COMPOUNDING
PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA
PENYELENGGARAAN OSCE
15-16 NOVEMBER 2019 DI JAKARTA
Pengertian Resep
PERMENKES NO. 73 TAHUN 2016 TENTANG
STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN
PERMENKES NO. 9 TAHUN 2017 TENTANG
APOTEK
Pelayanan Resep
Permenkes No. 9 tahun 2017
Pelayanan Resep (lanjutan)
Permenkes No. 9 tahun 2017
Pelayanan Resep oleh Apoteker
(sesuai aturan yg berlaku Standar Pelayanan Kefarmasian)
Skrining (Aspek : Administratif, Farmasetik dan Klinis)
Memberikan informasi, edukasi dan saran.
Konseling : menggunakan “Indian Health Service Counseling Model”
Three Prime Questions
1.Apa yang disampaikan dokter Anda tentang kegunaan obat-obat ini?
2.Apakah dokter Anda menyampaikan bagaimana cara penggunaan obat Anda?
3.Apa yang disampaikan dokter Anda tentang harapan dari pengobatan ini?
•Data pasien
•Keluhan, riwayat
•Karakteristik gejala, obat yg digunakan
Collect
•Three Prime Questions (kasus baru) atau Show & Tell
• Pengkajian Resep next slide
Assessment
•Penetapan masalah
•Waspada DRPs
•Kolaborasi dlm penyelesaian masalah
Plan & Recommendation
•Pemantauan terapi obat
•Monitoring ESO
•Telefarmasi dan homecare
Follow-up
Asesmen Resep
•Administratif
•Farmasetik
•Klinis
Skrining
•Non racikan
•Formula Standar
•Racikan
Perhitungan Farmasetik
•Konvensional
•Modified
•Novel/Sitostatika/MAB
Bentuk Sediaan dan DDS
•Pengambilan Bahan
•Penyiapan Instrumen
•Labeling, Copy Resep, Kwitansi
Compounding &
Dispensing
Pengkajian Resep
Pembelajaran dalam Pelayanan Resep
Pola Penyakit
•Mengenal standar terapi
penyakit di komunitas
Rasional
•Menemukan masalah
terkait obat
•Mengenal penggunaan
obat off-label
Pengambilan Keputusan
•Pertimbangan aspek
farmasetik (aman, efektif,
stabil)
•Substitusi farmasetik
•Aspek legal, hukum dan
etika
Latihan Assessment
Resep
BNF for Children (2011-2012)
Pelayanan Resep Racikan
Compounding in Pharmacy Practice
Pengubahan bentuk sediaan jadi/
formulasi langsung dengan senyawa
kimia aktif hanya dilakukan apabila
sediaan tersebut tidak tersedia di
market
Siapa yg paling
bertanggung jawab thd
proses compounding di
Apotek?
Extemporaneous
dispensing
Compounding (USP)
Peracikan merupakan bagian integral dari praktek kefarmasian dan
sangat penting untuk penyediaan layanan kesehatan.
Penyiapan, penyampuran, penambahan, pengubahan,
pengemasan, dan pelabelan obat, perangkat pemberian obat,
atau perangkat lain sesuai dengan resep dokter, pesanan obat,
atau inisiatif praktisi kesehatan berdasarkan hubungan praktisi-
pasien-apoteker.
Compounding includes the following :
Penyiapan bentuk sediaan
obat bagi pasien manusia
dan hewan
Penyiapan obat atau devices
untuk mengantisipasi
permintaan obat resep, yang
berlangsung rutin, dan reguler
berdasarkan pola peresepan
Rekonstitusi atau manipulasi
produk komersial yang
mungkin memerlukan
penambahan satu atau lebih
bahan tambahan
Penyiapan obat atau devices
untuk keperluan, atau
sebagai sebuah insiden
untuk penelitian (klinis atau
akademik), mengajar, atau
analisis kimia
Penyiapan obat dan devices
untuk penggunaan di tempat
praktek dokter yang telah
diizinkan oleh hukum federal
dan negara
Device : perangkat pemberian obat
Compounding vs Manufacturing
In general, compounding differs from manufacturing in that compounding
involves a specific practitioner–patient–pharmacist relationship, the
preparation of a relatively small quantity of medication, and different
conditions of sale (specific prescription orders).
