Materi Pelaksanaan BIAS di Jawa Barat - 2019-1.pptx

rusunawanew 0 views 58 slides Oct 16, 2025
Slide 1
Slide 1 of 58
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58

About This Presentation

materi pelaksanaan bias jawa barat


Slide Content

SEKSI SURVEILANS DAN IMUNISASI DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT PELAKSANAAN BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS)

UU no. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 8 Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan Pasal 77 Setiap orang yang dengan sengaja melakukan tindakan : penelantaran terhadap anak yang mengakibatkan anak mengalami sakit / penderitaan , baik fisik , mental, maupun sosial , dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan / atau denda paling banyak Rp 100.000.000, ( seratus juta rupiah).

LATAR BELAKANG UU No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Bab Upaya Kesehatan Sekolah PERMENKES NO. 12 TAHUN 2017 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi . Peraturan Bersama (4 Menteri ) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan , Menteri Kesehatan , menteri Agama dan Menteri dalam Negeri No. 6/X/PB/2014, No. 73 Th. 2014, No. 41 Th , 2014, No. 81 Th. 2014, Tentang : Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah / Madrasah

Latar Belakang Epidemiologi Tetanus pada maternal dan neonatus merupakan penyebab kematian paling sering terjadi akibat persalinan dan penanganan tali pusat yang tidak bersih. Difteri merupakan penyakit yang sangat menular dan dapat mengakibatkan kematian. Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dewasa muda yang rentan Imunisasi merupakan upaya pencegahan yang penyakit yang paling cost effective.

Kebijakan BIAS Setiap anak sasaran BIAS berhak mendapatkan pelayanan imunisasi yang berguna untuk mencegah PD3I Penyediaan vaksin, alat suntik, SB dibebankan pada APBN Pusat Penyelenggaraan imunisasi pada anak usia sekolah dilaksanankan secara terpadu (LP/LS) Perpaduan LP/LS => TP UKS

Strategi BIAS Melakukan pemetaan wilayah Meningkatkan kompetensi petugas Melakukan pemenuhan logistik BIAS Meningkatkan koordinasi dengan LP/LS Menguatkan jejaring kerjasama dan kemitraan (pemerintah, swasta, masyarakat) Mensosialisasikan dan mengadvokasikan pemangku kepentingan Melakukan monev secara berkala

Kesehatan Sekolah UU No. 36 Thn 2009 Pasal 79 Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik belajar , tumbuh dan berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya menjadi SDM yang berkualitas .

Kegiatan Pokok UKS Stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) Penjaringan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan berkala Pemeriksaan dan perawatan gigi dan mulut Pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Pertolongan Pertama pada Penyakit (P3P) Pemberian Imunisasi 1 Tes Kebugaran Jasmani Pemberantasan sarang nyamuk Pemberian Tablet Tambah Darah Pemberian Obat Cacing 4 5 6 7 8 9 10 2 3

BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS) Bulan Imunisasi Nasional adalah kegiatan secara nasional meliputi pemberian imunisasi pada anak sekolah Dasar/MI dan yang sederajat yang dilaksanakan dua kali se tahun pada setiap : a. Bulan AGUSTUS untuk imunisasi Campak /MR dan b. Bulan NOPEMBER untuk imunisasi DT dan Td

Tujuan Umum Menjamin terjaganya tingkat imunitas anak sekolah agar terhindar dari penyakit Campak , Difteri dan Tetanus. Tujuan Khusus Meningkatnya kekebalan anak usia sekolah terhadap penyakit Campak , Tetanus, Difteri Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit Campak , Tetanus, Difteri

PELAKSANAAN Pengorganisasian Penyiapan vaksin dan logistik lainya Penyuluhan Skrining Kesehatan Pengaturan sasaran imunisasi Pemberian Imunisasi Pencatatan dan pelaporan

1. Pengorganisasian Kegiatan BIAS  salah satu dari kegiatan Tri Program UKS ; penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melibatkan Kemkes , KemDiknas / Disdik , Kemenag & Kemendagri  dalam pelaksanaan berkoordinas dengan TP UKS

