Terjadinya Konflik
1.Komunikasi yang buruk
Yaitu komunikasi yang menimbulkan
kesalahpahaman antara pihak-pihak yang
terlibat, dan dapat menjadi sumberkonflik.
Misalnya adanya hambatan dalam
berkomunikasi baik secara individual,
organisasional dan secara umum seperti
gangguan sematik, kesalahpahaman dalam
pertukaran informasi dan gangguan dalam
saluran komunikasi serta ketidakkonsistenan
sikap para manajer

2.Struktur
Yaitu Istilah struktur dalam konteks ini digunakan dalam
artian yang mencakup ukuran kelompok, spesialisasi
yang diberikan kepada anggota kelompok, kejelasan
jurisdiksi (wilayah kerja), kecocokan antara tujuan
anggota dengan tujuan kelompok, gaya kepemimpinan,
sistem imbalan,dan ketergantungan antara kelompok.
Misalnya pertarungan atau perebutan kekuasaaan
antar departemen dengan kepentingan–kepentingan
tertentu atau sistem penilaian yang bertentangan yang
tidak sesuai dengan standart penilaian, persaingan
untuk memperebutkan sumber daya–sumber daya yang
terbatas, atau adanya saling ketergantungan dua atau
lebih kelompok kegiatan kerja untuk mencapai tujuan
mereka.

3.Pribadi
Yaitu faktor pribadi atau sistem nilai
yang dimiliki oleh individu
Misalnya karakteristik kepribadian yang
menyebab kan individu memiliki
keunikan yang menyebabkan individu
itu berbeda dengan individu yang lain.
seperti memiliki kepribadian tertentu
misalnya, individu yang sangat otoriter,
dogmatik dan berpandangan rendah
terhadap orang lain,

TugasKelompok..
Buatsatukelompok, anggotamaksimal5
orang
Carisatucontohkasusyang berisitentang
konflik, laludiskusikankategorikonflik
tersebutapakahnegative ataupositif.
Dibuatdalamsatumakalahmaksimal5
halamanyang strukturnya: 1) Cover, 2).
UraianKasus, 3). IdentifikasiJenisKonflik, 4)
Kesimpulan(konflikitunegative/positif)
Dikumpulminggudepan.

Jenis –Jenis Konflik
Dalam Kehidupan Organisasi
1.Dilihat dari Pihak yang terlibat didalamnya
1)Konflikdalam diri individu(conflict within the
individual).yaitu konflik ini terjadi jika seseorang
harus memilih tujuan yang saling bertentangan,
atau karena tuntutan tugas yang melebihi batas
kemampuannya.
2)Konflikantar-individu (conflict among individuals).
yaitu konflik yang terjadi karena perbedaan
kepribadian (personality differences) antara individu
yang satu dengan individu yang lain.

3)Konflikantara individudankelompok (conflict
among individuals and groups). yaitu konflik
yang terjadi jika individu gagal menyesuaikan
diri dengan norma-norma kelompok tempat ia
bekerja.
4)Konflikantar kelompok dalam organisasi yang
sama (conflict among groups in the same
organization).yaitu konflik ini terjadi karena
masing-masing kelompok memiliki tujuan yang
berbedadanmasing-masing berupaya untuk
mencapainya.

5)Konflikantar organisasi (conflict among
organizations).yaitu konflik ini terjadi jika
tindakan yang dilakukan oleh organisasi
menimbulkan dampak negatif bagi organisasi
lainnya. Misalnya, dalam perebutan sumberdaya
yang sama.
6)Konflikantar individu dalam organisasi yang
berbeda (conflict among individuals in different
organizations).yaitu konflik ini terjadi sebagai
akibat sikap atau perilaku dari anggota suatu
organisasi yang berdampak negatif bagi anggota
organisasi yang lain. Misalnya, seorang manajer
public relations yang menyatakan keberatan atas
pemberitaan yang dilansir seorang jurnalis.