Manufacturing is the production, preparation, propagation, conversion, and/or
processing of a drug or device, either directly or indirectly, through extraction from
substances of natural origin or independently through means of chemical or biological synthesis; the
term includes any packaging or repackaging of the substance(s) or labeling or relabeling of its
container and the promotion and marketing of such drugs or devices.
Manufacturing also includes the preparation and promotion of commercially available products
from bulk compounds for resale by pharmacies, practitioners, or other persons.
Penyiapan obat di
klinik kecantikan?
Seorang dokter spesialis kulit meminta kepada
Apoteker untuk me-repacking Esperson cream
dalam kemasan pot@10 gram sejumlah 20 pot
untuk keperluan pelayanan obat langsung ke
pasien di tempat praktek dokter, karena di
tempat tersebut jauh dari fasilitas apotek yang
memenuhi kriteria dokter tersebut.
Apakah permintaan ini bisa dilayani?
Seorang dokter spesialis kulit meminta kepada
Apoteker di sebuah klinik untuk menyediakan
obat formula dokter sebagai persediaan sbb :
R/ MMF
UC aa
◦Mf la cream da in pot
◦Sue, 2 dd 1
Apakah permintaan ini bisa dilayani?
COMPOUNDING IN PHARMACY PRACTICE
Formulasi langsung dengan senyawa kimia aktif untuk sediaan yang tidak tersedia di market
EXTEMPORANEOUS PREPARATION PHARMACEUTICAL COMPOUNDING PHARMACEUTICAL COMPOUNDING
STANDARD FORMULA
CAPTOPRIL SYRUP (Drug Information
Handbook, 21
th
ed)
1mg/ml
Cara pembuatan :
2 tablet Captopril 50 mg dihaluskan,
dicampur dgn 50 ml aquadest,
kemudian tambahkan 500 mg asam
askorbat 500 mg tablet yang telah
dihaluskan ke dalam campuran tsb,
tambahkan aquadest sedikit-sedikit ad
100 ml. Stabil selama 56 hari pada
suhu di bawah 22
o
C (refrigerator)
KAPSUL GARAM (NaCl)
500 mg/kapsul, buat sebanyak 10
kapsul
Cara pembuatan :
Mortir dan stamper dipanaskan dgn
air panas, keringkan. Timbang NaCl yg
dibutuhkan + 10% bobot, haluskan
sampai air kristalnya habis di lumpang
panas, timbang 5g. Bagi 2 dengan
counterballance, masing2 bagian
dibagi 5 sama bagian.
LIQUOR FABERI cum MENTHOL
(Formularium Medicamentorum
Selectum/ FMS)
Cara pembuatan :
Buat campuran eutectic dari asam
salisilat dan menthol, tambahkan
bahan-bahan serbuk yg sdh ditimbang
dan dihaluskan sedikit-sedikit (aa) ke
dalam campuran tsb, tambahkan
alcohol 70% sedikit-sedikit ad 50 ml.