Peran dan Fungsi Dinas Kesehatan Kab /Kota Melaksanakan kebijakan teknis penyelenggaraan BIAS Melakukan koordinasi dan sosialisasi penyelenggaraan BIAS tk. Kab /Kota Melakukan koordinasi dengan TP UKS Kab /Kota Menjalin hubungan kerja sama dengan LS, Swasta, LSM untuk mendukung BIAS Supervisi Supportif, Monev pelaksanaan BIAS di Puskesmas & Sekolah

Peran dan Fungsi Puskesmas Melakukan koordinasi dan sosialisasi penyelenggaraan BIAS di Sekolah kepada Guru & Ortu Melakukan koordinasi dengan pengurus UKS Sekolah Menjalin hubungan kerja sama dengan LS, Swasta, LSM untuk mendukung BIAS Membuat daftar semua sekolah sasaran di wilayah kerjanya Melaksanakan kegiatan BIAS di SD/MI baik pemerintah / Swasta Melaksanakan imunisasi bagi siswa yang tidak mendapatkan imunisasi di sekolah Supervisi Supportif, Monev pelaksanaan BIAS di Puskesmas & Sekolah

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Melakukan koordinasi dan pembinaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab /Kota serta Kecamatan dalam mendukung upaya penyelenggaraan BIAS di sekolah dasar negeri dan swasta

Kantor Kementerian Agama Melakukan koordinasi dan pembinaan pada Kantor Wilayah Agama Kab /Kota serta Kecamatan dalam mendukung upaya penyelenggaraan BIAS di madrasah negeri dan swasta termasuk pondok pesantren

TP UKS Kab /Kota Tim Pembina UKS Kab /Kota berfungsi sebagai pembina , coordinator dan pelaksana Program UKS di daerahnya berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Pusat .

2. Penyiapan Vaksin dan Logistik Vaksin yang digunakan Vaksin Campak (IP:8) Pelarut Vaksin Campak --> Suhu = Vaksin Auto Disable Syringe (Ads) + 10% - Ukuran 5 ml sejumlah vaksin --> Oplos - Ukuran 0,5 ml sejumlah sasaran --> Imunisasi Safety Box ukuran 5 Ltr --> kelipatan 100 ads

3. Penyuluhan Dilakukan sebelum dan sesudah pelayanan Sebelum pelayanan minimal satu minggu - Alasan pemberian imunisasi - Dampak bila tidak diimunisasi - Keluhan yang mungkin terjadi - Jadwal imunisasi berikutnya Setelah pelayanan imunisasi - Mengingatkan reaksi simpang yang mungkin terjadi dan tindakan yang harus dilakukan

4. Skrining Kesehatan Maksimal seminggu sebelum pelaksanaan imunisasi Menggunakan format skrining Format skrining untuk - Petugas melaksanakan imunisasi - Petugas konsultasi ke dokter ahli

5. Pengaturan Sasaran Imunisasi Setiap anak yang akan diimunisasi harus memegang kartu skrining Pemberian imunisasi diberikan pada anak bila ada tanda ( √) pada register Setiap sasaran diperiksa - Jenjang kelas - Status kesehatan Jika petugas ragu maka harus dikonsulkan

Peran Tenaga Kesehatan Meastikan sasaran menerima imunisasi sesuai dengan jadwalnya Memastikan kondisi cold chain terpelihara dengan baik Memeriksa kondisi VVM ( A atau B) Memberikan penyuntikan vaksin yang benar Melakukan pengelolaan limbah Memantau dan menangani kasus KIPI Memeriksa register pelaksanaan imunisasi dan melangkapi Mengawasi guru / kader dalam melaksanakan tugasnya Berkoordinasi dengan tokoh masyarakat setempat Menunggu di tempat pelayanan minimal 30 menit

