NAMA : Sukarman , S.T..T.
Alamat : Bojongsari RT 01 RW 13 ( Pagutan ),
Kec. Bojongsari, kabupaten Purbalingga
No HP : 08127956209
RIWAYAT PENDIDIKAN
o SD N Citrakusuma 1, ( 1975 - 1980 )
SMP N 1 Purbalingga, ( 1980 - 1983 )
SMA N Purbalingga, ( 1983 - 1986 )
IKIP Negeri Semarang, ( 1986 - 1989 )
Universitas Muhammadiyah Lampung, ( 2001 - 2005 )
RIWAYAT PEKERJAAN
1. Guru Tidak Tetap di STM YPT Purbalingga dan STM Karya Bhakti Purbalingga ( 1989 – 1993 )
2. Guru di STM N Sorong ( SMK N 3 Sorong) Irian Jaya ( 1993 – 2000 )
3. Guru di SMK N 2 Kalianda Lampung Selatan ( 2000 – 2009 )
4. Guru di SMK N 1 Bukateja tahun 2009 sampai dengan sekarang
ARTI WAWASAN WIYATA MANDALA
Wawasan Wiyata mandala diperkenalkan karena merupakan pedoman yang
penting dalam penyelenggaraan pendidikan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara harfiah wawasan berarti
tinjauan, pandangan, dan cara pandang.
Adapun kata Wiyata diambil dari bahasa Jawa yang memiliki arti pengajaran
atau pendidikan.
Adapun mandala berarti bulatan atau lingkungan.
Sehingga Wawasan Wiyata Mandala secara harfiah berarti cara
pandang pendidikan dalam lingkungan sekolah.
•Berdasarkan surat DirJen DikDasMen nomor 13090/CI.84 tanggal 1 Oktiber
1984 menyebutkan yang dimaksud Wawasan Wiyata Mandala adalah konsepsi
atau cara pandang bahwa sekolah merupakan lingkungan atau kawasan
penyelenggaraan pendidikan dan merupakan ketahanan sekolah guna
menciptakan suasana harmonis dan kecintaan terhadap sekolah.
TUJUAN WAWASAN WIYATA MANDALA
Wawasan Wiyata Mandala bertujuan untuk mendukung visi
pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20
tahun 2003 Bab II yaitu:
“Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem
pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan
berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara
Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas
sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan yang
selalu berubah”
KOMPONEN WAWASAN WIYATA MANDALA
Wawasan Wiyata Mandala terdiri dari lima komponen
yaitu peran kepala sekolah, peran guru, peran civitas
akademika, peran murid, dan peran masyarakat.
Berikut penjelasannya :
Peran kepala sekolah
Menurut E. Mulyasa dalam buku berjudul Menjadi Kepala
Sekolah Profesional dalam Konteks Menyukseskan MBS
dan KBK (2004) kepala sekolah memiliki peran dan tugas
sebagai educator (pendidik), manajer, admisnistrator,
innovator, motivator, supervisor, dan leader (pemimpin).
Kepala sekolah bertanggung jawab secara penuh dalam
penyelenggaraan pendidikan sekolah. Peranan kepala sekolah dapat
berupa:
1. Memastikan sekolah memiliki sarana dan prasarana yang baik
2. Melakukan rapat koordinasi dengan guru, wali murid, murid,
komite sekolah, ataupun masyarakat setempat
3. Merencanakan sistem pengajaran yang efektif tidak hanya
secara akademis melainkan pembentukan moral serta karakter
siswa
4. Menciptakan suasana yang harmonis antar warga sekolah
5. Mengawasi kinerja guru, pelaksanaan pengajaran, serta tata
tertib dan disiplin di lingkungan sekolah
6. Mendukung kegiatan ekstrakulikuler bagi siswa
Materi MPLS_WWM_Komponen _Peran Kepala Sekolah
•Peran guru
Ahmad Sopian dalam jurnal berjudul Tugas, Peran, dan Fungsi
Guru dalam Pendidikan (2016) menyebutkan bahwa guru
memiliki peran dalam mendidik, membimbing, mengajar, dan
juga melatih peserta didik
•Peran guru ( Lanjutan )
Contoh peranan guru dalam mewujudkan Wawasan Wiyata
Mandala adalah:
1.Menjunjung tinggi martabat dan sikap tauladan
2.Menyampaikan dan mengajarkan ilmu pengetahuan
3.Memotivasi dan membina peserta didik
4.Menjadi tauladan dalam segi karakter, moral, dan etika
5.Mengajarkan norma, tata tertib, serta kecakapan hidup
6.Membangun kepercayaan dari sekolah, peserta didik, wali
murid, dan masyarakat
•Peran civitas akademika
Civitas akademika merupakan pegawai selain guru dan kepala
sekolah yang mendukung proses belajar mengajar di sekolah
seperti tata usaha, satpam, pustakawan, dan petugas
kebersihan.
Contoh peran civitas akademika dalam mewujudkan Wawasan Wiyata
Mandala adalah:
1. Menaati tata tertib sekolah
2. Melaksanakan hak dan kewajiban berdasarkan
tugas profesinya di sekolah
3. Membangun hubungan yang harmonis antar
warga sekolah
• Peran murid
Murid merupakan pusat dari pembelajaran di sekolah yang dididik untuk
menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas.
Contoh peran murid dalam mewujudkan Wawasan Wiyata Mandala
adalah:
1. Menaati tata tertib sekolah
2. Menghormati guru, kepala sekolah, dan civitas akademika
3. Melakukan kegiatan belajar dengan semangat, tekun, dan
disiplin
4. Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru
5. Menggunakan dan menjaga fasilitas belajar dan mengajar
di sekolah
6. Menjaga nama baik sekolah dan keluarga, baik di dalam
lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah
•Peran masyarakat
Masyarakat sekitar juga ikut berperan dalam mewujudkan Wawasan
Wiyata Mandala seperti berikut:
1.Mendukung program dan kebijakan sekolah dalam proses
belajar dan mengajar
2.Turut memberikan kritik serta saran yang membangun
proses pengajaran
3.Turut melakukan pengawasan terhadap peserta didik
4.Bersedia melakukan kerja sama dengan sekolah dalam
rangka mendukung proses belajar dan mengajar
5. Turut serta menjaga keamanan lingkungan sekolah