Usually need
compounding process
Puyer vs Sirup
untuk pasien anak
Usually need
compounding process
Puyer vs Sirup
untuk pasien anak
Pengubahan bentuk sediaan
jadi
Polifarmasi pada Geriatri uncompliance
obat racikan (kapsul dan sirup)
Pengubahan bentuk sediaan
jadi
Scope of Standards of Compounding:
Penyiapan & penyaluran sediaan utk
pasien yg spesifik, termasuk sediaan yg
formulasinya berasal dari formula
standar
Standar kualitas sediaan yang diracik
Farmasis sebagai Penanggung Jawab
Compounding
General Steps in The Compounding Process
Penyiapan :
1.Memastikan kesesuaian resep dari aspek keamanan
dan tujuan pengobatan serta dosis untuk pasien
2.Melakukan perhitungan farmasetik yang dibutuhkan
3.Memilih kemasan yang sesuai dan memastikan
kebersihannya
4.Mengenakan pelindung diri dan mencuci tangan
sebelum meracik
5.Area compounding dan perlengkapannya selalu dalam
keadaan bersih
6.Menyiapkan semua bahan tambahan yang dibutuhkan
Compounding
1.Melakukan peracikan sesuai dengan formula standar
atau resep, menggunakan teknik formulasi
berdasarkan art & science farmasi
Pengecekan akhir :
1.Lakukan pemeriksaan akhir meliputi, kesesuaian
indikasi, variasi bobot, homogenitas, kejernihan, bau,
warna, keseragaman dan pH
2.Memberikan informasi penggunaan dan label
Penyelesaian akhir :
1.Memberikan paraf utk memastikan bahwa semua telah
dilakukan sesuai prosedur dan memastikan
keseragaman, identitas, strength, dan jumlah sesuai
permintaan (resep)
Pembersihan :
1.Membersihkan semua peralatan
2.Membersihkan area compounding
Criteria & Indicators :
Kriteria I : Farmasis melakukan review thd komposisi, proses penyiapan, tujuan penggunaan obat
dan melakukan pencegahan risiko thd DRP dan Medication Error.
Indikator :
1.Melakukan assessment thd penggunaan, keamanan dan keefektifan serta mencegah
kemungkinan risiko dari sediaan yang akan diracik professional judgement
2.Membuat prosedur untuk mencegah risiko thd staf & konsumen terkait proses penyediaan
obat racikan
3.Menggunakan pakaian dan perlengkapan pelindung diri selama proses penyiapan sediaan
farmasi yang menimbulkan bahaya bila tjd kontak langsung
4.Melakukan pengelolaan thd bahan berbahaya sesuai dgn ketentuan dalam registrasi
sediaan tsb
Bagaimana Pengetahuan-Sikap dan Praktek
Apoteker thd Resep ini?
PENETAPAN MASALAH
SOLUSI
MONITORING
-
EVALUASI
PRAKTEK APOTEKER
Bagaimana Pengetahuan-Sikap dan
Praktek Apoteker thd Resep ini?
DATA PENULIS RESEP
DATA PASIEN
DATA OBAT
Criteria & Indicators :
Kriteria II : Farmasis bertanggung jawab penuh thd proses peracikan dan secara langsung
melakukan supervisi thd tenaga teknis kefarmasian yg terlatih.
Indikator :
1.Memastikan bahwa dalam pelayanan peracikan, tenaga teknis kefarmasian telah terlatih dan
bekerja di bawah supervisi Farmasis
2.Memeriksa bahwa perhitungan/pengukuran, pengemasan dan pemberian label dilakukan oleh
tenaga teknis kefarmasian di bawah supervisi Farmasis
3.Memastikan bahwa penyediaan sediaan cytotoxic telah memenuhi standar termasuk
pembuangannya
4.Meng-up date pengetahuan dan kemampuan dalam melakukan peracikan untuk memenuhi
standar pelayanan sediaan yang diracik
Compounding Area
Criteria & Indicators :
Kriteria III : Farmasis memastikan bahwa proses peracikan dilakukan pada area yang sesuai
dan bersih.
Indikator :
1.Mempersiapkan area peracikan pada tempat yg sesuai, dijauhkan dari tempat aktivitas rutin
penyerahan obat, area konseling maupun tempat yg crowded
2.Menyediakan perlengkapan yg dibutuhkan selama proses peracikan
3.Memastikan seluruh peralatan yg digunakan untuk meracik dalam kondisi bersih dan higienis
Criteria & Indicators :
Kriteria IV : Farmasis memastikan perlengkapan yg digunakan dalam proses peracikan sesuai
persyaratan.