Peran Guru Memberikan informasi pada ortu/wali Membantu memberikan penyuluhan kepada ortu/wali Memberikan data murid yang akan diberikan imunisasi, termasuk yang putus sekolah Membantu menyiapkan ruangan untuk penyuntikan dan ruang tunggu Membantu mengatur alur pelayanan Membantu pencatatan hasil pelayanan Melaporkan pada petugas jika ada kasus KIPI

Peran Kader Membantu pandataan sasaran yang tidak bersekolah Menggerakan ortu dan sasaran ke pos pelayanan Membantu menyiapkan tempat pelayanan Pengendalian massa/keramaian sasaran Mengatur jalannya pelayanan Membantu pencatatan hasil pelayanan Melaporkan pada petugas jika ada kasus KIPI Mengingatkan ortu utk melengkapi imunisasi rutin

6. Pemberian Imunisasi Pastikan Vaksin masih berkualitas/poten Sebutkan syarat ? Gunakan Alat suntik Ads Perhitungannya ? Dosis dan Cara pemberian - Dosis ? - Cara pemberian ?

Cara Pemberian Imunisasi Vaksin dihangatkan / digenggam --> Abses Ambil vaksin, pastikan tidak ada gelembung udara dalam ads Bersihkan kulit dengan kapas yang sudah dibasahi dengan air matang atau kapas kering. Tunggu hingga kering Pegang lokasi suntikan dengan ibu jari dan jari telunjuk Suntikan vaksin dengan posisi jarum suntik 45 ⁰ terhadap permukaan kulit (subkutan) Lakukan aspirasi terlebih dahulu untuk memastikan jarum tidak masuk ke pembuluh darah Ads bekas langsung dimasukan ke dalam SB tutup kembali Lokasi suntikan ditekan dengan kapas baru yang kering. Jangan memijat mijak daerah bekas suntikan Jika ada perdarahan kapas tetap ditekan pada lokasi suntikan hingga perdarahan berhenti Catat tanggal pemberian imunisasi dalam kartu imunisasi anak sekolah atau Buku Rapor Kesehatanku Anak diminta untuk tidak meninggalkan sekolah 30 menit setelah penyuntikan Vial vaksin yang sudah dibuka / bekas harus dikumpulkan, dicatat dan dibawa kembali ke Puskesmas untuk dimusnahkan.

7. Pencatatan dan Pelaporan Hasil Pelayanan Imunisasi di Sekolah Hasil pelayanan Imunisasi di Luar Sekolah

Pemantauan KIPI KIPI merupakan kejadian medik - Reaksi Vaksin - Kesalahan prosedur - Koinsiden - Reaksi kecemasan Vaksin Campak/MR, DT, Td vaksin yang sangat aman Pembiayaan klaim kasus KIPI --> JKN, Pusat, APBD

Penyakit-Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (BIAS) Campak Difteri Tetanus

CAMPAK

Komplikasi Campak M E A S L E S 10 Encephalitis 0,1%

Komplikasi Campak M E A S L E S 8 Pnemonia 2-27%  CFR 56-86% ( difisiensi Vit.A & sistem kekebalan rendah Diare 8-15% , Otitis Media 7-15%

Komplikasi Campak M E A S L E S 9 Luka di kornea mata, menyebabkan buta 0,1%

KASUS DIFTERI

Difteri kulit dan mukosa

nanah dan membran kuning pada dasar tukak

Difteri kulit

Difteri mata , secret serosanguineus

Tetanus

TARGET CAKUPAN > 98 %

JADWAL IMUNISASI BIAS PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR KELAS ANTIGEN Waktu Pelaksanaan 1 Campak/MR Agustus DT November 2 Td November 5 Td November

