Materi Ngajar Pancasila & HAM Mata Kuliah Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi
Size: 38.46 KB
Language: none
Added: Mar 06, 2025
Slides: 3 pages
Slide Content
Pancasila & HAM
Pancasila merupakan sumber kejiwaan Masyarakat & Negara RI, Kelima Sila ini adalah jiwa seluruh
rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya
dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan
makmur.
Pengakuan atas eksistensi Pancasila ini bersifat imperatif atau memaksa. Artinya, siapa saja yang
berada di wilayah NKRI, harus menghormati Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.
Di sisi lain terdapat HAM, yaitu hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang
berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun.
Menurut Oemar Seno Aji (1966), HAM adalah hak yang melekat pada diri manusia sebagai insan
ciptaan Allah SWT, sepeti hak hidup, keselamatan, kebebasan dan kesamaaan sifatnya tidak boleh
dilangar oleh siapapun dan seolah-olah merupakan holy area.
menurut Kuncoro (1976), HAM adalah hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya dan tidak dapat
dipisahkan dari hakikatnya.
G.J.Wollhof, “HAM adalah sejumlah hak yang berakat pada tabi’at setiap pribadi manusia, dan tidak
dapat dicabut oleh siapapun.”
Hubungan antara Pancasila dan HAM di Indonesia dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.Sila 1 menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk agama , melaksanakan ibadah dan
menghormati perbedaan agama. Sila tersebut mengamanatkan bahwa setiap warga negara
bebas untuk memeluk agama dan kepercayaannya masing-masing. Pasal 2 UUD NRI 1945.
“Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-
masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”
2.Sila 2 menempatkan hak setiap warga negara pada kedudukan yang sama dalam hukum serta
memiliki kewajiban dan hak-hak yang sama untuk mendapat jaminan dan perlindungan
undang-undang. Pasal 7 DUHAM PBB berbunyi: “Semua orang sama di depan hukum dan
berhak atas perlindungan hukum yang sama tanpa diskriminasi”.
3.Sila 3 mengamanatkan adanya unsur pemersatu diantara warga Negara dengan semangat
rela berkorban dan menempatkan kepentingan bangsa dan Negara diatas kepentingan
pribadi atau golongan, Prinsip HAM Pasal 1 “semua orang dilahirkan merdeka dan
mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan hati nurani dan
hendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan.”
4.Sila 4 Menghargai hak setiap warga negara untuk bermusyawarah mufakat yang dilakukan
tanpa adanya tekanan, paksaan, ataupun intervensi yang membelenggu hak-hak partisipasi
masyarakat. Pasal 28E ayat (3) UUD 1945. Pasal ini menyatakan bahwa setiap orang berhak
atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.
5.Sila 5 mengakui hak milik perorangan dan dilindungi pemanfaatannya oleh negara serta
memberi kesempatan sebesar-besarnya pada masyarakat. (tidak ada pembedaan atau
diskriminasi antar individu). UUD NRI Tahun 1945 Pasal 28 H ayat (1). Pasal ini memberikan
hak kepada setiap orang untuk: Hidup sejahtera lahir dan batin, Bertempat tinggal,
Mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, Memperoleh pelayanan kesehatan.
Dasar-dasar HAM tertuang dalam UUD 1945 Republik Indonesia selanjutnya dapat ditemukan dalam
sejumlah pasal Batang Tubuh UUD:
Pasal 27 ayat (1): “Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya”
Pasal 28: “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”
Pasal 29 ayat (2): “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”
Pasal 30 ayat (1): “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara”
Pasal 31 ayat (1): “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran”.
Klasifikasi HAM terdapat beberapa kelompok hak sebagai berikut:
1.Hak-hak pribadi (personal rights) meliputi kebebasan menyatakn pendapat,kebebasan
memeluk agama.
2.Hak-hak ekonomi (property rights) hak untuk memiliki sesuatu, membeli atau menjual serta
memanfaatkannya.
3.Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan (rights of legal equality).
4.Hak-hak asasi politik (political rights) yaitu hak untuk ikut serta dalam pemerintahan.
5.Hak-hak asasi sosial dan budaya (social and cultural rights) misalnya hak untuk memilih
pendidikan.
6.Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan
perlindungan, peraturan dalam hal penangkapan (procedural rights).
Pancasila menjamin HAM melalui nilai-nilai yang dimilikinya, terdapat 3 nilai yang terkandung
didalamnya:
1.Nilai Ideal merupakan nilai yang berkaitan dengan lima prinsip dalam Pancasila. Nilai ideal
bersifat universal dan mengandung cita-cita, tujuan, dan nilai-nilai yang baik dan benar.
2.Nilai instrumental merupakan penjabaran dari nilai-nilai ideal Pancasila atau pedoman
pelaksanaan kelima prinsip Pancasila. Nilai instrumental berbentuk ketentuan konstitusional
dan dijabarkan secara kreatif dan dinamis dalam bentuk UUD 1945 dan peraturan
perundangan, seperti undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan presiden, dan
peraturan daerah, untuk menjamin terlaksananya hak asasi manusia. Undang-Undang
Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dan Undang-Undang Nomor 26 Tahun
2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
3.Nilai praktikal merupakan realisasi dari nilai instrumental dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat. HAM dalam nilai praktis dapat terwujud jika nilai ideal dan nilai instrumental
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari bagi setiap warga negara.
Pancasila sebagai sumber nilai HAM di Indonesia karena berisi nilai-nilai yang sejalan dengan prinsip-
prinsip hak asasi manusia yang tercantum dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Nilai-nilai
yang terdapat dalam Pancasila, yaitu nilai ideal, nilai instrumental, dan nilai praktikal, menjadi
pedoman dalam penegakan hak asasi manusia di tengah kehidupan masyarakat sehari-hari.
Pancasila menjamin kesetaraan hak asasi manusia bagi seluruh warga negara Indonesia, serta
memberikan jaminan bahwa penghormatan terhadap hak asasi manusia harus bersifat universal.
Pancasila memiliki nilai-nilai dasar yang memiliki semangat untuk penegakan hak asasi manusia
(HAM).
Dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila secara konsisten, kita secara langsung atau tidak telah
menegakkan pelaksanaan HAM. Contohnya, pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam penegakan HAM
yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari adalah bergotong royong, hidup jujur, gemar
berbagi, menghargai perbedaan, dan solidaritas.