Indikator :
1.Memeriksa peralatan yg digunakan sesuai dgn tujuan
2.Membersihkan peralatan sebelum digunakan
3.Memastikan alat ukur telah dikalibrasi dan memantau pencatatan kalibrasi alat
4.Memastikan peralatan yg akan dugunakan tidak terkontaminasi
5.Memeriksa label
6.Menyiapkan kemasan yang sesuai
Criteria & Indicators :
Kriteria V : Farmasis memastikan bahan yg digunakan dalam peracikan sesuai dgn
pharmaceutical grade dan disimpan sesuai aturan Farmakope.
Indikator :
1.Memeriksa semua bahan yg digunakan dalam peracikan memenuhi standar pharmaceutical
grade
2.Memastikan bahan berbahaya dan berisiko tinggi telah ditandai dgn baik dan disimpan
terpisah
3.Memastikan penyimpanan bahan yg digunakan dalam peracikan sesuai aturan Farmakope,
terhindar dari cahaya dan lembab, memantau suhu ruangan penyimpanan
4.Memastikan penyimpanan pada suhu dingin dikendalikan dengan pengaturan temperatur yg
sesuai dan
5.Melakukan monitoring dan pencatatan terhadap kondisi penyimpanan bahan yg digunakan
dlm peracikan
Criteria & Indicators :
Kriteria VI : Farmasis memastikan bahwa sediaan yg diracik sesuai dgn formula standar dan
dilakukan penjaminan kualitas dan efektivitas.
Indikator :
1.Melakukan proses peracikan sesuai ketentuan farmakope
2.Memastikan pengukuran dan penimbangan menggunakan peralatan yg sesuai
3.Menggunakan teknik peracikan dan pencampuran yg sesuai
4.Memperhatikan batas kadaluarsa sediaan sesuai rekomendasi pustaka
Liquor Faberi (Lotio Antimiliaria)
Lotio Kummerfeldi
OBP
OBH
Criteria & Indicators :
Kriteria VII : Farmasis mendokumentasikan prosedur peracikan (compounding)
Indikator :
1.Menggunakan form extemporaneous dispensing untuk mendokumentasikan proses peracikan (nama
obat, kekuatan yg digunakan, pengawet yg ditambahkan, prosedur, no batch, bts kadaluarsa,
perhitungan bahan, stabilitas dlm penyimpanan. Dokumentasi disimpan selama 2 tahun.
2.Melakukan duplikasi label untuk:
- memastikan nama obat yg diserahkan
- memastikan kekuatan dosis yg diberikan, jumlah bahan tambahan
- memastikan petunjuk penggunaan
- memastikan tgl penyiapan
- expiry date of the product
Criteria & Indicators :
Kriteria VIII : Farmasis dapat menggunakan Purified Water BP/, Water for
Irrigation apabila diperlukan media aqueous untuk pembuatan
sediaan non-steril.
Indikator :
Memberikan penandaan pada form extemporaneous dispensing jenis air yang
digunakan, tanggal pembuatan, tanggal kadaluarsa masing2 bahan yang
digunakan.
Criteria & Indicators :
Kriteria IX : Farmasis menentukan kemasan yang sesuai untuk menjamin kualitas dan
stabilitas sediaan yang dibuat.
Indikator :
1.Untuk bahan yang sensitif terhadap cahaya dipilih kemasan yang sesuai (amber glass/ high-
density plastic)
2.Untuk bahan yang perlu terhindar dari udara digunakan kemasan yang kedap/ air-tight packaging
3.Untuk bahan yang sensitif terhadap lembab perlu kemasan yang dapat terlindung dari lembab/
dgn penambahan gel pengering
4.Menggunakan kemasan yang aman dari jangkauan anak2/ child-resistant packaging
Criteria & Indicators :
Kriteria X : Farmasis menentukan informasi pada label untuk menyampaikan informasi yang
penting terkait komposisi, aturan minum dan cara penggunaan.