NO. KAB/KOTA Kelas 1 Kelas 2 1. Bogor 111,802 109,516 2. Sukabumi 46,450 46,009 3. Cianjur 42,864 42,458 4. Bandung 71,889 69,703 5. Garut 53,281 52,750 6. Tasikmalaya 31,368 31,225 7. Ciamis 18,569 18,517 8. Kuningan 17,517 17,399 9. Cirebon 36,402 36,635 10. Majalengka 19,072 18,873 11. Sumedang 18,310 17,941 12. Indramayu 27,420 27,443 13. Subang 24,816 24,592 14. Purwakarta 17,438 17,078 NO. KAB/KOTA Kelas 1 Kelas 2 15. Karawang 39,305 38,552 16. Bekasi 63,230 60,250 17. B dg Barat 32,321 31,582 18. Pangandaran 5,830 5,837 19. Kt. Bogor 18,317 17,771 20. Kt. Sukabumi 5,720 5,556 21. Kt. Bandung 38,720 37,115 22. Kt. Cirebon 5,140 5,050 23. Kt. Bekasi 47,159 45,306 24. Kt. Depok 38,555 36,858 25. Kt. Cimahi 10,076 9,667 26. Kt. Tasikmlya 11,699 11,495 27. Kt. Banjar 2,926 2,900 Provinsi 856,196 838,078 SASARAN PROYEKSI BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS) DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2017

NO. KAB/KOTA Vaksin DT Vaksin Td 1. Bogor 13,975 13,690 2. Sukabumi 5,806 5,751 3. Cianjur 5,358 5,307 4. Bandung 8,986 8,713 5. Garut 6,660 6,594 6. Tasikmalaya 3,921 3,903 7. Ciamis 2,321 2,315 8. Kuningan 2,190 2,175 9. Cirebon 4,550 4,579 10. Majalengka 2,384 2,359 11. Sumedang 2,289 2,243 12. Indramayu 3,428 3,430 13. Subang 3,102 3,074 14. Purwakarta 2,180 2,135 NO. KAB/KOTA Vaksin DT Vaksin Td 15. Karawang 4,913 4,819 16. Bekasi 7,904 7,531 17. B dg Barat 4,040 3,948 18. Pangandaran 729 730 19. Kt. Bogor 2,290 2,221 20. Kt. Sukabumi 715 695 21. Kt. Bandung 4,840 4,639 22. Kt. Cirebon 643 631 23. Kt. Bekasi 5,895 5,663 24. Kt. Depok 4,819 4,607 25. Kt. Cimahi 1,260 1,208 26. Kt. Tasikmlya 1,462 1,437 27. Kt. Banjar 366 363 Provinsi 107,025 104,760 ALOKASI VAKSIN KEGIATAN BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS) DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2017

NO. KAB/KOTA Ads 0,5 ml 5 ml 1. Bogor 232,384 2. Sukabumi 97,082 3. Cianjur 89,588 4. Bandung 148,672 5. Garut 111,333 6. Tasikmalaya 65,723 7. Ciamis 38,940 8. Kuningan 36,662 9. Cirebon 76,689 10. Majalengka 39,842 11. Sumedang 38,064 12. Indramayu 57,606 13. Subang 51,878 14. Purwakarta 36,242 NO. KAB/KOTA Ads 0,5 ml 5 ml 15. Karawang 81,750 16. Bekasi 129,654 17. B dg Barat 67,098 18. Pangandaran 12,250 19. Kt. Bogor 37,892 20. Kt. Sukabumi 11,840 21. Kt. Bandung 79,627 22. Kt. Cirebon 10,700 23. Kt. Bekasi 97,088 24. Kt. Depok 79,184 25. Kt. Cimahi 20,730 26. Kt. Tasikmlya 24,354 27. Kt. Banjar 6,117 Provinsi 1,778,988 ALOKASI ALAT SUNTIK KEGIATAN BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS) DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2017

Hambatan Puskesmas : Jadwal BIAS yang Berbarengan dengan kegiatan program lain ( Berhubungan dengan jumlah SDM) Sekolah : Masih adanya sekolah “ Birokrasinya ” susah . Ada Orang Tua Murid tidak mengijinkan anaknya di Imunisasi Anggaran Kab / K ota : Tidak tersedianya dana Khusus untuk pelaksanaan BIAS Puskesmas : Bersumber BOK, bervariasi tergantung kebijakan Puskesmas / Pimpinan Potensi Kendala
Tags