2.Dilihat dari Posisi Seseorang dalam Struktur
Organisasi
1)Konflikvertikal,
Yaitukonflikyang terjadi antara karyawan yang
memiliki kedudukan yang tidak sama dalam
organisasi.
Misalnya, antara atasandanbawahan.
2)Konflikhorizontal,
Yaitu konflikyang terjandi antara mereka yang
memiliki kedudukan yang sama atau setingkat
dalam organisasi.
Misalnya,konflikantar karyawan, atau antar
departemen yang setingkat.

3)Konflikgaris-staf
Yaitukonflikyang terjadi antara karyawan lini yang
biasanya memegang posisi komando, dengan pejabat staf
yang biasanya berfungsi sebagai penasehat dalam
organisasi.
Misalnya karyawan lini secara tidak formal mengambil
wewenang berlebihan atau melangkahi wewenangnya,
4)Konflikperan
Yaitukonflikyang terjadi karena seseorang mengemban
lebih dari satu peran yang saling bertentangan.
Misalnya ketidakjelasan atau kesalahfahaman apa yang
seharusnya dikerjakan yang disebabkan tidak lengkapnya
uraian pekerjaan, karyawan memeliki lebih dari satu
manajer, dan sistem kordinasi yang tidak jelas

Tahapan Perkembangan kearah
terjadinya Konflik
1.Tahap 1 Konflik masih tersembunyi (laten)
Yaitu berbagai macam kondisi emosional yang
dirasakan sebagai hal yang biasa dan tidak
persoalkan oleh organisasi tetapi hal ini belum
mengganggu dalam diri individu
2.Tahap 2 Konflik yang mendahului (antecedent
condition)
Yaitu suatu tahap perubahan dari apa yang dirasakan
secara tersembunyi yang belum mengganggu dalam
diri individu, kelompok atau organisasi secara
keseluruhan
Misalnya adanya perbedaan tujuan dan nilai, adanya
perbedaan peran dsb

3.Tahap 3 Konflik yang dapat diamati (perceived
conflicts)
Yaitu konflik yang dapat dilihat dan dapat
dirasakan (felt conflict), muncul sebagai akibat
antecedent condition yang tidak terselesaikan.
4.Tahap 4 Konflik terlihat secara terwujud dalam
perilaku (manifest behavior)
Yaitu Upaya untuk mengantisipasi timbulnya
konflik dan sebab serta akibat yang ditimbulkan.
Misalnya individu, kelompok atau organisasi
cenderung melakukan berbagai mekanisme
pertahanan diri melalui perilaku.
rlibatan emosional saat konflik yang menciptakan
kecemasan

5.Tahap 5 Penyelesaian atau tekanan konflik
Yaitu suatu tahap dimana tindakan diambil
untuk penyeselesaian.
Dalam tahap ini lazimnya ada dua tindakan
yang perlu diambil terhadap suatu konflik, yaitu
penyelesaian konflik dengan berbagai strategi
atau sebaliknya malah ditekan.
6.Tahap 6 Akibat penyelesaian konflik
Yaitu suatu kondisi dimana apabilakonflik
diselesaikan dengan efektif dengan strategi yang
tepat maka dapat memberikan kepuasan dan
dampak positif bagi semua pihak. Sebaliknya bila
tidak, maka bisa berdampak negatif terhadap
kedua belah pihak sehingga mempengaruhi
produkivitas kerja.(Wijono, 1993, 38-41).

Manajemen
Konflik

Pengertian Manajemen
Konflik adalah
penggunaan teknik–teknik resolusi
dan stimulasi untuk memperoleh
solusi penyelesaian konflik yang
diinginkan.

Beberapa pendekatan dalam
resolusi konflik
1.Tergantung pada Konflikitu sendiri artinya jenis
konflik yang terjadi
2.Karakteristik orang-orang yang terlibat di
dalamnya
3.Keahlian individu yang terlibat dalam
penyelesaiankonflik
4.Pentingnya isu atau informasi yang mendukung
terjadinya dan timbulnyakonflik
5.Ketersediaan waktu dan tenaga dalam
penyelesaian konflik

Strategi dalam menyiasati konflik
1)Menghindar
Artinya Menghindarikonflikdapat dilakukan jika isu atau masalah
yang memicu konfliktidak terlalu penting atau jika potensi
konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan
ditimbulkannya.
Tujuannya agar pihak-pihak yang berkonfrontasi menenangkan diri.
Dalam hal ini kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal
ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi”
2)Mengakomodasi
Artinya Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur
strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut
penting bagi orang lain.
Tujuannya mendorong terjadinya kerjasama dengan memberi
kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan.