Indikator :
Informasi pada label:
• Nama bahan sesuai Farmakope
• Semua bahan aktif dan jumlah atau konsentrasinya
• Komposisi pengawet dan kadarnya
• expiry date
• Instruksi penggunaan yang tepat
Criteria & Indicators :
Kriteria XI : Farmasis menyampaikan kepada konsumen terkait sediaan yang diracik,
stabilitas, penyimpanan dan beyond use date.
Indikator :
Instruksi penggunaan dan lama penggunaan
Menyampaikan cara penyimpanan dan sebaiknya diberi penandaan (seperti ‘Refrigerate – Do
Not Freeze’ and‘Protect from light’)
Menekankan informasi beyond use date
Criteria & Indicators :
Kriteria XII : Farmasis menyusun dokumen untuk pencatatan komplain dan
proses penarikan obat.
Indikator :
Mencatat semua komplain dan penarikan obat
Identifikasi error, kegagalan, dan komplain terhadap sediaan yang diracik
RESEP PASIEN ANAK
THE PHYLOSOPHY
FAKTA:
Handwriting
Prescription
Potential of
Transcribing
errors
Dispensing
errors
LANGKAH:
Memahami resep sebagai suatu hubungan
terapi antara PASIEN-DOKTER-FARMASIS
Assess faktor pasien : demografi pasien,
problem aktual (keluhan), riwayat alergi,
riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan klinis
Cari hubungan terapi PASIEN-DOKTER dgn:
Three Prime Questions :
-Apa yang disampaikan dokter tentang Obat
Anda?
-Apa yang dijelaskan oleh dokter tentang cara
pemakaian Obat Anda?
-Apa yang dijelaskan oleh dokter tentang hasil
yang diharapkan setelah Anda menerima
terapi Obat tersebut?
THE
PHYLOSOPHY,
cont’...
FARMACIST
Verifikasi hasil hubungan terapi Pasien-
Dokter-(Resep):
Data terkait penyakit
Data terkait pasien
Data terkait obat (sediaan farmasi)
kajian administratif
kajian farmasetik
Assess faktor obat dan penyakit
(Farmakoterapi) assess hubungan terapi
Pasien-Dokter-(Resep)
pertimbangan klinis
SKRINING RESEP
KAJIAN ADMINISTRATIF
Kelengkapan data pasien
Kelengkapan data dokter
Kelengkapan data pembacaan resep
Penilaian/ verifikasi:
Resep jelas, lengkap dan sahih untuk kondisi
pasien saat ini
Bila ada kekurangan informasi:
tanyakan kepada pasien/ dokter
KAJIAN FARMASETIK
Bentuk sediaan pasien anak sangat
terbatasseringkali perlu aktivitas
compounding dan menggunakan bentuk
sediaan tersedia utk pasien dewasa
Problem dosis
Problem stabilitas & inkompatibilitas
Problem cara penggunaan
Perhitungan Dosis:
Dosis pustaka (min 3 sumber pustaka)
Hitung dosis 1 x dan 1 hari pemakaian
SKRINING RESEP
BNF For Children
SKRINING RESEP
PERTIMBANGAN KLINIS
Tidak ada kontraindikasi
Skrining keamanan pemberian obat:
interaksi obat
potensi terjadi ESO
Penilaian efektivitas:
Tepat indikasi dan dosis
Cinde sudah sejak kemarin mengalami gejala mirip
cacar air dan tadi dipastikan oleh dokternya bahwa
Cinde mengalami cacar air. Gejala lain yang dialami
Cinde adalah gatal-gatal dan beberapa lesi akibat cacar
air terlihat meradang karena digaruk serta tadi Cinde
mengatakan kepada dokter bahwa tenggorokannya
mulai sakit.
Evaluasi pemberian obatnya
Lama pengobatan sesuai
Apakah masing2 obat sdh sesuai dgn lama pengobatan
yg dikehendaki?
Apakah terdapat masalah dalam compounding?
BAGAIMANA DISPENSING ERYSANBE SYRUP?
BERAPA KEMASAN YG DIBERIKAN? LANGKAH VERIFIKASI?
Apa problem
dalam resep ini?
Infeksi H. pylori
Apa problem
dalam resep ini?
R/ Doxycyclin No. LX
S 3 dd I dg
R/ Methotrexate 4 tab
Folic Acid 6 mg
da in cap dtd No. IV
S 1 dd I pc
/ minggu
R/ Cavit D3 No. XXX
S 2 dd I
R/ Omeprazole No. XXX
S 1 dd I ac (prn)
Lupus pd joints (Rheumatoid)
Tabel Penimbangan
No Nama Obat
Kesesuaian
Dosis
Jumlah
Sediaan
APOTEK MEDIKA
Jl. Juanda III/ 4 Surabaya
SIA: 0708-01/2015
APA: Dra. Rianty, Apt
SIPA: 123/456/789
====================================
SALINAN RESEP
Dari Dokter : dr. Ing Ngarso Sung Tulodo, SpPD-KEMD
Untuk : Andi (8 tahun; 27 kg)
Tertulis Tgl : 05 November 2015
Dibuat Tgl : 06 November 2015
iter 1x
R/Paracetamol Sirup Fl No. I
S 3 dd cth II
-----------------------------------det orig-------------
R/Amoxycillin 125mg/5 ml Fl No I
S 3 dd cth II
-----------------------------------det orig-------------
pcc:
Rianty
1 Maret 2018
1 Maret 2018
Jakarta
Bagaimana Penyiapan Resep Ini?
Masalah yg sering terjadi dalam Compounding
(Penyiapan obat yg diracik)
PROBLEM KUALITAS
1.Suhu dan kelembaban ruangan
2.Kesiapan tenaga kefarmasian yg melakukan
peracikan (jas lab, masker, handscoen,
antiseptik)
3.Kebersihan peralatan yang digunakan
4.Kontaminasi dari peracikan sediaan penisilin
5.Penggunaan blender untuk menggantikan
mortir & stamper
6.Validitas alat ukur
PROBLEM PERHITUNGAN
1.Kesesuaian dosis
2.Jumlah bahan yang diambil/ ditimbang
3.Perhitungan pengenceran
Masalah yg sering terjadi dalam Compounding
(Penyiapan obat yg diracik), lanjutan...
PROBLEM KETERSEDIAAN FARMASETIK
1.Bentuk sediaan
◦Granul (Omeprazole, Lansoprazole)
◦EC, SR, MR, XR, Odis, dll
2.Strength yg berbeda
PROBLEM STABILITAS
1.Peracikan obat dgn karakteristik khusus
(higroskopis, stabilitas suhu)
a.Kapsul garam
b.Kalium/asam klavulanat
2.Kemasan yg dipilih tidak sesuai dgn
karakterisik bahan obat
3.Penyerahan obat stabilitas khusus (rantai
dingin)
4.Penyimpanan
5.Pencantuman beyond use date
Masalah yg sering terjadi dalam Compounding
(Penyiapan obat yg diracik), lanjutan...
PROBLEM KOMPATIBILITAS/INKOMPATIBILITAS
1.Pencampuran dapat menyebabkan
interaksi:
a.Fisik
Menjadi basah (garam-garam HCl, Na, dll)
Mencampur sediaan krim dan salep
b.Klinis
PROBLEM KEAMANAN
1.Obat yg diracik menjadi tidak efektif
2.Sediaan sitotoksik
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai :
Permenkes No. 73 th 2016
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek
“Dispensing”
Perencanaan
Pengadaan
Penerimaan
Penyimpanan
Pemusnahan
Pengendalian
Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan :
Pencatatan dilakukan pada setiap proses pengelolaan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai meliputi :
pengadaan (surat pesanan, faktur)
penyimpanan (kartu stok)
penyerahan (nota atau struk penjualan)
pencatatan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan
Pencatatan dan Pelaporan
Pelaporan :
Pelaporan terdiri dari pelaporan internal dan eksternal.