3.Kompetisi
Yaitu menggunakan satu metode tertentu jika anda memiliki lebih
banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya
atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan sesuatu Metode
ini mungkin bisa memicukonfliktetapi bisa jadi merupakan
metode yang penting dengan tujuan untuk alasan-alasan
keamanan.
4.Kompromi atau Negosiasi
Yaitu Masing-masing pihak memberikan dan menawarkan sesuatu
pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima,
serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat
menguntungkan semua pihak.
5.Memecahkan Masalah atau Kolaborasi
Yaitu Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang
terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama. Tetapi dalam hal ini
perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk
saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.

Negosiasi
Pengertian yaitu suatu proses dimana di
dalamnya terdapat dua pihak ataulebih bertukar
barang/jasa dan berupayamenyepakati tingkat
kerjasama tersebut bagimereka.
Atau sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak -
pihak yang terlibat berusaha untuk saling
menyelesaikan tujuan yang berbeda dan
bertentangan
Suatu cara untuk mencapai suatu kesepakatan
melalui diskusi formal.

Istilah dalam negoisasi
Mediator Yaitu Pihak ke-3 netral yang memfasilitasi penyelesaian
negosiasi denganmenggunakan penalaran, bujukan, dan saran –
saran alternatif.
Arbitrator yaitu Pihak ke-3 dalamnegosiasi yangmempunyai
wewenang mendiktekan kesepakatan.
Konsiliator yaitupihak ke-3 terpercaya yangmemberikan jalur
hubungan komunikasi informal antara perunding dan lawan.
Konsultan yaitu pihak ke-3 netral, terlatih dalam manajemen
konflik, yangberupaya memfasilitasi penyelesaian masalah kreatif
melalui komunikasi dan analisis.

Strategi Negosiasi
1.Taktik Legitimasi
Yaitu suatu cara mempengaruhi target dengan
menggunakan kekuasaan, wewenang, kekayaan,
dan dukungan secara hukum yang dimiliki oleh
negosiator
2.Taktik Persuasi Rasional
Yaitu strategi mempengaruhi target dengan
kecerdasan, keahlian,keterampilan, pengalaman, fakta
–fakta, data-data maupun informasi, kecakapan
berbicara dengan argumentasi yang dapat diterima, dan
kemampuan memotivasi dengan kekuatan logika yang
dimiliki oleh negosiator

3.Taktik Pertukaran
Yaitu strategi yang digunakan untuk
mempengaruhi dengan cara memberikan
suatu janji atau imbalan atau balas jasa
kepada si target apabila mereka mau
menerima dan melaksanakan apa yang
diminta oleh negosiator
4.Taktik Permintaan Personal
Yaitu strategi yang dijalankan karena adanya
kedekatan secara emosional, pertemanan,
hubungan yang baik dan loyalitas target
terhadap negosiator selama ini

5.Taktik Permintaan inspirasional
Yaitu strategi yang dijalankan dengan cara
membangkitkan semangat, emosi dan motivasi
target melalui cita-cita, komitmen, keinginan
dan harapan, harga diri, visi & misi, dan
kepercayaan.
6.Taktik konsultasi
Yaitu strategi yang dijalankan dengan cara
mengajak target untuk ikut serta dalam
kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
pengevaluasian, dan proses dalam
pengambilan keputusan

7.Taktik Penekanan
Yaitu strategi yang digunakan dengan cara
mengancam, memaksa, intimidasi, merintangi
atau menghalangi, pemboikotan, permusuhan
atau memerangi target apabila tidak mau
menyetujui permintaan dari negosiator
8.Taktik Keteladanan
Yaitu strategi dengan cara memberikan contoh
yang baik, prilaku yang santun, kearifan yang
tinggi dan kharisma yang dimiliki.

Sekian dan
Terima Kasih
Tags