Pelaporan internal merupakan pelaporan yang digunakan untuk
kebutuhan manajemen Apotek, meliputi keuangan, barang dan
laporan lainnya.
Pelaporan eksternal merupakan pelaporan yang dibuat untuk
memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, meliputi pelaporan narkotika, psikotropika
dan pelaporan lainnya.
Laporan Keuangan Apotek
•Buku penjualan obat OTC, OWA, Resep Laporan Harian
•Buku kas bulanan, buku embalase, laporan
neraca dan rugi laba, laporan pajak
Laporan
Bulanan
•Laporan pajak tahunan, laporan neraca
dan rugi-laba
Laporan
Tahunan
Pelaporan Obat Obat Tertentu
Dokumentasi Resep
Permenkes No. 9 tahun 2017
Permenkes No. 73 th 2016
Standar Pelayanan Kefarmasian di
Apotek
“Dispensing”
81
Essential Services
•Dispensing Medicines
–Memastikan bahwa obat telah diserahkan dengan tepat, legal dan
telah dicek aspek administratif, farmasetik dan klinis Farmasis
memberikan advice
–Memastikan bahwa pasien telah memahami bagaimana
menggunakan obatnya dengan tepat (termasuk instability, potensial
efek samping dan interaksi obat) know and do as well
•Dokumentasi
–Mencatat pengobatan pasien patient care
–Mencatat saran, intervensi, rujukan yang diberikan professional
judgement
–Menyusun SOP (Standard Operating Procedure)
•Data pasien
•Keluhan, riwayat
•Karakteristik gejala, obat yg digunakan
Collect
•Mnemonics
•Penetapan masalah
•Waspada alarm symptoms
Assessment
•Terapi farmakologi
•Terapi non farmakologi
•Rujukan
Plan & Recommendation
•Pemantauan terapi obat
•Monitoring ESO
•Telefarmasi
Follow-up
Dispensing & KIE
Kompetensi Keterampilan Komunikasi
Dispensing
dan KIE
RESEP NON RESEP
Cara Penyimpanan
Bagaimana menyerahkan obat ini ke
pasien?
Pasien yg mendapat 2 jenis Insulin
Potensial terjadi permasalahan terkait
obat dikarenakan “look alike”
Problem penggunaan & penyimpanan
insulin
Permasalahan hipoglikemik
Problem psikologis
Pasien Lansia
Penggunaan bentuk sediaan khusus
pada PPOK, potensial terjadinya
“administration error” shg berdampak
pd tdk tercapainya tujuan pengobatan
dan menurunnya kualitas hidup pasien
Tidak mengetahui lama pemakaian
obatnya, bgmn kondisi obat habis, bgmn
penyimpanannya
Bentuk sediaan inhalasi
Bagaimana menyerahkan obat ini ke
pasien?
Referensi
1.Permenkes No. 73 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek
2.Permenkes No. 9 tahun 2017 tentang Apotek
3.Pharmaceutical Society of Australia. Professional Practice Standards version 4. 2010
4.Langley C, Belcher D. Pharmaceutical Compounding and Dispensing. Pharmaceutical Press. 2008
5.Wright D. Tablet crushing is a widespread practice but it is not safe and may not be legal. The Pharmaceutical
Journal. 2006; 269: 132.
6.Church C and Smith J. How stable are medicines moved from original packs into compliance aids? The
Pharmaceutical Journal 2006; 276: 75–81.
7.USP 34. Pharmaceutical Compounding-Non Sterile Preparations. 795. 2011
8.Guideline for Compounding Practices. The Art, Science and Technology of Pharmaceutical Compounding
9.NHS. Guidelines for breaking or crushing tablets. 2012